Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Dalam

menjalankan

aktivitas

usahanya,

setiap

perusahaan

membutuhkan sumber modal yang besar untuk kegiatan operasional,


pengembangan, dan perluasan usahanya. Modal dapat diperoleh dari pemilik
perusahaan maupun utang, salah satu alternative bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana atau tambahan mdoal adalah melaui pasar modal.
Pasar modal memberikan jasanya yaitu dengan menjembatani hubungan
antara pemilik modal. Dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor)
dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten
(perusahaan go public). Bagi badan usaha khususnya bagi perusahaan yang go
public akan memperoleh dana segar yang akan dimanfaatkan untuk
memperbaiki struktur modal perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan
bagi investor,keberadaan pasar modal akan memperbanyak pilihan dalam
menyalurkan dana melalui investasi sesuai dengan keinginan investor
sehingga tidak hanya menumpuk dalam bentuk deposito dan tabungan,
sehingga dari kegiatan ini baik pihak investor maupun pihak perusahaan
merupakan pihak yang saling menguntungkan. Pasar modal merupakan pasar
untuk

berbagai

instrument

keuangan

jangka

panjang

yang

bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. ( Darmadji


dan Fakhruddin 2011:1)
Saham sendiri merupakan bentuk modal penyertaan atau bukti posisi
kepemilikan dalam suatu entitas.

Surat berharga yang dikeluarkan oleh

sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa
disebut emiten. Saham neyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga
pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Sedangan menurut Bambang
riyanto, saham adalah tanda bukti pengembalian bagi atau peserta dalam
perseroan terbata. Bagi yang bersangkutan yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama
hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan
peranan permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjuala
sahamnya. (Bambang Riyanto 2001:240)

Harga

saham

adalah

factor

yang

membuat

para

investor

menginvestasikan dananya di pasar modal dikarenakan dapat mencerminkan


tingkat pengembalian modal. Pada prisipnya investor membeli saham adalah
untuk mendapatkan divoden serta menjual saham tersebut pada harga yang
lebih tinggi (Capital gain). Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang
semakun tinggi akan meningkatkan tingkat kembalian yang diperoleh investor
yang

tercemin

dari

harga

saham

perusahaan

tersebut

(patriawan

2011:19).Harga saham merupakan indicator keberhasilan pengelolaan


perusahaan

dimana

kekuatan

pasar

ditunjukkan

dengan

transakasi

perdagangan saham perusahaan di pasar modal. Terjadinya transaksi tersebut


didasarkan pada hasil pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan. Pada prisipnya semakin baik prestasi
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan akan meningkatkan permintaan

saham sehinnga harganya akan mengalami peningkatan, akan tetapi jika


prstasi perusahaan semakin buruk maka akan menurunkan harga saham.
Salah satu ukuran penting untuk menilai kinerja perusahaan adalah
laporan keuangan. Sesuai dengan pernyataan standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 , di nyatakan tujuan laporan keuangan untuk umum
memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggung jawab manjema atas pengunanaan sumber sumber daya yang
dipercayakan kepada perusahaan.
Dalam hal ini khususnya informasi mengenai arus kas merupakan
salah satu informasi yang dapat dipakai sebagai pemngambilan keuputusan
investasi bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada suatu
perusahaan. Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan
para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
struktur keuangan dan kemampuan dan kemampuan untuk mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam adapatasi dengan perubahan keadaan dan
peluang. Investor lebih memperhatikan arus kas yang didapat dari aktivitas
operasi, arus kas operasi dinilai dapat memberikan informasi pada calon
investor mengenai apakah dari kegiatan bisnisnya perusahaan dapat
mengucurkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendapatan dari luar ( Simamora 2002:182)
Selain informasi tentang arus kas, informasi laba juga akan
mempengaruhi harga saham karena pihak investor akan menggunakan laba
sebagai salah satu parameter kinerja suatu perusahaan ( G. Fosters:2001).

Laba bersih perusahaan merupakan salah satu factor yang dilihat investor di
pasar modal untuk menentukan pilihan dalam menananmkan investasinya,
salah satu cara yang bisa di tempuh oleh investor dalam menanamkan dananya
adalah dengan cara membeli saham. Bagi perusahaan menjaga dan
meningkatkan laba bersih adalah suatu keharusan agar saham tetap eksis dan
tetap diminati investor (Iwan Hermansyah dan Eva Ariesanti:2008).
Pada penelitian sebelumnya menurut Eva Eriesanti pada perusahaan Food
and Beverage yang terdaftar di bursa efek pada tahun 2006 memiliki tingkat
laba bersih yang cukup baik dengan nilai laba. Pada perusahaan Fod and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, pada tahun 2006, tingkat harga
pasar saham perusahaan dikatakan cukup baik yang ditunjukan dengan
perubahan harga pasar saham yang mengalami kenaikan yaitu sebanyak
52,94%
Penelitian ini berbeda dengan yang sebelumnya karena mengambil
sampel perusahaan Food and Beverage dengan Sampel 15 perusahaan dengan
periode pengambilan 2010 2014. Menurut Rochim periode 2010 dan 2014,
peningkatan pada periode 2010 laju pertumbuhan industry Food and Beverage
sebesar 6,95% sedangkan tahun 2012 di proyeksikan laju pertumbuhan naik
sebesar 7,4 7,8%.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
Food and Beverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

2. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan


Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
3. Melihat kinerja perusahaan dengan pendekata arus kas dan laba bersih

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan sebebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitia ini
yaitu untuk mengetahui apakah arus kas operasi dan laba bersih berpengaruh
terhadapa harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4

Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan sumbangan dan ide kepada perusahaan
(Manager) yang mungkin bisa digunakan sebagai dasar koreksi untuk
perbaikan sehubugan dengan semakin tingginya tingkat persaingan
perusahaan khususnya yang berada di pasar modal.
2. . Bagi investor
Dapat memberika informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dalam penanaman modal.

BAB II
Landasan Teori

2.1 Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal dijumpai di banyak negara karena pasar modal


menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi
ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana
dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) kepada borrower (pihak
yang memerlukan dana). Dari sisi lender mengharapkan akan memperoleh
imbalan dari dana yang ditempatkan, sedangkan dari sisi borrower yang
memperoleh dana dapat digunakan untuk meningkatkan produksi yang pada
gilirannya dapat meningkatkan keuntungan. Fungsi keuangan dilakukan
dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers, dan para
lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan
aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Meskipun harus diakui
perbedaan fungsi ekonomi dan keuangan ini sering tidak jelas. (Husnan,
2001, p4)
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian
pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek.
Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian
fisik yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa
efek. Pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang
terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan
baik secara langsung maupun dengan wakil-wakilnya.
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah
pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas dengan
pihak yang memiliki kelebihan dana (investor).

Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat


memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui
prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Jadi diharapkan dengan adanya pasar
modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.

Menurut Syahrir, pasar modal sangat sulit atau tidak mungkin


berkembang pesat jika dalam suatu negara berlangsung perekonomian makro
sebagai berikut :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif/stagnan.
2. Tingkat inflasi dengan dua digit atau sampai dengan hyperinflation.
3. Cadangan devisa yang amat tipis yang disertai defisit neraca transaksi
berjalan sangat tinggi.
4. Perolehan ekspor yang rendah dan kebutuhan impor yang tidak bisa
dipenuhi lagi karena terbatasnya devisa yang tersedia. (Dwiyanti,1999,p46

2.2

Instrumen Pasar Modal


Pasar Modal merupakan pasar bagi instrumen finansial jangka panjang
(lebih dari satu tahun jatuh temponya). Instrumen yang dimaksud adalah
semua surat berharga (sekuritas) yang diperdagangkan di bursa. Menurut
Tandelilin (2001 : 39), jenis sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek
adalah sebagai berikut :
1. Saham Biasa
2. Saham preferen
3. Obligasi
4. Obligasi konversi
5. Right issue
6. Waran
7. Reksadana
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang
paling populer dianatara instrumen-instrumen pasar modal lainnya.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham


merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, kalim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

2.3

Laporan Arus Kas


Menurut arthur K. Keown (2001: 88) Arus kas operasi dapat di
definisikan sebagai penjumlahan dari arus kas yang berasal dari pengumpulan
kas yang berasal dari konsumen, pengeluaran kas untuk pembayaran
pembelian bahan baku kepada pemasom atau supplier. Untuk menghintung
jumlah arus kas dari aktivitas operasi dapat dihitung menggunakan
perhitungan sebagai berikut : Arus kas operasi = Arus kas masuk + Arus kas
keluar, dengan keterangan : Arus kas masuk = pengumpulan kas yang berasal
dari konsumen dapat berupa penjualan barang dan jasa, penerimaan
royalty/komisi, pendapatan bunga dan deviden yang diterima, dan Arus kas
keluar = dapat berupa pembayaran pemasok, pembayaran pegawai,
pembayaran pajak dan pembayaran bunga pinjaman.
Menurut PSAK No. 2 Arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas
keluar atau setara kas. Kas terdiri dari saldo (cash on hand) dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dengan jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas
dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek, bukan untuk investasi
atau tujuan lain. Sedangkan menurut Brighman (2001), arus kas bersih adalah
kas aktual yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu tahun tertentu. Namun,
kenyataan bahwa perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak berarti
jumlah kas yang dilaporkan di neraca juga tinggi.

Arus kas operasi adalah selisih bersih antara penerimaan dan


pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu
tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas. Arus kas operasi
meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba
bersih. Arus kas dari aktivitas operasi terutaman diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari
aktivitas operasi adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.


Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain.
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
Pembayaran kas kepada karyawan.
Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
denga premi, klaim , anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
f. Pembayaran kas atau pemenerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan
kecuali jika dapat di identifikasikan secara khusus sebagai baguan dari
aktivtas pendanaa dan investasi.
g. Penerimaan dan pembayaran kas dan kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan (PSAK No. 2, 2009).

2.4

Laba Bersih
Pengertian Laba atau definisi laba yang disebutkan oleh para ahli.
Menurut Horngren (1997), bahwa laba merupakan kelebihan total pendapatan
dibandingkan total bebannya. Laba disebut juga pendapatan bersih atau net
earnings. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2001), bahwa laba atau
laba bersih merupakan laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset,
dan pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan rugi-laba dengan
menyandingkan anatara pendapatan dengan biaya. Unsur unsur laba dapat
dibedakan menjadi :
1.
2.
3.
4.
5.

Pendapatan.
Beban.
Biaya.
Untung-rugi.
Penghasilan.

Laba seperti yang dijelaskan dalam Statement of Financial Concept


(FASB, 1984 dalam Chariri dan Ghozali, 2000) adalah pengertian yang sama
dengan laba bersih (net income) yang berlaku dalam praktek saat ini, yaiut
semua laba bersih untuk satu periode. Meski demikian,FASB membedakan
konsep laba dengan laba bersih. Laba lebih lanjut dijelaskan oleh Pradhono
dan Yulius (2004) adalah laba bersih sebelum akun-alun luar biasa (extra
ordinary accounts) selama satu tahun buku tercantum dalam laporan laba rugi.
Extra ordinary accounts atau items adalah peristiwa atau transaksu yang
memiliki pengaruh material dan diharapkan jarang terjadi serta tidak berasal
dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal
perusahaan (APB Opinion No. 9 dalam Chariri dan Ghozali, 2000).

2.5

Harga Saham
Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakari (2003: 59) Harga pasar saham
merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah
ditentukan karena merupakan harga dari sesuatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga
penutupannya. Menurut Martono (2007: 13) Harga saham merupakan refleksi
dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen)
dan pengelolaan aset. Sawidji Widioatmodjo (2005: 12) Harga pasar saham
adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah
saham tersebut di cantumkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over
the counter market).

2.6

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham


Arus kas mengekspresikan laba bersih di tambah depresiasi, yang
secara aktual di distribusikan kepada investor, yakni setelah perusahaan
menanamkan investasi di fixed asset dan modal kerjanya yang pentinng untuk
kelanjutan operasi. Jadi nilai perusahaan berhubungan dengan kemampuannya
menghasilkan arus kas. Sehingga jika arus kasnya meningkat nilai perusahaan
akan naik, yang selanjutnya juga akan menaikkan harga saham (Brigham et al,
2001:110). Adapun penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu dan Okky
Himawan Santoso menyatakan bahwa secara parsial arus kas operasi memiliki
pengarih yang sangat signifikan terhadap harga saham.

2.7

Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham


Jika laba suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke
waktu, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada
perusahaan tersebut. Dengan demikian harga saham yang dimiliki oleh
perusahaan akan semakin meningkat, sehingga return saham akan meningkat
pula. Hal ini terjadi karena laba perusahaan pada akhirnya akan menigkatkan
nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk
naiknya harga saham. Adapaun penelitian yang dilakukan olleh Iwan
Hermansyah dan Eva Ariesanti (2008) yang menyatakan bahwa laba bersih
berpengaruh terhadap harga saham.

2.8

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap Harga Saham.
H2 : Laba Bersih berpengaruh terhadap Harga Saham.

BAB III
Metodelogi Penelitian

3.1

Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2010:215), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pada pegertian diatas, yang menjadi populasi
sasarannya adalah 75 laporan keuangan tahunan dari 15 perusahaan food and
beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014.
Menurut sugiyono (2013:81) memberikan pengertian sample adalah
bagian indonesia dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut penentuuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi
harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Adapun
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling (purpose sampling).

3.2

Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel
Independen dan Variabel dependen dimana variabel indpenden digunakan
dalam penelitian ini adalah arus kas operasi dan laba bersih, variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham.

3.3

Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Dalam
penelitian ini data diperoleh dari pihak kedua, pihak ketiga dan seterusnya.
Antara lain laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
terutama Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Laporan Ringkasan
Kinerja Perusahaan Food and Beverages dari tahun 2010 samapai tahun
2014,buku-buku, dan hasil-hasil penelitian yang ada hubungannya dengan
penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3.4

Teknik Analisis
Untuk mengolah dan menganalisi data, peneliti menggunakan bantuan
program statistik, software SPSS for windows. Adapun metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai
berikut :
3.4.1

Metode Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis yang dilakukan
dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian data-data
tersebut diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara
objektif sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai topik
ataupun masalah yang diteliti.

3.4.2

Metode Analisis Statistik


Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda
yang diguanakan untuk menguji pengaruh Arus Kas Operasi, Laba
Bersih terhadap Harga Saham didalam penggunaan analisis linear
berganda. Diperlukan beberapa pengujian asumsi klasik, beberapa
asumsi klasik regresi yang harus dipenenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regression)
sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang
diteliti terdiri atas. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing komponen
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu Arus Kas
Operasi terhadap Harga Saham dan Laba bersih terhadap Harga saham
dapat diketahui dengan menggunakan Korelasi Pearson.
Untuk melihat seberapa besar variabel indpenden (X)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam
persentase dengan menggunakan analisis koefisien determinasi.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H0 : 1 = 0, arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.

Ha : 1 0, arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga


saham.
H0 : = 0, laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Ha : 0, laba bersih berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Menentukan tingkat signifikan ditentukan dengan 5% dari
derajat bebas (dk)=(n-k-1), untuk menentukan t tabel sebagai batas
daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang
digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili
hubungan variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat
signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t
tabel H0 ditolak apabila t hitung < t tabel ( = 0,05). Kriteria
penarikan pengujian : jika menggunakan tingkat kekeliruan ( = 0,01)
untuk diuji dua pihak maka kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis yaitu sebagai berikut : (1) jika t hitung t tabel maka H0 ada
didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas
dan variabel terikat ada hubungannya, (2) jika t hitung t.

Daftar Pustaka

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-pasar-modalmenurut-para-ahli.html
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-danjenis-jenis-saham.html
http://news.viva.co.id/
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/akuntan/article/viewFile/431/pdf_63

Anda mungkin juga menyukai