Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Reskiawati Syam

NIM : A31116501

Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit


1.1 Tahap-tahap audit laporan keuangan

Tahap-tahap dalam audit laporan keuangan, yaitu :

1) Penerimaan penugasan audit adalah mengambil keputusan untuk menerima (atau


menolak) suatu kesempatan menjadi auditor calon klien
2) Perencanaan audit, dimana tahap ini terkait dengan penetapan strategi audit untuk
pelaksanaan dan penentuan lingkup audit. Tahap ini sangat penting karena menentukan
keberhasilan penugasan audit.
3) Pelaksanaan pengujian audit dengan melaksanakan pengujian audit (pelaksanaan
pekerjaan lapangan), dimana tujuan tahap ini mendapatkan bukti audit tentang dua hal,
yaitu :
 Efektivitas SPI; dan
 Kewajaran LK
4) Pelaporan temuan pelaporan temuan berupa laporan standar (dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian), atau dapat juga menyimpang dari laporan standar.

Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan karena perencanaan
mengatur mengenal urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapaitujuan yang diinginkan.
Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing menyatakan bahwa “Pekerjaan
harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.”

1.2 Penerimaan Penugasan

Penerimaan penugasan merupakan tahap awal dalam suatu audit laporan, dimana laporan
keuangan mengenai pengambilan keputusan untuk menerima (menolak) suatu kesempatan untuk
menjadi auditor untuk klien yang baru, atau untuk melanjutkan sebagai auditor bagi klien yang
sudah ada. Pada umumnya keputusan untuk menerima (menolak) ini sudah dilakukan sejak enam
hingga sembilan bulan sebelum akhir tahun buku yang akan diperiksa.
Dalam profesi akuntan publik, terjadi persaingan yang cukup ketat antar kantor akuntan
publik untuk mendapatkan klien. Bagi suatu kantor akuntan publik, klien bisa merupakan klien
baru atau klien lama (yang sudah ada) yang diharapkan akan melanjutkan memberikan
penugasan audit pada tahun atau tahun-tahun berikutnya.

Auditor tidak wajib menerima setiap permintaan untuk melakukan audit laporan keuangan
yang diajukan oleh calon kliennya. Apabila auditor memutuskan untuk menerima suatu
penugasan audit, maka auditor harus memikul tanggungjawab profesional terhadap masyarakat,
klien, dan terhadap anggota profesi akuntan publik yang lain. Auditor harus menjaga
kelangsungan kepercayaan masyarakat terhadap profesi dengan menjaga independensi,
integritas, dan obyektivitas. Terhadap anggota lain seprofesi, auditor bertanggungjawab untuk
turut meningkatkan dan menjaga nama baik profesi, serta meningkatkan kemampuannya dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat. Pertimbangan dalam memutuskan untuk menerima
penugasan juga berhubungan langsung dengan kemampuan auditor untuk memenuhi persyaratan
seperti diminta oleh standar auditing serta kode etik akuntan. Langkah-langkah penerimaan
penugasan audit, yaitu :

1) Mengevaluasi Integritas Manajemen


Berbagai cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi integritas
manajemen, yaitu melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, meminta keterangan
kepada pihak ketiga dan mereview pengalaman auditor di masa lalu dengan klien
2) Mengidentifikasi Keadaan Khusus dan Risiko Biasa
Hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk menerima penugasan
dalam tahap ini, yaitu mengidentifikasi pemakaian laporan audit, mendapatkan informasi
tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien di masa depan dan mengevaluasi
auditabilitas perusahaan klien
3) Menilai Kemampuan Untuk Memenuhi Standar Umum Auditing
Penilaian kemampuan memenuhi standar umum terdiri dari 3 tahap, yaitu penentuan
kompetensi untuk melaksanakan audit, pengevaluasian independensi dan penentuan
kemampuan melaksanakan audit secara cermat dan seksama
4) Menyiapkan Surat Penugasan Audit
Surat penugasan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya.
1.3 Perencanaan Audit

Tahap perencanaan audit merupakan suatu tahap yang vital dalam audit. Kesuksesan audit
sangat ditentukan oleh perencanaan audit secara matang. Perencanaan audit meliputi
pengembangan strategi menyeluruh untuk merencanakan pelaksanaan audit. Perencanaan audit
sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dalam tahap pertimbangan penerimaan
penugasan audit. Luas dan kelengkapan perencanaan sangat tergantung pada tiga hal, yaitu :

1) Ukuran dan kompleksitas perusahaan klien,


2) Pengalaman auditor dengan klien,
3) Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh stafnya.

Perencanaan audit biasanya dilakukan antara tiga hingga enam bulan sebelum akhir tahun
buku klien. Dalam perencanaan audit terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan:

1) Menghimpun Pemahaman Bisnis Klien Dan Industri Klien


2) Melakukan Prosedur Analitis

Anda mungkin juga menyukai