Anda di halaman 1dari 5

408

Proceedings
E – ISSN :
ISBN :
Halaman : 408 – 412

Determinan Sruktur Modal

Syfa Maulida1, Dean Subhan Saleh2 , Mega Sukmawati3


1,2,3
STIE DR KHEZ Muttaqien
Email : Smaullida@gmail.com1 deansubhansaleh@gmail.com2 mega.sukmawati88@gmail.com3

Abstrak Memaksimalkan nilai perusahaan serta kemakmuran


Published: 28 Februari 2022 pemegang saham merupakan salah satu tujuan jangka panjang
perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah dengan penentuan struktur
modal yang optimal. Keputusan struktur modal mengarah pada
Publisher’s Note: Eqien - bagaimana perusahaan menentukan komposisi dari
Concept stays neutral with permodalannya, baik dengan utang maupun dengan ekuitas,
regard to jurisdictional claims atau dengan kombinasi antara keduanya. Penentuan struktur
in published maps and modal dianggap penting karena setiap sumber dana memiliki
institutional affiliations. biaya modal yang berbeda yang kemudian akan menimbulkan
risiko yang berbeda pula. Perusahaan perlu
mempertimbangkan keseimbangan yang optimal dalam
penentuan keputusan struktur modal agar tujuan tersebut
tercapai serta terhindar dari berbagai macam risiko. Tujuan
dari penulisan ini untuk memahami faktor – faktor yang
mempengaruhi struktur modal. Metode yang digunakan adalah
literatur review. Hasil dari literatur review ini adalah variabel
ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva, dan risiko
bisnis berpengaruh terhadap struktur modal.

Kata Kunci struktur modal

PENDAHULUAN

Modal adalah salah satu komponen utama dalam bisnis yang digunakan untuk membiayai segala
kegiatan operasional perusahaan mulai dari pembelian aset tetap, persediaan, membayar beban-beban
serta kegiatan lain untuk menjamin keberlangsungan suatu perusahaan. Struktur modal menggambarkan
bagaimana perusahaan mengatur komposisi dari modal tersebut yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber, dari dana internal perusahaan itu sendiri yaitu laba ditahan, dapat juga diperoleh dari dana
eksternal melalui penerbitan saham serta pinjaman dari pihak ketiga. Setiap sumber dana memiliki biaya
modal serta risiko yang berbeda, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan keseimbangan yang

https://eqien-concept.stiemuttaqien.ac.id

Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Eqien-


Concept, Basel, Switzerland. This article is an open
access article distributed under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution.
409

optimal dalam penentuan keputusan struktur modal. Teori struktur modal tradisional berpendapat akan
adanya struktur modal optimal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Teori struktur modal modern dipelopori oleh penelitian yang dilakukan Franco Modigliani dan
Merton Miller (MM) pada tahun 1958, mereka menerbitkan sebuah artikel keuangan yang membahas
mengenai kaitan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Menurut teori ini, bagaimana perusahaan
mendanai operasionalnya tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga disimpulkan bahwa
struktur modal merupakan sesuatu yang tidak relevan. Selanjutnya MM memasukan faktor pajak dan
berpendapat bahwa nilai perusahaan dengan utang sama dengan nilai perusahaan tanpa utang ditambah
penghemaatan pajak (Dr. Mamduh M. Hanafi. 2016). Sehingga dikatakan bahwa sebaiknya perusahaan
menggunakan 100% hutang, namun pada kenyataanya tidak ada perusahaan yang mendanai
operasionalnya dengan 100% hutang.

Pada kenyataannya sebagian besar perusahaan pasti lebih menyukai dana internal. Teori Pecking
Order menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal melalui laba ditahan, karena
merupakan modal dengan biaya paling murah. Masalah muncul ketika dana internal yang dimiliki
perusahaan tidak cukup, maka selanjutnya perusahaan harus mencari sumber dana lain untuk mendanai
operasionalnya. Hutang dijadikan sebagai sumber dana kedua setelah dana internal, kemudian saham
biasa merupakan sumber alternatif pendanaan terakhir karena dinilai memiliki biaya modal paling tinggi.

Selanjutnya teori pertukaran (Trade Off Theory) menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat
pajak dari penggunaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan. Penggunaan
utang memang dapat memberikan manfaat penghematan pajak karena beban bunga , namun penggunaan
utang yang tinggi tetapi tidak diiringi dengan peningkatan kinerja dapat meningkatkan risiko bagi
perusahaan, perusahaan yang tidak mampu membayar kewajibannya dapat mengarah ke posisi bangkrut.
Selain itu para investor akan menghindari untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga perusahaan
akan lebih sulit untuk memperoleh dana eksternal. Sehingga target dari teori ini adalah perusahaan
mampu menyeimbangkan manfaat penghematan pajak dengan potensi kebangkrutan.

Meski begitu, penggunaan utang yang tinggi bisa dikatakan sebagai sinyal yang diberikan pihak
manajemen perusahaan kepada pihak eksternal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik, dimana
penggunaan utang ini cukup beresiko tinggi sehingga dinilai bahwa perusahaan dengan prospek yang
kurang baik tidak akan menggunakan utang dalam jumlah yang besar karena dikhawatirkan gagal bayar.
Sebaliknya penerbitan saham baru dinilai sebagai sinyal bahwa kondisi perusahaan sedang tidak baik-
baik saja, yang tentunya akan berpengaruh terhadap harga saham. Penerbitan saham yang berlebihan juga
dinilai tidak baik bagi perusahaan, karena semakin banyak nya saham yang beredar akan semakin besar
kendali pihak eksternal atas perusahaan, hal ini tentunya akan mengancam posisi manajemen perusahaan.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan utang dapat mengurangi besarnya
pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan karena beban bunga merupakan biaya yang dapat
dikurangkan dari pajak penghasilan, sedangkan dividen yang dibayarkan tidak mengurangi besaran pajak
yang harus dibayarkan. Selain itu pengembalian atas utang bersifat tetap sehingga apabila perusahaan
mengalami peningkatan laba yang tinggi sekalipun kreditur tidak ikut merasakan keberhasilan tersebut
karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan tetap yaitu sebesar yang menjadi kewajiban perusahaan
ditambah beban bunga, berbeda dengan investor yang justru ikut merasakan keberhasilan tersebut.
Namun penggunaan utang yang semakin tinggi akan meningkatkan biaya utang serta risiko perusahaan,

https://eqien-concept.stiemuttaqien.ac.id

Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Eqien-


Concept, Basel, Switzerland. This article is an open
access article distributed under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution.
410

jika perusahaan mengalami kerugian tetap harus membayar kewajiban serta bunga nya kepada kreditur,
berbeda dengan investor yang justru ikut merasakan dampak dari kerugian perusahaan.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga
saham, sehingga perusahaan akan berusaha mencari struktur modal yang menghasilkan keseimbangan
antara risiko dengan pengembalian yang akan memaksimalkan harga saham (Brigham & Houston. 2011).
Keputusan struktur modal setiap perusahaan akan berbeda, bahkan perusahaan dalam industri yang sama
sekalipun mungkin memiliki struktur modal yang berbeda tergantung kebutuhan serta strategi yang
ditentukan oleh tiap-tiap manajemen perusahaan. Faktor - faktor yang mempengaruhi struktur modal
diantaranya ukuran perusahaan, profitabilitas,struktur aktiva, dan risiko bisnis.

Dari pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan, profitabilitas, struktur aktiva, dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Sehingga tujuan dari
penulisan literatur review ini untuk mengatahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur
aktiva, dan risiko bisnis terhadap struktur modal.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur review. Literature review berisi
uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan
landasan kegiatan penelitian. Sumber data diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku, jurnal, serta
artikel mengenai struktur modal. Jumlah jurnal yang di review sebanyak 9 jurnal yang diperoleh dari situs
google scholar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prambudi, Djatnika, Barnas (2021) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Suktur Modal
Optimal pada perusahaan makanan & minuman yang terdaftar di LQ45 mencapai kesimpulan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan ekuitas dibandingkan dengan liabilitas. Kemudian hasil penelitian
Rustam (2015) di perusahaan sektor industri, properti, real estate , dan konstruksi menyatakan bahwa
perusahaan menggunakan utang masih di bawah batas yang diperkenankan karena manajemen perusahaan
masih menerapkan prinsip kehati – hatian agar terhindar dari risiko kebangkrutan.

Pentingnya keputusan struktur modal yang tepat mengharuskan perusahaan lebih berhati – hati
dalam menentukan struktur modalnya, jangan sampai keputusan yang diambil justru membuat perusahaan
berada di ambang kebangkrutan. Perusahaan diharapkan dapat menentukan keputusan struktur modal
yang dapat meningkatkan nilai perusahaan maka dari itu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal itu sendiri, karena keputusan struktur modal setiap perusahaan dapat
berbeda, bahkan perusahaan dalam industri yang sama sekalipun mungkin memiliki struktur modal yang
berbeda tergantung kebutuhan serta strategi yang ditentukan oleh tiap-tiap manajemen perusahaan. Selain
itu kemampuan akses dana setiap perusahaan berbeda, yang dipengaruhi oleh banyak faktor.

Fitriyanto & Haryono (2020) melalui penelitiannya membuktikan variabel ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap struktur modal, dimana perusahaan dengan ukuran besar cenderung memiliki
diversifikasi bisnis yang bervariasi serta pondasi bisnis yang lebih kuat sehingga lebih kecil risiko
kebangkrutannya. Hal ini membuat perusahaan bisa lebih mudah mendapat akses pendanaan, sejalan
dengan penelitian Chen, Jiang, Lin, dan Chen (2015) dalam Christien (2018) menyatakan bahwa
perusahaan yang besar lebih mendukung pendanaan melalui utang. Wulandari & Artin(Lianto et al. 2020)

https://eqien-concept.stiemuttaqien.ac.id

Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Eqien-


Concept, Basel, Switzerland. This article is an open
access article distributed under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution.
411

(2019) dalam penelitiannya menunjukan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal
dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang besar mendapat kepercayaan yang lebih dari kreditur
sehingga kesempatan memperoleh pinjaman lebih besar. Selanjutnya Benz & Hoang (2019)
menyimpulkan juga bahwa perusahaan yang melakukan diversifikasi memiliki keuntungan pendanaan
yang lebih besar.

Apsari & Dana (2018) menyimpulkan bahwa profitabilitas, struktur aktiva dan ukuran perusahaan
memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Peningkatan profitabilitas di suatu perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan struktur
modal, tingkat profitabilitas yang tinggi dapat membuat kreditur tertarik untuk memberi pinjaman pada
perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dengan profitabilitas tinggi mendapat tambahan akses alternatif
untuk mendapatkan dana. Selain dapat menarik kreditur, tingkat profitabilitas yang tinggi juga dapat
menarik minat para investor untuk membeli saham di perusahaan tersebut karena perusahaan memiliki
pandangan baik di mata investor. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian Lianto, Sinaga, Susanti,
Yaputra, dan Veronica (2020) yang menyimpulkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Struktur aktiva juga memiliki pengaruh terhadap struktur modal, karena perusahaan dapat
memanfaatkan nilai aktiva tetap yang tinggi sebagai jaminan dalam berhutang. Suherman at all (2019)
memaparkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur
modal. Studi empiris yang dilakukan McCumber (2015) di perusahan swasta Amerika Serikat
menunjukan bahwa perusahaan dengan aktiva tetap yang banyak cenderung memiliki utang yang lebih
tinggi. Sejalan dengan penelitian Jalil Muhammad (2018) mencapai kesimpulan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal dengan alasan perusahaan dengan nilai jaminan yang lebih
besar dapat meningkatkan kepercayaan investor, karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan
dapat menggunakan aktiva yang dimilikinya tersebut untuk membayar kewaiban kepada para kreditur
serta pihak-pihak terkait lainnya. Tapi perusahaan tentunya tetap harus berhati – hati dengan terus
mempertimbangkan besarnya manfaat dari berhutang dengan risiko yang mungkin akan dihadapi
perusahaan.

Khasanah & Atiningsih (2019) dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa risiko
bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal, dimana perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi
akan mengurangi pendanaan melalui hutang karena risiko itu sendiri mengandung ketidakpastian yang
dapat merugikan perusahaan di masa mendatang. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Purnasari et al (2020) yang menyimpulkan variabel risiko bisnis berpengaruh dan signifikan. Perusahaan
dengan risiko bisnis yang tinggi diharapkan tidak menggunakan utang yang tinggi juga (Dewi Sulastri,
2021). Perusahaan dengan risiko yang tinggi cenderung akan melakukan pendanaan melalui penerbitan
saham, yang mana akan membawa investor baru untuk berbagi kerugian (Brigham & Houston .2011)

Pada akhirnya pemilihan sumber dana perusahaan tidak terlepas dari manfaat serta risiko yang
melekat pada dana tersebut. Yang harus dilakukan manajemen adalah menentukan keputusan yang tepat,
yang dapat meminimalkan biaya modal serta memaksimalkan nilai saham, sesuai dengan konsep struktur
modal optimal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dari literatur review ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut. Pertama. ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal, dimana perusahaan dengan

https://eqien-concept.stiemuttaqien.ac.id

Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Eqien-


Concept, Basel, Switzerland. This article is an open
access article distributed under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution.
412

ukuran yang lebih besar cenderung memiliki struktur modal yang lebih tinggi. Kedua, variabel
profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi memiliki struktur modal yang tinggi. Ketiga, struktur aktiva memiliki pengaruh terhadap struktur
modal, perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat memanfaatkannya untuk
dijadikan jaminan untuk berhutang. Keempat, risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal, dimana
perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi cenderung menghindari penggunaan utang dalam jumlah
besar.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, and Houston. 2011. Essential of Financial Management Dasar – Dasar Manajemen Keuangan
Edisi 11 Buku 2. Jakarta : Salemba.
Gunawan, Johannes. 2020. “Universitas Internasional Batam.” Penerapan Strategi Marketing Mix 7(7):
5–8.
Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen Keuangan Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
Intan Apsari, Gusti Ayu Putu, and I Made Dana. 2018. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva Dan Size
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Barang Konsumsi Di Bei.” E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana 7(12): 6842.
Khasanah, Siti, and Suci Atiningsih. 2019. “Pengaruh Strategi Diversifikasi, Risiko Bisnis Dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel
Intervening.” Journal of Management & Business 2(1): 33–51.
Lianto, V., Sinaga, A. N., Susanti, E., Yaputra, C., & Veronica, V. (2020). Analisis Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Struktur Aset, Likuiditas, dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 3(2),
282–291. https://doi.org/10.31539/costing.v3i2.1064
Nur Fitriyanto, and Slamet Haryono. 2020. “Faktor Penentu Struktur Modal : Bukti Empiris Pada Indeks
IDX30 Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Wahana Akuntansi 15(1): 85–106.
Purnasari, Nina et al. 2020. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, GPM, Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.” Owner (Riset dan Jurnal Akuntansi) 4(2): 640.
Sugiarto . 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan & Informasi
Asimetri. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suherman, Suherman. 2019. “Pengaruh Struktur Aset, Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal Yang Dimoderasi Oleh Ukuran Perusahaan.” Mix: Jurnal Ilmiah Manajemen 9(2): 369.
Barnas, B. (2021). Analisis Struktur Modal Optimal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di LQ45 Analysis of optimal capital structure in food and beverage companies listed in
LQ45. 2(1), 49–59.
Rustam, M. (2015). Penentuan Struktur Modal Optimal Pada Perusahaan Sektor Properti, Real Estate, dan
Kontruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan,
4(1), 94.

https://eqien-concept.stiemuttaqien.ac.id

Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Eqien-


Concept, Basel, Switzerland. This article is an open
access article distributed under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution.

Anda mungkin juga menyukai