Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EKONOMI ISLAM

REGULASI DALAM EKONOMI ISLAM


(Zakat,Warisan, kharaj dan jizyah)

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


mata kuliah Pengantar Akuntansi II
Yang dibina oleh Ibu SRI KALIMAH, SE., MM

Disususun oleh :
1. Lisa Avita 20130310005
2. Yassmin Silviana Putri 20130310027

Kelas : Akuntansi 2-A1


Fak/Prodi: Ekonomi/Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah subhanahu wata'ala yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Regulasi Dalam Ekonomi Islam (Zakat,Warisan, kharaj dan jizyah).”

Secara garis besar, karangan ilmiah ini membahas tentang pengertian zakat, Warisan,
kharaj dan jizyah, dasar hukum zakat, Warisan, kharaj dan jizyah, jenis zakat, Warisan, kharaj
dan jizyah, dan manfaat zakat, Warisan, kharaj dan jizyah,
Makalah ini disusun guna memenuhi mata kuliah Ekonomi Islam serta sebagai tambahan
ilmu pengetahuan dan informasi kepada para pembaca semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin
namun kami juga menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini maka dari itu kami penulis makalah ini mohon kritik dan saran terutama guru
pembimbing mata kuliah Ekonomi Islam sebagai bahan koreksi bagi kami untuk penulisan
makalah selanjutnya.

Kediri, 26 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

1. 1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1. 2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1. 3 Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

2.1 Pengertian zakat, Warisan, kharaj dan jizyah...................................................................6

2.2 Dasar hukum zakat, Warisan, kharaj dan jizyah...............................................................8

2.3 Tujuan zakat, Warisan, kharaj dan jizyah.......................................................................11

2.4 Manfaat zakat, Warisan, kharaj dan jizyah.....................................................................13

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................15

3.2 SARAN...........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I

PEMBAHASAN

1. 1 Latar Belakang

Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin
dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Warisan adalah
properti atau aset yang ditinggalkan seseorang kepada ahli warisnya ketika mereka
meninggal – mungkin termasuk real estat, uang, saham atau obligasi, perhiasan, atau
harta benda lainnya. kharaj sebagai pendapatan, pendapatan public, tarif dan upeti. Dana
kharaj yang telah dikumpulkan akan dipakai untuk penyelenggara negara, dana cadangan
dan untuk kepentingan santunan fakir, miskin dan janda. Jizyah adalah perpajakan
tahunan per kapita dalam bentuk biaya keuangan pada subyek non-Muslim permanen dari
sebuah negara yang diatur oleh hukum Islam secara berurutan untuk mendanai
pengeluaran pblik negara.

Banyak dalil yang menjelaskan kewajiban dan aturan pengeluaran zakat misalnya
pada Surat At-Taubah ayat 103 yang di sana tertulis, “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka”. Sumber
utama dalam hukum Waris Islam adalah Al-Qur'an surat An-Nisa' ayat 11, 12, dan 176.

Tujuan kharaj untuk menjalankan pemerintahan, pemerintah dapat mengelola


harta dari pungutan pajak kharaj untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Tujuan
diberlakukannya jizyah yakni : Sebagai imbangan zakat yang diambil dari orang
Islam,Menunjukkan sikap loyal terhadap pemerintahan Islam dll.

1. 2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian zakat,warisan,kharaj dan jizyah


1.2.2 Dasar zakat,warisan,kharaj dan jizyah
1.2.3 Tujuan zakat,warisan,kharaj dan jizyah
1.2.4 Manfaat zakat,warisan,kharaj dan jizyah

1. 3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui arti zakat,warisan,kharaj dan jizyah


1.3.2 Mengetahui dasar zakat,warisan,kharaj dan jizyah
1.3.3 Mengetahui tujuan zakat,warisan,kharaj dan jizyah
1.3.4 Mengetahui manfaat zakat,warisan,kharaj dan jizyah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian zakat, Warisan, kharaj dan jizyah

A. Zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir
miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat
merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.
Menurut bahasa, kata “zakat” artinya tumbuh, berkembang, dan suci. Yang
dimaksud suci adalah zakat dapat mensucikan, membersihkan harta muzakki ( yang
berzakat ) dari hak-hak mustahik ( penerima zakat ) khususnya bagi fakir miskin.
Selain itu zakat dapat membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela seperti kikir, tamak,
serta sombong. Sedangkan bagi mustahik zakat dapat membersihkan dari sifat-sifat
tercela seperti iri hati, dengki terhadap muzakki. Dan yang dimaksud tumbuh subur
adalahzakat dapat menyebabkan harta para muzakki bertambah banyak.
Dalam Islam, terdapat beberapa jenis zakat yang perlu ditunaikan oleh umat
Muslim. Setiap jenis zakat memiliki ketentuan serta nisabnya masing-masing. Secara
umum, terdapat 2 jenis zakat yaitu zakat fitrah dan zakat maal (harta).
a) Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalahJenis zakat ini wajib dikeluarkan setiap Muslim menjelang Idul
Fitri pada bulan suci Ramadhan. Masing-masing orang diwajibkan menunaikan
zakat fitrah setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan pokok.Beras
atau makanan pokok tersebut juga dapat diganti dengan uang senilai besaran beras
atau makanan pokok. Uang zakat tersebut bisa kamu berikan kepada lembaga-
lembaga penyalur zakat, kemudian lembaga tersebut yang akan memberikan zakat
berbentuk beras kepada mustahiq zakat. Selain untuk dirinya sendiri, seseorang
juga diwajibkan membayarkan zakat fitrah untuk semua orang yang berada dalam
tanggungannya.

b) Zakat Maal atau Zakat Harta


Jenis zakat hartaJenis zakat maal merupakan zakat yang mencakup hasil
perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, emas dan perak.

B. Warisan

Warisan adalah properti atau aset yang ditinggalkan seseorang kepada ahli


warisnya ketika mereka meninggal – mungkin termasuk real estat, uang, saham atau
obligasi, perhiasan, atau harta benda lainnya. Pengertian warisan tersebut dapat
berupa harta (harta yang bergerak dan harta tidak bergerak) dan termasuk juga
diwarisi utang (kewajiban).Harta yang bergerak seperti kendaraan, logam mulia,
sertifikat deposito dan lain sebagainya. Harta tidak bergerak seperti rumah dan tanah.
Utang seperti utang kepada pihak ke bank, saudara dan lain sebagainya.

Warisan tidak selalu hal-hal yang indah yang dapat menyejahterakan yang


mewarisinya, namun berupa tanggung jawab yang belum selesai yang harus
diselesaikan oleh ahli warisnya.Warisan dapat menyelesaikan masalah atau justru
dapat menambah masalah dalam keluarga besar. Hal tersebut dapat terjadi karena
perbedaan pendapat mengenai pembagian tanggung jawab hingga pembagian harta
waris.

C. Kharaj

Kata kharaj berasal dari bahasa Arab yang berasal dari bahasa Yunani dan diambil
dari bahasa Roma, Byzantium dan Yunani Kuno yang berarti pajak. Sepanjang
sejarah keuangan public islam istilah kharaj digunakan untuk pajak tanah. Sebagian
ulama mendefinisikan kharaj sebagai pendapatan, pendapatan public, tarif dan upeti.
Dana kharaj yang telah dikumpulkan akan dipakai untuk penyelenggara negara, dana
cadangan dan untuk kepentingan santunan fakir, miskin dan janda.Tujuan yang
diutamakan dari adanya pungutan kharaj adalah agama, jiwa, akal, keturunan dan
harta yang terpelihara. Untuk menjalankan pemerintahan, pemerintah dapat
mengelola harta dari pungutan pajak kharaj untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat.

D. Jizyah

Jizyah adalah perpajakan tahunan per kapita dalam bentuk biaya keuangan pada
subyek non-Muslim permanen dari sebuah negara yang diatur oleh hukum Islam
secara berurutan untuk mendanai pengeluaran pblik negara. Jizyah berasal dari
Bahasa arab yang memiliki arti upeti, membalas jasa atau mengganti kerugian. Jizyah
dan pajak bisa dikatakan senada dikarenakan iuran yang dikeluarkan oleh yang
bersangkutan untuk negara demi menjaga keamanannya sendiri, harta, kelangsungan
hidup, keadilan dan kesejahteraan.

2.2 Dasar hukum zakat, Warisan, kharaj dan jizyah

A. Zakat
Banyak dalil yang menjelaskan kewajiban dan aturan pengeluaran zakat misalnya
pada Surat At-Taubah ayat 103 yang di sana tertulis, “Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka”.
Mengeluarkan zakat merupakan bagian dari rukun iman. Itu artinya, zakat wajib
dikeluarkan bagi selurut umat muslim yang telah memenuhi syarat sah mengeluarkan
zakat.
Dalam Islam, zakat memiliki dua nilai atau makna. Pertama adalah nilai
penghambaan diri kepada Allah yang berarti dengan mengeluarkan zakat,
menandakan bahwa seorang umat muslim telah membuktikan ketaatannya kepada
Allah.Kedua, nilai sosial. Dimana zakat sebagai sumber dalam membantu
menyejahterakan masyarakat yang membutuhkan. Zakat juga berperan dalam
pemerataan ekonomi rakyat dan juga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

B. Warisan
Sumber utama dalam hukum Waris Islam adalah Al-Qur'an surat An-Nisa' ayat
11, 12, dan 176. Hukum Waris Islam atau ilmu faraidh adalah ilmu yang diketahui.
siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa
ukuran untuk setiap ahli waris.
Hukum Waris Perdata, Hukum waris dalam ilmu hukum merujuk pada ketentuan
yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Pengaturan
mengenai hukum waris tersebut dapat dijumpai dalam pasal 830 sampai dengan pasal
1130 KUH Perdata. Meski demikian, pengertian mengenai hukum waris itu sendiri
tidak dapat dijumpai pada bunyi pasal-pasal yang mengaturnya dalam KUH Perdata
tersebut.

C. Kharaj

Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai
rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada
Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari
Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”

Al Hasyr 7
Artinya: “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,
untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”

Hadist
Menurut Syekh Manshur Ali Nashif, “Nabi SAW telah mengambil jizyah dari orang-
orang Majusi Negeri Hajar” (HR. Bukhori dan Tirmidzi).

D. Jizyah

Artinya : “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah),
(yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka
membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”.

Hadist :
1. Hadist dari Anas dan Ustman bin Abi Sulaiman r.a, mereka menceritakan
bahwa Nabi SAW mengutus Khalid bin Walid ke Ukaidir Dumah, maka
mereka menyambutnya, lalu mereka datang dengan membawa jizyah. Karena
itu ia terlindungi keselamatannya dan melakukan perjanjian damai atas jizyah.
(HR. Abu Dawud)
2. Hadist dari Abd al-Rahman bin Aufra, ia berkata bahwa Nabi SAW
mengambil jizyah dari orang Majusi Hajar” (HR. Bukhari)
3. Hadist dari Ibn‘Abbas r.a, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda, tidak
wajib bagi seorang muslim membayar jizyah. Muhammad bin Kas|ir
mengatakan kepada kita bahwa Sufyan ditanya tentang makna pernyataan
tersebut, ia menjawab, jika seseorang (ahl al-zimmah) masuk islam, maka
tidak ada lagi jizyah atas dirinya. (HR. Abu Dawud).

2.3 Tujuan zakat, Warisan, kharaj dan jizyah

A. Zakat
Para cendekiawan muslim banyak yang menerangkan tentang tujuan-tujuan zakat,
baik secara umum yang menyangkut tatanan ekonomi, sosial, dan kenegaraan
maupun secara khusus yang ditinjau dari tujuan-tujuan nash secara eksplisit.
1. Menyucikan harta dan jiwa muzaki.
2. Mengangkat derajat fakir miskin.
3. Membantu memecahkan masalah para gharimin, ibnusabil, dan mustahiq lainnya.
4. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia
pada umumnya.
5. Menghilangkan sifat kikir dan loba para pemilik harta.
6. Menghilangkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati orang-orang
miskin.
7. Menjembatani jurang antara si kaya dengan si miskin di dalam masyarakat agar
tidak ada kesenjangan di antara keduanya.
8. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama bagi
yang memiliki harta.
9. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan
hak orang lain padanya.
10. Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah.
11. Berakhlak dengan akhlak Allah.
12. Mengobati hati dari cinta dunia.
13. Mengembangkan kekayaan batin.
14. Mengembangkan dan memberkahkan harta.
15. Membebaskan si penerima (mustahiq) dari kebutuhan, sehingga dapat merasa
hidup tenteram dan dapat meningkatkan kekhusyukan ibadat kepada Allah SWT.
16. Sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial.
17. Tujuan yang meliputi bidang moral, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang moral,
zakat mengikis ketamakan dan keserakahan hati si kaya. Sedangkan, dalam
bidang sosial, zakat berfungsi untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat.
Dan di bidang ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan di tangan
sebagian kecil manusia dan merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk
perbendaharaan negara.

B. Warisan
Tujuan mempelajari fiqih mawaris ini antara lain :
1. Untuk mengetahui secara jelas orang yang berhak menerima harta warisan dan
berapa bagiannya.
2. Untuk menentukan pembagian harta warisan secara adil dan benar.
3. Untuk menghindari perselisihan dan perebutan harta peninggalan akibat ke tidak
jelasan aturan main pembagian warisan.
4. Untuk memperingan beban dan tanggung jawab si mayit.
5. Dengan aturan dalam fiqih mawaris ini maka tidak ada pihak-pihak yang merasa
dirugikan. Karena pembagian harta warisan ini adalah yang terbaik dalam
pandangan alloh dan manusia

C. Kharaj
Tujuan yang diutamakan dari adanya pungutan kharaj adalah agama, jiwa, akal,
keturunan dan harta yang terpelihara. Untuk menjalankan pemerintahan, pemerintah
dapat mengelola harta dari pungutan pajak kharaj untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat.

D. Jizyah
Tujuan diberlakukannya jizyah yakni :
1. Sebagai imbangan zakat yang diambil dari orang Islam
2. Menunjukkan sikap loyal terhadap pemerintahan Islam
3. Untuk menjamin dan melindungi ahl al- zimmah
4. Sebagai bukti ketundukan ahl al-zimmah pada pemerintah untuk ikut serta
bertanggung jawab pada ketentraman masyarakat.

2.4 Manfaat zakat, Warisan, kharaj dan jizyah

A. Zakat
Manfaat dalam Zakat :

a) Mensucikan Jiwa Dari Sifat Kikir


b) Mendidik Berinfak Dan Memberi
c) Berakhlaq Dengan Akhlaq Allah
d) Manifestasi Syukur Atas Nikmat Allah
e) Mengobati Hati Dari Cinta Dunia
f) Mengembangkan Kekayaan Batin
g) Mensucikan Harta Dari Bercampurnya Dengan Hak Orang Lain (Tapi zakat tidak
bisa mensucikan harta yang diperoleh dengan jalan haram)
h) Mengembangkan Dan Memberkahkan Harta
i) Membayar zakat itu berarti mensyukuri nikmat Allah. Nikmat yang disyukuri,
dijanjikan oleh Allah akan ditambah.
j) Kekayaan yang dikumpulkan oleh seseorang, belum tentu dari hasil jerih payah
dan keringat sendiri, oleh karena itu kita harus membagi kekayaan kepada fakir
miskin.
k) Zakat mendidik orang jadi dermawan/pemurah. Manusia biasanya bersifat kikir
padahal kikir itu dibenci Allah. Zakat menghindarkan kita dari sifat Kikir

B. Warisan
Ketentuan mengenai waris-mewarisi harta ini bertujuan untuk menciptakan jalan
keluar yang adil untuk semua ahli waris.Aturan kewarisan yang sudah diatur dengan
tegas dan rinci dapat menumbuhkan ketentraman dan suasana kekeluargaan yang
harmonis. Ketentuan kewarisan juga mencegah konflik dan pertikaian keluarga. Jika
aturan tersebut diterapkan dengan bijaksana, maka akan terhindar pertikaian antara
angota keluarga satu dengan yang lainnya.

C. Kharaj & Jizyah

Manfaat Kharaj dan Jizyah

1. Menyejahterakan masyarakat disuatu negara

2. Agama, jiwa, akal, keturunan dan harta dapat terpelihara

3. Menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian disuatu negara


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas menjelaskan bahwa pengertian antara zakat,warisan,kharaj dan
juga jizyah terdapat dasar hokum yang melekat pada setiap masing-masing tersebut yang
dijelaskan pada Al-Qur’an dan juga Hadist sehingga dapat dipastikan kebenaran untuk
setiap kalimat yang telah dijelaskan disana.

Adapun tujuan yang telah terangkum menjadi beberapa untuk


zakat,warisan,kharaj, dan juga jizyah yang bisa dilihat d berbagai sumber yang ada. Serta
juga terdapat manfaat dari zakat,warisan,kharaj, dan juga jizyah yang sudah dijelaskan
pada masing-masing.

3.2 SARAN
Semoga untuk para pembaca makalah ini, dapat memperluas kita akan ilmu
zakat,warisan,kharaj dan juga jizyah yang telah kami rangkumkan sedemikian rupa
menjadi makalah yang singkat ini. Adapun kesalahan dalam penulisan kami sebagai
penulis meminta saran & kritikan yang digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki
makalah yang akan kami buat lagi kedepannya. Terimakasih buat para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-zakat/

https://blog.pluang.com/cerdascuan/apa-itu-warisan/

https://tirto.id/kewarisan-pengertian-syarat-rukun-dan-manfaatnya-dalam-islam-gaT1

https://myzenirahmawati.wordpress.com/2019/09/27/kharaj-dan-jizyah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_waris

https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/zakat-pengurang-pajak/

https://blog.kitabisa.com/jenis-jenis-zakat-dan-nisabnya-dalam-islam/

Anda mungkin juga menyukai