Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

PENGAKUAN PIUTANG USAHA

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi ll
Yang Dibina Oleh Ibu Hj. NINIK A. SE., MSA., Ak., CA

Disusun Oleh
1. Alvina Wahyu Sukmaningtias (20130310021)
2. Nur Fadlilah (20130310024)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak
henti-hentinya penulis panjatkan puja dan puji syukur atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Piutang Usaha” ini dengan
maksimal dan tepat waktu.
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan kepada ibu SRIKALIMAH, SE., MM selaku dosen Ekonomi Islam, yang
telah memberikan kesempatan kami untuk membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata baik dan masih banyak
kesalahan dan kekurangan di dalam makalah yang kami buat. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari semua para pembaca untuk makalah ini agar makalah ini
menjadi makalah yang lebi baik. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak
kesalahan pada makalah yang kami buat ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang sesame, khususnya bagi
teman-teman mahasiswa fakultas ekonomi.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Kediri, 25 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASA ( Pengakuan Piutang Usaha )
2.1 Piutang Dagang
2.2 Pengakuan Piutang Usaha
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Piutang Usaha
2.4 Fungsi Piutang yang Perlu Diketahui
2.5 Tujuan Dilakukannya Piutang Oleh Perusahaan
2.4 Ilustrasi Penagkuan Piutang Usaha
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Piutang dalam suatu lingkup usaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Piutang
terjadi sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit kepada
pelanggan.Pemberian jangka waktu kepada pelanggan untuk melunasi kewajibannya
merupakan kebijakan tersendiri dari setiap perusahaan.
Pemberian kelonggaran pembayaran kewajiban kepada pelanggan ini dapat
menguntungkan dan merugikan perusahaan. Pemberian piutang akan meningkatkan aktivitas
dalam suatu perusahaan karena pelanggan diberikan kemudahan atau keringanan dalam
membayar kewajibannya kendati sudah mendapatkan barang atau sudah menikmati jasanya.
Pemberian piutang ini bisa juga semakin memperbanyak cakupan bisnis suatu perusahaan.
Namun disisi lain piutang dapat menimbulakam kerugian. Hal ini berkaitan dengan
ketidakpastian dalam pembayaran piutang. Piutang dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan karena untuk masa kedepan akan ada kemungkinan debitur tidak sanggup
membayar kewajibannya.
Oleh karena itu dalam memberikan piutang kepada pelanggan perusahaan juga harus
mempunyai bebarapa pertimbangan tersendiri. Selain itu perusahaan juga harus
mempertimbangkan untuk membuat penyisihan jika terjadi kemungkinan debitur tidak
sanggup untuk membayar utangnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian piutang dagang
2. Apa pengakuan piutang usaha
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha
4. Apa fungsi piutang yang perlu diketahui
5. Apa tujuan dilakukannya piutang oleh perusahaan
6. Bagaimana ilustrasi pengakuan piutang usaha
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian piutang dagang
2. Utuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha
3. Untuk mengetahui pengakuan piutang usaha
4. Untuk mengetahui fungsi piutang
5. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya piutang oleh perusahaan
6. Untuk mengetahui ilustrasi pengakuan piutang usaha
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PIUTANG DAGANG


Piutang dagang (Account Receivables) adalah piutang atau tagihan yang timbul dari
penjualan kredit barang atau jasa dalam suatu perusahaan atau organisasi yang merupakan
usaha pokok perusahaan, atau semua pelanggan untuk barang atau layanan Jasa yang
disampaikan secara kredit.
Piutang Dagang (Account Receivable) biasanya tidak dinyatakan dalam suatu perjanjian
khusus sebagaimana tagihan lainnya. Dengan demikian pelunasan Piutang Dagang (Account
Receivable) kurang terjamin, juga sukar untuk dipindahkan atau perdijualbelikan.
Piutang Dagang (Account Receivable) yang diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu
tahun atau siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, akan tetapi kadang-
kadang seluruh Piutang Dagang (Account Receivable) diklasifikasikan sebagai aktiva lancar
tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian jumlah Piutang Dagang
(Account Receivable) yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus
usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
2.2 PENGAKUAN PIUTANG USAHA
Pengakuan atau recognition adalah penentuan tentang kapan piutang harus
dicatat/diakui sebagai asset atau harta. Pada umumnya pendapatan akan diakui ketika
keseluruhan dari proses untuk memperoleh pendapatan diselesaikan, ketika pendapatan
direalisasikan, atau ketika pendapatan dapat direalisasikan.
Pengendalian interen atas penerimaan piutang
Penjulan kredit mengandung risiko bagi perusahaan yang berupa kerugian yang harus
diderita apabila debitur tidak membayar kewajiabnnya. Risiko lain bisa terjadi dalam proses
penerimaan piutang dari debitur, lebih-lebih jika perusahaan menerima pelunasan dalam
bentuk kiriman check melalui pos atau dengan poswesel. Pada prinsipnya penjualan kredit,
terutama yang berjumlah besar, hanya dapat dilakukan pada pihak yang bonafid. Oleh karena
itu pengendalian interen atas piutang sangatlah penting.
Agar tercipta pengendalian interen yang baik atas penerimaan kas dari piutang, bagian
kredit tidak boleh merangkap sebagai penerima pelunasan piutang. Sebaliknya, petugas
penerimaan kas tidak berwenang untuk memberi persetujuan kredit. Jika hal ini terjadi, maka
peluang terjadinya penyelewengan menjadi terbuka.
Sebagai contoh, pegawai bisa menggelapkan penerimaan kas dari debitur. Selain itu,
pegawai bisa juga menghapus piutang yang sebenarnya masih bisa ditagih, sehingga
perusahaan menghentikan penagihan. Apabila di kemudian hari debitur yang telah dihapus
tersebut melakukan pembayaran, maka uang yang diterima tidak masuk ke perusahaan,
melainkan dimasukkan ke kantong si pegawai.
piutang dagang dapat diakui atau dicatat ketika:
1. Perusahaan memperoleh piutang dagang dari adanya transaksi penjualan kredit.
2.Terjadinya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan.
3.Adanya return dan potongan dari penjualan kredit.
Pencatatan Piutang Dagang :
Pencatatan pitang dagang ini bisa dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu :
a. Pada metode ini piutang dagang akan diakui sebesar penjualan tanpa terpengaruh oleh
potongan yang diberikan.
b. Jika ternyata debitur mengambil potongan yang ada, maka hal tersebut akan diakui sebagai
pengurang jumlah penjualan bukan sebagai pengurang jumlah piutang dagang.
Berikut merupakan prosedur penjuarnalan dengan menggunakan metode ini.
Ketika terjadi penjualan secara kredit suatu barang dagangan misalnya dengan termin 3/10,
n/30
Ketika terjadi penerimaan pelunasan piutang dagang :
1.Jika pelunasan sudah melebihi masa potongan, yaitu lebih dari 10 hari, maka tidak usah
untuk memperhitungkan potongan dan perusahaan kan menerima seluruh pelunasan yang
seharusnya dibayarkan.
2. Jika pelunasan masih dalam masa potongan, maka harus memperhitungkan dan
memberikan potongan untuk transaksi yang terjadi. Potongan yang terjadi yaitu 3%, maka
yang diterima perusahaan adalah 97%.
Ketika terjadi pelunasan piutang dagang :
1. Jika pelunasan terjadi dalam masa diskon, maka perusahaan wajib memperhitungkan dan
memberikan potongan penjualan yaitu sebesar 3% kepada debitur.
2. Jika pelunasan sudah melebihi masa diskon yaitu lebih dari 10 hari, maka tidak usah untuk
memperhitungkan diskon dan perusahaan akan menerima seluruh pelunasan. Dalam hal ini
bisa terjadi 2 kemungkinan, yaitu:
• Potongan penjualan yang dicatat ketika terjadi penjualan sudah ditutup dari pembukuan
perusahaan atau closing entries
• Potongan penjualan yang dicatat belum ditutup dari pembukuan perusahaan.
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG USAHA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Piutang Usaha

Menurut Bambang Riyanto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi piutang usaha adalah
sebagai berikut:
a. Volume Penjualan Kredit

Makin besar proporsi penjualan kredit dari total penjualan maka jumlah investasi
dalam piutang juga demikian. Artinya, perusahaan harus menyediakan investasi yang lebih
besar dalam piutang dan meski berisiko semakin besar, profitabilitasnya juga akan
meningkat.

b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit

Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila
perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat artinya keselamatan kredit lebih
diutamakan dari profitabilitasnya. Syarat pembayaran yang ketat antara lain tampak dari batas
waktu pembayaran yang pendek atau pembebanan bunga yang berat untuk pembayaran
piutang terlambat. Umumnya, syarat pembayaran penjualan kredit dinyatakan dengan term
tertentu, misalnya 2/10 net 30. Ini berarti apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari
sesudah waktu penyerahan barang, si pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2%
dari harga penjualan, dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan dalam waktu 30 hari
sesudah waktu penyerahan barang.

c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit

Dalam penjualan secara kredit, perusahaan dapat menetapkan batas maksimal bagi
kredit yang diberikan kepada para pelanggan. Makin tinggi batas waktu yang diberikan
kepada pelanggan, makin besar pula dana yang diinvestasikan kedalam piutang.

d. Kebijakan dalam Penagihan Piutang

Kebijakan dalam menagih piutang, secara aktif ataupun pasif, dapat dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan aktif dalam menagih piutang akan
mempunyai pengeluaran dana yang lebih besar untuk membiayai aktivitas ini, namun dapat
memperkecil resiko tidak tertagihnya piutang. Perusahaan juga berharap agar pelanggan
menyetor pembayaran hutang tepat waktu. Kebijakan ini ditempuh dengan cara:

1. Memungut secara langsung

2. Memberi peringatan dengan mengirim surat kepada pelanggan.

e. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan

Sebagian pelanggan mempunyai kebiasaan membayar dengan menggunakan


kesempatan mendapatkan cash discount, sedang sebagian lagi tidak demikian. Setelah
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha, alangkah lebih baik perusahaan
memperhatikan faktor-faktor tesebut dengan mengelola piutang usaha secara efektif dan
efisien.

2.4 FUNGSI PIUTANG YANG PERLU DI KETAHUI


Ketika piutang dalam perusahaan dianggap sebagai aktiva lancar yang terdapat dalam
suatu neraca perusahaan, maka piutang itu sendiri nantinya bisa difungsikan sebagai modal
pinjaman. Selain itu, keberadaan piutang nantinya juga akan membantu dalam meningkatkan
kelancaran dari suatu bisnis karena secara umum piutang bisa difungsikan untuk mendukung
operasional perusahaan. Secara tidak langsung, keberadaan piutang juga akan membantu
dalam mengembangkan perusahaan tersebut.Jadi saat piutang dalam perusahaan difungsikan
untuk mendatangkan suatu keuntungan, maka perusahaan tersebut nantinya akan
mendapatkan bunga yang telah disepakati bersama. Akan tetapi, keberadaan piutang juga bisa
berpotensi menyebabkan kerugian ketika pihak pengelola perusahaan tidak bisa mengelola
aset perusahaan yang diberikan kepada orang lain sebagai bentuk piutang. Untuk itu, dalam
memberikan piutang harus melalui suatu pertimbangan yang matang.

2.5 TUJUAN DILAKUKANNYA PIUTANG OLEH PERUSAHAAN

Kegiatan piutang dalam perusahaan dilakukan oleh perusahaan tentu saja bukan tanpa
maksud. Dengan kata lain, ada tujuan tersendiri yang kemudian menjadi landasan mengapa
perusahaan berkenan untuk terlibat dalam suatu piutang. Seperti yang disebutkan sebelumnya
bahwa piutang itu sendiri tidak serta merta memberikan dampak negatif atas perkembangan
perusahaan.

Menyikapi hal tersebut, berikut ini beberapa tujuan piutang yang perlu diketahui.

● Membantu dalam meningkatkan jumlah penjualan atas produk perusahaan


● Kondisi ini nantinya akan memberikan dampak positif atas peningkatan keuntungan
perusahaan
● Terciptanya hubungan yang jauh lebih erat antara perusahaan dengan semua pembeli
karena kemudahan yang ditawarkan perusahaan atas barang yang diproduksinya
● Dengan adanya piutang, maka perusahaan kecil yang menjadi client perusahaan
tersebut akan mudah untuk berkembang
● Membantu dalam bersaing dengan para kompetitor untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan

2.6 ILUSTRASI PENGAKUAN PIUTANG USAHA

1 April 2011, PT Merdeka menjual barang secara kredit kepada CV Mulia seharga Rp.
1.000.000,00 dengan syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5 April 2011, CV mulia mengembalikan
barang yang dibelinya seharga Rp. 1.000.000,00 kepada PT Merdeka, karena cacat. Pada
Tanggal 11 April 2011, PT Merdeka menerima pelunasan dari CV Mulia sebesar saldo
tagihannya. Jurnal untuk mencatat transaksi transaksi di atas dalam pembukuan PT Merdeka
adalah sebagai berikut.
Setelah ayat-ayat jurnal di atas dibukukab ke buku besar, makaakun Piutang Usaha di buku
besar akan nampak sebagai berikut :

Kesempatan untuk mendapat potongan tunai biasanya terjadi ketika produsen (pabrikan)
melakukan penjualan kepada pedagang besar (grossir) atau dari grossir ke pedagang
pengecer. Pada umumnya potongan diberikan dengan maksud untuk mendorong agar
pembayaran dilakukan lebih cepat atau lebih tepat waktu, atau karena alasan persaingan.
Potonganjarang diberikan oleh oedagang pengecer kepada konsumen langsung.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Piutang dagang (Account Receivables) adalah piutang atau tagihan yang timbul dari
penjualan kredit barang atau jasa dalam suatu perusahaan atau organisasi yang merupakan
usaha pokok perusahaan, atau semua pelanggan untuk barang atau layanan jasa yang
disampaikan secara kredit. Pengakuan atau recognition adalah penentuan tentang kapan
piutang harus dicatat/diakui sebagai asset atau harta. Pengendalian interen atas penerimaan
piutang, Agar tercipta pengendalian interen yang baik atas penerimaan kas dari piutang,
bagian kredit tidak boleh merangkap sebagai penerima pelunasan piutang. Sebaliknya,
petugas penerimaan kas tidak berwenang untuk memberi persetujuan kredit. Jika hal ini
terjadi, maka peluang terjadinya penyelewengan menjadi terbuka. Faktor-faktor yang
mempengaruhi piutang usaha antara lain volume penjualan kredit, syarat pembayaran
penjualan kredit, ketentuan tentang pembatasan kredit, kebijakan dalam penagihan piutang,
dan kebiasaan pembayaran pelanggan. Fungsi piutang yaitu piutang dalam perusahaan
difungsikan untuk mendatangkan suatu keuntungan, maka perusahaan tersebut nantinya akan
mendapatkan bunga yang telah disepakati bersama. Akan tetapi, keberadaan piutang juga bisa
berpotensi menyebabkan kerugian ketika pihak pengelola perusahaan tidak bisa mengelola
aset perusahaan yang diberikan kepada orang lain sebagai bentuk piutang. Tujuan piutang
antara lain membantu dalam meningkatkan jumlah penjualan atas produk perusahaan, kondisi
ini nantinya akan memberikan dampak positif atas peningkatan keuntungan perusahaan, dan
terciptanya hubungan yang jauh lebih erat antara perusahaan dengan semua pembeli karena
kemudahan yang ditawarkan perusahaan atas barang yang diproduksinya.

3.2 SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi
pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia yang pasti nya
mmiliki kesalahan. Oleh karena Itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis
bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ini untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik
lagi, dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://aktkeu.blogspot.com/2013/10/piutang-usaha-dan-piutang- wesel.html

https://idcloudhost.com/apa-itu-piutang-pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenisnya/

Buku Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Oleh Al.Haryono Jusup Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai