Disusun Oleh:
2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas
berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Salawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Akhlak Tasawuf yang dibimbing oleh Bapak Sya’ban Maghfur,
M.Pd.I.
Dalam penyusun makalah ini kami tentu menjumpai beberapa hambatan,
namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami
sebagai penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak terkait yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu kami sendiri
sedangkan segala sesuatu yang benar datangnya hanya dari Allah SWT, untuk itu
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat berbagai kesalahan baik dalam penulisan atau tata bahasa, dan
kritik beserta saran yang membangun sangat kami harapkan guna untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun
umumnya untuk semua pihak pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. RumusanMasalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sedekah............................................................................................ 6
B. Hukum Bersedekah ........................................................................................... 7
C. Adab dalam Bersedekah .................................................................................... 8
D. Keutamaan dalam Bersedekah......................................................................... 12
E. Aplikasi Amalan Sedekah dalam Cerita .......................................................... 15
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................................ 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedekah merupakan amal ibadah yang dianjurkan dalam ajaran
agama islam. Sedekah dalam agama islam merupakan suatu pemberian
yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan
sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Didalam al-qur’an
banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa
memberikan sedekah. Demikian pula didalam sunnah. Hadis yang
menganjurkan sedekah tidak sedikit jumlahnya.
Banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa dengan kita bersedekah harta semakin
berkurang, padahal tidak sama sekali. Justru dengan sedekah harta menjadi berkah. Islam memperhatikan
bagaimana meredam dan mengarahkan cinta yang sangat terhadap harta dan diantara hal-hal yang dapat
menyucikan jiwa dari kebakhilan adalah sedekah dalam berbagai jalan kebaikan. Islam mengajarkan dan
menuntun umatnya untuk saling bantu-membantu terhadap sesamanya dalam kebaikan, agar semua bentuk
penderitaan manusia dapat dihindarkan. Tidak hanya itu tanpa diketahui dengan sedekah bisa
memanjangkan umur seseorang karena Allah akan mengundurkan waktu kematian seseorang. Allah
memang pernah mengatakan kepada Rasulullah bahwa sedekah memang memanjangkan umur dan
menunda kematian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Sedekah?
2. Bagaimana Hukum dari Bersedekah?
3. Bagaimana Adab dalam Bersedekah?
4. Bagaimana Keutamaan dari Bersedekah ?
5. Bagaimana Aplikasi Amalan sedekah dalam sebuah cerita?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat Mengetahui Pengertian Sedekah.
2. Mahasiswa dapat Mengetahui Hukum dari Bersedekah.
3. Mahasiswa dapat Mengetahui Adab dalam Bersedekah.
4
4. Mahasiswa dapat Mengetahui Keutamaan dari Bersedekah.
5. Mahasiswa dapat Mengetahui Aplikasi amalan sedekah dalam sebuah
cerita
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Sedekah
Kata sedekah, berasal dari bahasa Arab “Shadaqah ” yang berarti
sesuatu pemberian dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela
tanpa adanya batasan waktu dan jumlah tertentu. Sedekah berarti kita
memberikan atau menyumbangkan sesuatu yang baik dengan mengharap
pahala dari Allah SWT. Sesuatu yang kita berikan itu bisa berupa harta,
jiwa, maupun tenaga. Menurut Imam Nawawi, orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar-benar beriman secara lahir dan batin.
Dia membuktika keimanannya dengan bersedekah1. Islam mengajak dan
menganjurkan orang agar suka memberi dengan susunan kata yang
memikat hati dan membangitkan gairah, menggali makna-makna kebaikan
dan kebajikan serta perbuatan mulia. Seperti dalam firman Allah:
مثل الذين ينفقون امو لهم فى سبيل هللا كمثل حبة انبتت سبع سنبل في كل سنبلة ما ئة حبة
وهللا يضعف لمن يساءوا هلل وسع عليم
تصد قوا: عن سعيد بن خا لد عن حا رثه قا ل سمعت رسو ل هللا صلي هللا عليه وسلم يقول
فانهسياتي عليكم زما ن يمسي الرجل بصد قتته فيقول الذي يعطها لو جعتا بها با المس لقبلتها فاما
)اليوم فال حا جة لي بها (احرجه البخاريواالنساء
1
Abu Abdillah bin Luqman Al Atsari. Keajaiban Sedekah. (Bandung: Media Tarbiyah,
2008),. Hlm. 9
6
yang pada masa itu, seorang laki-laki pergi membawa sedekah, lalu tidak
ada orang yang mau menerimanya. Lalu berkatalah orang yang mau
diberi sedekah, sekiranya kamu membawa sedekahmu kemarin, tentulah
aku menerimanya. Adapun pada hari ini aku tidak akan membutuhkannya
lagi. (HR. Bukhori dan Nasai).
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa bersedekah artinya
memberi sesuatu kepada orang lain dalam rangka kebajikan yang semata-
mata ditunjukkan untuk mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT.2
B. Hukum Sedekah
Sedekah hukumnya sunnah yaitu jika bagi yang melakukannya
maka Allah SWT akan memberikan pahala, sedangkan bagi yang
meninggalkannya, maka Allah SWT tidak akan mengadzabnya dengan
dosa. Sama dengan hukum infaq. Ketentuannya juga sama dengan infaq.
Namun, ada perbedaan antara sedekah dan infaq. Infaq hanya berkaitan
dengan pemberian berupa harta. Sedangkan sedekah, tidak terbatas pada
apa saja. Contoh sedekah yang bukan harta, Rasulullah S.A.W,
menyatakan bahwa jika kita tidak dapat bersedekah dengan harta, kita
dapat bersedekah dengan membaca tasbih, tahmid, dan takbir. Menyuruh
kepada kebaikan dan melarang keburukan juga termasuk sedekah.
Disamping hukum sedekah yang sunnah, sedekah juga bisa
dihukumi haram jika, orang yang memberikan sedekah sudah tahu dengan
pasti bahwa apa yang akan ia sedekahkan nantinya akan digunakan si
penerima sedekah untuk perbuatan kemaksiatan. Sedekah juga bisa
dihukumi wajib yaitu apabila sedekah tersebut diberikan kepada orang
yang benar-benar membutuhkan sementara kita dalam keadaan
mempunyai apa yang ia butuhkan. Misalnya saja kita mempunyai
makanan ada orang yang kelaparan, maka hukumnya wajib bagi kita untuk
bersedekah. Selain itu, hukum sedekah juga menjadi wajib ketika
seseorang ber-nadzar untuk bersedekah.
2
Ibid, hlm. 13
7
C. Adab dalam Bersedekah
Hamba yang shohih akan menunaikan zakat hartanya serta akan
berinfak dan bersedekah dijalan Allah. Ada beberapa Adab dalam
melakukan sedekah, diantaranya:
1. Bersedekah dan mendorong orang agar bersedekah
Sebab, banyak bersedekah akan membersihkan dosa, mendatangkan keluasan rezeki,
penyebab mendapatkan keberuntungan, keberhasilan, dan kesehatan. Sedekah yang diberikan adalah
diambil dari harta yang melebihi kebutuhan.3
Allah berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah 9: 103)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
من تصدق بعدل تمرة من كسب طيب وال يقبل هللا إال الطيب وإن هللا يتقبلها بيمينه ثم يربيها
حبه كما يربي أحدكم فلوه حتى تكون مثل الجبل لصا
Artinya: “Barang siapa bersedekah senilai satu biji kurma yang diambil dari hasil usaha yang baik (halal),
dan Allah memang tidak mau menerima kecuali yang baik, maka Allah akan menerima sedekah orang
tersebut dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Allah akan mengembangkan demi kemanfaatan orang
tersebut, sebagaimana salah seorang di Antara kalian memelihara anak kudanya, sehingga menjadi
(besar) seperti gunung”.
ورجل تصدق أخفى حتى ال تعلم شماله ما: زذكر،سبعة يظلهم هللا في ظله يوم ال ظل إالظله
تنفق يمينه
3
Salman Nashif Ad-Dahdud. Buku Pintar Muslim : Panduan Kesempurnaan dan
Kesuksesan Hidup. (Solo : Pustaka Arafah, 2006),. Hlm. 98-102
8
Artinya: “Ada tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya. Yaitu, (satu di antaranya adalah) … orang yang menyedekahkan sesuatu lalu
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya”.
3. Mendorong untuk memberikan pinjaman dengan cara yang baik
Dengan demikian, orang-orang tidak terperosok ke dalam dosa riba atau bermuamalah
dengan sistem riba.
Dalam hal ini, Rasulullah bersabda:
من منح منيحة لبن أو ورق أو وهدى زفاقا كان له مثل عتق رقبة
Artinya: “Barang siapa meminjamkan binatang untuk diperah susunya, atau meminjamkan uang perak,
atau menuntun jalan orang yang tersesat, maka apa yang dilakukannya itu adalah seperti memerdekakan
budak”.
4. Tidak suka menunda sedekah
Imam An-Nasa’i meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa beliau berkata, “Seorang laki-laki
dating menghadap Rasulullah seraya berkata, ‘Ya Rasulullah, sedekah macam mana yang paling besar
pahalanya?’ Rasulullah menjawab, ‘Jika engkau bersedekah dalam keadaan sehat lagi kikir
(menginginkan harta tersebut), dan engkau khawatir jika menjadi miskin serta mengharap kekal. Jangan
engkau tangguhkan (sedekah) sehingga ketika nyawa itu sudah sampai pada kerongkongan, engkau
baru mengatakan, ‘Untuk si Fulan segini!’ Padahal barang itu sudah menjadi (atau hamper menjadi) hak
si Fulan tersebut.”
5. Tidak membeli barang yang telah disedekahkannya kepada orang lain
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar رضي هللا عنهberkata, “ Aku
berikan (sedekahkan) seekor kuda untuk kepentingan jihad di jalan Allah, namun orang yang memakai
kuda itu menyia-nyiakannya (tidak bisa merawat dengan baik). Lalu aku ingin membelinya, karena
mengira dia akan menjualnya dengan harga murah. Aku tanyakan terlebih dahulu akan hal itu kepada
Nabi صلى هللا عليه وسلم, lalu Beliau bersabda:
وإن إعطاكه بدرهم فإن العائد في صدقته كالعائد في قيئه،التشتري والتعد في صدقتك
Artinya:
“Jangan engkau beli kuda itu dan jangan engkau ambil kembali barang yang telah engkau
sedekahkan, sekalipun dia akan memberikannya kepadamu dengan harga satu dirham (maksudnya:
9
sangat murah). Sebab, orang yang mengambil kembali barang yang disedekahkannya adalah seperti
orang yang menelan kembali barang yang dimuntahkannya”.
6. Tidak meminta dengan wajah Allah, kecuali surga
Artinya: “Jangan ada sesuatu yang diminta dengan wajah Allah selain surga”.
7. Tidak menahan pemberian terhadap orang yang meminta dengan nama Allah
Dasarnya adalah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan
sanad sahih dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda:
من استعاذ باهلل فأعيذوه ومن سأل باهلل فأعطوه ومن دعاكم فأجيبوه ومن صنع إليكم معروفا
فكافئوه فإن لم تجدوا ماتكافئونه فادععوا له حتى تروا أنكم قد كافأتموه
Artinya: “Barang siapa meminta perlindungan dengan nama Allah, maka lindungilah dia! Barang siapa
meminta dengan nama Allah, maka berilah dia; barang siapa yang mengundangmu,
penuhilah! Dan barang siapa yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah dengan
kebaikan yang sama! Jika engkau tidak bisa membalasnya, doakanlah kebaikan baginya,
sehingga engkau melihat bahwa dirimu telah membalas kebaikannya”.
8. Menjauhi sifat tamak terhadap dunia
Hamba yang salih, laki-laki yang bijak serta cerdas, tentu akan hidup zuhud di dunia. Imam
Muslim meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda:
الحرص على المال والحرص على العمر: وتشب منه اثنتان،يهرم ابن ادم
Artinya: “Semua anak Adam akan menjadi tua, sedangkan yang tumbuh muda hanya dua,
yaitu: ketamakan kepada dunia serta ketamakan terhadap usia”.
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi صلى هللا عليه وسلمpernah
bersabda:
حب العيش والمال:قلب الشيخ شاب على حب اثنتين
10
Artinya: “Hati orang yang sudah tua itu, tetap muda di dalam mencintai dua hal; cinta kehidupan dan cinta
harta.
D. Keutamaan Bersedekah
حد من اموا لهم صدقة تطهر هم وتزكهم بها وصل عليهم ان صالتك سكن لهم وهللا عليم
حكيم
صدقة السر تطفئي غضب الرب وصلة الرحم تزيذ: قا ل رسو ل هللا صلي هللا عليه وسلم
)في العمر وفعل المعروف يقي مصا رع السوء (صحيح بيحق
4
Muhammad Thobroni. Mukjizat Sedekah. ( Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2007),. Hlm.
155
11
Rasulullah Saw bersabda: “Sedekah yang diberikan secara diam-diam
dapat memadamkan murka Allah, Sillaturrahim menambah usia dan
perbuatan baik dapat menjaga dari kematian yang jelek.”
Ibnu Arabi Al-Maliki menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan kematian yang buruk adalah seseorang meninggal dalam
keadaan kemaksiatan. Kesimpulannya, sedekah itu berpengaruh dalam
meraih Khusnul Khatimah (Meninggal dalam keadaan beriman) serta
mencegah murka Allah.
3. Menghapus dosa dan kesalahan
Bersedekah dengan ikhlas, hanya mengharap ridha Allah, akan
menghapus dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan. Dalam
islam, bukan hanya sedekah yang bisa menghapus kesalahan-
kesalahan. Amal-amal saleh yang lainnyapun bisa menghapus dosa-
dosa, seperti wudhu dan salat. Setelah kita melakukan kesalahan
segeralah melakukan kebaikan, niscaya kesalahan atau dosa itu akan
terhapus. Rasulullah bersabda:
12
Lalu, biji itu tumbuh menjadi tujuh tangkai. Setiap tangkai
menghasilkan seratus biji lagi.
5
Sulaiman Rasjid. Fiqh Islami. ( Bandar Lampung: Sinar Buku Algerindo, 2007),. Hlm. 218
13
sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
disedekahkan oleh tangan kanannya.
Dengan demikian orang yang bersedekah akan mendapat
naungan dari Allah di akhirat kelak.
8. Sebagai benteng dari siksa kubur
Orang yang bersedekah dengan harta yang halal, walaupun
jumlahnya sedikit cukup untuk menjaga dirinya dari jilatan api neraka.
Sabda Rasulullah SAW:
6
Satria Nova. 30 Kisah Keajaiban Sedekah. (Yogyakarta: Az zahra Media, 2010),. Hlm. 25
14
belanjaan. Baru saja keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri
seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.
Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, “Beri kami sedekah,
Bu!”
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu menyodorkan
selembar uang kertas berjumlah Rp 1000. Wanita pengemis itu
menerimanya. Namun, ketika tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan,
wanita pengemis itu lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke
mulutnya.
Kemudian wanita pengemis itu memegang kepala anaknya dan
sembari menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulut, seolah wanita
pengemis ingin berkata, “Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak
makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli
makanan!”
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun
membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, “Tidak… tidak,
aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!”
Selanjutnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak
gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman
berjalan ke arah ATM center guna mencek saldo rekeningnya. Saat itu
memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mencek saldo
rekeningnya. Di depan ATM, Budiman memasukkan kartu ke dalam
mesin. Ia tekan langsung tombol 'informasi saldo', kemudian muncul
beberapa digit angka yang membuat Budiman tersenyum. Ternyata uang
gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah
uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu
berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar
uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu rupiah yang ia
tarik dari dompet. Uang itu Kemudian dia lipat kecil untuk berbagi dengan
wanita pengemis yang tadinya meminta tambahan sedekah.
15
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima,
betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima
kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan:
“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih tuan!
Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga.
Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan
keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.
Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga
tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di
surga…”
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu
mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap
terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi
sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali
lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, “Nak,
Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga….!”
Mendegar ucapan sang wanita pengemis tersebut, hati Budiman
tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap
tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian
mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari
menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di
sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan
putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman
kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Pak?”
Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:
“Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10
ribu rupiah!” Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman
mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita
pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
16
“Bu…, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya,
ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu
saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita.
Panjaaaang sekali ia berdoa!
“Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah
sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM
saat aku mencek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin
ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu,
aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur,
dan aku lupa berucap hamdalah.
“Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu
bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau
memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah,
apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah
aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak
berucap hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata
dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas
setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penulis bahwa Bersedekah adalah memberi
sesuatu kepada orang lain dalam rangka kebajikan yang semata-mata
ditunjukkan untuk mengharap ridha dan pahala dari Allah SWT.
Sedekah hukumnya sunnah yaitu jika bagi yang melakukannya
maka Allah SWT akan memberikan pahala, sedangkan bagi yang
meninggalkannya, maka Allah SWT tidak akan mengadzabnya dengan
dosa. Sedekah bisa dihukumi haram jika, orang yang memberikan sedekah
sudah tahu dengan pasti bahwa apa yang akan ia sedekahkan nantinya
akan digunakan si penerima sedekah untuk perbuatan kemaksiatan.
Sedekah dihukumi wajib apabila sedekah tersebut diberikan kepada orang
yang benar-benar membutuhkan sementara kita dalam keadaan
mempunyai apa yang ia butuhkan. Hukum sedekah juga menjadi wajib
ketika seseorang ber-nadzar untuk bersedekah.
Dalam Sedekah memiliki adab tersendiri diantaranya yaitu dalam
bersedekah tidak diperlihatkan namun jika itu dalam keadaan tertentu
boleh bersedekah dengan terbukan tanpa dihadiri rasa ria’. Dengan
bersedekah kita dapat melipat gandakan pahala sedekah, sebagai benteng
dari siksa kubur, menghapus dosa dan kesalahan, dan orang yang sedekah
dinaungi sedekahnya. Jadi kita sebagai seorang muslim jangan khawatir
harta kita habis buat sedekah, justru dengan bersedekahlah harta ita
melipat ganda.
B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
kelemahan dan khilafan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
usul dan saran dari pembaca dari tersajinya makalah ini yang lebih baik.
Semoga dengan pembuatan makalah ini senantiasa menambah
wawasan serta pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi,
baik bagi penyususn maupun rekan – rekan sekalian. Dengan penuh
pengaharapan kepada Allah Subhanallahuwata’ala, semoga makalah ini
18
bisa menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih baik dan
bermanfaat, guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rasjid Sulaiman. 2007. Fiqh Islami. Bandar Lampung: Sinar Buku Algerindo.
20