Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

(UMKM) PADA VIOLITA BOUQUET DI BANDAR LAMPUNG

Destiya Dela Safitri1, Niqa Dini Razanah2


Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
E-Mail : destiyadellla@gmail.com, niqaaa18@gmail.com

ABSTRAK
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang mempunyai
persentase serta kontribusi yang sangat besar untuk Indonesia. Perkembangan suatu usaha
ditentukan berdasarkan kemampuan merencanakan dan melaksanakan sebuah strategi, karena
strategi menuntut pemilik usaha untuk berpikir dalam jangka panjang dan mememperbaiki semua
pelaksanaanya secara lebih sering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
deskriptif kualitatif, yang di maksud dari penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian ini
bertujuan untuk memahami sebuah fenomena subjek yang diteliti seperti perilaku, persepsi. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa Violita Bucket telah menggunakan analisis SWOT, dapat
menggunakan matriks berikut: kekuatan (strenghts) : Produk yang berkualitas dan bervariatif,
harga terjangkau, lokasi strategis, tersedia delivery, toko yang nyaman. Kelemahan (weakness) :
Bahan baku yang mudah rusak dan tidak tahan lama, promosi belum maksimal, kurangnya tenaga
kerja. Peluang (opportunities) :Memiliki pelanggan tetap, pola dan gaya masyarakat yang semakin
berkembang, kemajuan tekhnologi informasi. Ancaman (threats) :Tingginya tingkat persaingan,
kekuatan tawar menawar.
Kata Kunci: UMKM, Strategi Pengembangan, Aanlisis SWOT.

ABSTRACT

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are business groups that have a very large
percentage and contribution to Indonesia. The development of a business is determined based on
the ability to plan and implement a strategy, because strategy requires business owners to think in
the long term and improve their implementation more frequently. The method used in this study
uses descriptive qualitative, which is meant by descriptive qualitative research is that this research
aims to understand a phenomenon of the subject under study such as behavior, perception. The
results of this study indicate that the Violita Bucket has used SWOT analysis, can use the following
matrix: strengths: quality and varied products, affordable prices, strategic locations, available
delivery, convenient stores. Weaknesses: Raw materials that are easily damaged and not durable,
promotion is not maximized, lack of manpower. Opportunities: Having regular customers,
patterns and styles of society that are growing, advances in information technology. Threats: High
level of competition, bargaining power.

Keywords: MSME, Development Strategy, SWOT Analysis.


PENDAHULUAN
Perkembangan suatu usaha ditentukan berdasarkan kemampuan merencanakan dan
melaksanakan sebuah strategi, karena strategi menuntut pemilik usaha untuk berpikir dalam jangka
panjang dan mememperbaiki semua pelaksanaanya secara lebih sering. Strategi dalam sebuah
pelaksanaan usaha dapat meningkatkan kesadaran pengusaha tentang tujuan apa yang akan dicapai
dalam sebuah usaha, menjaga ritmenya, serta memudahkan pendelegasian dan proses terjadinya
kepemimpinan yang efektif.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang mempunyai
persentase serta kontribusi yang sangat besar untuk Indonesia. Selain itu, kelebihan dari sektor
UMKM adalah teruji tahan terhadap berbagai macam pergerakan ekonomi yang nilai fluktuasinya
tinggi. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban untuk melakukan penguatan UMKM yang
melibatkan banyak sektor. UMKM memberikan kontribusi atau peranan yang cukup besar, yaitu :
Peningkatan kesempatan kerja, penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB), dan penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat yang memiliki pendapatan
rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif. Pentingnya keberadaan dan peranan
UMKM salah satunya sebagai upaya dalam mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah
memberikan ruang kepada masyarakat dalam usaha menciptakan UMKM.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya meningkatkan kapasitas produksi Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerahnya melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) di
sektor tersebut. Saat ini masyarakat memang mulai memiliki antusiasme tinggi terhadap produk-
produk lokal, jadi perlu terus kembangkan UMKM Lampung. Berdasarkan data perkembangan
sektor Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Lampung tercatat ada sebanyak 192.234 unit, yang
terdiri dari usaha mikro 182.655 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit dan usaha menengah
sebanyak 276 unit.
Salah satu penjual bouquet bunga yang ada di Kota Bandar Lampung adalah Violita Bucket
yang terletak di Perumahan Griya Sukarame Blok D2 Sukarame, Bandar Lampung. Violita Bucket
merupakan penjual bouquet bunga yang meyediakan berbagai macam bouquet bunga dengan
berbagai desain dan model. Selain menjual bouquet bunga, Violita Bucket juga menawarkan
bouquet coklat, hingga bouquet yang berisi uang sebagai hantaran yang biasa digunakan dalam
acara lamaran dan pernikahan, serta untuk wisuda pelajar maupun mahasiswa yang semuanya
dapat disesuiankan dengan keinginan dari konsumen. Violita Bucket tidak hanya menyediakan
bouquet melainkan perlengkapan wisuda baik itu jubah toga dan selempang, dan masih banyak
lagi produk lainnya.
Violita Bucket merupakan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan bouquet bunga tentu
saja memiliki permasalahan dalam menyikapi hal tersebut, karena di Kota Bandar Lampung ini
usaha sejenis sudah mulai banyak berkembang, maka persaingan merupakan masalah yang sangat
diperhatikan oleh Violita Bucket. Permasalahan lain yang dihadapi oleh Violita Bucket adalah
pembelian konsumen terhadap bouquet bunga yang bukan merupakan pembelian yang dilakukan
setiap hari, oleh karena itu biasanya terdapat waktu-waktu tertentu dimana bouquet bunga
dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Violita Bucket memerlukan penerapan strategi pemasaran untuk memenuhi target penjualan
yang telah direncanakan dan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. Untuk memeperoleh
strategi pemasaran yang tepat bagi Violita Bucket maka diperlukan untuk mengetahui lingkungan
internal dan eksternal yang ada dan mempengaruhi usaha bouquet bunga Violita Bucket. Violita
Bucket perlu untuk meminimalkan berbagai kelemahan dan memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki, selain itu Violita Bucket juga perlu untuk menghindari ancaman yang ada dan
memanfaatkan peluang yang tersedia.
LANDASAN TEORI
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Undang-Undang yang mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa
sebuah bisnis disebut sebagai UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh
seseorang atau dimilki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan
tertentu. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu hal terpenting dari
perekonomian negara ataupun suatu daerah, baik itu di dalam Indonesia ataupun di luar
Indonesia. Pengembangan sektor usaha kecil dan menengah ini memberikan makna tersendiri
terhadap usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha enekan angka keiskinan
suatu negara. Peran UMKM yang sangat besar tersebut, memberikan penjabaran bahwa usaha
mikro kecil dan menengah dapat ditingkatkan lebih baik lagi. UMKM sanggup bertahan dan
bersaing apabila mampu menerapkan pengelolaan manajemen yang baik. Pengelolaan
manajemen secara umum mencakup bidang pemasaran, produksi, sumber daya
manusia, dan keuangan.

2. Strategi Pengembangan Usaha


Strategi pengembangan usaha atau bisnis adalah seperangkat upaya yang dilakukan
perusahaan berdasarkan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi dirancang untuk
menyesuaikan dengan lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan.
Strategi pengembangan usaha adalah kegiatan di mana manajemen harus mampu membuat
keputusan pengembangan bisnis untuk mengimplementasikan. Strategi pengembangan
memiliki fungsi desain dan memperhatikan faktor internal dan eksternal yang dihadapi
perusahaan Perumusan strategi adalah proses pengembangan rencana jangka panjang untuk
secara efektif menangani peluang dan risiko lingkungan yang lebih spesifik mengingat
kekuatan dan aset perusahaan.
Sebuah strategi pengembangan usaha memiliki keunggulan yaitu kemampuan untuk
memperluas bisnis, fokus pada tujuan utama, mampu mengevaluasi lini produk baru. Pada saat
yang sama, tujuan dari strategi pengembangan bisnis adalah untuk menghasilkan pendapatan
yang maksimal dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Dilihat dari faktor perkembangan,
perkembangan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber daya manusia, keuangan
dan manajemen, organisasi, perencanaan, pengelolaan usaha, pemasaran dan penjualan, serta
dukungan pemerintah.
Pengembangan usaha merupakan segala sesuatu yang dilakukan untuk mengevaluasi atau
memperbaiki pelaksanaan pekerjaan, produk, dan juga melakukan inovasi atas produk yang
sudah ada agar bisa menambah daya saing penjualan di masyarakat luas dengan menawarkan
fasilitas dan dapat meningkatkan produk dengan mentoring yang melibatkat motivasi dan
kreatifitas.
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian pemasaran secara analisis untuk memperoleh suatu
keuntungan dengan menciptakan tata nilai melalui hubungan yang harmonis antara konsumen
dan perusahaan. Strategi pemasaran juga menjadi program yang terpadu yang dilakukan
langsung oleh perusahaan untuk mengkombinasikan dari beberapa bagian seperti promosi,
harga, distribusi, produk yang memiliki tujuan supaya mendapatkan kepuasan dari seorang
konsumen atas jasa atau barang yang ditawarkan.
Strategi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong adalah logika pemasaran dimana
perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer dan dapat mencapai hubungan
yang menguntungkan dengan pelanggan. Strategi pemasaran adalah rencana yang
menjabarkan ekspetasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program
pemasaran berdasarkan permintaan produk atau produknya di pasarkan disasaran tertentu.
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller bahwa pemasaran adalah
“Marketing is organization function and a set processes for creating communicating and
delivering value to customers and for managing custumers relationship in ways that benefit
the organization and it stackholders”. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan
untuk dapat mengolah hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.

4. Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats)


SWOT adalah singkatan dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman lingkungan
eksternal perusahaan. Analisis SWOT menilai kekuatan dan kelemahan sumber daya
perusahaan, serta peluang dan tantangan eksternal, berikut penjelasan SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats) yaitu :
a. Kekuatan (Strengths) : Kekuatan adalah sumber daya, kapabilitas, atau keunggulan lain yang
terkait dengan pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang diharapkan dapat
dilayani oleh perusahaan yang melayani. Kekuatan adalah kompetisi spesifik yang memberi
perusahaan keunggulan kompetitif di pasar.
b. Kelemahan (Weakness) : Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan dan kemampuan yang secara efektif merusak kemampuan organisasi
untuk bekerja. Keterbatasan ini bisa datang dalam bentuk fasilitas, sumber daya keuangan,
keterampilan manajemen dan keterampilan pemasaran dan menciptakan titik lemah bagi
perusahaan.
c. Peluang (Oppurtinities) : Peluang adalah situasi menguntungkan yang penting dalam
lingkungan bisnis. Tren kritis adalah sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan
penguatan hubungan antara perusahaan dan pembeli atau pemasoknya. Ini merupakan
peluang bagi perusahaan.
d. Ancaman (Threats) : Ancaman adalah situasi merugikan yang serius dalam lingkungan
bisnis. Ancaman adalah hambatan utama terhadap posisi perusahaan saat ini atau yang
diinginkan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif, maksud dari
penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian ini bertujuan untuk memahami sebuah fenomena
subjek yang diteliti seperti perilaku, persepsi, tindakan dan lain sebagainya secara keseluruhan
dengan mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa secara natural. Dalam penelitian ini
penulis memfokuskan pada masalah yang ada pada Store Violita Bucket. Penelitian ini mengambil
beberapa pendekatan yaitu pendekatan sosiologis, dan normatif. Pendekatan sosiologis bertujuan
agar peneliti dapat melihat situasi dan kondisi masyarakat terhadap gejala-gejala untuk
menggambarkan fenomena masyarakat. Sedangkan pendekatan normatif merupakan pendekatan
dengan memandang masalah dari sudut legal formal.
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti dapat mengungkap keadaan yang sebenarnya
dari obyek yang diteliti. Penelitian ini berlokasi Perumahan Griya Sukarame Blok D2 Sukarame,
Bandar Lampung .
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis model Miles dan
Huberman, yaitu dimana kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara aktif atau terus-
menerus sampai mendapatkan data jenuh. Teknik pengumpulan data menjadi langkah penting
dalam sebuah penelitian, sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa cara,
diantaranya :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang digunakan peneliti dalam pencatatan
fenomena yang terjadi dan dilakukan secara sistematis. Jenis observasi yang diambil oleh
peneliti adalah observasi partispasi (participant observation) ialah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.
Observasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang strategi pemasaran yang
terdapat pada Violita Bucket Bandar Lampung.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan kedua pihak yaitu, pewawancara dan diwawancarai
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat disusunkan makna dalam
suatu topik tertentu. Adapun wawancara yang digunakan oleh peneliti berupa wawancara
tersetruktur yaitu peneliti akan menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaanpertanyaan
tertulis yang akan dijawab oleh informan dan peneliti dapat lebih berdiskusi terkait informasi.
Dalam pelaksanaannya peneliti akan mewawancarai kepada Owner Violita Bucket.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi merupakan
kegiatan pengumpulan data kualitatif sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan
berbentuk dokumentasi seperti surat, catatan harian, arsip foto, jurnal kegiatan dan sebagainya.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan data-data tentang
sejarah store violita bucket itu sendiri serta data-data lain yang berhubungan dengan pokok
penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Violita Bucket Bandar Lampung
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan terhadap pengambangan usaha UMKM
Violita Bucket, dapat dilihat bahwa pelaku UMKM telah mengembangkan produk yang
diterapkan. Pengembangan usaha Violita Bucket Bandar Lampung menggunakan digital
marketing untuk membangun citra merek pada produk tersebut. Digital marketing tersebut
melalui Whatsapp dan Instagram kami juga mengharapkan untuk kedepannya usaha yang
membuat drive kami berjalan lancar dan sesuai dengan target yang kami jalankan. Violita
Bucket sudah cukup sukses dalam menyajikan produk usahanya sehingga menjadi nilai
tambah tersendiri untuk Violita Bucket dipandang sebagai produk terbaik dan dapat
memposisikan mereknya dengan produk modern dan terkini dengan cara yang paling
dapat diterima oleh masyarakat dan kaum muda.

2. Strategi Pemasaran Violita Bucket Bandar Lampung


Violita Bucket telah memiliki suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan,
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dan mempertahankan kelangsungan
perusahaan di pasar yang kompetitif. Dalam mencapai tujuannya Violita Bucket menggunakan
strategi pemasaran yang terdiri dari bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion,
People, Process, Physic). Faktor internal pemasaran Violita Bucket tersebut akan dijelaskan
lebih lanjut berikut ini :
a. Product
Strategi produk yang dilakukan oleh Violita Bucket adalah menjual produk bouquet
bunga dengan kualitas yang terbaik dan segar dengan berbagai macam pilihan variasi jenis
dan warna serta tiap jenis bouquet bunga memiliki kualitas yang sama. Hal tersebut
dilakukan oleh Violita Bucket agar konsumen tidak kesulitan dalam memilih bouquet bunga
yang dijual di Violita Bucket. Produk yang ditawarkan oleh Violita Bucket antara lain adalah
bouquet bunga segar, hand bouquet, wedding bouquet, bunga artificial (rangkaian bunga
palsu).
b. Harga (Price)
Penetapan harga bouquet bunga di Violita Bucket dihitung berdasarkan biaya pembelian
pokok bunga yang ditambah dengan biaya transfortasi, biaya penyimpanan dan keuntungan
yang diinginkan. Penentuan harga pun ditetapkan dengan pertimbangan kualitas bouquet
bunga yang dijual di Violita Bucket. Strategi harga lainnya yang ditetapkan oleh Violita
Bucket adalah menetapkan harga paket untuk pembelian produk selain bunga satuan. Harga
bouquet bunga yang dijual di Violita Bucket relatif terjangkau dibandingkan dengan harga
bunga potong pada florist-florist lain yang ada di Kota Bandar Lampung.
c. Tempat (Place)
Violita Bucket dapat dikatakan sebagai pedagang pengecer karena langsung menjual ke
tangan konsumen akhir, oleh karena itu pemilihan lokasi Violita Bucket harus mudah
terjangkau oleh konsumennya. Violita Bucket berlokasi di Perumahan Griya Sukarame Blok
D2 Sukarame, Bandar Lampung. Lokasi Violita Bucket tersebut dikatakan strategis karena
lokasinya di belakang kampus UIN Raden Intan Lampung yang dimana memudahkan
mahasiswa untuk membeli bouquet bunga atau peralatan wisuda dan lain sebagainya.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk yang dijual
dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Sampai sejauh ini strategi promosi
yang dilakukan oleh Violita Bucket hanya melalui social media yaitu Whatsapp dan
Instagram tetapi kedepannya Violita Bucket akan lebih aktif di social media lainnya seperti
tiktok, shopee, dan lain sebagainya. Violita Bucket pun memiliki banner dan papan nama
yang terpasang didepan toko.
e. Orang (People)
Violita Bucket memiliki 1 orang karyawan dan 2 owner atau pemiliknya juga tetap
mengelolanya dan membuat produk-produknya. Kualifikasi sumber daya manusia yang
dipilih oleh para pemilik Violita Bucket untuk menjadi karyawannya adalah orang yang
tekun, ulet, jujur, terampil dan mau belajar serta bekerja keras. Keterampilan yang dimiliki
oleh karyawan Violita Bucket tentunya dalam hal merangkai bunga.
f. Proses (Process)
Strategi proses yang dilakukan oleh Violita Bucket adalah peningkatan kinerja karyawan,
kecepatan dalam merangkai bunga, kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran dan jasa
delivery. Proses pemesanan bunga yang tidak ready stock membutuhkan 1-2 hari kerja.
Untuk pemesanan bunga impor membutuhkan 2-3 hari kerja. Dalam merangkai bunga
Violita Bucket memiliki standar layanan kecepatan tersendiri, proses merangkai bouquet
bunga yang dilakukan oleh karyawan memiliki waktu standar yaitu 15- 30 menit.
g. Fisik (Physic)
Strategi fisik yang diberikan oleh Violita Bucket untuk konsumennya adalah
kenyamanan, kebersihan dan kerapihan Violita Bucket, ruangan yang ditata dengan baik dan
penempatan bunga-bunga yang rapi sehingga konsumen dapat melihat seluruh koleksi bunga
yang dimiliki oleh Violita Bucket, ruangan dilengkapi dengan kursi yang nyaman. Peralatan
inventaris lain yang dimiliki Violita Bucket adalah 1 buah laptop yang berfungi sebagai
media untuk administrasi, mencatat semua pengeluaran dan pemasukan serta menyimpan
berbagai data internal usaha Violita Bucket. Violita Bucket juga mempunyai alat printer
untuk mengeprint kartu ucapan yang ada pada bouquet atau produk lainnya.

3. Strategi SWOT Violita Bucket Bandar Lampung


Berdasarkan observasi lapangan dan hasil wawancara dengan owner store Violita Bucket
Bandar Lampung, dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta strategi
yang digunakan untuk mengembangkan usahanya dalam tabel berikut :

Tabel 2
Hasil Analisis SWOT
IFAS ST.RENGH (S)
WEAKNESS (W)
• Produk yang berkualitas dan
• Bahan baku mudah rusak
bervariatif.
dan tidak tahan lama.
• Harga terjangkau.
• Promosi belum
• Lokasi strategis.
maksimal.
EFAS • Tersedia delivery.
• Kurangnya tenaga kerja.
• Toko yang nyaman.
OPPORTUNITIES (O)
• Memiliki pelanggan STRATEGI S-O STRATEGI W-O
tetap. • Melakukan pengembangan • Melakukan promosi dan
• Pola dan gaya hidup produk dengan memaksimalkan promosi
masyarakat yang memanfaatkan produk yang melalui social media.
semakin berkualitas dan bervariatif. • Meningkatkan
berkembang. • Mempertahankan kualitas keterampilan tenaga
• Kemajuan teknologi dan ciri khas produk. kerja.
informasi.
STRATEGI W-T
STRATEGI S-T • Menambah tenaga kerja
terutama di bagian
THREATS (T) • Melakukan inovasi produk
pemasan.
• Tingginya tingkat dari jenis dan model
• Tetap melakukan
persaingan rangkaian bouquet bunga
promosi melalui social
• Kekuatan tawar yang beragam.
media dan membuat
menawar pembeli • Menjaga kepercayaan
banner untuk lebih
pelanggan.
menunjukan keberadaan
store Violita Bucket.
Sumber : Hasil Analisis SWOT

Gambar diatas merupakan formulasi strategi analisis SWOT. Terdapat alternative alternatif
strategi yang dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut. Keempat strategi
tersebut dibahas lebih jelas dibawah ini :

a. Strategi S-O (Strength-Opportunities)


Strategi S-O adalah strategi yang memanfaatkan yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dapat meraih peluang yang ada guna memaksimumkan keuntungan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Kekuatan yang menjadi pertimbangan dalam analisis strategi S-O adalah produk
yang berkualitas dan bervariatif, harga terjangkau, lokasi strategis, tersedianya layanan
delivery order (pesan antar), dan konsep toko yang nyaman. Sementara peluang yang dapat
dimanfaatkan adalah sudah memiliki pelanggan tetap, pola dan gaya hidup masyarakat yang
semakin berkembang, kemajuan teknologi informasi, tidak ada produk subtitusi.
Strategi S-O yang dirumuskan dari matriks SWOT untuk Violita Bucket adalah
mengembangkan produk dengan memanfaatkan produk yang berkualitas dan bervariatif.
Mempertahankan kualitas dan ciri khas produk, bunga yang dijual oleh Violita Bucket
memiliki kualitas yang sangat baik apabila dibandingkan dengan florist-florist lain, dengan
desain rangkaian bouquet bunga yang menarik. Itulah yang menjadi ciri khas dari Violita
Bucket yang harus dipertahankan, sehingga konsumen tidak dapat mengganti dengan produk
lain.
b. Strategi W-O (Weakness-Opportunities)
Strategi W-O adalah strategi menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan. Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Violita Bucket adalah
sudah memiliki pelanggan tetap, pola dan gaya hidup masyarakat yang semakin
berkembang, kemajuan teknologi informasi, tidak ada produk subtitusi. Kelemahan yang
perlu diatasi adalah Bahan baku yang mudah rusak dan tidak tahan lama, promosi belum
maksimal, kurangnya tenaga kerja.
Strategi W-O yang dirumuskan dari analisis SWOT adalah kegiatan promosi yang dapat
dilakukan oleh Violita Bucket adalah melakukan promosi melalui social media seperti
whatsapp dan instagram mencantumkan harga produk serta memberikan promosi promosi
yang menarik. Trend setiap tahunnya yang terus berubah, membuat Violita Bucket selalu
berinovasi dalam rangkaian bouquet bunga, maka sangat perlu dilakukan pendidikan dan
keterampilan karyawan untuk lebih memmahami cara merangkai, dan memahami trend yang
sedang berkembang, serta mengetahui nilai estetika dalam merangkai bouquet bunga.
c. Strategi S-T (Strength-Threats)
Strategi S-T adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
untuk menghadapi ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Kekuatan yang digunakan
dalam perumusan strategi S-T adalah produk berkualitas dan bervariatif, harga terjangkau,
lokasi strategis, tersedianya layanan delivery order (pesan antar), konsep toko yang nyaman.
Serta ancaman yang harus dihadapi adalah tingginya tingkat persaingan di Bandar Lampung,
kekuatan tawar menawar pembeli.
Strategi S-T yang dirumuskan dari analisis SWOT untuk Violita Bucket adalah
melakukan inovasi produk dari jenis dan model rangkaian bouquet bunga yang beragam
untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan akan produk. Dengan adanya pengembangan
jenis produk berupa model rangkaian yang menarik maka Violita Bucket dapat memperluas
segmentasi pasar dan memenuhi target penjualan.

d. Strategi W-T (Weakness-Threats)


Strategi W-T merupakan strategi meminimalisasikan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menghadapi ancaman yang akan dihadapi. Kelemahan yang harus diatasi
oleh Violita Bucket adalah Bahan baku yang mudah rusak dan tidak tahan lama, promosi
belum maximal, kurangnya tenaga kerja khusus bagian pemasaran. Ancaman yang harus
dihindari adalah tingginya tingkat persaingan di Kota Medan, kekuatan tawar menawar
pembeli.
Oleh karena itu strategi W-T yang dilakukan dari matriks SWOT adalah menambah
tenagga kerja. Pemasaran merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha, maka Violita
Bucket sebaiknya memiliki tenaga kerja yang khusus untuk bagian pemasaran sehingga
kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih baik tanpa mengganggu kegiatan produksi
dan penjualan. Penambahan karyawan baru dapat dilakukan dengan merekrut tenaga kerja
yang memang memiliki keahlian dalam hal pemasaran ataupun memanfaatkan karyawan
lama serta memberi pengetahuan tentang pemasaran dan merekrut karyawan lain untuk
bagian yang kosong. Tetap melakukan promosi melalui pembuatan brosur dan membuat
banner untuk lebih menunjukan keberadaan Violita Bucket.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT dapat
disimpulkan bahwa Violita Bucket
1. kekuatan (strenghts) : Produk yang berkualitas dan bervariatif, harga terjangkau, lokasi
strategis, tersedia delivery, toko yang nyaman.
2. Kelemahan (weakness) : Bahan baku yang mudah rusak dan tidak tahan lama, promosi
belum maksimal, kurangnya tenaga kerja.
3. Peluang (opportunities) :Memiliki pelanggan tetap, pola dan gaya masyarakat yang
semakin berkembang, kemajuan tekhnologi informasi.
4. Ancaman (threats): Tingginya tingkat persaingan, kekuatan tawar menawar.
Pengembangan usaha UMKM Violita Bucket menggunakan digital marketing untuk membangun
citra merk pada produk tersebut. Digital marketing tersebut melalui media Instagram. Kami juga
mengharapkan untuk kedepannya usaha Violita Bucket berjalan dengan lancar dan sesuai target
yang kami jalankan. Violita Bucket sudah cukup sukses dalam menyajikan produk usahanya
sehingga menjadi nilai tambah tersendiri. Dengan produk modern dan terkini dengan cara yang
paling dapat diterima oleh masyarakat terutama kalangan milenial.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat bahwa pemasaran sangat penting
pengaruhnya dalam suatu usaha, oleh karena itu saran yang dapat diberikan untuk Violita Bucket
adalah Meningkatkan kegiatan pemasarannya sesuai dengan prioritas alternatif strategi yang telah
dirumuskan, lebih mengenalkan Violita Bucket kepada masyarakat Kota Bandar Lampung dengan
cara melakukan berbagai acara yang dapat menarik perhatian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Risqina, Tyna, Syifa, Daniel (2023). ‘Strategi Pengembangan Usaha Pempek Kedai R2 dengan
Menggunakan Analisis SWOT’. Journal of Social Humanities Vol 1 No 3 tahun 2023 .
Wenni, Wuryaningsih, Dame (2021). “Analisis Kinerja dan Strategi Pengembangan Usaha Pada
Rose Florist di Bandar Lampung’. Jurnal of Agribusiness Science tahun 2021.
Sri, Chandra, Amir (2023). “Strategi Pemasaran UMKM Dalam Meningkatkan Keunggulan
Keripik Pisang Sahabat Melalui Media Online”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Syariah
Vol 3 No 1 tahun 2023).
Novalita, Pipit (2022). “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di provinsi
Lampung”. Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi Vol 14 No 3 tahun 2022.
Tini, Nana, Vina (2023). “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandar Lampung dalam
Meningkatkan Kegiatan Usaha Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pasca
Pandemi Covid-19. Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik Vol 5 No 1 tahun
2023 : 91-99 E-ISSN: 2714-7673.

Anda mungkin juga menyukai