Anda di halaman 1dari 2

Nama :Ella Nurdianti

Nim :1905124896

Kelas :Akuntansi 6

Penerimaan Penugasan Dan Perencanaan Audit


A. PENERIMAAN PENUGASAN

Penerimaan penugasan merupakan tahap awal dalam suatu audit laporan, laporan
keuangan adalah mengambil keputusan untuk menerima (menolak) suatu kesempatan untuk
menjadi auditor untuk klien yang baru, atau untuk melanjutkan sebagai auditor bagi klien yang
sudah ada. Pada umumnya keputusan untuk menerima (menolak) ini sudah dilakukan sejak enam
hingga sembilan bulan sebelum akhir tahun buku yang akan diperiksa.
Dalam profesi akuntan publik, terjadi persaingan yang cukup ketat antar kantor akuntan
publik untuk mendapatkan klien. Bagi suatu kantor akuntan publik, klien bisa merupakan klien
baru atau klien lama (yang sudah ada) yang diharapkan akan melanjutkan memberikan
penugasan audit pada tahun atau tahun-tahun berikutnya. Pergantian auditor bisa terjadi karena
bebagai alasan, yaitu:
1. Klien merupakan hasil merger (penggabungan) antara beberapa perusahaan yang semula
memiliki auditor masing-masing yang berbeda.
2. Ada kebutuhan untuk mendapat perluasan jasa professional.
3. Tidak puas terhadap kantor akuntanpublik yang lama.
4. Ingin mencari auditor dengan honorarium audit yang lebih murah.
5. Penggabungan antara beberapa kantor akuntan publik.
Perikatan adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk mengadakan suatu ikatan
perjanjian. Dalam perikatan audit, klien mengadakan suatu ikatan perjanjian dengan auditor.
Klien menyerahkan pekerjaan audit atas laporan keuangan kepada auditor dan auditor sanggup
melaksanakan pekerjaan audit tersebut berdasarkan kompetensi profesionalnya. Langkah awal
pekerjaan audit adalah pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perikatan audit
dari calon klien atau untuk menghentikan atau melanjutkan perikatan audit dari klien berulang.

B. PERENCANAAN AUDIT
Tahap perencanaan audit merupakan suatu tahap yang vital dalam audit. Kesuksesan
audit sangat ditentukan oleh perencanaan audit secara matang. Perencanaan audit meliputi
pengembangan strategi menyeluruh untuk merencanakan pelaksanaan audit. Perencanaan audit
sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dalam tahap pertimbangan penerimaan
penugasan audit. Auditor perlu mempertimbangkan informasi mengenai intergritas manajemen,
kekeliruan dan ketidak beresan dan pelanggaran hukum klien dalam merencanakan audit.
Luas dan kelengkapan perencanaan sangat tergantung pada :
1. Ukuran dan kompleksitas perusahaan klien,
2. Pengalaman auditor dengan klien,
3. Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh stafnya.
Perencanaan audit biasanya dilakukan antara tiga hingga enam bulan sebelum akhir tahun
buku klien. Dalam perencanaan audit terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Menghimpun Pemahaman Bisnis Klien Dan Industri Klien
Penghimpunan pemahaman bisnis dan industri klien dilakukan dengan tujuan untuk
mendukung perencanaan audit yang dilakukan auditor. Pemahaman tersebut akan digunakan
untuk merencanakan lingkup audit, memperkirakan masalah-masalah yang mungkin timbul
dan menentukan atau memodifikasi prosedur audit yang direncanakan.
2. Melakukan Prosedur Analitis
Prosedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan
mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan. Prosedur analitis
meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.
Penggunaan prosedur analitis dalam tahapan perencanaan audit yang efektif, meliputi
tahapan-tahapan sistematis sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi perhitungan/Perbandingan yang akan dibuat
b. Mengembangkan ekspektasi atau harapan
c. Melakukan perhitungan/perbandingan
d. Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan
e. Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan
f. Menentukan pengaruh atas perencanaan audit

Anda mungkin juga menyukai