NIM : 43219010100
ARTIKEL ANALISIS KONSEP STRUKTUR MODAL
ABSTRAK
Struktur modal berbeda dengan modal. Jika modal adalah hal umum yang merupakan bagian
penting dari berjalannya perusahaan, maka struktur modal adalah bagian yang mengatur modal.
Faktor yang memeranguhi serta teori struktur modal perusahaan wajib dipahami oleh para
pemilik usaha agar modal perusahaan tidak mengalami masalah. Perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya pasti memiliki tujuan. Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dapat diciptakan salah satunya dengan cara membuat keputusan
pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan yang tepat dilakukan dengan cara menentukan
alternatif-alternatif sumber pendanaan yang ada sehingga diperoleh sumber pendanaan yang
efisien. Perusahaan dalam rangka menentukan sumber pendanaan yang tepat dapat menggunakan
konsep struktur modal yang optimal. Struktur Modal merupakan masalah penting dalam
pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal
tersebut maka dapat digunakan beberapa Teori yang menjelaskan Struktur Modal dalam suatu
Perusahaan.
PENDAHULUAN
Struktur modal perusahaan merupakan bagian dari struktur keuangan perusahaan yang mengulas
tentang cara perusahaan mendanai aktivanya struktur modal mengarah pada pendanaan
perusahaan yang menggunakan utang jangka panjang, saham preferen ataupun modal pemegang
saham. Pada hakikatnya, struktur modal merupakan kombinasi utang dan ekuitas dalam struktur
keuangan jangka panjang perusahaan lebih menggambarkan target komposisi utang dan ekuitas
dalam jangka panjang pada suatau perusahaan. Struktur modal pada tiap perusahaan ditetapkan
dengan memperhitungkan berbagai aspek atas dasar kemungkinan akses dana, keberanian
perusahaan menanggung risiko, rencana strategis pemilik, serta analisis biaya dan manfaat yang
diperoleh dari setiap sumber dana. Pada setiap sumber dana yang dapat dipergunakan oleh
perusahaan melekat kelebihan dan kekurangannya terkait status perusahaan.
Perusahaan yang belum berstatus perseroan terbatas, berstatus perseroan terbatas, perusahaan
tertutup dan terbuka, memiliki kemampuan akses dana yang berbeda. Perusahaan yang berstatus
terbuka (go publik), memiliki akses terhadap sumber pendanaan yang lebih luas dengan
pertimbangan sahamnya dapat dijual kepada masyarakat luas. Ketatnya persaingan dalam dunia
bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa
terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya karena baik buruknya performa perusahaan akan
berdampak pada nilai pasar perusahaan dan juga mempengaruhi minat investor untuk
menanamkan atau menarik investasinya dari suatu perusahaan, hal ini akan mempengaruhi
ketersediaan dan besarnya dana. Modal merupakan suatu elemen penting dalam suatu
perusahaan, disamping sumber daya manusia, mesin, material dan sebagainya. Suatu perusahaan
selalu membutuhkan modal dan tetap dibutuhkan jika perusahaan bermaksud melakukan expansi
oleh karena itu perusahaan harus menentukan berapa besarnya modal yang diperlukan untuk
membiayai usahanya. Kebutuhan dana bisa dipenuhi dari berbagai sumber, pada dasarnya
sumber modal diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu utang dan ekuitas. Komposisi keduanya
dalam struktur pendanaan jangka panjang suatu perusahaan disebut struktur modal perusahaan.
Keputusan struktur modal dalam perusahaan merupakan hal yang penting pentingnya struktur
modal ini karena adanya pilihan kebutuhan antara memaksimalkan return atau menimilkan biaya
modal dengan kemampuan perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif.
Struktur modal perusahaan adalah kombinasi dari saham-saham yang berbeda (saham biasa dan
saham preferen) atau bauran seluruh sumber pendanaan jangka panjang (ekuitas dan utang) yang
digunakan perusahaan.
LITERATUR TEORI
Pengertian Struktur Modal
Ada beberapa pengertian struktur modal menurut para ahli, yaitu:
J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996)
Weston dan Copeland mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang
terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.
Frank J Fabozzi and Pamela Peterson (2000)
Menurut Fabozzi dan Peterson, struktur modal adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang
digunakan untuk membiayai proyek perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan adalah
campuran hutang, ekuitas yang dihasilkan secara internal, dan ekuitas baru.
J Keown dkk (2000)
Menurut Keown dkk struktur modal adalah paduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang
yang digunakan oleh perusahaan.
Weston dan Copeland (1992)
Weston dan Copeland memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari
modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan
akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham tersebut akan
ditambahkan pada modal pemegang saham.
Farah Margaretha (2004)
Menurut Margaretha struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang
terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.
Menurut Lawrence, Gitman (2000, p.488)
Menurutnya definisi struktur modal adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long
term debt and equity maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan
perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.
Ada dua macam tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital)
dan modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis modal
hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri.
Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan
modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara
risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan
struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang
memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur
modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan
adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
2. Modal Sendiri
Menurut Wasis (1981), dalam struktur modal konservatif, susunan modal menitikberatkan pada
modal sendiri karena pertimbangan bahwa penggunaan hutang dalam pembiayaan perusahaan
mengandung resiko yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri. Menurut
Sundjaja at al. (2003, p.324), “modal sendiri/equity capital adalah dana jangka panjang
perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham), yang terdiri dari
berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba ditahan”.
Pendanaan dengan modal sendiri akan menimbulkan opportunity cost. Keuntungan dari memiliki
saham perusahaan bagi owner adalah control terhadap perusahaan. Namun, return yang
dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang saham adalah pihak pertama yang menanggung
resiko perusahaan. Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh
dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh
tempo.
PEMBAHASAN
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal
saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan
terhadap seluruh utangnya. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal
asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang
maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa
juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur Modal juga merupakan masalah
penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur
Struktur Modal tersebut maka dapat digunakan beberapa Teori yang menjelaskan Struktur Modal
dalam suatu Perusahaan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Struktur Modal antara lain :
a. Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap ,
akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent yaitu modal sendiri,
sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya terdiri dari
aktiva lancer akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.
b. Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan.
Teori Agency menggambarkan hubungan yang negative antara Growth Opprtunity dan leverage.
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam
berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.
d. Profitabiltas
Teori Pecking Order mengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding.
Perusahaan dengan frofitalitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak dari
pada perusahaan dengan profitalitas rendah.
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi investasi menggunakan utang yang
relative kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan
bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan
yang diperoleh berarti semakin rendah utang.
e. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga
secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.
Teori Struktur Modal
1) Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Artinya Struktur
Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-
ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
Sekarang misalkan PT.ABC akan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang. Biaya
hutang (=kd), atau tingkat keuntungannya yang diminta oleh kreditor, misalnya 60%. Untuk
menggunakan hutang tersebut perusahaan harus membayar bunga setiap tahunya sebesar Rp.4
juta. Dengan menggunakan hutang perusahaan menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya
modal sendiri (=ke) naik menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya modal sendiri (=k e) naik
menjadi, misalnya, 22%. Kalau laba operasi bersih tidak berubah, maka nilai perusahaan akan
nampak sebagai berikut.
O Laba operasi bersih Rp.10,00 juta
F Bunga Rp. 4,00 juta
E Laba tersedia untuk pemegang saham Rp. 6,00 juta
ke Biaya modal sendiri 0,22
S Nilai modal sendiri Rp. 27,27 juta
B Nilai hutang (4 juta/0,16) Rp. 25,00 juta
V Nilai perusahaan Rp. 52,27 juta
ko Biaya modal perusahaan
=0,22(27,27)+0,16(25/52,27)= 0,191
Jadi keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah perusahaan menggunakan hutang kerena
nilai perusahaan meningkat (atau biaya modal perusahaan menurun). Kalau misalkan sebelum
perusahaan menggunakan hutangperusahaan mempunyai jumlah lembar saham sebanyak 1.000
lembar, maka harga sahamnya adalah Rp.50.000 per lembar. Setelah perusahaan mengganti
sebagian saham dengan hutang (yang diganti adalah sebesar Rp.25 juta atau 500 lembar saham),
maka nialai shamnya naik menjadi Rp.27,27 juta/saham = Rp.54.540
KESIMPULAN
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur
modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan
adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan. Struktur modal
adalah bauran atau perpaduan daur hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.
Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preferen, saham biasa
yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal
adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham.
Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang
digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu
sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena
adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang
saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka
untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang
saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif.
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan
dengan sumber dana dari dalam perusahaan, maka hal ini dapat menyebabkan berkurangnya
ketergantungan kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah tidak dapat dipenuhi oleh
sumber dana dari perusahaan, maka perusahaan harus menggunakan dana yang berasal dari luar
perusahaan. Baik dari hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi
kebutuhan dananya.
DAFTAR PUSTAKA