Anda di halaman 1dari 13

HAI CALON INVESTOR, YUK

MENGENAL JENIS PASAR MODAL


Adakah Sobat Sikapi disini yang sudah menjadi investor di pasar modal? Bulan
Oktober ini merupakan pekan investor sedunia atau World Investor Week (WIW)
lho. Pekan investor sedunia ini bertujuan untuk mempromosikan pentingnya edukasi
dan perlindungan investor, serta untuk menumbuhkan kesempatan belajar bagi
investor terkait inovasi teknologi online yang berubah dengan sangat cepat. Investor
dan pasar modal ini saling berkaitan, yuk kita bahas.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, surat utang (obligasi),
reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebagai
sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana (investor).
Pasar modal bukan hanya sekedar pasar yang terdapat transaksi jual beli. Pasar
modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

1. Fungsi ekonomi

Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua


kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana (issuer).

2. Fungsi keuangan

Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan


(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.   

Sobat Sikapi bisa baca lebih lanjut pada link ini untuk lebih tau tentang sejarah dan
manfaat berinvestasi di pasar modal.

Pasar modal sendiri terdapat beberapa jenis. Berdasarkan waktu transaksinya pasar
modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar Perdana:
Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek atau surat berharga diperdagangkan
untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Periode
pasar perdana yaitu ketika saham atau efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan
kepada investor (pemodal) oleh pihak Penjamin Emisi ( Underwriter) melalui
Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual
saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana ( Initial Public
Offering/ IPO).
Pada pasar perdana harga saham tetap karena perusahaan sudah menentukan
harga  dan jumlah saham yang akan ditawarkan sebelum menawarkannya di pasar
perdana. Sebab jumlah saham yang ditawarkan perusahaan terbatas, belum tentu
tiap investor mendapatkan sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Perlu diingat
bahwa seluruh keinginan investor atas calon saham perusahaan tercatat di pasar
perdana ini tidak dapat dipenuhi seluruhnya dalam hal terjadi kelebihan permintaan
(oversubscribed). Sebagai contoh, saham yang ditawarkan ke masyarakat
melalui pasar perdana sebanyak 100 juta saham, sementara permintaan pembelian
saham dari seluruh investor sebesar 150 juta saham. Karena kelebihan permintaan
(oversubscribed) investor dapat membeli saham tersebut di pasar sekunder. Jika
investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit daripada jumlah yang
dipesan (oversubscribed), maka perusahaan akan melakukan refund atau
pengembalian kelebihan dana tersebut. Membeli saham di pasar perdana menjadi
daya tarik tersendiri karena ada kemungkinan capital gain didapat setelah saham
tersebut melantai di bursa.
Berikut ilustrasi skema transaksi di pasar perdana:
1. Investor mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan
melakukan setor dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan efek,
kemudian menyerahkan FPPS, bukti setor, serta identitas diri.
2. Perusahaan efek akan menyerahkan FPPS ke penjamin emisi untuk kemudian
dilanjutkan ke Biro Administrasi Efek (BAE) untuk mendapatkan penjatahan
saham. Setelah mendapatkan konfirmasi dari BAE untuk penjatahan saham
maka informasi tersebut akan langsung diinformasikan ke
investor. Form pemesanan saham akan dikumpulkan secara kolektif di BAE.

Lalu dimana kita bisa mendapatkan info tentang transaksi yang akan berlangsung di
pasar perdana? Perusahaan yang akan melakukan IPO di pasar perdana harus
mempublikasikan tentang harga penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, masa
penawaran, dan informasi lain yang penting di surat kabar berskala nasional, dan
juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus. Sobat juga bisa mengakses di
situs https://rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s9 pada menu Market Investor – Calendar –
IPO. Intinya kita harus rajin-rajin mencari tahu agar selalu mendapat update terkini.
 
Pasar Sekunder:
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, pasar di mana efek-efek yang
telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan
kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang
tercatat di Bursa setelah terlaksananya penawaran pada pasar perdana. Di pasar ini,
transaksi pembelian dan penjualan efek sudah tidak terjadi di antara investor
dengan perusahaan, tapi antara investor yang satu dengan investor yang lain.
Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut bisa bebas
ditransaksikan oleh publik. Misalnya saja investor yang sudah memiliki saham hasil
transaksi di pasar perdana, biasanya akan menjual saham tersebut di pasar
sekunder untuk memperoleh capital gain. Contoh transaksi di pasar sekunder adalah
transaksi saham yang sering kita lakukan menggunakan software online
trading saham ini merupakan transaksi pasar sekunder atau aktivitas perdagangan
saham sehari-hari. 
Berbeda dengan pasar perdana yang harga sahamnya tetap, pada pasar sekunder
harga saham mengalami fluktuasi berupa kenaikan maupun penurunan, hal ini
terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Penawaran
dan permintaan tersebut terjadi karena banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik
atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut
bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi,
nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor
lainnya. Dalam dunia keuangan, kenaikan dan penuruan harga saham berbanding
lurus dengan kinerja fundamental perusahaan.
Pada pasar sekunder, dana jual beli investor sudah tidak masuk ke perusahaan yang
mengeluarkan efek tersebut melainkan berpindah tangan dari investor yang satu ke
investor yang lain.
Dalam melakukan transaksi di pasar sekunder, investor dikenakan biaya transaksi
berupa komisi kepada pialang. Biaya komisi dari transaksi akan dikenakan PPN
sebesar 10% dari nilai transaksi yang dibebankan kepada investor. Khusus untuk
transaksi penjualan saham, investor dikenakan pajak transaksi sebesar 0,1%. 
Berikut ilustrasi skema transaksi di pasar perdana:
1. Transaksi pada pasar sekunder dilakukan di Bursa melalui perantara
Perusahaan Efek yang menjadi anggota bursa.
2. Investor yang ingin membeli saham akan melakukan perintah pembelian
(order beli) melalui Perusahaan Efek, diantaranya dengan menyebutkan nama
saham, nominal pembelian dalam lot dan harga pembeliannya.
3. Investor yang ingin menjual saham akan melakukan perintah penjualan
(order jual) melalui Perusahaan Efek, diantaranya dengan menyebutkan nama
saham, nominal penjualan dalam lot dan harga penjualannya.
4. Order yang masuk selanjutnya akan ditampilkan di sistem perdagangan Bursa
dan juga bisa dilihat pada sistem milik Perusahaan Efek.
5. Apabila order beli telah bertemu dengan order jual di sistem perdagangan
bursa maka transaksi tersebut telah terjadi (matching). Selanjutnya,
perpindahan aset dan pembayaran akan difasilitasi oleh Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
6. Untuk pembelian, investor harus menyetor sesuai nominal pembelian
maksimal 2 hari kerja (T+2) setelah transaksi.
7. Untuk penjualan, investor akan menerima pembayaran maksimal 2 hari kerja
(T+2) setelah transaksi.
8. Dalam hal terdapat libur, maka yang diperhitungkan adalah hari bursa kerja.

Ulasan Pasar Modal: Pengertian, Sejarah,


dan Manfaatnya
 

Ada beberapa instrumen dalam berinvestasi di mana masyarakat lebih mengenal


berupa emas atau properti. Namun, tidak banyak yang mengetahui tentang pilihan
investasi melalui pasar modal.

Dengan memilih berinvestasi menggunakan capital market atau pasar modal ini,
tidak hanya memberi peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan keuntungan.
Namun juga berperan aktif dalam meningkatkan kondisi perekonomian dalam
negeri. 

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Sementara menurut Bruce Lliyd, pasar modal bertindak sebagai penghubung antara
para investor dengan perusahaan maupun instansi pemerintah melalui perdagangan
instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.

Sejarah Pasar Modal


Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereniging voor den Effectenhandel
pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan
tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap.
Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komunitas dan
sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.

Baru pada tahun 1912 tepatnya tanggal 14 Desember Amsterdamse Effectenbueurs


membuka cabang bursa efek untuk pertama kalinya di Indonesia yang bertempat di
Batavia (Jakarta).

Pasar modal ini merupakan yang tertua keempat untuk tingkat Asia setelah Bombay,
Hongkong, dan juga Tokyo. Awal mula kenapa pihak pemerintahan belanda
mendirikan bursa efek di Batavia ini karena pada awal abad 19 tersebut berbagai
perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran.

Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah kolonial
Belanda tentu saja membutuhkan modal. Nah salah satu sumber modal yang
digunakan saat itu adalah tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang
mempunyai penghasilan di atas rata-rata.

Atas dasar itulah pada tanggal 14 Desember 1912 tersebut resmi berdiri pasar yang
satu ini dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel. Jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia Namanya adalah Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini terletak di
Batavia (Jakarta) dengan efek yang diperjualbelikan berupa saham dan juga
obligasi.

Fungsi Pasar Modal


 Pasar modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar


modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-
perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

 Pasar modal sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan


memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

 Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka
produktivitas perusahaan akan meningkat.

 Pasar modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya


industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

 Pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara


Setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

 Pasar modal sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin


meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai
perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

Instrumen Investasi Pasar Modal


Pasar modal juga dikenal dengan istilah bursa efek. Di dalamnya, kamu bisa
menemukan berbagai jenis surat berharga yang setiap hari diperdagangkan. Jenis-
jenis surat berharga tersebut di antaranya adalah: 

 Saham

Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas


sebuah perusahaan. Investor yang memiliki saham di sebuah perusahaan,
berhak untuk mendapatkan dividen atau pembagian laba. 

 Reksadana

Reksadana dikenal sebagai instrumen investasi yang menjadi wadah untuk


pengumpulan serta pengelolaan dana beberapa investor. Dana tersebut
kemudian dikelola manajer investasi menjadi berbagai instrumen, seperti
pasar uang, obligasi, saham, atau efek lainnya. 

 Surat utang atau obligasi

Kamu juga bisa mendapatkan surat berharga berupa obligasi di pasar modal.
Kepemilikan surat utang dapat dipindahtangankan, dan pemegangnya
memiliki hak untuk memperoleh bunga serta pelunasan utang pada jangka
yang telah ditentukan. 

 Exchange traded fund (ETF)

Surat berharga yang satu ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan


reksadana, sama-sama dikumpulkan secara kolektif. Hanya saja, EFT bisa
diperdagangkan di bursa efek layaknya saham. 

 Derivatif

Selanjutnya, ada pula surat berharga dalam bentuk derivatif. Surat berharga
ini dikenal sebagai bentuk turunan dari saham. Terdapat 2 jenis derivatif yang
bisa kamu temukan di pasar modal Indonesia, yaitu warrant dan right. 
Manfaat Pasar Modal
Pasar modal memiliki manfaat bagi emiten (Pihak yang melakukan Penawaran
Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-
undang yang berlaku), maupun untuk para investor.

Manfaat Pasar Modal untuk Emiten

 Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar


 Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
 Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
 Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
 Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Manfaat Pasar Modal untuk Investor

 Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut


tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain
 Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki atau memegang saham dan juga
bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi
 Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi
risiko

Obligasi sebagai Produk Investasi


Menguntungkan
Jika Anda baru memiliki niat untuk melakukan investasi, mungkin Anda bisa
mempertimbangkan obligasi sebagai produk investasi terbaik. Memang, obligasi
tidak memiliki popularitas seperti saham sebagai produk investasi, namun obligasi
bisa jadi pintu masuk Anda dalam mulai berinvestasi yang dapat menambah
penghasilan Anda semasa masih produktif bekerja. 

Sebagai pengenalan, obligasi merupakan sebuah produk investasi yang dapat


ditemukan di pasar modal. Obligasi berupa surat pernyataan utang yang diterbitkan
oleh pihak terkait, biasanya datang dari pemerintah atau korporasi, namun bisa juga
diterbitkan oleh perseorangan. Obligasi sebagai produk investasi terbaik ini juga bisa
diaplikasikan untuk jenis investasi jangka panjang maupun jangka pendek, karena
biasanya memiliki waktu jatuh tempo mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. 

Pemegang investasi obligasi biasanya akan diberikan tanda kepemilikan berupa


kupon ataupun bunga. Jika Anda memilih obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
atau korporasi, biasanya Anda akan menerima kupon yang akan diberikan secara
berkala. Kupon ini merupakan bukti atau tanda atas keuntungan yang Anda miliki
saat berinvestasi obligasi. Keuntungan untuk mendapatkan pendapatan tetap
menjadikan obligasi jadi salah satu produk investasi terbaik yang bisa Anda miliki.

Sebagai nasabah CIMB Niaga, Anda pun memiliki kesempatan untuk dapat
menjalankan rencana investasi terbaik Anda dalam bentuk obligasi. Sebagai salah
satu produk investasi terbaik, obligasi di CIMB Niaga menawarkan keuntungan
berupa pendapatan kupon secara berkala, potensi kenaikan pada modal awal Anda,
serta data Anda sebagai investor terdaftar pada bank kustodian guna memberi
keamanan pada Anda. Selain itu, transaksi Obligasi di CIMB Niaga juga dapat
dilakukan secara online melalui OCTO Mobile & OCTO Clicks sehingga
memudahkan Anda untuk berinvestasi. Tunggu apalagi? Segera temukan info
lengkapnya dan mulai berinvestasi di sini.

Anda mungkin juga menyukai