Anda di halaman 1dari 23

Tujuan dan bukti auditing

NAMA KELOMPOK :
1. Novitasari (20130310041)
2. BAMBANG DEWA KUSUMA (20130310063)
3. M.Maulana Wahyu dwi Kusuma (20130310056)
TUJUAN AUDIT
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha serta arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima oleh umum. Sedangkan auditor
menurut SA 700 adalah untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan suatu evaluasi atas kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang
diperoleh untuk menyatakan opin secara jelas melalui suatu laporan tertulis yang
jelas dan juga dapat menjelaskan basis opini tersebut.

2
Tujuan audit spesifik di tentukan berdasarkan asersi-asersi yang dibuat oleh
manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan.
Asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Keberadaan atau keterjadian
2. Kelengkapan
3. Hak dan kewajiban
4. Penilaian atau pengalokasian
5. Penyajian dan pengungkapan

3
Prosedur Auditing
Meliputi studi dan evaluasi terhadap struktur pengendalian internal klien
termasuk sistem akuntansi.

4
Contoh audit spesifik dari sa 326

• Asersi keberadaan dan ketersediaan


• Persediaan yang di cantumkan data neraca, secara spesifik ada.
• Persediaan merupakan unsur yang disimpan untuk dijual dan digunakan dalam operasi normal perusahaan.

• Asersi kelengkapan
• Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku, penolong, dan bahan habis pakai yang ada di tangan perusahaan.
• Kuantitas perusahaan meliputi semua produk yang dimiliki perusahaan dalam perjalanan maupun disimpan diluar
perusahaan misalnya persediaan barang konsiyasi.
• Daftar hasil perhitungan fisik persediaan dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah dimasukan ke data rekenig
perusahaan.

• Asersi hak dan kewajiban


• Perusahaan memiliki hak pemilik sah secara hukumterhadap perusahaan.
• Perusahaan tidak mencakup unsur yang telah ditagihkan kepada pelanggan atau dimiliki oleh pihak lain.

5
• Asersi penilaian dan pengalokasian
• Persediaan dinyatakan secara tepat pada harga pokok atau perolehannya, kecuali jika harga pasarnya lebih rendah.
• Unsur persediaan yang lambat perputarannya berlebihan rusak, dan usang dimasukan persediaan telah
diidentifikasikan.
• Persediaan dikurangi, jika semestinya demikian, pada harga perolehan penggantian atau nilai bersih yang dapat
direalisasikan.

• Asersi penyajian dan pengungkapan


• Persediaan diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalaneraca sebagai aktiva lancar.
• Golongan besar persediaan dan dasar penilaiannya diungkapkan secara memadai dalam neraca.
• Persediaan yang digadaikan atau dititipkan kepihak lain diungkapkan secara memadai.

6
Bukti Audit
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor Untuk menyatakan opini
audit. Untuk mendasari pemberian pendaat tersebut, auditor harus memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang mendukung laporan keuangan tersebut.
Hal penting yang berkaitan dengan audit yaitu :
• Kecukupan bukti audit
• Kompetensi bukti audit
• Dasar yang memadai atau rasional
• Prosedur dapat dilakukan untukmenghimpun bukti
KECUKUPAN BUKTI
Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit, meliputi:
✣ Materialitas, menurut FASB 2 adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atas salah saji dalam
informasi akuntansi yang dalam kondisi bersangkutan, kemungkinan besar dapat
mempengaruhi pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan.
✣ Risiko Audit, Risiko salah saji material ditujukan pada risiko bawaan yang asersinya
mungkin disalahsajikan dan risiko pengendalian yang mana pengendalian internalnya gagal
untuk mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam asersi.
✣ Faktor-faktor Ekonomi, Auditor memilih keterbatasan sumber daya yang digunakan untuk
memperoleh bukti yang diperlukan sebagai dasar yang memadai untuk memberikan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan.
✣ Ukuran dan Karakteristik Populasi, Auditor tidak mungkin menghimpun dan mengevaluasi
seluruh bukti yang ada untuk mendukung pendapatnya.

8
KOMPETENSI BUKTI
Kompetensi atau kualitas bahan bukti yang berupa catatan akuntansi
berkaitan erat dengan efektivitas pengendalian internal klien. Semakin
efektif pengendalian internal klien semakin kompeten catatan akuntansi yang
dihasilkan. Kompetensi bukti audit yang berupa informasi penguat
tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

1. Relevansi,
2. Sumber bukti,
3. Ketepatan waktu,
4. Obyektivitas

9
10
DASAR YANG MEMADAI (REALISTIS)
Judgement atau pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai faktor, yaitu:
1. Pertimbangan Profesional Auditor, Pertimbangan profesional memberi kontribusi pada
penerapan secara wajar jumlah dan kualitas bukti yang disyaratkan.
2. Integritas Manajemen, Manajemen bertanggung jawab atas asersi laporan keuangan, dan
mengendalikan banyak bukti penguat dan data akuntansi yang mendukung laporan
keuangan.
3. Transaksi yang Terjadi di Perusahaan, Jenis dan banyaknya transaksi sangat mempengaruhi
informasi akuntansi yang dihasilkan.
4. Jenis Kepemilikan Perusahaan, Audit terhadap perusahaan publik lebih memerlukan tingkat
keyakinan yang lebih tinggi daripada perusahaan perseorangan.
5. Kondisi Keuangan Perusahaan, Kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut
cenderung meningkatkan evaluasi subyektif dan kehati-hatian auditor.

11
SIFAT BUKTI
Bukti audit terdiri:
1. Catatan akuntansi yang inendasari laporan keuangan
2. Informasi lain yang mendukung catatan akuntansi dan
kesimpulan logis auditor tentang penyajian yang wajar dalam
laporan keuangan.
Bukti audit dapat diperoleh dari audit yang sebelumnya atau prosedur
pengendalian perusahaan untuk menerima dan melanjutkan penugasan
audit.

12
PROSEDUR UNTUK MENGHIMPUN BUKTI
Tindakan yang dapat diambil dalam menghimpun bukti audit adalah:
a. Inspeksi,
b. Pengamatan,
c. Pengajuan pertanyaan,
d. Konfirmasi.
Ada beberapa hal lain yang perlu diketahui berkaitan dengan keputusan yang diambil
auditor dalam proses pengumpulan bukti, yaitu:
1. Penentuan prosedur audit.
2. Penentuan besarnya sampel.
3. Penentuan elemen tertentu yang harus dipilih sebagai sampel.
4. Penentuan waktu

13
JENIS BUKTI AUDIT

✣ Struktur Pengendalian Intern, dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan


dapat dipercayainya data akuntansi.
✣ Bukti Fisik, banyak dipakai dalam verifikasi saldo aktiva berwujud terutama kas
dan persediaan.
✣ Catatan Akuntansi, seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk
membuat laporan keuangan.
✣ Konfirmasi, merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang
unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan.
✣ Bukti dokumenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit.

14
✣ Bukti Surat Pernyataan Tertulis, merupakan pernyataan yang ditandatangani
seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai
rekening, kondisi, atau kejadian tertentu.
✣ Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis, Bukti matematis diperoleh
auditor melalui penghitungan kembali oleh auditor. Perhitungan yang di auditor
merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis.
✣ Bukti Lisan, Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan
dengan manusia sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengadakan
pengajuan pertanyaan lisan.
✣ Bukti Analitis dan Perbandingan, Bukti analitis mencakup penggunaan rasio
dan perbandingan data klien dengan anggaran atau standar prestasi, trend
industri dan kondisi ekonomi umum.

15
PROSEDUR AUDIT
Bukti audit diproleh auditor melalui penerapan prosedur auditing.
Pemilihan prosedur dilakukan saat tahap perencanaan audit. Pemilihan
prosedur auditing mempertimbangkan efektivitas potensial prosedur
dalam memenuhi tujuan spesifik audit, dan biaya untuk melaksanakan
prosedur tersebut.

16
✣ Inspeksi terhadap aktiva berwujud
Kegiatan inspeksi terhadap aktiva berwujud meliputi pemeriksaan fisik asset. Prosedur ini memberikan
pengetahuan bagi auditor untuk mendapatkan bukti atas asersi keberadaan dan kondisi fisik.

✣ Observasi
Observasi meliputi kegiatan mengamati pelaksanaan sejumlah proses atau prosedur yang dilakukan oleh
karyawan klien.

✣ Pengajuan pertanyaan (wawancara)


Pengajuan pertanyaan dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, kepada pihak-pihak internal
perusahaan seperti manajemen atau karyawan, untuk mendapatkan informasi keuangan maupun
nonkeuangan.

✣ Konfirmasi
Merupakan jenis spesifik dari pengajuan pertanyaan, yang memungkinkan auditor untuk mendapatkan
informasi langsung dari sumber independent (pihak ketiga) di luar organisasi klien.

17
✣ Inspeksi terhadap dokumen dan catatan
Inspeksi terhadap dokumen dan catatn baik dari sumber internal maupun external entitas, dalam bentuk kertas (paper
form) maupun elektronik, atau media lain.
Dalam melakukan kegiatan inspeksi terhadap dokumen dan catatan memiliki 2 istilah :
1.Pengusutan (tracing)
2.Penelusuran (vouching)

✣ Prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian internal


Merupakan pengetahuan mengenai lingkungan pengendalian, system akuntansi dan prosedur pengendalian yang
dipandang perlu oleh auditor untuk merencanakan audit.

✣ Pengujian Pengendalian
Merupakan pengujian yang ditunjukkan terhadap rancangan dan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur
pengendalian intern untuk menetapkan keefektivitasannya untuk mencegah dan menemukan salah saji material dalam
suatu asersi laporan keuangan.

✣ Pengujian substansi
Merupakan pengujian rinci dan prosedur, analitis yang dilakukan untuk menemukan salah saji material dalam saldo
rekening, golongan transaksi, dan unsur pengungkapan laporan keuangan.

18
EVALUASI BUKTI AUDIT
Evluasi bukti audit dilakukan selama dan pada akhir audit atau pada akhir pekerjaan lapangan.
Dalam mengevaluasi bukti audit, auditor harus memperhatikan tujuan audit. Evaluasi bukti ini
harus lebih teliti lagi bila menghadapi situasi audit yang mengandung risiko besar.

19
✣ Rekalkulasi
Meliputi kegiatan perhitungan (pengecekan kembali) keakuratan matematis dari dokumen atau catatan.

✣ Melakukan ulang (Reperformance)


Eksekusi auditor independen atas prosedur atau pengendalian yang telah dilakukan oleh klien sebagai
bagian dari sistem pengedalian internal perusahaan.

✣ Prosedur analitis
Terdiri dari kegiatan mempelajari dan membandingkan data-data keuangan maupun nonkeuangan yang
saling berhubungan (melakukan perbandingan-perbandingan laporan keuangan)

✣ Teknik audit berbasis computer (Computer-Assisted Audit Techniques/CCATs)


CCATs mengunakan software audit untuk melakukan berbagai prosedur audit. Jika catatan akuntansi klien
dipelihara dalam media elektronik, maka auditor dapat menggunakan CCATs untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan berikut ini :
• Melakukan perhitungan dan perbandingan yang digunakan dalam prosedur analitis
• Memilih sampel piutang usaha untuk konfirmasi

20
• Melakukan scan file untuk menentukan bahwa semua dokumen berseri telah ditotal saldo
• Membandingkan elemen-elemen data pada dokumen yang berbeda
• Melakukan ulang berbagai aktivitas perhitungan

21
✣ Klasifikasi prosedur auditing
Prosedur auditing dapat diklasifikasikan atas tiga kategori, yaitu :
A. Prosedur untuk memperoleh pemahaman stuktur pengendalian internal,
B. Pengujian pengendalian,
C. Pengujian substansif.

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai