http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama Kelompok
Berikut kami lampirkan kelompok kami :
041708266
Daftar Pembahasan
berdasarkan keputusan presiden No. 52 Tahun 1975 tentang pasar modal menye-
butkan pasar modal adalah bursa efek seperti yang dimaksudkan dalam UU No 15
Tahun 1962. menurut undang undang tersebut bursa adalah Gedung atau ruangan
yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat perdagangan efek, dengan suratnya
ialah saham, obligasi serta lainnya
Pertumbuhan
Pasar Modal
a) Bursa Efek
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini,
di Indonesia ada 1 bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia.
.
c) Legal Audit
(1) Akte pendirian berikut perubahannya.
(2) Permodalan.
(3) Perizinan.
(4) Kepemilikan aset harus atas nama perusahaan.
(5) Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri.
(6) Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut perusahaan maupun pribadi direksi.
(7) Upah Minimum Regional (UMR).
(8) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
d) Notaris
(1) Membuat Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(2) Membuat Akta Perubahan Anggaran Dasar.
(3) Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek.
e) Penilai
adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang
disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
Contoh
Gambar
Tonggak perkembangan Pasar modal di Indonesia
Instrument Pasar Modal
Yang diperdagangkan diantaranya
Saham Pref-
Saham Biasa Obligasi
eren
•Pertumbuhan Indeks Saham Syariah: Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2009. Indeks ini mencakup saham-saham perusahaan
yang memenuhi kriteria syariah. Pertumbuhan dan likuiditas Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) terus meningkat seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap investasi syariah.
•Peningkatan Penerbitan Obligasi Syariah: Penerbitan obligasi syariah (sukuk) juga mengalami
pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Pemerintah dan perusahaan swasta semakin aktif
menerbitkan sukuk sebagai instrumen pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Hal ini memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi investor yang tertarik dengan pasar
modal syariah.
2. Karakteristik Pasar Modal Syariah
Saham syariah merupakan surat berharga bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan dan dengan
bukti penyertaan tersebut, pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha
perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha ini merupakan konsep
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau sirkah. Daftar Efek Syariah
(DES) sebagai salah satu implementasi upaya strategis pengembangan produk berbasis syariah di
pasar modal, OJK telah menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) untuk periode I tahun 2016 melalui
Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep22/D.04/2016 tanggal 20 Mei 2016 yang berlaku
efektif 1 Juni 2016 sampai dengan 30 November 2016. DES periode II terbit melalui Keputusan Dewan
Komisioner OJK Nomor KEP-56/D.04/2016 tentang Daftar Efek Syariah pada tanggal 24
November 2016. Penerbitan keputusan tersebut didasarkan pada reviu berkala yang dilakukan OJK
atas laporan keuangan dan informasi tertulis lain yang diperoleh dari Emiten dan Perusahaan Publik.
C. Instrument Pasar Modal Syariah
Obligasi Syariah: Obligasi syariah adalah instrumen utang yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Obligasi ini mengikuti prinsip bagi hasil, di mana investor
akan menerima pembayaran bunga berdasarkan keuntungan yang dihasilkan oleh
proyek atau usaha yang dibiayai oleh obligasi tersebut. Risiko yang terkait dengan
obligasi syariah termasuk risiko kredit, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
Reksa Dana Syariah: Reksa dana syariah adalah wadah investasi yang
mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan dalam instrumen
keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Reksa dana syariah
dapat berinvestasi dalam saham syariah, obligasi syariah, atau instrument
keuangan lain yang sesuai dengan syariah. Risiko yang terkait dengan
reksa dana syariah meliputi risiko pasar, risiko manajemen, dan risiko
likuiditas.
1. Perusahaan industri
Perusahaan industri yang dilarang adalah perusahan-perusahaan industri yang
melakukan aktivitas bisnisnya melakukan pengelolaan daging nonhalal,
pembuatan alkohol, pabrik senjata, dan bisnis pomografi.
2. Perusahaan dengan Leverage Ratio yang tinggi
Peusahaan dengan Leverage Ratio yang tinggi adalah perusahaan yang struktur
modal (leverage ration) atau rasio utang adalah perusahaan yang struktur
pendapatan terdapat komponen pendapatan bunga melebihi 15% karena ini
dilarang menurut fatwa hukum Islam.
3. Perusahaan dengan pendapatan bunga yang tinggi
Perusahaan dengan pendapatan bunga yang tinggi adalah perusahaan yang
struktur pendapatan terdapat komponen pendapatan bunga melebihi 15% karena
ini dilarang menurut fatwa hukum Islam.
4. Perusahaan dengan aktiva kas dan piutang yang tinggi
Perusahaan dengan aktiva kas dan piutang yang tinggi adalah perusahaan yang
memiliki struktur aktiva kas 100% atau piutang dagang melebihi 50% adalah
dilarang menurut fatwa hukum Islam.
Thank you