Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kunjungan Industri Virtual

PT Amanah Prima Indonesia

Nama : Inayatullah Fatmawati M


NIM : 55119010010

Program Studi Magister Manajemen


Fakultas Pasca Sarjana
Universitas Mercubuana
Jakarta
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan tepat waktu tanpa
hambatan yang berarti. Kegiatan kunjungan industri dan menyusun laporan kunjungan industri
untuk memenuhi persyaratan bagi mahasiswa tingkat akhir Program Studi Magister Manajemen,
Universitas Mercubuana.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi akademik maupun bagi
perusahaan. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bidang pendidikan dan
penelitian.

Jakarta, 19 Februari 2021

Inayatullah F.M.

2
Daftar Isi

Halaman Judul
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................................................3
I. Gambaran Umum Perusahaan...................................................................................................4
II. Analisis Lingkungan Internal....................................................................................................5
a. Keuangan...............................................................................................................................5
b. Pemasaran..............................................................................................................................5
c. Operasi dan Produksi.............................................................................................................6
d. Sumber Daya Manusia..........................................................................................................6
III. Analisis Lingkungan Eksternal Mikro...................................................................................6
a. Lingkungan Eksternal Mikro PT. Amanah Prima Indonesia....................................................8
1. Persaingan antar Perusahaan dalam Industri Sejenis............................................................8
2. Potensi Masuknya Pendatang Baru......................................................................................8
3. Ancaman Produk Pengganti.................................................................................................8
4. Daya Tawar Pemasok...........................................................................................................8
5. Daya Tawar Konsumen........................................................................................................9
IV. Analisis Lingkungan Eksternal Makro.....................................................................................9
a. Politik :................................................................................................................................10
b. Ekonomi :............................................................................................................................10
c. Sosial :.................................................................................................................................11
d. Teknologi :...........................................................................................................................12
V. TOWS Matrix.........................................................................................................................12
a. TOWS Matrix PT Amanah Prima Indonesia.......................................................................14
VI. Rekomendasi..........................................................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................................................17

3
I. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Amanah Prima Indonesia, didirikan pada tanggal 21 Januari 2002 dengan pabrik
seluas 4.100 m2 yang berlokasi di Bitung-Tangerang. Pada periode tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005, PT. Amanah Prima Indonesia memproduksi jus buah-buahan untuk pasar
HORECA (Hotel, Restaurant dan Café) dengan menggunakan merek TOZA yang dikemas
dalam botol khusus ukuran 1 liter dan 5 liter (galon). Pada kurun waktu yang sama PT.
Amanah Prima Indonesia juga mulai memasuki pasaran Airlines & Amusement Center dengan
minuman jus buah pasteurisasi kemasan 330 ml.
Pada tahun 2006, PT. Amanah Prima Indonesia mulai melakukan kemitraan dengan para
petani buah lokal untuk bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas hasil perkebunan
buah, dan menggunakan hasil panen mereka sebagai bahan baku produksi jus buah segar.
Pada tahun 2008 PT. Amanah Prima Indonesia mendapatkan sertifikasi HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) dengan nomor : 08016-ABI-HACCP, dan sekaligus
mengaplikasikan GMP (Good Manufacturing Practice). Saat ini, PT. Amanah Prima Indonesia
memiliki 200 karyawan yang berdedikasi tinggi dan berkomitmen penuh untuk mendukung
visi perusahaan yaitu “menjadi preferensi dan pemimpin pasar yang handal dalam industri
minuman di Indonesia”
Kami memproduksi beberapa varian Jus. Dan produk andalan kami adalah Toza Juice.
Toza merupakan jus buah segar yang diproses dari buah segar pilihan dan dipasarkan secara
khusus untuk industri hotel, restoran, cafe dan catering (HORECA). Saat ini produk Toza
Juice sudah menjadi salah satu pemimpin pasar di pasar jus horeca di Indonesia dengan market
share 60%.
Selain produk minuman, kami memproduksi sayuran beku dalam bentuk kentang beku.
Produk dengan merek Amantoes dihasilkan dari kentang lokal terbaik varietas baru hasil
pengembangan PT. Amanah Prima Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Yang diberi nama
Jala Ipam.

4
II. Analisis Lingkungan Internal

Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-
besarnya, meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh perusahaan, maka diperlukan perencanaan startegi bisnis, dan menyelaraskannya
pada misi perusahaan. Strategi untuk suatu perusahaan adalah rencana jangka panjang.
Strategi ini adalah rencana yang disatukan. Artinya mengikat semua bagian perusahaan
menjadi satu menyeluruh, meliputi semua aspek penting perusahaan dan terpadu, sehingga
semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.(John A . Pearce & Richard B.
Robinson, 2012)
Strategi menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungannya. Sehingga sebenlum perusahaan dapat memulai perumusan strateginya,
manajemen terlebih dahulu harus mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan mengamati lingkungan internal untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang juga akan menentukan apakah
perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada sambil
menghindari ancaman-ancaman
Lingkungan Internal Lingkungan dari dalam perusahan yang mempengaruhi perusahaan,
antara lain:
a. Keuangan
Dari segi keuangan cukup kuat karena perusahaan ini merupakan leader dalam
industri jus horeca yang telah memiliki pangsa pasar sebesar 60%.
Untuk struktur kepemilikan, PT Amanah Prima Indonesi belum melakukan go
public sehingga untuk kepemilikan saham perusahaan serta laporan keuangan dari
peruhaan belum dapet dimiliki serta diakses secara terbuka bagi masyarakat.

5
b. Pemasaran
Untuk memasarkan perusahaan tidak memiliki kesulitan, karena perusahaan
merupakan supplier produk jus untuk ratusan hotel, restoran, caffe dan juga catering
yang ada di Indonesia.
Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi jus yang
berkualitas dan diproses dengan baik dimana Toza memiliki semua kriteria yang
dibutuhkan
Pemberian edukasi ke masyarakat mengenai manfaat-manfaat yang terkandung
didalam berbagai macam buah-buahan.
Perusahaan juga melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi seperti IPB dan
STP Bandung untuk pengembangan kualitas buah0buahan serta teknologi dalam proses
pembuatan jus.
c. Operasi dan Produksi
Menggunakan pengelolaan manajemen dan proses produksi yang sudah
tersertifikasi ISO 22000:2005, selain itu sudah tersertifikasi Halal MUI.
Mempunyai peluang untuk merambah ke toko-toko ritel besar seperti
Hypermarket, Transmart,Giant dan toko ritel besar lainnya, maupun toko ritel kecil
seperti Indomaret dan Alfamart.
d. Sumber Daya Manusia
Penjualan produk Toza sudah tersebar ke seluruh Indonesia untuk pasar Hotel dan
Caffe. Selain itu, kini produk Toza juga sudah mulai di jual di Superindo.
PT Amanah Prima Indonesia memiliki beberapa pabrik d Indonesia yang
digunakan untuk memenuhi permintaan dari para pelanggannya.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan sudah terampil dan memiliki
loyalitas terhadap perusahaan.

6
III. Analisis Lingkungan Eksternal Mikro

Analisis lima kekuatan Porter adalah pendekatan model analisa kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan strategi bisnis perusahaan dengan mengidentifikasi
kekuatan persaingan lingkungan eksternal perusahaan di suatu industri yang meliputi
persaingan dalam industri sejenis, potensi masuknya pesaing baru, ancaman produk pengganti,
daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Tujuan dari analisis lingkungan eksternal
adalah untuk menidentifikasi peluang-peluang yang dapat menguntungkan perusahaan serta
ancaman-ancaman yang harus dihindarinya (E. Porter, 2011)
Persaingan dalam industri dipengaruhi oleh strategi bisnis perusahaan dan pesaing.
Intensitas persaingan bertambah ketika pesaing semakin banyak, skala perusahaan yang
mendekati sama, permintaan industri menurun, dan terjadi banyak potongan harga
Potensi masuknya pesaing baru mencakup kebutuhan untuk meraih skala ekonomi secara
cepat, kebutuhan teknologi dan trik-trik praktis, pengalaman, loyalitas konsumen, preferensi
merek, kebutuhan akan modal yang besar, saluran distribusi yang luas dan memadai, kebijakan
pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang
menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diamdiam bekerjasama, dan persaingan
pasar.
Ancaman produk pengganti menjadi intensif ketika harga produk pengganti turun dan
biaya peralihan konsumen juga turun. Kekuatan kompetitif produk pesaing diukur dengan luas
pasar yang dapat diambil oleh produk tersebut, dan dapat juga dilihat dari perusahaan produk
pesaing untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penetrasi pasar.
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri, khususnya
ketika terdapat pemasok dalam jumlah besar, atau ketika hanya terdapat sedikit bahan mentah
pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi.
Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang mempengaruhi
keunggulan kompetitif, yang mana hal tersebut dapat terjadi bila terjadi kondisi-kondisi
seperti, jika konsumen dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau pesaing, jika
konsumen menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual, jika penjual menghadapi

7
masalah menurunnya permintaan konsumen, jika konsumen memegang informasi tentang
produk, harga, dan biaya penjual. Apabila produk yang bersaing banyak, maka konsumen
memiliki posisi tawar yang besar, dimana mereka dapat memilih produk sejenis yang lain.
a. Lingkungan Eksternal Mikro PT. Amanah Prima Indonesia
1. Persaingan antar Perusahaan dalam Industri Sejenis
Pada produk-produk Jus dalam kemasan memiliki harga jual memiliki harga
tyang cukup mampu bersaing. Namun, pesaing merek lain memiliki varian rasa dan
ukuran kemasaran yang lebih beragam. Intensitas persaingan bertambah ketika
pesaing semakin banyak, skala perusahaan yang mendekati sama, permintaan industri
menurun, dan terjadi banyak potongan harga. Kondisi yang terjadi pada industri Jus
dalam kemasan adalah permintaan industri yang meningkat, jumlah pesaing dari
merek yang beredar memang semakin banyak namun pesaing yang memiliki skala
yang mendekati sama hanya ada beberapa perusahaan, sehingga intensitas persaingan
dinilai cukup rendah.
2. Potensi Masuknya Pendatang Baru
Hal-hal yang menjadi keunggulan perusahaan agar dapat bertahan dan mampu
mengirim produk tepat waktu adalah jalur distribusi serta titik-titik pelayanan yang
dimiliki. Hambatan bagi pesaing baru meliputi kebutuhan akan skala ekonomi,
saluran distribusi yang luas karena pendatang baru belum memiliki saluran distribusi
dan membutuhkan waktu untuk membangun saluran distribusi yang luas, serta
kebijakan pemerintah terkait surat ijin, potensi masuknya pendatang baru tergolong
rendah.
3. Ancaman Produk Pengganti
Produk pengganti minuman jus adalah minuman isotonik, teh dalam kemasan,
dan air minum dalam kemasan. Promosi yang dilakukan oleh produk pengganti
sangat gencar. Minuman the dalam kemasan merupakah salah satu yang sangat
digemari oleh masyarakat, namun seiring dengan pengetahuan dan pengalaman
masyarakat akan pentingnya hidup sehat karena tingginya kandungan gula dalam the

8
dalam kemasam, Jadi ancaman produk pengganti jus dalam kemasan tergolong
rendah.
4. Daya Tawar Pemasok
Perusahaan memilih pemasok berdasarkan kemampuan pemasok untuk
menyediakan bahan sesuai standar dan jumlah yang dibutuhkan perusahaan. Standar
perusahaan antara lain mengenai ukuran, gramatur, dan jenis plastik serta gramatur
layer kardus. Pemasok selalu dapat memenuhi permintaan perusahaan, sehingga
perusahaan tidak pernah kekurangan pasokan. Terdapat banyak pemasok lain yang
tersedia di pasar yang dapat memenuhi permintaan perusahaan. Ketersediaan bahan
baku buah juga dipengaruhi oleh musim Peralihan dari satu musim ke musim yang
lain mengakibatkan jumlah pasokan buah sangat bergantung oleh panen yang
dihasilkan oleh petani sehingga perusahaa harus sangat memanfaatkan panen raya.
5. Daya Tawar Konsumen
Daya Tawar Konsumen adalah hotel dan juga kafe. Dalam hal ini daya tawar
konsumen yang membeli dalam jumlah besar kuat. Pelanggan selalu melakukan
pembelian ulang, namun banyaknya merek yang beredar di pasaran dengan harga
yang variatif menyebabkan loyalitas konsumen terhadap merek rendah karena
konsumen dapat dengan mudah beralih ke merek atau pesaing lain, sehingga
perbedaan harga sekecil apapun dan faktor ketersediaan barang di pasar akan dengan
mudah membuat konsumen beralih ke merek lain. Daya tawar konsumen besar ketika
produk yang bersaing banyak dan konsumen dapat dengan mudah beralih ke merek
atau pesaing lain.

IV. Analisis Lingkungan Eksternal Makro

Aanalisa PESTEL merupakan singkatan daripolitical, economic, sociocultural,


technological, legal, and environmental atau dapat kita artikan menjadi politik, ekonomi,
sosial budaya, teknologi, hukum, dan lingkungan. Analisa PESTEL merupakan alat untuk

9
menganalisa faktor-faktor yang ada dalam sebuah negara atau pasar dan menelaah bagaimana
factor-faktor tersebut mempengaruhi keberhasilan kompetisi pasar sebuah perusahaan. Faktor
Politik mencakup kebijakan pemerintah dan perubahan legislative yang mempengaruhi
ekonomi seperti pajak dan hukum ketenagakerjaan. Faktor Ekonomi contohnya inflasi, nilai
tukar, resesi, penawaran dan permintaan. Faktor sosial dan budaya mencakup demografi
konsumen, budaya dan gaya hidup. Teknologi mencakup faktor-faktor seperti perubahan
teknologi, bagaimana teknologi digunakan di berbaga sector dan industri, serta riset. Faktor
hukum yang mempengaruhi bisnis seperti hukum konsumen, hukum hak cipta, dan hukum
kesehatan dan keselamatan. Faktor lingkungan memiliki sangat sedikit ikatan dengan bisnis
actual meliputi iklim, polusi, cuaca, dan hukum yang berkaitan dengan lingkungan.
(Investopedia, 2019)
Semua organisasi atau perusahaan harus mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang ada
dalam lingkungannya dan kemungkinan dapat mempengaruhi kegiatan operasional
perusahaan. Dalam prosesnya, identifikasi factor-faktor ini harus dilakukan melalui berbagai
disiplin ilmu. Dengan begitu, diharapkan bahwa perusahaan akan mendapatkan gambaran
besar dari seluruh faktor eksternal tersebut untuk melakukan riset dan analisa lebih lanjut
mengenai dampaknya.
Analisa PESTEL sebagai alat yang berguna untuk mengerti ‘gambaran besar’ dari sebuah
lingkungan tempat sebuah perusahaan beroperasi. Analisa PESTEL juga dapat digunakan
untuk mencari tahu kesempatan dan ancaman yang ada di lingkungan tersebut. Dengan begitu,
perusahaan dapat mengambil kesempatan yang ada serta mengurangi ancaman yang ada.
Bagi sebuah perusahaan, Analisa PESTEL memiliki dua fungsi dasar. Pertama, analisa
PESTEL memberi gambaran lengkap dari lingkungan tempat perusahaan tersebut akan
beroperasi. Kedua, analisa PESTEL menyediakan data dan informasi yang dapat digunakan
perusahaan tersebut untuk memprediksi situasi dan kondisi yang akan terjadi di masa depan
(Planellas & Muni, 2019).

10
a. Politik :
1. Peraturan ekspor impor : apabila pemerintah membuat peraturan ekspor impor yang
terlalu rumit maka akan menjadikan kendala dalam mengekspor produknya
2. Peraturan khusus daerah pusat
3. Perubahan UU perpatenan : dengan adanya perubahan UU perpatenan hak maka
akan menyulitkan terhadap penggunaan merek
b. Ekonomi :
1. Tingkat produktivitas kerja
Apabila produktivitas kerja menurun maka akan berdampak pada pendistribusian
produk yang akan menurun dan akan mengecewakan konsumen karena permintaan
akan produk tidak terpenuhi secara maksimal
2. Perbedaan pendapat menurut kawasan dan kelompok konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi menengah, dan ekonomi menengah
ke atas sudah pasti akan meningkatkan penjualan produk dan meningkatkan
pelanggan. Tetapi apabila pendapatan kelompok menengah ke bawah yang biasanya
bermukim di pedesaan atau pinggiran kota. Mereka hanya membeli juice dalam
kemasan jika hendak bepergian, dan untuk kesehariannya mereka cenderung memilih
untuk membuat sendiri. Dengan demikian berpengaruh terhadap pendistirbusian
produk meskipun tidak terlalu besar.
3. Tarif Pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga akan meningkat,
sehingga bisa terjadi harga produk juga akan naik
c. Sosial :
1. Pendapatan per kapita
Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin meningkat permintaan pasar,
dan akan meningkatkan produksi
2. Kemacetan lalu lintas
Apabila tingkat kemacetan lalu lintas tinggi maka akan meningkatkan produksi

11
3. Gaya Hidup
Apabila masyarakat memilih gaya hidup sehat maka akan berpengaruh terhadap
permintaan produk dan konsumen akan beralih menjadi pelanggan
4. Lingkungan Dalam Kota
Apabila lingkungan dengan cuaca yang panas akan berpengaruh terhadap
peningkatan permintaan, tetapi apabila lingkungan dengan cuaca yang dingin maka
permintaan akan menurun.

d. Teknologi :
1. Mesin produksi yang canggih
2. Internet
Dengan adanya teknologi seperti internet yang sudah kita rasakan seperti sekarang
ini, akan memberi banyak kemudahan untuk Aqua dalam memberikan informasi
kepada stakeholder. Juga memberi kemudahan untuk menguasai pasar di Indonesia
atau Negara-negara lain.

V. TOWS Matrix

Konsep pemasaran jelaslah memiliki dasar yang lebih kuat daripada konsep penjualan.
Disamping analisa SWOT, penting juga dilakukan analisa TOWS. Sangat penting untuk
melihat apa ancaman yang akan kita hadapi daripada melihat peluang terlebih dahulu. Tapi
tentu saja, ada bahayanya jika terlalu banyak memikirkan ancaman. Kapan bisa maju? Oleh
karena itu, perlu melihat ancaman terlebih dahulu, baru kemudian mencari peluang dari
ancaman tersebut.
Dan begitu pula, lebih baik untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian
apa kelebihannya. Jika terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya
melupakan kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan
pendekatan TOWS daripada SWOT. Jika TOWS melihat dari dalam ke luar, maka SWOT

12
menggunakan pendekatan sebaliknya, melihat dari luar ke dalam Matriks strategi TOWS
merangkai perangkat pencocokan yang penting membantu manajer mengembangkan empat
tipe strategi yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO (Weakness-
Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths) dan strategi WT (Weakness-Threaths).
Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal kunci merupakan bagian yang sulit dalam
mengembangkan Matriks TOWS dan memerlukan penilaian yang baik (of Marketing, 2017).
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi di mana
kekuatan internal dapat dipakai untuk memanfaatkan tren dan peristiwa eksternal. Organisasi
umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT supaya mereka dapat masuk ke dalam
situasi di mana mereka dapat menerapkan strategi SO. Jika perusahaan mempunyai kelemahan
besar, perusahaan akan berusaha keras untuk mengatasinya dan membuatnya menjadi
kekuatan.
Kalau menghadapi ancaman besar, sebuah organisasi akan berusaha menghindarinya agar
dapat memusatkan perhatian pada peluang. Strategi WT bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang peluang eksternal yang
besar ada, tetapi kelemahan internal sebuah perusahaan membuatnya tidak mampu
memanfaatkan peluang itu. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat
pasti selalu menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang dihadapkan pada
berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal, sesungguhnya dalam posisi yang
berbahaya. Faktanya, perusahaan itu mungkin harus berjuang agar dapat bertahan, atau
melakukan merger, rasionalisasi, menyatakan pailit atau memilih dilikuidasi.

13
14
a. TOWS Matrix PT Amanah Prima Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai