Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan

atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5). Saham juga diartikan sebagai satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi.Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market). Kepemilikan saham merupakan keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk dividen, yang biasanya dibayarkan sekali setahun, dan capital gain (kenaikan harga saham di pasar). Dividen dan capital gain akan ada jika perusahaan memperoleh laba karena per definisi, dividen adalah laba yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan dividen dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan Gambar 1.1 Contoh Surat Saham pertumbuhan, yang akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di pasar Jenis-Jenis Saham Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim Saham Biasa (Common Stock ) Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan.Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan.Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen.Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus.Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika

perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen. Karakteristik Saham biasa adalah sebagai berikut:

Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Saham Preferen Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen.Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa. Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:

Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Ditinjau dari cara peralihannya a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. b. Saham Atas Nama (Registered Stocks) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

Ditinjau dari kinerja perdagangan a. Blue Chip Stocks Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. b. Income Stocks Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi. c. Growth Stocks 1. (Well Known) Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 2. (Lesser Known) Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten. d. Speculative Stock Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stockss Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI) ETF dibagi 2, yaitu: 1. ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama. Harga Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut.Seiembar saham mempunyai niiai atau harga. Menurut Sawidji Widoatmojo (1996;46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga):

a.Harga nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.Besaraya harga nominal membenkan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. b. Harga Perdana Harga ini merapakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. c. Harga pasar Kalau harga perdana merapakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari irwestor yang satu dengan investor yang lam.Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten daii penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit.

Nilai Saham Ada tiga jenis penilaian saham yaitu: a. Nilai buku Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan.Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku:

Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten. Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada emiten dikurangi harga nominalnya. Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham. Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.

b. Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder.Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan. c. Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain.

Faktor yangMempengarahi Harga Saham Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (1993:26-27) adalah proyeksi laba per lembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden.Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah kendala

eksternai seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investasi haras henar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntimgan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham rnerapakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi [performance) dari perusahaan, kendala-kendala eksteraal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Menurut Sawidji (1996:81): "Faktor utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat". Keuntungan Berinvestasi di saham Keuntungan yang menjadi daya tarik dari investasi saham adalah menerima dividen dan mendapatkan capital gain. a.Dividen Dividen adalah keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali.Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yaitu uang atau dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan sesuai porsi saham yang dimiliki. b.Capital Gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham pada saat transaksi.Capital gain terbentuk karena aktivitas perdagangan di pasar sekunder.Di pasar sekunder tersebut, harga saham sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Faktor nilai saham yang dihitung berdasarkan asset perusahaan belum tentu berpengaruh banyk pada harga riil saham di pasar modal karena ada faktor lain yang mempengaruhi seperti spekulasi, sentimen pasar, ekspektasi dan potensi perusahaan di masa depan, peraturan pemerintah dan pemegang kendali manajemen perusahaan. Contoh capital gain adalah sebagai berikut : Anda membeli saham PT Indosat dengan harga per sahamnya Rp 2.000 dan menjual dengan harga Rp 2.200 berarti Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 200 per lembar sahamnya. Umumnya investor jangka pendek (termasuk spekulan) mengharapkan keuntungan dari capital gain.

Resiko Berinvestasi di Saham

Berikut ini adalah resiko berinvestasi pada saham : * Tidak ada pembagian dividen. Resiko ini timbul Jika perusahaan tidak mendapatkan laba atau Rapat Umum Permegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen karena laba akan digunakan untuk perluasan usaha. * Capital Loss Resiko ini timbul jika harga jual saham lebih rendah daripada harga Anda membelinya. Misalnya pada saat membeli saham PT X, harga belinya Rp.3000,-/saham. Saat Anda menjualnya, harganya cuma Rp.2500,-/saham. Berarti anda rugi Rp.500,-/saham. * Resiko likuidasi Jika emiten bangkrut atau di likuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar.Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa. * Saham delisting dari Bursa Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Pengertian dan Definisi Deviden Stice at al (2004:902) menyatakan bahwa Deviden adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Sedangkan menurut Skousen et al (2001:757) yang dikutip oleh Manurung & Siregar (2008:3) Deviden adalah pendistribusian laba secara proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi. Termasuk dalam pengertian dividen adalah: 1. pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apa pun; 2. pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor; 3. pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham; 4. pembagian laba dalam bentuk saham; 5. pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran; 6. jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan; 7. pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar (statuter) yang dilakukan secara sah; 8. pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda-tanda laba tersebut;

9. bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi; 10. bagian laba yang diterima oleh pemegang polis; 11. pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi; 12. pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan Jenis Deviden Ada beberapa jenis Deviden (Siswi Nirwanasari, 2007:22) yaitu :

Deviden kas, Deviden yang paling umum dibagikan perusahaan adalah bentuk kas.Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya Deviden kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian Deviden tersebut. Deviden aktiva selain kas (Property Devidend), Kadang-kadang Deviden dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas, Deviden dalam bentuk ini disebut property Deviden. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagang atau aktiva-aktiva lain. Deviden hutang (scrip Devidend), Deviden hutang timbul apabila laba tidak dibagi saldonya, mencukupi untuk pembagian Deviden, tetapi saldo kasnya tidak cukup sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scrip Devidend yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. Scrip Devidend ini mungkin berbunga mungkin tidak. Deviden likuidasi, Deviden likuidasi adalah Deviden yang sebagian merupakan pengembalian modal.Apabila perusahaan membagi Deviden likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba, dan berapa yang merupakan pengembalian modal sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya. Deviden saham, Deviden saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya. Deviden saham dapat berupa saham yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.

Mekanisme perdagangan saham Perdagangan saham terjadi di pasar sekunder yang merupakan pasar bagi efek yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana pemodal dapat melakukan jual beli efek setelah efek tersebut tercatat di bursa,jadi pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Di Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia, sebagai tempat berlangsungnya perdagangan efek di pasar sekunder.

Untuk dapat melakukan transaksi, sebelumnya investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek tertentu. Di BEI terdapat lebih dari 100 perusahaan efek yang menjadi anggota bursa, pemodal dapat menjadi nasabah disalah satu atau beberapa perusahaan efek. Pertama kali pemodal melakukan pembukaan rekening dengan mengisi pembukuan rekening didalam dokumen, pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap ( termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Nasabah dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan umumnya sejumlah perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak untuk melakukan jual beli efek. Setelah investor memiliki account disalah satu perusahaan efek, investor dapat langsung merekomendasikan jual beli saham melalui broker dengan batas limit harga yang diinginkan investor, dibursa domestik saham-saham pada umumnya dijual dalam kelipatan 500 lembar yang disebut dengan satuan LOT, ada juga saham yang dapat dibeli satuan di bawah 500 lembar yang disebut ODD LOT, investor kecil bisa membeli satu saham atas sejumlah kemampuan mereka tidak mesti satu lot. Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi kepada pialang/broker yang melaksanakan pesanan. Besarnya komisi ditentukan oleh bursa, di BEI

besarnya biaya komisi tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi (jual dan beli) artinya besarnya biaya komisi dapat di negosiasikan dengan pialang atau broker dimana pemodal melakukan jual-beli saham, umumnya untuk transaksi beli pemodal dikenakan fee broker 0.3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikenakan 0.4% (untuk transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0.1% dari nilai transaksi). Untuk waktu transaksi / order dapat dilakukan pada setiap jam perdagangan di BEI, yaitu : 1. Senin s/d Kamis jam 09.30 12.00 untuk sesi I dan 13.30 16.00 untuk sesi II 2. Jumat jam 09.30 11.30 untuk sesi I dan 14.00 16.00 untuk sesi II. Perubahan harga saham di atur dalam 5 fraksi peningkatan atau penurunan harga sesuai yang berlaku di BEI saat ini yaitu : 1. Untuk harga saham dengan rentang Rp 1 s/d Rp 200, ditetapkan fraksi sebesar Rp1 2. Untuk harga saham dengan rentang Rp 200 s/d Rp 500,ditetapkan fraksi sebesar Rp5 3. Untuk harga saham dengan rentang Rp 500 s/d Rp 2000, ditetapkan fraksi sebesar Rp10 4. Untuk harga saham dengan rentang Rp 2000 s/d Rp 5000, ditetapkan fraksi sebesar Rp 25 5. Untuk harga saham Rp 5.000 atau lebih, ditetapkan fraksi sebesar Rp 50

Perkembangan Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan keadaan pun semakin menunjukkan bahwa efek/ saham semakin banyak peminatnya, dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Investasi di pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan menjual saham kepada publik, perusahaan dapat memperoleh dana dari pasar modal, adapun tujuan penggunaan dananya yaitu untuk: ekspansi, memperbaiki struktur permodalan, pengalihan pemegang saham (divestasi) dan lainlainnya. Investasi di pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para pemodal mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan (selain alternatif investasi pada real assets seperti properti dan emas). Di samping itu, investasi pada sekuritas/saham mempunyai daya tarik lain yaitu pada likuiditasnya. Sehubungan dengan

itu maka pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien. Hanya kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang mungkin memperoleh dana. Sebelum melakukan investasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil investasi sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya:

1.

Usia investor dan kapan hasil investasi itu akan dinikmati.

2. Jumlah dana yang disediakan, waktu, dan kemampuan yang dimiliki untuk mengawasi investasi. 3. Tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan serta risiko yang siap ditanggung oleh investor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan maka semakin tinggi risiko yang akan ditanggung. Saat ini investasi dalam bentuk portofolio(obligasi, saham, atau surat berharga lainnya) lebih menarik karena dianggap memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan relatif tidak membutuhkan perizinan yang rumit. Investasi portofolio yang paling marak Indonesia selama kurun waktu 2001 hingga 2008 adalah investasi di pasar modal. Pada tahun 2001, IHSG berada pada level 470.23 dan pada akhir tahun 2007 berada pada 2745.83 atau naik sebesar 483.93 persen, jika di rata-rata pertahunnya sebesar 69.13 persen. Berikut ini tabel kinerja BEI selama 3 tahun terakhir Indikator IHSG Kapitalisasi Pasar Transaksi Harian Volume Harian Emiten Baru IPO Right Issue 2005 1162.64 Rp 801T Rp 1.67T 1.65M 8 Rp 3.54T Rp 10.36T 2006 1805.52 2007 2745.83

Rp 1249T Rp 1982T Rp 1.84T 1.78M 12 Rp 4.26T 4.26M 24

Rp 3.01T Rp 17.18T Rp 9.76T Rp 29.8T

Emisi obligasi NAB Reksadana

Rp 8.25T Rp 29.17T

Rp 11.45T Rp 31.28T Rp 52.28T Rp 91.5T

Jenis-jenis Indeks di Bursa Efek Indonesia a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin. b. Indeks Individual Indeks individual menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu: Harga pasar / Harga dasar x 100% c. Indeks Harga Saham Sektoral Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor. Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor: Sektor-sektor primer (ekslaratif) 1. Pertanian 2. Pertambangan Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur) 3. Industri dasar dan kimia 4. Aneka Industri 5. Industri barang konsumen Sektor-sektor tertier (jasa) 6. Properti dan real estate 7. Transportasi dan infrastruktur

8. Keuangan 9. Perdagangan, jasa dan investasi d. Indeks LQ45 Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham / emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk dalam LQ45: 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (ratarata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72% total market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler. e. Indeks Jakarta Islamic (JII) Merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEI, indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasikan syariat-syariat investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan Syariah Islam. Dalam indeks ini terdapat 30 saham pilihan yang telah memenuhi syarat menurut Syariah Islam, sebagai tolak ukur saham-saham yang dihalalkan dalam melakukan jual-beli saham.

Contoh contoh ulasan yang digunakan dalam bursa saham Contoh UPDATE ULASAN INDEK 30-07-2012 Close 4099.121 INDEK hari ini candle DOJI diarea resistance

http://analisasahamkobayashi.com/member-home/14635-chart-ihsg-27-07-2012-close-408421.html

grafik tersebut menunjukan seller dan buyer sama-sama kuat dan ragu juga sambil menanti berita hari kamis,pertemuan pada hari kamis yang sangat diantisipasi oleh pasar Bank sentral bertemu Kamis. Mereka akan membahas dari tindakan kebijakan yang intensif setelah presiden Mario Draghi mengatakan minggu lalu bahwa bank akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan euro oleh karenanya sy pikir seandainya indek eropa dan dow jones bisa bertahan atau mix dengan kenaikan dan penurunan sedikit maka INDEK IHSG juga akan bergerak dideways dirange resistance tsb dan sideways ini bisa 1~2 hari kedepan setelah sideways ini tentunya akan bergarak naik atau turun dengan range yang lumayan. prediksi resistance indek tetap di kisaran 4100~4124 kalau sanggup di Breakout closing diatasnya maka baru ada harapan lanjut ke 4197 ~ 4341. sebalinya apabila tidak kuat dan melemah maka pelemahan sesuai pola double top yang akan berkembang menjadi triple top. Target awal ada dikisaran support double Bottomnya di 3964 ~ 3950 Breakdown kebawahnya,maka akan turun lebih lanjut ke 3820 ~ 3800. Sebaliknya apabila Valid Breakout dari resistance Doublr Top maka target juga secara teori double top akan naik. Ulasan Saham ASII Chart ASII 27-07-2012 Close 6650

Stochastic TERKONFIRMASI Golden cross MACD juga tampaknya mencoba mengikuti jejak Stochastic namun masih diperlukan perjuangannya lebih lanjut histogram menghiju dan memendek dibawah garis Centrin Line diharapkan dapat segera muncul diatas centrin line agar harga bisa dilanjutkan naik. jumat ada Open Gap up di 6450 ke 6500 diarea tsb akan menjadi Support kuatnya. harga terangkat naik melewati resistance fibo 61% di 6620 closing di 6650 harga tertingginya di 6760 menandakan terjadi aksi Profit taking. namun demikian masih berpeluang naik dengan catatan harga tdk melemah kebawah 6600. Target ada dikisaran 6750 ~ 6850. sebaliknya apabila harga melemah kebawah 6600 maka dikhawatirkan akan mengejar ke Gap up yg terjadi pada hari jumat. Trading buy Take Profit 6750 ~ 6850 Stop Loss apabila kembali Breakdown serta closing dibawah support Gap 6450. Resistance : 6750 ~ 6850 ~ 6950 ~ 7100. Support : 6600 ~ 6550 ~ 6500 ~ 6450 ~ 6400 ~ 6250.

Anda mungkin juga menyukai