Anda di halaman 1dari 8

IPO

Penawaran perdana atau Initial Public Offering (IPO) adalah proses di mana perusahaan menjual saham atau
surat berharga/efek mereka kepada publik atau calon investor untuk pertama kalinya, sesuai dengan peraturan yang
diatur oleh pasar modal di Indonesia. Dalam proses IPO, perusahaan akan melakukan pendaftaran dan persiapan yang
melibatkan penyusunan dokumen-dokumen perusahaan, seperti prospektus, yang akan menjadi sumber informasi bagi
calon investor. Setelah proses pendaftaran selesai dan pernyataan efektif diperoleh, perusahaan akan melakukan
penawaran saham kepada publik melalui pasar modal.
TUJUAN

Beberapa tujuan sebuah perusahaan melakukan IPO yaitu :


1. Strategic Listing
Tujuan utama perusahaan melakukan IPO adalah untuk mendapatkan status perusahaan terdaftar di bursa. Beberapa
industri memiliki status ini sangat penting karena menunjukkan bahwa perusahaan mereka dapat dipercaya, memiliki
tata kelola yang baik, diawasi oleh berbagai pihak, dan informasi perusahaan mereka tersedia di berbagai media.
2. Fund Raising
Karena tidak ada keharusan dan kepastian tentang berapa keuntungan yang akan diperoleh investor dengan membeli
saham, IPO juga dapat dilakukan dengan tujuan utama mendapatkan dana murah dari pasar modal. Jika suatu
perusahaan melakukan IPO hanya dengan tujuan mendapatkan dana murah, maka mereka tidak akan merasa memiliki
tanggung jawab untuk memberikan keuntungan yang memadai bagi para investor.
3. Public Company
Tujuan utama IPO sebenarnya adalah untuk menjadi perusahaan publik. Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan
publik akan mendapatkan banyak keuntungan, baik dari segi dana maupun prestise. Namun, mereka harus memastikan
bahwa bisnis memiliki tata kelola yang baik, kemajuan yang cepat, dan keuntungan yang tinggi, serta peduli dengan
kepentingan investor.

KEUNTUNGAN
1. Akses terhadap pendanaan di pasar saham
Untuk menjadi perusahaan publik, alasan ini merupakan pertimbangan utama. Untuk menumbuhkan bisnis, membayar
utang, investasi, atau akuisisi, modal kerja yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah modal kerja. Selain itu,
go public akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan, yang akan menghasilkan struktur permodalan yang ideal untuk
bisnis.
2. Tambahan kepercayaan untuk akses pinjaman
Perbankan akan dapat lebih mengenal dan percaya kepada perusahaan karena menjadi perusahaan publik yang
sahamnya diperdagangkan di bursa. Perbankan dapat setiap saat mengetahui kondisi keuangan bisnis melalui berbagai
keterbukaan informasi yang diungkapkan perusahaan di bursa.
3. Menumbuhkan profesionalisme
Perusahaan publik dituntut oleh banyak pihak untuk selalu meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, sistem
pelaporan, dan praktik tata kelola yang baik.
4. Meningkatkan image perusahaan
Dengan pencatatan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, media, penyedia data, dan analis akan sering mengikuti
berita dan informasi tentang perusahaan.
5. Likuiditas dan kemungkinan divestasi bagi pemegang saham pendiri yang menguntungkan
Jika pemegang saham pendiri membutuhkan dana untuk tujuan lain, mereka dapat melakukan divestasi melalui Bursa
Efek Indonesia dengan nilai yang ideal.
6. Menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan
Karyawan akan merasa senang mendapatkan saham sebagai insentif jika saham perusahaan dapat diperdagangkan di
Bursa.
7. Peningkatan nilai perusahaan
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, publik selalu memiliki
akses untuk memperoleh data tentang pergerakan nilai perusahaan.
8. Kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Perpecahan keluarga adalah salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan bisnis keluarga. Dengan menjadi
perusahaan publik, setiap anggota keluarga memiliki hak untuk memiliki saham dalam perusahaan. Selain itu, mereka
memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham melalui Bursa Efek Indonesia.
9. Intensif Pajak
Wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang dapat memperoleh penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarih pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri, sepanjang 40%
sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa dan memiliki minimal 300 pemegang saham.
KERUGIAN
1. Berbagi kepemilikan
2. Kewajiban mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku
PERSYARATAN
1. Memiliki aset nyata (real asset) min. 100 miliar
2. Memiliki Struktur Organisasi yang Jelas
3. Memenuhi Syarat Akuntansi dan Keuangan
4. Batas Minimal Saham IPO yang Ditawarkan
TAHAPAN IPO
1. Persiapan Awal dan Persiapan Dokumen
2. Penyampaian Permohonan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia
3. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
4. Penawaran Umum, Pencatatan dan Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Alat Ukur Kinerja pada Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu bentuk dari pasar keuangan di mana investor memperdagangkan instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Tujuan dari pasar modal adalah untuk memberikan akses kepada
perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana dari investor, dan sebaliknya memberikan investor kesempatan
untuk menginvestasikan dan memperdagangkan instrumen keuangan.
Fungsi Pasar Modal

1. Pasar modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha


Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli
oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
2. Pasar modal sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari
keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan
meningkat.
4. Pasar modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada
terciptanya lapangan kerja baru.
5. Pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya
tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
6. Pasar modal sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi
bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

Instrumen Investasi Pasar Modal

1. Saham
Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Investor yang
memiliki saham di sebuah perusahaan, berhak untuk mendapatkan dividen atau pembagian laba.
2. Reksadana
Reksadana dikenal sebagai instrumen investasi yang menjadi wadah untuk pengumpulan serta pengelolaan
dana beberapa investor. Dana tersebut kemudian dikelola manajer investasi menjadi berbagai instrumen,
seperti pasar uang, obligasi, saham, atau efek lainnya.
3. Surat utang atau obligasi
Kamu juga bisa mendapatkan surat berharga berupa obligasi di pasar modal. Kepemilikan surat utang dapat
dipindahtangankan, dan pemegangnya memiliki hak untuk memperoleh bunga serta pelunasan utang pada
jangka yang telah ditentukan.
4. Exchange traded fund (ETF)
Surat berharga yang satu ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan reksadana, sama-sama dikumpulkan
secara kolektif. Hanya saja, EFT bisa diperdagangkan di bursa efek layaknya saham.
5. Derivatif
Selanjutnya, ada pula surat berharga dalam bentuk derivatif. Surat berharga ini dikenal sebagai bentuk
turunan dari saham. Terdapat 2 jenis derivatif yang bisa kamu temukan di pasar modal Indonesia, yaitu
warrant dan right.

Pasar modal terbagi menjadi dua bagian utama:


1. Pasar Primer (Primary Market):
Di pasar primer, perusahaan atau pemerintah menerbitkan instrumen keuangan baru dan menjualnya kepada
investor untuk pertama kalinya. Dalam transaksi pasar primer, dana yang diperoleh dari penjualan instrumen
keuangan akan masuk ke pihak yang menerbitkannya.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market):
Pasar sekunder adalah tempat instrumen keuangan yang sudah diterbitkan di pasar primer diperdagangkan di
antara investor. Di pasar ini, instrumen keuangan diperjualbelikan antar investor, dan perusahaan atau
pemerintah tidak langsung terlibat dalam transaksi.
Pasar modal juga memiliki nilai ukur sebagai berikut:
1. Kinerja Pasar Modal
Kinerja pasar modal merupakan sebuah pencapaian dan perkembangan sebuah perusahaan dilihat dari sisi
pasar modalnya. Kinerja pasar modal mampu mempengaruhi keberlanjutan dan kesuksesan sebuah
perusahaan. Kinerja pasar modal adalah prestasi suatu perusahaan di bidang pasar modal.
2. Pengukuran Kinerja Pasar Modal
Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba dan nilai buku per
saham. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan invenstor atas kinerja perusahaan di
masa lalu serta prospek di masa mendatang
3. Rasio Pasar Modal
- Earning Per Share (Rasio Pendapatan Per Lembar Saham)
Menurut Alwi (2003), Earning Per Share (EPS) biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada
umumnya atau calon pemegang saham dan manajmen. EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan
(return) dari setiap lembar saham.
- Price Earning Ratio ( Rasio Harga Laba)
Menurut Moeljadi 2006, Price Earning Ratio PER menunjukan berapa banyak investor bersedia
membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan. Oleh para investor rasio ini digunakan untuk
memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba di masa yang akan datang.
- Market To Book Value Ratio (Rasio Pasar Per Buku)
Rasio ini menunjukan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh
pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan wealth kekayaan yang dinikmati
oleh pemilik Perusahaan
- Devidend Yield Ratio (Rasio Pendapatan Deviden)
Dividend Yield adalah dividen yang dibayarkan dibagi dengan harga saham sekarang
- Devidend Payout Ratio (Rasio Pembayaran Deviden)
Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang
tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke Perusahaan
DEFINISI ETF
Exchange Traded Fund atau ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa saham. ETF merupakan
penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual
maupun beli.
JENIS ETF
1. ETF Obligasi
ETF obligasi digunakan untuk memberikan pendapatan reguler kepada investor. Distribusi pendapatan mereka
tergantung pada kinerja obligasi yang mendasarinya.
2. ETF Saham
Saham (ekuitas) ETF terdiri dari sekeranjang saham untuk melacak satu industri atau sektor. Misalnya, ETF saham
mungkin melacak saham otomotif atau asing. Tujuannya untuk memberikan eksposur yang terdiversifikasi ke satu
industri sehingga mencakup industri berkinerja tinggi dan pendatang baru dengan potensi pertumbuhan.
3. ETF Industri/Sektor
ETF industri atau sektor adalah dana yang berfokus pada sektor atau industri tertentu.
4. ETF Komoditas
Seperti namanya, ETF komoditas berinvestasi dalam komoditas, termasuk minyak mentah atau emas.
5. ETF Mata Uang
ETF mata uang adalah sarana investasi gabungan yang melacak kinerja pasangan mata uang, yang terdiri dari mata
uang domestik dan asing.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN ETF
keuntungan dan kerugian ETF ini meliputi seberapa efisien ETF sebagai sebuah produk investasi, serta biaya-biaya
yang harus dikeluarkan. Keuntungan ETF Lebih Efisien. ETF dianggap sebagai produk investasi yang efisien lantaran
Anda membeli sekelompok saham dengan kualitas bagus dan likuid dengan modal
yang kecil.
Adapun Transaksi ETF sendiri dilakukan di pasar perdana dan pasar sekunder yang mana terdapat pada tempat-tempat
tertentu dan Tempat perdagangan ETF ini terdapat dalam dua pasar yaitu:
a. Pasar Perdana
Adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini,
saham ETF untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi melalui Perantara Pedagang
Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual Saham.
b. Pasar Sekunder
Adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa Efek diperjual belikan.
Pihak-pihak yang terlibat
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses penerbitan dan perdagangan
ETF di Bursa Efek adalah sebagai berikut :
1) Sponsor
Pihak sponsor berperan dalam memprakarsai rencana penerbitan dan perdagangan ETF dan mendukung kerja sama di
tingkat manajerial dari berbagai pihak.
2) Penasihat (advisor)
Penasihat berperan dalam memberikan arahan-arahan yang bersifat teknis dan operasional dalam proses penerbitan
ETF.
3) Regulator
Regulator berperan dalam penyusunan peraturan yang berkenaan dengan pedoman penerbitan ETF (Guidelines on
ETF)
4) Bursa Efek (Stock Exchange)
Bursa Efek berperan dalam menyiapkan infrastruktur bagi proses pencatatan, perdagangan ETF, dan memfasilitasi
proses penerbitan (creation) dan pelunasan (redemption) secara in kind.
5) Manajer Investasi (Fund Manager)
Manajer Investasi berperan dalam pengelolaan dana yang terhimpun dari penerbitan ETF (manage the fund) dan
memfasilitasi proses penerbitan (creation) dan pelunasan (redemption) secara in kind.
6) Bank Kustodian (Trustee)
Bank Kustodian mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan pemegang unit penyertaan ETF, mengatur proses
penerbitan (creation) dan pelunasan (redemption) secara in kind serta memiliki kewajiban pelaporan ETF.
7) Market Maker
Market Maker berperan dalam menyediakan likuiditas perdagangan ETF di Bursa ETF dengan menyerap apabila
terdapat permintaan dan penawaran atas saham ETF di Bursa Efek serta membantu menjaga keseimbangan antara
harga ETF dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB).
8) Seeding Party
Seeding party berperan menyediakan modal awal atau portofolio efek awal untuk membentuk ETF.
9) Pihak Lain
Pihak lain yang dimaksud adalah Konsultan Hukum yang bertugas menyusun draft dokumen hukum (legal draft
documents), Akuntan yang ditunjuk sebagai Auditor ETF, Konsultan Pajak yang bertugas memberikan jasa konsultasi
di bidang perpajakan bagi ETF.
DEFINISI REKSADANA
Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang
bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti : saham, obligasi, dan
instrumen pasar uang.
KARAKTERISTIK REKSADANA
Karakteristik dan pengaturannya dalam pasar modal di Indonesia. Reksadana memiliki beberapa karakteristik yang
sama dan berbeda dengan Perseroan Terbatas (PT) lainnya. Beberapa karakteristik yang menyamakan Reksadana
berbentuk PT dengan perusahaan lainnya, yakni sebagai berikut:

1. mempunyai kekayaan,
2. memiliki kepengurusan atau manajemen,
3. memiliki biaya, seperti biaya pendirian, biaya operasi, dan biaya lain – lain
4. memiliki kewajiban perseroan yang sesuai dengan ketentuan umum yang diatur dalam Undang – Undang
Perseroan (khusus bagi Reksadana coorporate type), termasuk kewajiban dalam perizinan, permodalan dan
perpajakan,
5. bertanggung jawab terhadap para pemegang saham (share holders); dan
6. memiliki karyawan atau tenaga operasional.
JENIS REKSADANA
1. ReksaDana Pasar Uang
Jenis reksadana ini memiliki kebijakan investasi 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh
tempo kurang dari 1 tahun. Cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu pendek (kurang dari 1
tahun) atau investor dengan profil yang sangat konservatif. Reksadana jenis ini memiliki risiko paling rendah dan
imbal hasilnya juga relatif lebih kecil.
2. ReksaDana Pendapatan Tetap
Reksadana ini sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) ditempatkan pada efek yang memberikan
pendapatan tetap misalnya surat utang atau obligasi. Cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu
antara 1-3 tahun atau investor dengan profil yang konservatif.
3. Reksadana Campuran
Reksadana campuran memiliki kebijakan investasi maksimal 79% pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.
Cocok untuk pemenuhan tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 3-5 tahun atau investor dengan profil moderat.
4. Reksadana Saham
Jenis ini memiliki kebijakan investasi minimal 80% pada instrumen 1 saham. Cocok untuk pemenuhan tujuan
keuangan dengan jangka waktu di atas 5 tahun atau investor dengan profil agresif. Menganut prinsip high risk high
returns, reksadana ini memiliki risiko paling tinggi dibandingan dengan reksadana lainnya tetapi mempunyai potensi
keuntungan yang paling tinggi juga.
5. Reksadana Syariah
Reksadana Syariah merupakan versi syariah dari keempat reksadana di atas yang mengikuti ketentuan dan prinsip
syariah Islam dalam pengelolaannya.
Manfaat dan Resiko Reksadana
Keuntungan Membeli Reksa Dana :
- Dikelola oleh ahlinya
Reksa Dana dikelola oleh manajer investasi yang telah berpengalaman di dunia pasar modal. Manajer investasi
memiliki kemampuan untuk memaksimalkan hasil investasi melalui analisis yang mendalam atas keadaan ekonomi
dan pasar, pemilihan strategi investasi, dan pemilihan aset yang sesuai.
- Investasi yang terjangkau
Dengan Reksa Dana, siapa saja dimungkinkan untuk dapat berinvestasi. Cukup dengan dana awal Rp. 100.000 (seratus
ribu rupiah) investor sudah dapat merasakan investasi di pasar modal.
- Risiko yang lebih minimal
Dengan besarnya dana yang ada di Reksa Dana, maka akses untuk melakukan diversifikasi investasi semakin besar.
Dengan melakukan diversifikasi investasi, maka risiko yang dihadapi akan semakin kecil.
- Terjaganya Likuiditas
Investor dapat mencairkan kembali investasinya di setiap hari bursa, yaitu hari kerja yang telah ditetapkan sesuai
kalender Bursa Efek Indonesia. Kemudahan ini memberikan Investor keleluasaan untuk mengatur investasinya sesuai
dengan kebutuhan.
- Transparansi
Seluruh informasi Reksa Dana selalu transparan. Investor dapat mengetahui Reksa Dananya diinvestasikan di aset-
aset apa saja. Selain itu, Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko yang dihadapi serta
biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.
Risiko yang harus dipahami saat berinvestasi di Reksa Dana:
-Risiko Menurunnya NAB
Terjadi apabila ada penurunan nilai unit penyertaan akibat perubahan kondisi pasar
-Risiko Likuiditas
Terjadi apabila ada pencairan unit serentak oleh sebagian besar pemegang unit, Manajer Investasi akan kesulitan
menyediakan uang tunai dengan segera
-Risiko Wanprestasi
Terjadi apabila dalam kondisi luar biasa, penerbit surat berharga yang menjadi objek investasi Reksadana mengalami
kegagalan (default) dalam memenuhi kewajibannya.
-Risiko Pembubaran
Terjadi apabila NAB Reksa Dana kurang dari jumlah minimum yang ditetapkan atau diperintahkan OJK untuk
dibubarkan
Cara Investasi di Reksadana
Cara investasi reksadana secara umum terbagi menjadi 6. Cara investasi reksadana online ataupun offline secara umum
masih menggunakan cara di bawah ini. Mulai dari memilih lembaga penyedia reksadana hingga menetapkan rentang
waktu Anda berinvestasi. Berikut penjelasan detailnya:
1. Memilih penyedia investasi reksadana
Cara investasi reksadana untuk pemula yang pertama adalah memilih penyedianya. Sobat OCBC NISP bisa memilih
berbagai penyedia reksadana online yang menawarkan beragam produk.
2.Pelajari berbagai macam reksadana
Di samping memilih platform atau penyedia reksadana, cara investasi reksadana bagi pemula berikutnya adalah
mempelajari berbagai macam pilihan reksadana. Di Indonesia, secara umum terdapat 4 jenis reksadana yang bisa
dipilih, yaitu:
A. Reksadana pasar uang
Jika Anda berinvestasi pada reksadana jenis ini, dana Anda akan dialokasikan seluruhnya pada instrumen pasar uang
seperti deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), serta obligasi yang
jatuh temponya kurang dari satu tahun.
B.Reksadana saham
Pada jenis ini, modal reksadana dialokasikan dananya minimal 80% pada bermacam efek saham, sedangkan 20%
sisanya ditempatkan pada pasar uang.
C.Reksadana pendapatan tetap
Pada jenis ini, alokasi modal ditempatkan pada obligasi atau surat utang dengan komposisi sebesar 80%. Sementara
itu, 20% sisanya diberikan pada reksadana pasar uang.
D.Reksadana campuran
Reksadana campuran merupakan jenis investasi yang modalnya dialokasikan pada instrumen campuran. Mulai dari
deposito, pasar uang, surat utang/obligasi, hingga saham.
Persentase alokasi dana bergantung pada sub-jenisnya. Jika campuran defensif, maka alokasi dana diterapkan pada
obligasi serta pasar uang. Jika berimbang, maka 50% pada pasar saham dan obligasi. Sedangkan jika dinamis
bergantung pada keputusan manajer investasi.
3. Perhatikan legalitas lembaga penyedia reksadana
Cara investasi reksadana yang ketiga adalah memperhatikan legalitas lembaga penyedia reksadana saat sudah
memutuskan pilihan. Setiap perusahaan keuangan selalu diwajibkan meminta izin berusaha pada lembaga pemerintah.
Di Indonesia, perusahaan investasi reksadana biasanya harus diverifikasi terlebih dulu OJK.Saat proses verifikasi
selesai dan penyedia reksadana mendapatkan surat izin, maka penyedia tersebut termasuk lembaga yang legal.
4.Tentukan tujuan keuntungan investasi
Cara investasi reksadana yang keempat adalah menentukan tujuan keuntungan investasi. Contohnya seperti berapa
modal awal Anda, berapa besar keuntungan yang diinginkan, dan sebagainya.
5. Pahami potensi keuntungan reksadana
Cara investasi reksadana selanjutnya adalah memahami potensi keuntungan reksadana. Sesuai dengan yang sudah
disinggung sebelumnya, setiap jenis reksadana memiliki keuntungan dan risiko masing-masing. Jika Anda masih
pemula, maka pilihlah pasar uang.Jika Anda sudah siap dengan risiko yang lebih besar, pilihlah reksadana pendapatan
tetap. Jika ingin risiko yang tinggi dan dengan keuntungan tinggi, maka pilihlah reksadana saham.
6. Tetapkan rentang waktu Anda berinvestasi
Cara investasi reksadana yang terakhir adalah menentukan seberapa lama waktu investasinya. Sobat OCBC NISP bisa
melihat ukuran waktu yang sudah dijelaskan pada jenis-jenis reksadana.

OBLIGASI
Kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu periode
akuntansi, yang akan dilunasi dengan menggunakan sumber-sumber yang bukan digolongkan sebagai aktiva
lancar.
Utang jangka panjang ini, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam
merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan, misalnya ; penambahan modal kerja permanen, pembelian
mesin-mesin atau aktiva tetap baru, perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan utang jangka panjang lain yang
segera jatuh tempo, dll.
Utang jangka panjang, dapat berupa :
a. Utang Obligasi (Bond Payable)
b. Utang Hipotik (Mortgage Notes Payable) suatu jenis pinjaman (utang) jangka panjang dengan jaminan
benda-bemda tidak bergerak
c. Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes)
d. Utang Sewa (Rent Payable)
e. Perjanjian-perjanjian dengan pembayaran angsuran (Installment Payment Contract)
DASAR-DASAR OBLIGASI
Obligasi (bonds) merupakan bentuk wesel bayar berbunga. Obligasi diterbitkan oleh perusahaan, universitas,
dan lembaga pemerintah. Obligasi, seperti saham biasa, dijual dalam satuan kecil (misalnya dalam hitungan lima
belas ribu rupiah atau kelipatan lima belas rupiah). Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat investor.
MENGAPA OBLIGASI DITERBITKAN
Untuk memperoleh jumlah yang besar dari modal jangka panjang, menejemen perusahaan biasanya
memutuskan untuk menerbitkan saham biasa (pendanaan ekuitas) atau obligasi.
Dari sudut pandang perusahaan, pendanaan jangka panjang melalui obligasi memberikan keunggulan
dibandingkan saham biasa.
Keunggulan pendanaan obligasi dibandingkan saham biasa yaitu sebagai berikut.
a) Kendali pemegang saham tidak berpengaruh pemegang obligasi tidak memiliki hak suara, pemilik (pemegang
saham) tetap memiliki kendali penuh atas perusahaan.
b) Adanya penghematan dari sisi pajak bunga obligasi bias mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar,
sedangkan dividen pada saham tidak.
c) Laba per saham akan lebih tinggi meskipun beban bunga obligasi mengurangi laba bersih, laba per saham
pada saham biasa akan menjadi lebih besar dengan pendanaan melalui obligasi karena tidak ada tambahan saham
biasa yang diterbitkan.
JENIS-JENIS OBLIGASI
· a. Obligasi dengan Jaminan dan Obligasi Tanpa Jaminan
Obligasi dengan jaminan (secured bond) memiliki asset khusus untuk dijadikan jaminan atas penerbitan obligasi
tersebut. Sebagai contoh, obligasi dengan jaminan sebuah real estat disebut obligasi hipotek (mortgage
bond). Obligasi yang dijamin dengan asset khusus yang disisihkan untuk melunasi obligasi itu disebut obligasi dana
pelunasan(sinking fund bond). Obligasi tanpa jaminan (unsecured bond) diterbitkan melalui kredit umum peminjam.
b. Obligasi Berjangka dan Obligasi Berseri
Obligasi yang jatuh tempo pada waktu yang bersamaan di masa mendatang disebut obligasi berjangka (term
bond). Sebaliknya, obligasi yang jatuh tempo pada waktu yang berbeda (secara berangsur-angsur) disebut obligasi
berseri (serial bond).
c. Obligasi Atas Nama dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik disebut obligasi atas nama (registered bond). Pembayaran bunga
pada obligasi atas nama dilakukan dengan memeriksa catatan pemegang obligasi. Obligasi yang bukan atas nama
disebut obligasi atas unjuk (bearer (coupon) bond).
d. Obligasi Konvertibel dan Obligasi yang Dapat Ditarik
Obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham umum berdasarkan pilihan dari pemegang obligasi disebut
obligasi yang dapat dikonversi (konvertibel) (convertible bond).

Anda mungkin juga menyukai