Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama Kelompok
Berikut kami lampirkan kelompok kami :

Yuni Afrika Hama Fitriani

041708266
Daftar Pembahasan

1 Pengertian Pasar Modal

2 Pertumbuhan Pasar Modal

Instrumen yang diperdagangkan


3 dalam Pasar Modal
Pengertian Pasar
Modal
PASAR MODAL

DEFINISI PASAR MODAL


Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan penjual
(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil dari penjualan tersebut digunakan
untuk penambahan atau memperkuat modal perusahaan. Dalam pasar modal
melibatkan pembeli modal dan penjual modal. Pembeli modal adalah individu atau
organisasi yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan
kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal.

berdasarkan keputusan presiden No. 52 Tahun 1975 tentang pasar modal menye-
butkan pasar modal adalah bursa efek seperti yang dimaksudkan dalam UU No 15
Tahun 1962. menurut undang undang tersebut bursa adalah Gedung atau ruangan
yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat perdagangan efek, dengan suratnya
ialah saham, obligasi serta lainnya
Pertumbuhan
Pasar Modal

Elemen yang menyebabkan Penggabungan BEJ menjadi


Tumbuhan Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI)
(1) Elemen yang Menyebabkan Tumbuhnya Pasar Modal
Tumbuhnya pasar modal di suatu negara bisa dijadikan suatu ukuran maju tidaknya dinamika bisnis yang
terjadi di negara tersebut. Dalam hal ini diperlukan dorongan pemerintah termasuk menciptakan elemen-elemen
pendorong pembentukan pasar modal. Sebagaimana yang dikatakan Michael P Mc. Linden adanya
elemen yang menciptakan timbulnya pasar modal, yaitu:
a) adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan peluang yang terdapat di pasar modal serta manfaat
lainnya dari kepemilikan saham;
b) perkembangan prasarana pasar modal, seperti majunya teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya
sistem perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan lain-lain;
c) perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal
dan kemandiriannya;
d) adanya program privatisasi yang mendorong penawaran dan permintaan saham.
(2) Penggabungan BEJ dan BES menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Gagasan penggabungan berdasarkan berbagai alasa sebagai berikut :
a. Pasar modal Indonesia tertinggal disbanding dengan negara lainnya, baik
dalam jumalh kapitalisasinya, emitennya, produk investasi serta masih
rendahnya peran investor local.
b. adanya keinginan untuk menciptakan pasar modal yang kuat dan mampu
bertarung dengan bursa lain di Kawasan
c. Fenomena penggabungan berbagai bursa di selruh dunia dengan tujuan
menciptakan efisiensi dan menghadapi pesaignan global.
(1) Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

Lembaga yang terkait dengan pasar modal


1. Badan ini mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-sehari kegiatan pasar modal.
b) Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat.

Fungsi Bapepam Sebagai Berikut :


c) Menyusun peraturan di bidang pasar modal.
d) Menegakkan peraturan di bidang pasar modal.
e) Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari
Bapepam, dan pihak lain yang bergerak di pasar modal.
f) Menetapkan prinsip keterbukaan.
g) Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, LKP, dan LPP.
h) Penetapan ketentuan akuntasi di bidang pasar modal.
i) Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan kebijaksanaan Menteri Keuangan.
(2) Perusahaan
Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di pasar modal melalui penawaran umum (initial public offering) hak
kepemilikan atau saham dalam hal ini perusahaan berperan sebagai emiten.

(3) Self Regulatory Organizations (SRO)


adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan usahanya.

a) Bursa Efek
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini,
di Indonesia ada 1 bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia.

b) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)


adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lembaga yang
memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)

c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)


adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek dan pi -
hak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

.
c) Legal Audit
(1) Akte pendirian berikut perubahannya.
(2) Permodalan.
(3) Perizinan.
(4) Kepemilikan aset harus atas nama perusahaan.
(5) Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri.
(6) Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut perusahaan maupun pribadi direksi.
(7) Upah Minimum Regional (UMR).
(8) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

d) Notaris
(1) Membuat Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(2) Membuat Akta Perubahan Anggaran Dasar.
(3) Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek.

e) Penilai
adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang
disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
Contoh
Gambar
Tonggak perkembangan Pasar modal di Indonesia
Instrument Pasar Modal
Yang diperdagangkan diantaranya

Saham Pref-
Saham Biasa Obligasi
eren

Waran Reksa Dana Right


Saham Biasa (Common Stock):

Saham biasa merupakan instrumen keuangan


yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu
perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki
hak suara dalam rapat umum pemegang saham
dan berpotensi mendapatkan dividen. Namun,
mereka memiliki risiko yang lebih tinggi karena
berada di posisi terakhir dalam hal pembagian
keuntungan dan likuidasi perusahaan.
Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah instrumen keuangan


yang memberikan sejumlah hak istimewa
kepada pemegangnya dibandingkan dengan
saham biasa. Pemegang saham preferen
mendapatkan prioritas pembagian dividen
dan likuidasi perusahaan. Namun, mereka
biasanya tidak memiliki hak suara dalam
rapat umum pemegang saham.
Obligasi (Bonds)

Obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan


oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga lain
untuk mengumpulkan dana dari investor. Obligasi
mewakili janji untuk membayar bunga secara
berkala dan mengembalikan pokok pinjaman
pada tanggal jatuh tempo. Obligasi dapat
diperdagangkan di pasar sekunder.
Waran (Warrants)

Waran adalah instrumen keuangan yang


memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli saham biasa dari
perusahaan penerbit dengan harga
tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu. Waran diterbitkan sebagai
bagian dari suatu transaksi obligasi atau
saham, dan memberikan kesempatan
kepada pemegangnya untuk
mendapatkan keuntungan dari
kenaikan harga saham.
Reksa Dana (Mutual Funds)

Reksa dana adalah wadah investasi yang


mengumpulkan dana dari berbagai investor
untuk diinvestasikan dalam berbagai
instrumen keuangan seperti saham,
obligasi, dan pasar uang. Manajer investasi
yang profesional mengelola dana tersebut
untuk mencapai tujuan investasi yang telah
ditetapkan.
Rights (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)

Rights adalah hak yang diberikan kepada


pemegang saham untuk membeli saham
baru dalam perusahaan dengan harga
diskon pada tanggal yang ditentukan.
Rights biasanya diberikan kepada
pemegang saham saat perusahaan
menerbitkan saham baru melalui rights
issue, yang merupakan cara perusahaan
memperoleh dana tambahan dari
pemegang saham yang ada.
PASAR MODAL SYARIAH
Daftar Pembahasan
Pasar Modal dalam Syariah Islam
1

Perkembangan Pasar Modal Syariah


2

Instrumen dan Risiko Modal Syariah


3

Kriteria Investasi Pasar Modal


4
A. Pasar Modal Dalam Syariah Islam

1. Pengertian dan Fungsi

Pasar modal syariah, seperti halnya pasar modal konvensional, merupakan


komponen penting dalam sebuah sistem keuangan secara keseluruhan. Dalam
praktiknya, industri pasar modal syariah mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang
operasionalnya secara umum sejalan dengan konsep Islam dalam pemerataan dan
peningkatan kemakmuran. Prinsip syariah pada dasarnya bertujuan untuk memastikan
keadilan dalam sebuah transaksi sehingga memberikan perlindungan terhadap
praktik penipuan dan ketidakadilan. Pasar modal syariah menawarkan akses
yang lebih luas bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya.
Islam memiliki sistem perekonomian yang berbeda dengan sistem yang lain.
Sistem tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk mewujudkan
kesejahteraan kehidupan umat manusia.
B. Pertumbuhan Pasar Modal Syariah

•Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk


mengembangkan infrastruktur pasar modal syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
memperkenalkan regulasi yang mendukung perkembangan pasar modal syariah, termasuk
pedoman dan aturan yang memfasilitasi penerbitan instrumen keuangan syariah.

•Pertumbuhan Indeks Saham Syariah: Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2009. Indeks ini mencakup saham-saham perusahaan
yang memenuhi kriteria syariah. Pertumbuhan dan likuiditas Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) terus meningkat seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap investasi syariah.

•Peningkatan Penerbitan Obligasi Syariah: Penerbitan obligasi syariah (sukuk) juga mengalami
pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Pemerintah dan perusahaan swasta semakin aktif
menerbitkan sukuk sebagai instrumen pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Hal ini memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi investor yang tertarik dengan pasar
modal syariah.
2. Karakteristik Pasar Modal Syariah

a. Bebas dari paksaan


b. Bebas dari salah interpretasi
c. Hak untuk mendapatkan informasi yang sama
d. Hak untuk memproses informasi yang sama
e. Bebas dari gejolak hati
f. Hak untuk bertransaksi pada harga yang efisien
1. Pertumbuhan Pasar Modal
Syariah di Indonesia

Saham syariah merupakan surat berharga bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan dan dengan
bukti penyertaan tersebut, pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha
perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha ini merupakan konsep
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau sirkah. Daftar Efek Syariah
(DES) sebagai salah satu implementasi upaya strategis pengembangan produk berbasis syariah di
pasar modal, OJK telah menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) untuk periode I tahun 2016 melalui
Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep22/D.04/2016 tanggal 20 Mei 2016 yang berlaku
efektif 1 Juni 2016 sampai dengan 30 November 2016. DES periode II terbit melalui Keputusan Dewan
Komisioner OJK Nomor KEP-56/D.04/2016 tentang Daftar Efek Syariah pada tanggal 24
November 2016. Penerbitan keputusan tersebut didasarkan pada reviu berkala yang dilakukan OJK
atas laporan keuangan dan informasi tertulis lain yang diperoleh dari Emiten dan Perusahaan Publik.
C. Instrument Pasar Modal Syariah

Saham Syariah: Saham-saham syariah adalah saham perusahaan yang


beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Saham-saham ini harus
memenuhi kriteria tertentu, seperti tidak terlibat dalam kegiatan yang
diharamkan oleh syariah, seperti perjudian, minuman keras, atau industri yang
melibatkan riba. Risiko yang terkait dengan saham syariah mirip dengan risiko
saham konvensional, seperti risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko perusahaan.

Obligasi Syariah: Obligasi syariah adalah instrumen utang yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Obligasi ini mengikuti prinsip bagi hasil, di mana investor
akan menerima pembayaran bunga berdasarkan keuntungan yang dihasilkan oleh
proyek atau usaha yang dibiayai oleh obligasi tersebut. Risiko yang terkait dengan
obligasi syariah termasuk risiko kredit, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
Reksa Dana Syariah: Reksa dana syariah adalah wadah investasi yang
mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan dalam instrumen
keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Reksa dana syariah
dapat berinvestasi dalam saham syariah, obligasi syariah, atau instrument
keuangan lain yang sesuai dengan syariah. Risiko yang terkait dengan
reksa dana syariah meliputi risiko pasar, risiko manajemen, dan risiko
likuiditas.

Sukuk: Sukuk adalah instrumen keuangan syariah yang mirip dengan


obligasi konvensional. Sukuk merupakan sertifikat kepemilikan atas
bagian dari aset produktif, dan investor akan menerima pembayaran
berdasarkan pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan oleh aset
tersebut. Risiko yang terkait dengan sukuk meliputi risiko kredit, risiko
pasar, dan risiko likuiditas.
D. Kriteria Investasi Pasar Modal Syariah

1. Perusahaan industri
Perusahaan industri yang dilarang adalah perusahan-perusahaan industri yang
melakukan aktivitas bisnisnya melakukan pengelolaan daging nonhalal,
pembuatan alkohol, pabrik senjata, dan bisnis pomografi.
2. Perusahaan dengan Leverage Ratio yang tinggi
Peusahaan dengan Leverage Ratio yang tinggi adalah perusahaan yang struktur
modal (leverage ration) atau rasio utang adalah perusahaan yang struktur
pendapatan terdapat komponen pendapatan bunga melebihi 15% karena ini
dilarang menurut fatwa hukum Islam.
3. Perusahaan dengan pendapatan bunga yang tinggi
Perusahaan dengan pendapatan bunga yang tinggi adalah perusahaan yang
struktur pendapatan terdapat komponen pendapatan bunga melebihi 15% karena
ini dilarang menurut fatwa hukum Islam.
4. Perusahaan dengan aktiva kas dan piutang yang tinggi
Perusahaan dengan aktiva kas dan piutang yang tinggi adalah perusahaan yang
memiliki struktur aktiva kas 100% atau piutang dagang melebihi 50% adalah
dilarang menurut fatwa hukum Islam.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai