Anda di halaman 1dari 44

Stocks, Stock

Valuation, and Stock


Market Equilibrium

Presented By:
May Sarah Sabariah
Muthia Amalya L
Sugi Permata Asih
Yunita Citra Sari H
(2022) 01
PENGERTIAN SAHAM
Saham merupakan surat berharga yang
diterbitkan emiten yang menyatakan bahwa
pemilik saham mempunyai hak kepemilikan atas
aset-aset perusahaan.

Imbalan yang bisa diterima investor saham:


1. Hak kepemilikan (control of the firm)
2. Dividen
3. Capital gain
Jenis - Jenis Saham
Dalam pasar uang, ada beragam jenis investasi saham. Jenis jenis saham terbagi
berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerja perdagangan.
1. Jenis saham berdasarkan kepemilikan, saham berdasarkan kepemilikan terdiri dari
dua yaitu:
● Saham preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen adalah jenis saham gabungan antara saham biasa dan obligasi. Secara
keseluruhan mirip seperti saham biasa, perbedaannya hanya pada tingkat suku bunga
keuntungan yang diperoleh. Suku bunga saham preferen bersifat tetap karena mengandung
campuran obligasi. Selain itu, pemilik mempunyai hak tebus yang dapat ditukarkan dengan
saham biasa.
● Saham biasa (Common Stocks)
Saham biasa adalah jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan sesuai
keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Tetapi pemegang saham mempunyai
kewajiban yang terbatas.
2. Jenis saham berdasarkan cara pengalihannya, yaitu sebagai berikut:
● Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Saham atas nama adalah kepemilikan saham terbukti pada nama yang tertulis di surat berharga.
Sehingga cara pengalihannya harus melalui prosedur hukum untuk melakukan balik nama
saham.

● Saham atas unjuk (Bearer Stocks)

Saham atas tunjuk adalah saham yang nama kepemilikannya tidak tertulis dalam
lembar kertas agar jenis saham ini mudah dipindah tangankan. Tujuan saham ini
diperuntukkan jual beli sehingga mudah dipindah tangankan tanpa harus mengurus
melalui badan hukum. Bukti kepemilikan berdasarkan siapa yang memegang saham
tersebut.
3. Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan, terbagi menjadi 4 jenis, diantaranya:

● Blue Chip Stocks adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi tinggi. Perusahaan yang
mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai petinggi di industri tersebut dan mempunyai
penghasilan yang stabil serta konsisten dalam membayar bagi hasil. Akibatnya saham jenis ini banyak
diincar oleh investor.
● Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba lebih besar dari rata-
rata dividen yang dibayarkan periode sebelumnya. Sehingga saham jenis ini biasanya memiliki
pendapatan yang selalu meningkat tiap periode.
● Growth Stocks adalah saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan selalu tinggi, walaupun
perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi di industri tersebut. Saham Growth Stocks
dibagi menjadi dua yaitu Well-Known dan Lesser-Known. Well-known merupakan saham growth stock
yang berasal dari perusahaan petinggi suatu industri. Sebaliknya, Lesser-Known adalah saham growth-
stock dari perusahaan kurang populer.
● Speculative Stocks adalah saham dengan keuntungan tinggi namun tidak dapat memberikan laba
secara konsisten. Jenis saham ini cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.
● Counter Cyclical Stocks adalah saham memiliki kondisi paling stabil saat situasi ekonomi bergejolak.
Hal ini dikarenakan saham ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Namun
keuntungan saham ini bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan saham.
Hak Hukum dan Keistimewaan dari Pemegang Saham Biasa
Pemegang saham biasa adalah pemilik suatu perusahaan, dan oleh karena itu mereka mempunyai hak dan
keistimewaan tertentu, sebagaimana dibahas dalam bagian ini.

Hak Preemptive
Pengendalian Perusahaan
Pemegang saham biasa mungkin mempunyai hak, yang
Pemegang saham biasa suatu perusahaan mempunyai hak disebut hak memesan efek terlebih dahulu (preemptive
untuk memilih direkturnya, yang pada gilirannya memilih right), untuk membeli saham tambahan yang dijual oleh
perusahaan. Hak memesan efek terlebih dahulu
pejabat yang mengelola bisnis tersebut. Di perusahaan kecil, memungkinkan pemegang saham saat ini untuk membeli
pemegang saham terbesar biasanya menduduki posisi saham tambahan dengan proporsi yang sama dengan yang
presiden dan ketua dewan direksi. Dalam perusahaan besar mereka miliki saat ini di perusahaan. Misalnya, jika suatu
perusahaan mempunyai 1.000 lembar saham beredar dan
milik publik, para manajer biasanya memiliki sejumlah
seorang investor memegang 150 lembar saham di antaranya,
saham, namun kepemilikan pribadi mereka umumnya tidak hak memesan efek terlebih dahulu memberi investor
cukup untuk memberi mereka kendali atas hak suara. Dengan tersebut hak untuk membeli 15% saham baru yang mungkin
demikian, manajer sebagian besar perusahaan milik publik dijual perusahaan pada penawaran mendatang. Hal ini
memungkinkan pemegang saham untuk mempertahankan
dapat diberhentikan oleh pemegang saham jika tim kepentingan proporsional dalam perusahaan dan tidak
manajemen tidak efektif. mengalami dilusi jika perusahaan menerbitkan lebih banyak
saham.
Apa Itu Nilai Intrinsik Saham?
Nilai intrinsik adalah nilai asli dari suatu saham, yakni sebuah perkiraan nilai yang dihitung
dari risiko dan pengembaliannya. Nilai intrinsik sendiri berbeda dengan nilai pasar (harga
saham) atau nilai buku (book value). Nilai intrinsik dilihat berdasarkan aspek yang
mempengaruhi bagus atau tidaknya suatu perusahaan, mulai dari aset yang terlihat
maupun tidak hingga prospek kemajuannya. Nilai intrinsik saham biasanya dihitung dengan
berbagai metode analis fundamental. Tetapi metode yang umum digunakan ialah dengan
menjumlahkan seluruh laba yang dihasilkan oleh aset perusahaan, kemudian nilai saat ini
(present value) menggunakan faktor diskon tertentu. Nilai intrinsik negara satu dengan
negara lain tentu akan berbeda, karena tergantung hal ini dinilai dari masing - masing uang
yang berlaku.
Pelaporan Pasar Saham
PENILAIAN SAHAM
Tiga konsep nilai saham:
1. Nilai buku (book value)
Nilai yang tercantum pada pembukuan
perusahaan. Bisa diketahui dari neraca,
yaitu:

2. Nilai pasar (Market price) Merupakan


Nilai saham yang ada di pasar.
3. Nilai intrinsik (intrinsic value)
Disebut juga nilai teoritis, merupakan
present value dari semua aliran kas yang
diterima investor di masa depan
Menentukan nilai instrinsik
• Analisis fundamental • Analisis teknikal
🡪 Menghitung nilai instrinsik 🡪 Menghitung nilai instrinsik
menggunakan data keuangan dari data perdagangan saham
Perusahaan yang terdiri atas 3 (harga dan volumen
analisis yaitu: penjualan) yang telah lalu.
• Analisis ekonomi dan pasar
modal
• Analisis industri
• Analisis perusahaan
ANALISIS EKONOMI
• Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja
pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan
• Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, seperti: Produk domestik bruto (GNP),
Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.

ANALISIS INDUSTRI
• Diperlukan untuk memilih industri yg memiliki prospek yang menguntungkan.
• Beberapa penelitian menyebutkan;
a. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda
b. Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya
c. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam
d. Tingkat risiko industri juga beragam
e. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
ANALISIS PERUSAHAAN

1. Present value approach


🡪nilai saham dihitung dengan mendiskontokan
arus kas masa depan yg diterima investor
(diwakili o/ dividen) 🡪 dividend discounted
model

2. P/E ratio approach


🡪Rasio harga pasar saham terhadap laba
🡪Menunjukkan berapa besar investor menilai
harga saham dari kelipatan laba yang
dilaporkan perusahaan.
ANALISIS TEKNIKAL
• Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan
berulang.
• Menggunakan grafik (chart) utk menemukan pola pergerakan
harga saham.
• Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga
saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu.
Analsis ini didasarkan pada argumen bahwa:
✔ Harga saham mencerminkan informasi yang relevan
✔ Informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan
harga di waktu lalu
✔ Perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu
dan pola tersebut akan berulang.
• Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada
grafik atau chart, sehingga para penganut aliran ini sering
disebut chartist.
PENILAIAN SAHAM BIASA
Saham biasa menyediakan aliran arus kas masa depan yang diharapkan, dan nilai saham ditemukan
dengan cara yang sama seperti nilai aset keuangan lainnya — yaitu, sebagai nilai sekarang dari aliran arus
kas masa depan yang diharapkan. Arus kas yang diharapkan terdiri dari dua elemen:

• Dividen yang diharapkan setiap tahun


• Harga yang diharapkan investor untuk menerima ketika mereka menjual saham.
Harga saham akhir yang diharapkan mencakup pengembalian investasi awal ditambah keuntungan modal
yang diharapkan.

model persamaan ini merupakan


Dividen yang Diharapkan sebagai Dasar Nilai
penilaian saham umum karena pola
Saham
waktu Dt, yang dapat berupa:

Dt dapat naik, turun, berfluktuasi secara


acak, atau bahkan nol selama beberapa
tahun

Namun, jika dividen masa depan diharapkan tumbuh


pada tingkat yang konstan atau tidak, dapat
menggunakan model pertumbuhan deviden lainnya.
Dalam penilaian saham biasa
terdapat tiga model
pertumbuhan dividen saham
1.Model pertumbuhan nol
(zero growth model)
2.Model pertumbuhan
constant (constant growth
model)
3.Menilai Saham
Pertumbuhan Tidak
Konstan (Nonconstant
Growth Rate)
Model pertumbuhan nol (zero
growth model)
untuk menangani kasus saham pertumbuhan nol, di mana
dividen diharapkan tetap konstan dari waktu ke waktu.
Jika g = 0, Persamaan yang digunakan yaitu:

Ini pada dasarnya adalah persamaan untuk


selamanya, dan itu hanyalah dividen dibagi dengan
tingkat diskonto
Model pertumbuhan constant
(constant growth model)

Pertumbuhan Dividen Secara Konstan (Constant Growth Model) atau disebut juga Gordon Model
(sesuai dengan nama penemunya Myron J. Gordon)
• Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
• Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu yang konstan selama
waktu tak terbatas.
• Model ini cocok untuk perusahaan mature (dalam tahap dewasa) dengan pertumbuhan yang stabil.

Dalam model ini untuk jangka panjang, dividen tidak bisa tumbuh lebih cepat dari pendapatan.
Diasumsikan Satu dolar yang digunakan untuk membayar dividen tidak dapat digunakan untuk
reinvestasi di perusahaan atau untuk membayar utang, dividen yang lebih tinggi harus dikaitkan baik
dengan penurunan pertumbuhan pendapatan, karena kurangnya reinvestasi atau dengan meningkatnya
tingkat utang.
PERSAMAAN MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN

• Dt = Dividen yang diharapkan akan diterima pemegang saham pada akhir Tahun t. D0 adalah
dividen terbaru, yang telah dibayarkan; D1 adalah dividen pertama yang diharapkan, dan akan
dibayarkan pada akhir tahun ini; D2 adalah dividen yang diharapkan pada akhir 2 tahun; dan lain
sebagainya.
• g = Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan seperti yang diprediksi oleh investor marjinal.
• rs = Tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima, atau diperlukan, atas saham, dengan
mempertimbangkan risiko dan pengembalian yang tersedia pada investasi lain. Penentu utama rs
termasuk tingkat pengembalian riil, inflasi yang diharapkan, dan risiko.
Ilustrasi saham dalam model Pertumbuhan Konstan
Asumsikan bahwa MicroDrive baru saja membayar dividen sebesar $1.15 (D0= $1.15).
Sahamnya memiliki tingkat pengembalian yang diperlukan, rs sebesar 13,4%, dan investor
mengharapkan dividen tumbuh pada tingkat 8% konstan di masa depan.
Dalam memperkirakan setiap dividen masa depan, dan menentukan nilai saham saat ini,
(P^0) dapat menggunakan prosedur persamaan dasar. Dengan kata lain, dapat menemukan
setiap dividen masa depan yang diharapkan, menghitung nilai sekarang, dan kemudian
menjumlahkan semua nilai sekarang untuk menemukan nilai intrinsik saham.

• Perkiraan dividen 1 tahun maka akan menjadi D1 = $ 1,15 (1,08) = $ 1,24;

• D2 akan menjadi $1,34; dan


• Perkiraan dividen pada 5 tahun kedepan yaitu:
Konsep yang mendasari proses penilaian untuk saham pertumbuhan konstan

Dalam ilustrasi ini Dividen tumbuh pada tingkat g = 8%, tetapi r s > g, yang
memberikan perubahan pada nilai sekarang dari setiap dividen dimasa depan. Dapat
dikatakan bahwa dividen yang diharapkan tumbuh, tetapi nilai sekarang dari setiap
dividen berturut-turut menurun, karena tingkat pertumbuhan dividen (8%) kurang
dari tingkat yang digunakan untuk mendiskontokan dividen hingga saat ini (13,4%).

Misalnya, dividen di Tahun 1 adalah D1 = D0 (1 + g) 1 = $1,15(1,08) = $1,242.


Namun, nilai sekarang dari dividen ini, didiskontokan pada 13,4%, adalah:
• PV (D1) = $ 1,242 / (1,134)1 = $ 1,095.
• Dividen yang diharapkan pada Tahun 2 tumbuh menjadi $ 1,242 (1,08) = $ 1,341,
tetapi nilai sekarang dari dividen ini turun menjadi $ 1,043. selanjutan,
• D3 = $1,449 dan PV(D3) = $0,993, dan seterusnya.
Dengan ilustrasi Dividen MicroDrive adalah
$1,15, dan diperkirakan akan tumbuh pada
tingkat pertumbuhan yang konstan 8% per tahun.
Dengan tingkat pengembalian yang digunakan
untuk mendiskontokan dividen yaitu 13,4%,
maka dapat memperkirakan dividen untuk
masing-masing 5 tahun ke depan dan kemudian
menemukan nilainya saat ini:
Tingkat Pengembalian yang Diharapkan atas Saham Pertumbuhan Konstan

Untuk menilai berapa besar tingkat persentase pengembalian yang diharapkan dalam
suatu saham, persamaan yang dapat digunakan yaitu:

jika membeli saham dengan harga P0 = $ 23, dan mengharapkan saham tersebut
membayar dividen D1 = $ 1,242 1 tahun dari sekarang dan tumbuh pada tingkat konstan g
= 8% di masa depan, maka tingkat pengembalian yang diharapkan adalah:
Menilai Saham Pertumbuhan Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate)

Nilai intrinsik saham saat ini, P^0, adalah nilai


sekarang dari dividen selama periode pertumbuhan
Untuk mengimplementasikan harus melalui tiga langkah
tidak konstan ditambah nilai sekarang dari nilai berikut:
horizon 1. Perkirakan dividen yang diharapkan untuk setiap tahun
selama periode pertumbuhan yang tidak konstan.
2. Temukan harga saham yang diharapkan pada akhir
periode pertumbuhan tidak konstan, pada titik mana ia
telah menjadi stok pertumbuhan konstan.
3. Temukan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan
selama periode pertumbuhan tidak konstan dan nilai
sekarang dari harga saham yang diharapkan pada akhir
periode pertumbuhan tidak konstan. Jumlah mereka
adalah nilai intrinsik saham, P ^ 0.
Contoh dalam menggambarkan proses
penilaian saham pertumbuhan yang tidak
konstan:
∙ rs = Tingkat pengembalian yang diminta pemegang saham
= 13,4%. Kurs ini digunakan untuk mendiskontokan arus
kas.
∙ N = Tahun pertumbuhan supernormal = 3
• Langkah 1. Hitung dividen yang diharapkan pada akhir
∙ gs = Tingkat pertumbuhan pendapatan dan dividen selama setiap tahun selama periode pertumbuhan tidak konstan.
periode pertumbuhan supernormal = 30%. Tingkat ini Hitung dividen pertama,
ditampilkan langsung pada garis waktu. (Catatan: Tingkat D1 = D0(1+gs)=$1,15(1,30) = $1,4950.
pertumbuhan selama periode pertumbuhan supernormal • Langkah 2. Pada Waktu 3, saham menjadi stok
dapat bervariasi dari tahun ke tahun. Juga, mungkin ada pertumbuhan konstan. dapat menggunakan rumus
beberapa periode pertumbuhan supernormal yang pertumbuhan konstan untuk menemukan P ^ 3, yang
berbeda, misalnya, 30% selama 3 tahun, kemudian 20% merupakan PV dividen dari Waktu 4 hingga tak terbatas
selama 3 tahun, dan kemudian konstan 8%.) seperti yang dievaluasi pada Waktu 3. untuk menentukan
D4 adalah $2,5266(1,08) = $2,7287 kemudian
∙ gn = Tingkat normal, pertumbuhan konstan setelah periode menghitung P^3 sebagai berikut:
supernormal = 8%. Tingkat ini juga ditampilkan pada garis
waktu, antara Periode 3 dan 4.
∙ D0 = Dividen terakhir yang dibayarkan perusahaan = $ • LANGKAH 3. menjumlahkan PV, maka nilai PV adalah
1,15. nilai saham pertumbuhan supernormal, $ 39,21
Penilaian Saham dengan Pendekatan Arus Kas Bebas
nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari arus kas bebas yang diharapkan di masa
depan (FCF), didiskontokan pada biaya modal rata-rata tertimbang (WACC).

Misalkan sebuah perusahaan memiliki arus kas bebas sebesar $ 200 juta pada akhir
tahun terakhir. Di asumsikan bahwa FCF perusahaan diharapkan tumbuh pada
tingkat konstan 5% per tahun selamanya. Dengan WACC perusahaan adalah 9%.
Nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan yang diharapkan adalah PV dari
anuitas yang tumbuh, maka nilai aliran dividen yang tumbuh adalah:
Analisis Perbandingan Pasar dalam Penilaian Saham

Market Multiple Analysis adalah metode penilaian saham yang lebih


bersifat subjektif dibandingkan dengan metode penilaian lainnya. Metode ini
lebih fokus pada analisis rasio pasar seperti Price to Earnings Ratio (P/E
Ratio), Price to Sales Ratio, Price to EBITDA Ratio.

Metode ini dapat memberikan gambaran tentang nilai saham, namun nilai
sebenarnya dari suatu perusahaan tergantung pada free cash flow yang
dihasilkan. Oleh karena itu, analisis rasio pasar harus dilakukan dengan hati-
hati dan tidak boleh menjadi satu-satunya faktor dalam menentukan nilai
suatu perusahaan.
Misalnya, perusahaan yang diproyeksikan
laba per sahamnya adalah $7,70. Rata-
rata rasio harga per saham terhadap laba
per saham (P/E) untuk perusahaan-
perusahaan yang diperdagangkan di
pasar yang serupa adalah 12. Untuk
mengestimasi nilai saham perusahaan
menggunakan pendekatan multiple P/E
pasar, cukup dikalikan laba per saham
$7,70 dengan multiple pasar 12 untuk
mendapatkan nilai $7,70(12) = $92,40. Ini
adalah perkiraan harga saham per
sahamnya.
Penilaian Menggunakan Multiple EBITDA
1. Hitung EBITDA (Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan
Amortisasi) perusahaan yang akan dinilai. *EBITDA dapat
ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan
2. Hitung nilai total perusahaan
Nilai Total Perusahaan = (Nilai Pasar Ekuitas + Utang
Perusahaan)
*Nilai Pasar Ekuitas adalah nilai pasar seluruh saham
perusahaan (harga saham perusahaan dikalikan dengan jumlah
saham yang beredar).
*Utang Perusahaan adalah jumlah utang yang dimiliki
perusahaan.
3. Hitung multiple pasar EBITDA dengan mengambil rata-rata
multiple EBITDA dari perusahaan-perusahaan yang serupa yang
diperdagangkan di pasar saham yang relevan. Ini adalah rasio
antara nilai total perusahaan dengan EBITDA.
4. Kalikan EBITDA perusahaan yang akan dinilai dengan multiple
pasar EBITDA yang telah dihitung sebelumnya. Ini akan
memberikan perkiraan nilai total perusahaan.
5. Jika ingin menemukan perkiraan harga saham perusahaan,
kurangkan utang dari nilai total perusahaan yang telah dihitung
pada langkah 2, lalu bagi dengan jumlah saham yang beredar.
Saham Preferen
Saham preferen merupakan salah satu jenis
instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebagai salah satu bentuk
pembiayaan modal.
Saham Preferen adalah surat berharga sebagai
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan
hak yang lebih tinggi atas aset dan laba perusahaan
dibanding pemegang saham biasa.

Saham preferen yaitu saham yang memiliki


karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa
Karakteristik Saham Preferen

Dividen Tetap Tidak Memiliki Hak Bebas Tanggal Jatuh


Suara Tempo

Prioritas Dividen Kepemilikan Prioritas


Optional Convertible
dalam Likuidasi

01 02 03 04 05 06
Macam-Macam Saham Preferen
01 02
saham preferen saham preferen tidak
kumulatif kumulatif

03 04
saham preferen saham preferen
partisipasi konvertible
Keuntungan Saham Preferen Kekurangan Saham Preferen
1. Risiko Default yang Lebih Rendah 1. Risiko Penangguhan Dividen: Pertama,
2. Berbeda dengan obligasi, kewajiban saham preferen harus dievaluasi dengan
cara yang sangat berbeda dibandingkan
membayar dividen preferen tidak tegas dan
dengan investasi obligasi
bersifat passing dividen yang disukai tidak 2. Kurangnya Hak Suara: Pemegang saham
dapat memaksa suatu perusahaan bangkrut. preferen biasanya tidak memiliki hak
3. saham preferen terkadang tidak memiliki suara dalam perusahaan.
jatuh tempo, jika ada, biasanya tersebar 3. Keterbatasan Potensi Pertumbuhan
dalam jangka waktu yang lama Keuntungan: Salah satu kelemahan utama
saham preferen adalah bahwa mereka
4. Konversi ke Saham Biasa: Banyak saham memiliki potensi pertumbuhan
preferen memberi investor opsi untuk keuntungan yang lebih rendah
dibandingkan dengan saham biasa.
mengubah saham mereka menjadi saham
biasa jika mereka ingin melakukannya.
Dalam menghitung harga wajar saham preferen
relatif mudah, yaitu dengan mendiskontokan
(discounting) dividen ke nilai sekarang (present
value) dengan required rate of return selama periode
waktu yang tidak terhingga (infinite) atau selama
memiliki saham preferen tersebut. Penilaian (Valuasi)

Rumusnya adalah : Vp = D/k


Saham Preferen

V p = Nilai intrinsik (nilai wajar) saham preferen

D = Dividen tetap

k = required rate of return atau discount rate


MicroDrive memiliki saham preferen beredar yang
membayar dividen sebesar $10 per tahun. Jika
tingkat pengembalian yang disyaratkan pada saham
preferen ini adalah 10%, maka nilainya adalah
$100, yang diperoleh dengan menyelesaikan
Persamaan sebagai berikut: Penilaian (Valuasi)
Vp = D/k Saham Preferen

=$10,00/0,10

=$100,00
Equilibrium pasar saham

Keseimbangan pasar saham adalah kondisi di


mana harga saham suatu perusahaan
mencerminkan nilai sebenarnya atau fundamental
perusahaan tersebut, dan tidak ada tekanan
signifikan yang mendorong perubahan harga
saham lebih tinggi atau lebih rendah dalam jangka
waktu tertentu

Keseimbangan ini terjadi ketika penawaran


dan permintaan saham seimbang
Ekuilibrium di pasar untuk modal adalah di mana penawaran modal memenuhi
permintaan modal
faktor yang memengaruhi keseimbangan pasar saham
1. Penawaran dan Permintaan: Harga saham akan cenderung tetap stabil ketika
penawaran dan permintaan relatif seimbang.
2. Fundamental Perusahaan: Keseimbangan pasar saham sangat dipengaruhi oleh
kinerja dan fundamental perusahaan.
3. Sentimen Pasar: Selain faktor fundamental, sentimen pasar juga berperan penting
dalam menentukan keseimbangan harga saham.
4. Interaksi Antara Investor: Perilaku investor, seperti apakah mereka bersedia
membeli atau menjual saham pada harga tertentu, juga memengaruhi
keseimbangan pasar saham
5. Pengumuman dan Peristiwa Khusus: Pengumuman yang signifikan, seperti
peluncuran produk baru, keputusan kebijakan suku bunga oleh bank sentral,
laporan keuangan perusahaan, dan peristiwa perusahaan lainnya, dapat secara
dramatis memengaruhi harga saham dalam waktu singkat.
Dalam kesetimbangan harus ada dua
kondisi yang berkaitan:

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan suatu


saham menurut pandangan investor marjinal harus
sama dengan yang disyaratkan
Pengembalian yang diharapkan = Pengembalian
yang dibutuhkan
2. Harga pasar sebenarnya dari saham tersebut
harus sama dengan nilai intrinsiknya yang
diperkirakan oleh investor marjinal
Ekuilibrium pasar: Harga pasar = Nilai intrinsik
The Efficient Markets
Hypothesis
Efficient Markets Hypothesis (EMH) adalah teori
yang menyatakan bahwa harga saham selalu
berada dalam keseimbangan dan tidak mungkin
bagi investor untuk "mengalahkan pasar" dan
secara konsisten memperoleh tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dari risiko saham
yang dibenarkan. Dalam arti lain, harga pasar
saham selalu sama dengan nilai intrinsiknya.
EMH terdiri dari tiga bentuk, yaitu weak-form
efficiency, semistrong-form efficiency, dan
strong-form efficiency.
01 Weak-form efficiency

semua informasi yang relevan, baik yang tersedia


untuk publik maupun yang tidak tersedia untuk
publik, telah tercermin dalam harga pasar saat ini.
Jika ini benar, bahkan insider pun akan
menemukan sulit untuk memperoleh
pengembalian abnormal secara konsisten di pasar
saham.

(2022) 40
02 semistrong-form efficiency

semua informasi publik yang relevan telah


tercermin dalam harga pasar saat ini. Jika ini
benar, maka investor tidak akan dapat
memperoleh keuntungan abnormal dengan
menggunakan informasi publik. Namun, investor
masih dapat memperoleh keuntungan abnormal
dengan menggunakan informasi yang tidak
tersedia untuk publik.
03 strong-form efficiency

Semua informasi yang terkandung dalam


pergerakan harga masa lalu sepenuhnya tercermin
dalam harga pasar saat ini. Jika ini benar, maka
informasi tentang tren terbaru dalam harga saham
tidak akan berguna dalam memilih saham.
Sebaliknya, analis teknis, juga disebut "chartists,"
percaya bahwa tren atau pola masa lalu dalam
harga saham dapat digunakan untuk memprediksi
harga saham di masa depan.
Beberapa Pelanggaran EMH
Pelanggaran terhadap EMH terjadi ketika terdapat keadaan di mana seseorang atau entitas berhasil
menghasilkan keuntungan yang konsisten dengan menggunakan informasi yang seharusnya tidak dapat
digunakan untuk mengalahkan pasar yang efisien.

Contoh pelanggaran EMH termasuk:


1. Insider Trading: Ketika seseorang memiliki informasi material non-publik tentang suatu perusahaan dan
menggunakan informasi tersebut untuk membeli atau menjual saham perusahaan tersebut sebelum
informasi tersebut menjadi publik. Tindakan ini ilegal dan merupakan pelanggaran EMH karena
melibatkan eksploitasi informasi yang seharusnya belum tercermin dalam harga saham.
2. Anomali Pasar: Terdapat berbagai anomali pasar di mana harga saham tampaknya tidak mencerminkan
informasi dengan benar. Misalnya, efek hari Senin (Monday Effect) adalah anomali di mana harga saham
cenderung turun pada hari Senin meskipun tidak ada berita negatif yang signifikan. Ini menunjukkan
bahwa ada peluang untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pola ini.
3. Bubbles dan Krisis Finansial: Gejolak pasar ekstrim seperti gelembung pasar saham dan krisis finansial
besar-besaran dapat terjadi ketika investor terlalu optimis atau terlalu pesimis, yang mengarah pada
pergerakan harga saham yang tidak rasional dan tidak mencerminkan informasi fundamental.
4. Model Prediksi: Ada berbagai model analisis fundamental dan teknis yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi saham yang mungkin mengungguli pasar dalam jangka pendek, meskipun EMH
menyatakan bahwa hal ini seharusnya tidak mungkin.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai