Penerimaan penugasan dan perencanaan audit Penerimaan penugasan Setiap pelaku bisnis usaha selalu berkompetisi dengan pelaku bisnis lainya. Setiap kantor akuntan publik selalu bersaing dengan kantor akuntan publik lainya. Mereka harus menghimpun sebanyak mungkin klien untuk mempertahankan eksistensinya. Persaingan tersebut harus dilakukan tanpa melanggaar etik profesi. Oleh karena itu, auditor harus mempertimbangkan secara matang setiap permintaan auditing atau penugasan dari klien. Penugasan tersebut dapat berasal dari klien lama maupun klein baru. Klien baru dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : • Klien yang sama sekali belum pernah audit • Klien pindahan dari kantor akuntan publik lain
Beberapa penyebab klien berganti kantor akuntan publik :
1. Merger dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda 2. Ketidakpuasan terhadap kantor akuntan publik lama. Beberapa penyebabnya adalah : Klien merasa fee akuntan publik lma terlalu tinggi, Klien membutuhkan jasa profesional yang lebih luas dan tidak sekedar audit atas laporan keungan saja, Klien mencari kantor akuntan publik yang kreadibilitasnya tinggi, Tuntutan atau aturan suatu lembaga berwenang, misalnya BAPEPAM-LK atau OJK direktorat pajak. 3. Merger antar kantor akuntan publik, adanya merger dari dua atau lebih kantor akuntan publik maka akan berdampak klien yang sebelumnya mereka miliki akan berpindah. 4. Aturan perundang-undangan atau aturan lainya.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat
menerima penugasan audit, yaitu : 1. Tanggung jawabnya terhadap publik 2. Tanggung jawab terhadap klien 3. Tanggung jawab terhadap rekan lain seprofesi Ada enam langkah yang harus dilakukan dalam mempertimbangkan setiap permintaan audit agar ketiga tanggung jawab tersebut dapat dijalankan dengan baik : 1. Mengevaluasi integritas manajemen 2. Mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa 3. Menilai kemampuan auditor untuk memenuhi standar umum auditing 4. Mengevaluasi indenpendensi 5. Keputusan untuk menerima atau menolak perikatan 6. Membuat surat penugasan audit (perikatan) Cara atau dasar penentuan fee audit 1. Per diem basis, maksudnya adalah fee audit ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan oleh tim auditor. Pertama kali fee per jam ditentukan, kemudian dikalikan dengan jumlah atau jam yang dihabiskan oleh tim, dan pastinya jumlah fee setiap klien akan berbeda-beda 2. Flat atau kontrak basis, pada cara ini fee dihitung sekaligus secara borongan tanpa memperhatikan waktu audit yang dihabiskan 3. Maksimum fee basis, cara ini gabungan dari kedua cara yang sudah dijelaskan. Sehingga kedua pihak akan menentukan waktu penugasan selesai hal ini dilakukan supaya auditor tidak mengulur-ngulur waktu pengerjaan. Faktor penentu besarnya fee audit 1. Karakteristik keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal dan lain lain 2. Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional dan lain lain 3. Karakteristik operasi seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan, jumlah lain produk dan lain-lain 4. Kegiatan eksternal auditor seperti, pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal auditor dan lain lain Sedangkan faktor dominan yang berdampak dalam penentuan fee adalah lamanya waktu penugasan, frekuensi audit, ruang lingkup audit, jumlah lokasi, jumlah laporan klien dan ruang lingkup audit. Perencanaan audit standar perencanaan audit mengharuskan perencaan dengan sebaik-baiknya dalam setiap penugasan, sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal. Luas dan kelengkapan perencaan audit sangat bergantung pada : 1. Ukuran dan komplektisitas perusahaan klien 2. Pengalaman auditor dengan klien 3. Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh stafnya Ada enam langkah yang dapat dalam melakukan perencanaan audit : 1. Menghimpun pemahaman bisnis dan klien 2. Melakukan prosedur analitas 3. Melakukan penilaian awal terhadap materialitas 4. Menilai resiko audit 5. Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi-asersi yang signifikan 6. Menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern klien Menyusun program audit program audit merupakan daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh pekerja lapangan atau penghimpun bukti, yang meliputi luas dan saat pekerjaan yang harus dilakukan. Program ini membantu dalam auditor memberikan perintah kepada asisten yang harus dikerjakan. Sehingga program audit berfungsi : 1. Petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan dan intruksi bagaimana harus diselesaikan 2. Alat untuk melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian audit 3. Alat penilai kualitas kerja yang dilaksanakan Menyusun jadwal kerja jadwal kerja merupakan perencanaan mengenai kapan program audit dilaksanakan pada klien yang bersangkutan. Biasanya jawal kerja di klasifikasian dalam dua hal yaitu : 1. Kerja interm, dilaksanakan 6 bulan sebelum tanggal neraca sampai tanggal neraca yang berkaitan dengan penilaian auditor terhadap struktur pengendalian intern klien 2. Kerja akhir tahun, yang dilaksanakan sejak tanggal neraca sampai dengan dua atau tida bulan sesuadahnya yang berkaitan dengan verifikasi akun neraca atau substantif. Menentukan staf untuk melaksanakan pemeriksaan beberapa komposisi yang harus diperhatikan adalah : 1. Seorang partner yang betanggung jawab secara keseluruhan atas pemeriksaan 2. Satu atau lebih manajer yang bertanggung jawab dalam koordinasi 3. Satu atau lebih auditor senior yang bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit 4. Akuntan junior atau asisten yang bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit. Pengawasan atau supervisi audit perencanaan dan pengawasan audit mempunyai hubungan yang erat keduanya daling tumpang tindih dalam pelaksanaanya yang dimana akan menentukan untuk titik pengawasan yang akan dilakukan. Pengawasan audit meliputi : 1. Memerintahkan asisten untuk mencapai tujuan prosedur audit 2. Menjaga informasi mengenai masalah penting yang diperoleh dari pelaksanaa prosedur audit 3. Meneliti hasil kerja yang dilakukan 4. Menangani perbedaan pendapat antar anggota staf pemeriksa. Referensi :
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt.2015.AUDITING DASAR-DASAR AUDIT
LAPORAN KEUANGAN.Yogyakarta.Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.