Anda di halaman 1dari 27

ALMA DAN TREASURY

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Ilmu Perbankan”

Dosen pengampu :

Dr. Sulistyowati, SHI. MEI.

Di Susun Oleh :

1. KHOIR FIRNANDA ( 21403131)

2. SITI FATIMAH ( 21403132 )

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022

1
Abstrak

Setiap usaha yang dikelola akan selalu berhadapan dengan berbagai macam risiko.
Begitu juga dengan usaha jasa perbankan syariah, utamanya karena prinsip profit and loss
sharing yang menjadi landasan operasionalnya. Risiko-risiko tersebut tidak dapat dihindari,
tetapi bisa dikelola dan dikendalikan sehingga tidak memberikan efek negatif yang besar bagi
perusahaan. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen risiko dengan
pendekatan asset and liabilities manajement (ALMA). ALMA merupakan suatu usaha untuk
mengoptimalkan struktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba maksimal
sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin. Manajemen aktiva dan pasiva disebut
pula dengan Asset and Liability Management (ALMA). Kedua sisi neraca, dimana sisi pasiva
yang menggambarkan sumber dana dan sisi aktiva yang menggambarkan penggunaan dana
harus dikelola secara efisien, efektif, produktif secara optimal.

KATA KUNCI: Manajemen Risiko, Asset and Liabilities Manajemen dan Bank Syariah

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi membutuhkan modal yang besar sehingga lembaga keuangan


diharapkan dapat membantu memberikan pembiayaan yang diperoleh dari penghimpunan dana
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi harus diarahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
sehingga perlu adanya kemudahan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro. Bank merupakan lembaga
keuangan yang memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana. Secara spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of service1. Berdasarkan fungsinya, bank syariah merupakan suatu lembaga
yang melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat lalu
menyalurkannya kembali ke masyarakat. Dana yang dihimpun biasanya disimpan dengan bentuk
giro, tabungan atau deposito baik dengan akad wadiah maupun dengan akad mudharabah. Sedangkan
penyaluran dana dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan empat pola, yaitu prinsip
jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap.2
Oleh karena fungsi bank syariah yang bersangkutan dengan masyarakat, menjadikan lembaga
ini rentan akan resiko, tidak hanya yang umum dialami oleh bank konvensional tetapi juga resiko
karena kekhususan prinsip yang diterapkan oleh bank syariah yakni resiko imbal hasil, resiko
investasi dan resiko kepatuhan. Hal ini membuat bank syariah harus ekstra berhati-hati dalam
mengambil kebijakan karena kesalahan dalam mengambil keputusan akan berpotensi kegagalan
memenuhi kewajibannya kepada nasabah dan penanam modal. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
sistem manajemen aset yang tepat, efektif dan efesien.3
Manajemen asset akan selalu berhubungan dengan manajemen liabilitas. Dua system tersebut
harus selalu sinkron agar suatu lembaga keuangan dapat berjalan dengan lancar. Berkembangnya
asset tergantung dengan meningkatnya liabilitas. Asset dan liabilitas manajemen (ALMA) adalah
kegiatan untuk mengoptimalkan struktur neraca suatu bank syariah dengan berbagai pilihan asset atau
jenis investasi lain yang ditawarkan untuk memaksimalkan keuntungan dan membatasi resiko
menjadi sekecil mungkin. Semakin baik pengelolaan asset dan liabilitas bank, ditunjukan dengan

1
Muhammad Turmudi, Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Syariah, LI Falak:
Jurnal Stady Ekonomt dan Bisnis Islam, Vol.1, No.1, 2016, 95
2
Ian Azhar dan Arim, Pengaruh Pembiayaan Jual Bell, Pembiayaan Bagi Hal, dan Non Performing Finance Terhadap
Profibilitas (Studi Kasus Pads Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014), Jurnal Aset (Akamtanst Riset), Vol
8, No.1, 2016,62
3
Ridwan Nurdin dan Muslini, Analisis Kesesuaian Konsep Asset And Liability Management (ALMA) Dengan System
Perbankan Syariah, Media Syari'ah, Vol.18, No.2, 2016, 365
3
semakin tingginya tingkat profit dalam kinerja perbankan. 4 Perkembangan dan kemajuan suatu bank,
sangat tergantung pada pengelolaan dan pengawasan operasional.
Pada operasional perbankan, Asset Liability Management (ALMA) merupakan fokus utama
dalam memanajemen bank umum. Sebagai salah satu alat analisis dan pengelolaan operasional
perbankan, 5merupakan salah satu yang diperhatikan oleh praktisi dan akademisi perbankan. Apabila
suatu perusahaan ingin mengetahui kemampuan perusahaanya baik di bidang lending maupun
funding, bisa menggunakan managemen asset dan liabilitas yang biasa disebut dengan ALMA (asset
and liability management), yang merupakan 2 sisi yaitu sisi pasiva (menggambarkan sumber dana)
dan sisi aktiva, yang menggambarkan pengguanaan dana harus dikelola secara efesien, efektif,
produktif dan optimal. 6Fokus manajemen asset dan laibilitas adalah mengkoordinasikan portofolio
asset liabilitas bank dalam rangka memaksimalkan profit bank dan hasil yang dibagikankepada para
pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kebutuhan likuiditas atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang
sesuai dan kehati-hatian kepada pemegang saham.

4
Dina Easari, Pengarah Asset-Liability Management Terhadap Profitabilitas Bank Tahun 2007-2011 (Studi Kasus
Pertandingan Bank Pemerintah Dengan Swastal, Jurnal Fakultas Ekononi, Universitas Gunadarma, 2018,1
5
Burhanriffudin, Pengaruh Asset Liability Management Terhadap Kinerja Bank (Stadi Komperatif Pada PT Bank Rakyat
Indonesia, Thk, Dan PT Bank Bri Syariah), Journal of Institution And Sharia Finance, Vol. 1, No 1, Juni 2018, 17.
6
Ibid, 18
4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Asset and Liability Management (ALMA)

Manajemen aktiva dan pasiva yang disebut pula dengan Assets and Liability
Management (ALMA) sudah dapat dipastikan ada pada setiap bank. 7Kedua sisi neraca, yaitu
sisi pasiva yang menggambarkan sumber dana dan sisi aktiva yang menggambarkan alokasi
dana harus dikelola secara efisien, efektif, produktif, dan seoptimal mungkin karena
merupakan bisnis utama bagi setiap bank. Pengelolaan aset dan liabilitas tersebut disebut
dengan Manajemen Aset dan Liabilitas yang dikenal dengan ALMA (Asset and Liability
Management). Aset dan Liabilitas pada setiap bank ini dikelola oleh Assets and Liability
Committee (ALCO) yang secara organisasi tidak terlihat dalam struktur organisasi, namun
kegiatannya ada dan dikelola dalam team work serta secara operasional umumnya berada di
dalam divisi treasury, yang dimpin oleh wakil direktur utama/ direksi yang membidangi divisi
treasury dan kepada divisi treasury umumnya sebagai ketua pelaksana dengan anggota yang
berasal dari divisi treasury, divisi kredit, divisi reserch & development, divisi pusat
administrasi.8

Keberadaan ALMA ini adalah untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul
dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memaksimumkan pendapatan sekaligus membatasi risiko

a. Definisi Asset And Liability Management (ALMA)

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan9. Manajemen merupakan suatu
tindakan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk tetap menjaga stabilitas
perusahaan menghadapi persaingan yang ada di perekonomian. Bagi perusahaan,

7
Muhammad Faisal, Pengaruh Intellectual Capital Dan Asset And Liabilities Management Terhadap Kinerja Keuangan
Dan Nilai Perusahaan Pada Bank Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia, Celebes Equilibrum Jurnal,vol. 1, (1), 2019.
8
Veithzal Rivai, Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2013). 131
9
Fitriyah Ekawati, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Smpit, Jurnal Islamic
Education Manajemen, vol. 3, (2), 2018.
5
manajemen ini sangatlah penting dan sangat berpengaruh terhadap kinerja baik perusahaan
maupun karyawan.
Asset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang
memiliki nilai ekonomis, nilai komersial atau nilai tukar yang dimilikki oleh badan usaha,
instansi atau individu.10 Assets Management adalah merupakan sebuah langkah manajerial
yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan didalam merencanakan, mengelola,
dan mengevaluasi kinerja asset perusahaan secara efektif dalam upaya peningkatan nilai
yang akan memberikan kontribusi pada efisiensi penggunaan capital, nilai ekonomi sumber
daya, produktifitas dan kualitas11.
John A. Haslem menjelaskan bahwa ALMA merupakan koordinasi hubungan timbal
balik antara sumber-sumber dan penggunaan dan berdasarkan keputusan dan rencana
jangka pendek.
Menurut Barret F. Binder dan Thomas W.F. Lindquist, ALMA adalah suatu
pengelolaan aktiva dan pasiva (jangka pendek) secara terpadu, berkesinambungan untuk
mencapai keuntungan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah.12
Asset And Liability Management (ALMA) merupakan fokus utama dalam manajemen
bank. Asset And Liabililty Management (ALMA) menurut Raflus (1996) pada dasarnya
adalah suatu proses perencanaan dan pengawasan operasi perbankan yang dilakukan secara
ter koordinasi dan konsekuen dengan selalu memperhatikan perkembangan faktor-faktor
yang mempengaruhi operasi bank, baik yang berasal dari luar maupun faktor struktural dari
dalam bank.
ALMA dapat juga diartikan sebagai koordinasi hubungan timbal balik yang dilakukan
secara terpadu antara kedua sisi neraca bank berdasarkan keputusan dan rencana jangka
pendek (Dahlan Siamat, 1992), dari pengertian ALMA tersebut dapat diinterprestasikan
bahwa dalam pengambilan kebijakan pengelolaan pada sisi aseet bank, harus pula
memperhitungkan kondisi liabilities dan demikian pula sebaliknya.Pengembalian kebijakan
dan strategi pengelolaan salah satu sisi neraca bank akan mempengaruhi sisi neraca
lainnya.13
Pengetahuan mengenai Asset And Liability Management (ALMA) semakin
dibutuhkan karena perbankan dihadapkan pada besarnya ketidakpastian situasi yang akan

10
Doli D. Siregar, Manajemen Aset, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004),178
11
Ibid.,198
12
Sri Hayati, Manajemen Aset & Liabilitas, (Yogyakarta: ANDI, 2017),7-8
13
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan; Kebijakan Moneter dan Perbankan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2005), 324
6
terjadi akibat adanya faktor-faktor eksternal yang sulit diprediksi pada ketentuan di bidang
moneter maupun ekonomi yang sering berubah dan pasar uang yang fluktuatif
Dalam mengelola aset dan liabilitas bank, ada dua pendekatan yang sering digunakan,
yaitu: Pool of Fund Approach dan Asset Allocation Approach. Untuk Pool of Fund Approach
pendekatan ALMA didasarkan pada asumsi bahwa dana bank yang diperoleh dari berbagai
sumber yang diperlakukan sebagai dana tunggal sehingga sumber dana tidak lagi dapat
diidentifikasikan secara invidual. Oleh karena itu, dana yang dikelola bank menurut menurut
pendekatan ini tidak lagi dibedakan jenis dan sifat sumber dana, jangka waktu serta biaya dan
masing-masing bank
Sedangkan Asset Allocation Approach merupakan koreksi atas konsep pendekatan aset-
liabilitas yang sebelumnya, konsep ini sering pula disebut dengan conversion of funds approach,
pada dasarnya konsep ini menyatakan bahwa tidaklah realistis menganggap total dana yang
dihimpun bank merupakan suatu sumber dana tunggal, karena dalam kenyataanya masing-
masing sumber dana memiliki sifat sendiri. 14

ٰۤ ٰۤ
ٍ ‫يٰـاَيـُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمنُـ ْوا ََل ََتْ ُكلُ ْٰۤوا اَْم َوا لَـ ُك ْم بـَْيـنَ ُك ْم ِِب لْبَا ِط ِل اََِّل اَ ْن تَ ُك ْو َن ِِتَا َرة َع ْن تَـَرا‬
‫ض ِمنْ ُك ْم ۗ َوََل‬

“‫ح ْيمًا‬ ِ‫تَـ ْقتُـلُ ٰۤوا اَنْـ ُفس ُكم ۗ اِ َّن ٰاّلل َكا َن بِ ُكم ر‬
َْ َ ْ َ ْ
15

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa' 4: Ayat 29 )

‫س‬ ْ ِ‫ َع ْن َمال‬، ‫ َح َّدثـَنَا َعْب ُد اَ َّلر ْْحَ ْن بْ ْن َم ْه ِدي‬: ‫ال‬


ْ َ‫ك بْ ْن أَن‬ َ َ‫اس بْ ْن َعْب ِد اَلْ َع ِظ ْيم اَلْ َعْن ََِبي ق‬
ْ َّ‫ َخ َع َذلَنَا َعب‬,
،‫ ََل تَبِ ْع ِف‬: ‫اب‬ َ َ‫ ق‬، َ‫ َع ْن ُج َّدة‬، ‫ َع ْن أَبِ ِيه‬، ‫وب‬ ِ ِ
ْ َّ‫ال عُ َم ْر بْ ْن اَ ْْلَط‬
َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ ْ ‫َع ْن اَلْغَ ََلء بْ ْن بْد اَ َّلر ْْحَ ْن بْ ْن يـَ ْع ُق‬
16 ِ ِ َ‫َشوقِنا إََِّل من قَ ْد تَـ َفقَّه ِف ا‬
‫لدين‬ َ َْ َْ
Telah menceritakan kepada kami 'Abbas ibn 'Abd al-Azim al-'Anbarī, dia berkata
bahwa telah menceritakan kepada kami 'Abd al-Rahman Mahdi yang ia riwayatkan dari
Malik ibn 'Anas, yang dia riwayatkan dari al-'Ala ibn Abd al-Rahman ibn Ya'qub, dari
bapaknya, dan dari kakeknya, dia berkata bahwa 'Umar ibn al-Khatab r.a. berkata, "Tidak
boleh berjualan di pasar kami kecuali orang yang benar-benar telah memahami ilmu
agama." (HR. Al-Tirmidhi No.487)

14
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014), h.199
15
Depag RI, Al-qur’an dan Terjemahannya,( Jakarta:DepagPress,2016),4
16
Muhammad ibn Isa al-Tirmidhi, Jami' al-Tirmidhi, (Riyād: Dar al-Salam Wa Wizarah al-Shu'un al-Islamiyyah Wa al-
'Awqaf Wa al-Da'wah Wa al-Irshad, 2000). No.487. 129.
7
b. Tugas Asset And Liability Management (ALMA)

Tugas Asset And Liability Management adalah mengelola dua sisi yaitu yang
pertama dari sisi asset yang berisi kas dan setara kas serta pembiayaan dalam bank
konvensional maupun bank islam berupa harta yang dimiliki oleh bank. Sedangkan yang
dimaksud liabilitas adalah kewajiban yang miliki bank terhadap nasabah serta modal yang
dimiliki oleh bank.
Pada sisi aset bank islam memiliki dua jenis asset yang penting yaitu asset
pembiayaan dan aset investasi. Aset pembiayaan adalah total pembiayaan berbasis akad jual
beli atau sewa (Murabahah, Salam, Ijarah, Isthisna) yang bank islam salurkan kepada
masyarakat. Sementara aset investasi adalah total pembiayaan berbasis akad penyertaan
(mudharabah, musyarakah). Sementara aset bank Islam yang masuk dalam kategori fee
based servise biasanya merupakan aset bank Islam yang digunakan untuk
menyelenggarakan jasa pelayanan perbankan kepada masyarakat.9
Pada sisi liabilitas, terdapat empat komponen liabilitas yang berasal dari simpanan
nasabah, yaitu giro dengan akad wadi’ah,tabungan dengan akad mudharabah, deposito
dengan akad mudharabah , dan akun investasi terikat dengan akad mudharabah atau
musyarakah. Pada sisi liabilitas terdapat juga ekuitas yaitu modal disetor, tambahan modal
serta saldo laba/rugi.17

c. Fungsi Asset And Liability Management (ALMA)

Fungsi Asset and Liability Management adalah mengkoordinasikan portofolio


aset dan liabilitas bank dalam rangka memaksimalkan profit bagi bank dan hasil yang
dibagikan kepada para pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan
kebutuhan likuiditas dan kehati-hatian. 18
Secara umum, tanggung jawab ALCO adalah mengelola posisi dan alokasi dana-
dana bank agar tersedia likuiditas yang cukup, memaksimalkan profitabilitas, dan
19
meminimalkan risiko. Sebagaimana diketahui, manajemen tidak bisa semaunya
menarik nasabah untuk menyimpan uangnya di bank, tanpa adanya keyakinan bahwa

17
Imam wahyudi, et al. Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta: Salembar Empat, 2013), 213-214
18
Rifki fajri febrian, Peran Asset and libiality management ( ALMA ) dalam Menjaga kestabilan tingkat Liquiditas pada
PT Bank BNI Syariah. http://repository.umj.ac.id/4652/ ( diakses pada 17 september 2022 jam 13.40)
19
Parmujianto, Integrasi Manajemen Asset Dan Liabilitas Perbankan Syari’ah,
https://www.ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/iqtishoduna/article/view/164/140 ( diakses pada 19 september 2022
jam 16.20)
8
dana itu dapat diinvestasikan secara menguntungkan dan dapat dikembalikan ketika
dana itu sewaktu-waktu ditarik oleh nasabah atau dana tersebut telah jatuh tempo. Oleh
karena itu, manajemen juga harus secara simultan mempertimbangkan berbagai risiko
yang berpengaruh pada perubahan tingkat laba yang diperoleh. Hal ini juga meliputi
penilaian budget dan rencana pendapatan, penilaian kinerja investasi perusahaan masa
lalu, memantau distribusi aset dan liabilitas. Ruang lingkup dan teknik manajemen aset
dan liabilitas. Bergantung pada sifat dari sumber-sumber dan dan sifat investasi atas
dana-dana tersebut.20
Fungsi Manajemen Aset dan Liabilitas (ALMA) Untuk lebih memudahkan dan
memahami bidang tugas manajemen aset dan liabilitas21, berikut akan dijelaskanfungsi-
fungsi utama yang terdapat dalam manajemen asset dan liabilitas (ALMA) yaitu :

1. Manajemen Likuiditas (liquidity management)

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan


dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban maupun komitmen yang
telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Dalam manajemen likuiditas bank
berusaha mempertahankan status rasio likuiditas, memperkecil dana yang menganggur
(idle fund), serta menjaga cash flow baik cash inflow maupu 79/235 ouflow. Selain itu
pengelolaan likuiditas dilakukan untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
Manajemen Asset dan Liabilitas
a. Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana di masa yang akan datang.
b. Mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan.
c. Meningkatkan pendapatan dengan resiko sekecil22

mungkin. Strategi manajemen likuiditas akan sangat terkait dengan tujuan


penggunaan likuiditas. Namun dalam menerapkan strategi manajemen yang akan
diambil sangat tergantung kepada skill manager likuiditas yang ada, keandalan dari
management information system (MIS) yang dimiliki serta perlu dipertimbangkan
kondisi likuiditas pasar dan kebutuhan likuiditas baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.

20
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001),177-178
21
Fadhila Syukur Indra, Analisis Asset Dan Liabilitas Manajemen Perbankan Syariah Terhadap Pengaruh
PembiayaanDi Bank Syariah, Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, vol. 2, (1), 2022, 104-105
22
Herlina Rasjid, Nilai Perusahaan dan Asset Libialitas, (Gorontalo : Syakir Media Press, 2022),69
9
2. Manajemen Gap (Mismatch)

Kondisi pekanya tingkat perubahan suku bunga, dunia perbankan terutama


dalam melakukan pengelolaan sumber dan penggunaan dananya sangat membutuhkan
adanya suatu sistem yang dapat berfungsi dan berperan untuk melakukan monitoring
dan controlling pergerakan tingkat bunga yang berfluatif. Manajemen Gap adalah
upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (Gap) antara aset dan
liabilitas pada suatu periode yang sama, kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku
bunga, saat jatuh tempo atau perpaduan antara ketiganya. Keputusan dalam manajemen
Gap misalnya mengubah struktur jangka waktu liabilitas dalam menentukan sumber
dana dan tingkat bunganya, mengubah struktur jangka waktu aset dalam perubahan
kebijakan kredit dan dalam hal penjualan investasinya.23

3. Manajemen valuta asing (Foreign exchange management)

Pasar valuta asing dapat dikatakan transaksi jual beli melalui jaringan antar
bank-bank, brokers atau dealer seluruh dunia yang dilakukan di ruangan masing masing
bank yang telah dilengkapi dengan jaringan komunikasi. Dalam manajemen valuta asing
bank berusaha mengelola beberapa jenis valuta asing. misalnya mata uang US$, yuan,
AUSS, dan sebagainya. Selain itu, bank bersangkutan juga berusaha memaksimumkan
pendapatan dari perbedaan kurs nilain tukar valuta asing. Valuta asing dapat
diperjualbelikan oleh perorangan, perusahaan maupun24

4. Manajemen investasi dan pendapatan (earning and investment


management)

Bank di tuntut untuk tumbuh dan mempertahankan tingkat pertumbuhannnya


melalui profitabilitas yang tinggi melalui penataan komposisi investasi dalam portofolio
bank dengan pemilihan kombinasi efek, obligasi, serta instrument pasar uang.25
Manajemen investasi dan pendapatan merupakan keputusan dalam menetapkan
upaya terbaik memaksimumkan keuntungan. bank melalui penyusunan struktur neraca
yang optimal dengan berbagai kondisi perubahan lingkungan makro ekonomi maupun
lingkungan operasional bank.

23
Darwis, Manajemen Asset dan Liabilitas, (Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2019),66
24
Nanik Kustiningsih dkk, Manajemen Keuangan Dasar Dasar Pengelolaan Keuangan,(Sidoarjo:CV Globalcare,2022
), 191
25
Ferry N. Indroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 34
10
d. Risiko Asset And Liability Management (ALMA)

1) Risiko Likuiditas

Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh Bank, besar atau kecil,
bukanlah karena kerugian yang dideritanya, melainkan kepada ketidakmampuan
bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Likuiditas secara luas diefinisikan
sebagahi suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cashflow) dengan
segera dan dengan biaya yang sesuai. Likuiditas penting bagi bank untuk
menjaankan transaksi bisnis sehari-hari, mengatasi dana yang mendesak,
memuaskan permintaan nasabah peminjam, dan memberikan
fleksibelitas dalam meraih kesempatan investasi.26

Likuiditas di dalam bank harus seimbang dengan aset dalam bank, likuiditas
tidak boleh berlebihan karena akan menggangu efesiensi, tetapi juga tidak boleh
kurang karna akan berdampak buruk bagi kebutuhan pemenuhan kewajiban jangka
pendek suatu bank yang akan berdampak pada menurunya tingkat kepercayaan
masyarakat kepada bank.

2) Risiko Kredit

Risiko kredit muncul jika bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan
pokok dan/atau bunga dari pinjaman yang diberikanya atau investasi yang sedang
27
dilakukanya.
Penyebab terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank
memberikan pinjaman atau melakukan investasi Karena dituntut untuk
memanfaatkan kelebihan likuiditas. Akibatnya, penilaian kredit kurang cermat
28
dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.
Risiko ini akan tampak ketika perekonomian dilandasi krisis atau resesi.
Turunya penjualan mengurangi penghasilan perusahaan, sehingga perusahaan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban membayar hutang-hutangnya.
Hal ini semakin diperberat oleh meningkatnya suku bunga. Ketika bank akan
mengeksekusi kredit macetnya, bank tidak akan memperoleh hasil memadai karena

26
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001),178
27
Muhamad Turmudi, Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Syariah, Jurnal Studi
Ekonomi dan Bisnis Islam, vol. 1, (1), 2016.
28
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta:(UPP) AMP YKN, 2005),358
11
jaminan yang ada tidak seimbang dengan besarnya kredit yang diberikan. Tentu
saja bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang berat jika ia mempunyai kredit
macet yang cukup besar29.
Dalam memberikan kredit bank harus tetap berpedoman pada prinsip
kehati-hatian berdasarkan peraturan Bank Indonesia, karena apabila hal tersebut
diabaikan oleh suatu bank maka salah satu risiko yang dihadapi oleh bank adalah
risiko kredit. Akibat dari risiko kredit yaitu banyaknya kredit macet dan tidak
tersedianya dana untuk mrmbayar kebutuhan likuiditas suatu bank. 30
Menurut Parmujianto (2017) management asset dan liability adalah
serangkaian tindakan dan prosedur yang dirancang untuk mengontrol posisi
keuangan. Menurut Veitzal (2007:372) asset and liability management ini juga
untuk mengelola risiko-risiko yang kemungkinan timbul dalam dalam kegiatan
bisnis sehari-hari yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengoptimalkan
pendapatan sekaligus membatasi risiko aset dan liabilitas dengan mematuhi
ketentuan kebijakan moneter dan pengawasan bank.31

Risiko ALMA dalam suatu bank yang semakin membesar berupa:

1. Financing risk, yaitu debitur akan memenuhi seluruh kewajibannya


(keterlambatan angsuran atau pelunasan) tepat pada waktunya.
2. Liquidity risk, yaitu risiko bahwa bank tidak dapat memenuhi kewajibannya pada
waktunya atau hanya dapat memenuhi kewajiban melalui pinjaman darurat (bunga
yang tinggi) dan atau menjual aset dengan harga yang rendah.
3. Pricing risk, yaitu risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bunga. Risiko
ini sebagai akibat Net Interest Margin (NIM) atau tidak terpenuhinya likuiditas,
atau terjadinya gap karena tidak tepatnya perhitungan pricing atas aset dan
liabilitas.
4. Foreign exchange risk, yaitu risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat
kurs terhadap "open position" karena adanya pergerakan kurs yang merugikan.
5. Gap risk, yaitu risiko kerugian dari ketidakseimbangan interest rate maturity
karena adanya pergerakan tingkat bunga yang merugikan.Kontinjen risk, yaitu

29
Syafi’I Antoni, Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktek, ( Jakarta:Gema Insani Press, 2001),34
30
Nina Herlina, Antisipasi Bank Untuk Menghindari Kredit Macet Yang Ditimbulkan Oleh Kerugian Debitur Akibat
Pencemaran Lingkungan, Jurnal Ilmiah Galuh Justisi is licensed under, vol. 6, no. 2, 2018, 215.
31
Darwis, Manajemen Asset dan Liabilitas, (Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2019),53
12
risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen, contohnya bank garansi dan
kontrak valuta asing berjangka 32

e. Aplikasi Asset and Liability Management (ALMA) pada Perbankan Syariah

Sebagaimana perbankan konvensional, perbankan syariah pun juga


merupakan lembaga intermediasi antara penabung dan investor. Perbedaan pokok
perbankan syariah dengan perbankan konvensional terletak pada dominasi prinsip
berbagi hasil dan berbagi risiko (profit and loss sharing) yang melandasi sistem
operasionalnya. 33Hal ini antara lain tercermin pada beberapa karakteristik berikut
ini:
1) Tidak sebagaimana bank konvensional, bank syariah hanya menjammin
pembayaran kembalik nilai nominal simpanan giro dan gabungan (seandainya
mekanisme yang dipilih wadiah), tetapi tidak menjamin pembayaran kembail
nilai nomimnal dari deposito (investmen deposit/mudharabah deposit). Bank
syariah juga tidak menjamin keuntungan atas deposito. Mekanisme pengaturan
realisasi pembagian keuntungan final atas deposito pada bank syariah
bergantung pada performance dari bank. Tidak sebgaimana bank konvensional
yang menjamin pembayaran keuntungan atas deposito berdasarkan tingkat
bungan tertentu dengan mengabaikan performance.
2) Sistem operasional bank syariah berdasarkan sistem equity di mana setiap
modal mengandung risiko. Oleh karena
itu,hubbungan kerja sama antara bank syariah dan nasabahnya adalah
berdasarkan prinsip berbagi hasil dan berbagi risiko (profit and loss
sharing/PLS)
3) Dalam melakukan kegiatan pembiayaan (financing), bank syariah
menggunakan model pembiayaan muamalah maaliyah (islamic mode of
financing): PLS dan non-PLS. sehubungannya dengan itu, bank syariah
melakukan pooling dana-dana nasabah dan kewajiban menyediakan
manajemen investasi yang profesional.34

32
Rani Raranta, Strategi Perbankan Syariah Dalam Manajemen Aset Dan Liabilitas, Jurnal Tamwil, vol. 6, no. 2. 2020,
157
33
Rivai Yusuf, Analisis Kesehatan Finansial Dan Kinerja Sosial (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Dan Bank
Syariah Mandiri), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, vol.6, no 1, 2022.
34
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001),182.
13
Berdasarkan karakteristik tersebut, maka risiko yang dihadapi oleh bank Islam lebih
terfokus pada risiko likuiditas dan risiko kredit dan tidak akan pernah mengalami risiko karena
fluktuasi tingkat bunga. Likuiditas bank syariah banyak bergantung pada:
a) Tingkat kelabilan (volatility) daro simpanan (deposit) nasabah;
b) Kepercayaan pada dana-dana non-PLS;
c) Kompetensi teknisyanng berhubungan dengan pengaturan struktur liabilitas;
d) Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
e) Akses kepada pasar antar bank dan sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last
resort dari Bank Sentral.35

2. Pengertian Manajemen Treasury

Secara umum treasury adalah divisi dalam perbankan yang bertugas mengelola
pemanfaatan dana (fungsi transaksi maupun keuangan) dalam rupiah maupun valas yang dimiliki
oleh bank. Treasury bisa juga disebut perbendaharaan yang artinya adalah lembaga keuangan
36
negara yang mengumpulkan pajak, bea cukai dan melakukan kegiatan fiskal lainnya.

Sedangkan manajemen adalah serangkaian proses yang meliputi aktivitas perencanaan,


pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan
sehingga dapat mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.37

Jadi Manajemen treasury adalah kegiatan umtuk mencari dana besar yang sangat
berpotensi di pasar internasional dan lembaga pemerintahan di Indonesia serta pengelolaan
likuiditas bank. Sedangkan manajemen treasury pada bank syariah adalah mencari dana besar
yang sangat berpotensi di pasar internasional dan lembaga pemerintahan di Indonesia serta
pengelolaan likuiditas bank,nisbah bagi hasil,margin dan valuta asing untuk memastikan dana
bank yang berbasis syariah agar berada dalam jumlah ,tempat,mata uang dan jangka waktu yang
tepat sehingga dapat memaksimalkan pendapatan bank, meminimalkan biaya serta menata pada
tingkat resiko yang aman sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan bank.38

35
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Alvabet, 2002)., 132.
36
Rizka Elisa Rahmawati, Hubungan Manajemen infestasi dan Manajemen Treasury,
http://eprints.umsida.ac.id/6768/1/Rizka%20Elisa%20Rahmawati%20%28176120600021%29.pdf ( diakses pada 18
september 2022 jam 17.33 )
37
Harsuko Riniwati,Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Malang:UB Press, 2016 ), 38.
38
Soetanto Hadinoto, Bank Strategi on Funding and Libiality / Treasury Management, ( Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008 ),20.
14
‫ل ؕ قُ ۡل‬ ِ ۡ ِ ِۡ ِۡۡ ۡ ٰۤ ۡ ‫قل َّ َٰۤل اقـ ۡو ُل لَـ ُك ۡم عِ ۡن ِد ۡى خزآ ِٕٮن ٰاّللِ و َٰۤل ا ۡعلم ۡالغ‬
ََّ ‫ب َوََل اَقُـو ُل لَـ ُكم اِّن َملَك ان اَتَّبِ ُع اََّل َما يـُو ٰحٓى ا‬ ‫ي‬
َ َ ُ َ َ ََ ُ َ َ َُ ْ ُ
ِ ‫ه ۡل ي ۡستَ ِوى ۡاَلَ ۡع ٰمى و ۡالب‬
‫ص ۡيُ ؕ اَفَ ََل تَـتَـ َفك ُرو َن‬
39 ۡ َّ
ََ َ َ

Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan


Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan
kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku."
Katakanlah, "Apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu
tidak memikirkan(nya)?"( QS. Al an’am : 50)

‫ َح َّدثـَنَا ُس ْفيَا ْن‬، ‫ َح َّدثـَنَا أَبُو ُح َذيْـ َفة‬، ‫ َح َّدثـَنَا اَ ْْلَنِ ِيِب‬، ‫ان‬
ِِ ‫َصبَـ َه‬ ِ ‫ ح َّدثـَنا أَبو‬: ‫ال اَلدَّارقُطِِْن‬
ْ ‫صال ِح اَْْل‬
َ ُ َ َ َ َ َ‫ق‬
‫صلَّى اَ َّّللُ َعلَْي ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫له َما َر ُسول اَ َّّلل‬ َ ‫وسى َول ُم َعاذ بْ ْن َجبَ ٍل ح‬
ُ ُ‫ني تَـغ‬ َ ‫َع ْن طَلْ َحة ب ْن ََْي ََي َع ْن أَِِب بـُْرَدة َع ْن أَِِب ُم‬
َِّ ‫لص َدقَةُ إََِّل ِم ْن َه ِذهِ اَْْل َْربـَ َع ِة اَلشَّعِي وا ْْلُلْطَةَ و‬
َّ َ‫ ََل ََتْ ُخ ُذوا ا‬67 ‫َّاس أ َْمَر ِدينِ ِه ْم‬ ِ ِ َّ
‫يب‬
َ ‫الزب‬ َ ََ ُ ‫َو َسل َم إ َل اَلْيَ َم ِن يـَ ْعلَ َمان اَلن‬
. 40‫َوالَْ ْت‬

Al-Daruqutni berkata bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ṣālch al-'Asbahānī, ia
mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami al Hunainiyyu, ia mengatakan bahwa telah
menceritakan kepada kami 'Abū Hudhaifah, ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada
kami Sufyan yang dia riwayatkan dari Talhah ibn Yahya dari 'Abū Burdah yang dia riwayatkan
dari 'Abu Musa dan Mu'adh ibn Jabal tatkala mereka berdua diutus oleh Rasulullah S.A.W. ke
Yaman untuk mengajarkan manusia tentang permasalahan agama mereka, Rasulullah S.A.W.
bersabda, "Janganlah kalian mengambil harta zakat kecuali dari empat jenis, yaitu jelai, gandum,
kismis, dan kurma." (HR. Däruqutni)
A. Fungsi Treasury

Unit kerja treasury mempunyai peranan yang sangat penting dalam operasional bank
karena memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

1 Mengelola likuiditas dan neraca secara hati-hati untuk menyediakan pendanaan yang
efisien dan ekonomis dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis.
2 Menawarkan berbagai macam produk treasury kepada nasabah serta mengambil
keuntungan dari peluang pasar melalui aktivitas trading yang terkendali. 41

39
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Jakarta:DepagPress,2016),6.
40
Ali ibn 'Umar al-Daruqutni, Sunan al-Daruqumni, Tahqiq Adil Ahmad 'Abd al Maujud wa 'Ali Muhammad Mu'awwad,
(Beirut: Dar al-Ma'rifah, 2001) No.1998, 263.
41
Darwis, Manajemen Asset Dan Liabilitas, ( Yogyakarta: Trust Media Pubhlishing, 2019 ), 43
15
3 Mengelola resiko likuiditas, risiko pasar termasuk risiko dari perubahan suku bunga
dan nilai tukar sesuai ddengan batasan-batasan ridiko yang telah disetujui oleh
manajemen bank
4 Mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh regulator perbankan terkait dengan aktivitas
treasury dan transaksi-transaksinya.

Untuk mendukung terciptanya peranan dan fungsi treasury secara optimal sekaligus
menerapkan sistem pengendalian internal (internal control) pada suatu bank, dibentuklah unit
kerja teasury operations yang difungsikan untuk memproses semua pekerjaan back office atas
transaksi treasury yang pekerjaan utamanya meliputi :

1 Mencatat dan membukukan transaksi treasury secara benar dan akurat didasarkan pada
standar akuntansi yang berlaku seperti PSAK (Pedoman Standar Akuntansi
Keuangan) dan PAPI (Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia). 42
2 Menyelesaikan (settlement) transaksi treasury sesuai dengan mekanisme settlement
yang berlaku untuk masing-masing transaksi treasury.
3 Melaporkan transaksi treasury kepada regulator sesuai ketentuan yang diberlakukan
oleh regulator. 43

B. Ciri-Ciri Transaksi Treasury


Transaksi yang dilakukan oleh unit kerja treasury memiliki ciri sebagai berikut :

i Transaksi dalam jumlah nominal besar (bulk amount whole sale).


ii Pengambilan keputusan dalam transaksi lazimnya dalam waktu singkat melalui sarana
komunikasi yang pada umumnya elektronik bahkan sebagian bersifat online dalam
melakukan transaksi Money Market, FX, Surat berharga, dan Derivatif terutama dengan
konterparti antarbank.
iii Transaksi tidak dilakukan secara face to face, jaraknya pun bisa antarbenua. Sarana
komunikasi yang digunakan untuk transaksi antara lain terdiri dari RMDS (Reuter
Monitor Dealing System), Bloomberg, Electronic Trading Platform (ETP), telepon
(recorded phone), dan E-mail. 44

42
Rivai Yusuf, Analisa Kesehatan Finansial Dan Kinerja Sosial ( Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Dan Bank
Syariah Mandiri ), Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol. 6, no. 1, 2022
43
G., A., P. putra & Shauki, E., R. (2022) Motivasi dan kendala percepatan penyaluran kas daerah. Indonesian Treasury
Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 7(2), 175-191.
44
Muhammad Zuhri, Pengembangan Operasional Usaha Melalui Segmentasi Pasar Pada PT Bank Mandiri, Tbk, Jurnal
Ekonomi, Bisnis dan Teknologi, vol. 2, (2), 2022
16
iv Risiko terjadinya kerugian sangat tinggi, sesuai nilai/volume transaksi yang besar dan
sarana yang digunakan. Kesalahan dalam menerjemahkan informasi pasar, situasi/tren
ekonomi menyebabkan kesalahan dalam analisis dan dapat mengakibatkan kerugian
yang besar bagi bank.
v Transaksi banyak mengandalkan kepiawaian trader/dealer dan tim treasury lainnya.
Tidak ada proposal, appraisal, dari eksternal dan pada umumnya tidak ada collateral
dalam transaksi treasury45.
vi Untuk membatasi risiko yang timbul dari aktivitas dan transaksi treasury, diatur limit
diantaranya Counterparty Limit (Presettlement Exposure-PSE), Settlemen Risk (SR),
Issuer Limit (IL) maupun Dealer Limit (volume dan jenis transaksi, NOP, Stop Loss/Cut
Loss) dan limit-limit lainnya yang berkaitan dengan risiko pasar yang ditetapkan
komisaris dan direksi bank.
vii Diatur kebijakan dan prosedur kegiatan operasional dan transaksi treasury dengan
penekanan pada pengendalian intern (internal control) yang cukup (adequate) dan
berbasis pada ketentuan yang diberlakukan oleh regulator terkair kegiatan operasional
dan transaksi treasury. Pelaksanaan pengendalian internal dikaji ulang secara berkala
guna memastikan bahwa dalam pelaksanaannya masih efektif mencegah kesalahan,
penyimpangan, dan kemungkinan fraud. Pemantauan dan pengendalian (control) atas
transaksi serta pelaporan yang tepat waktu adalah salah satu kegiatan yang terus-menerus
dilakukan dalam kegiatan operasional dan transaksi treasury. 46
viii Menggunakan High Technology. Penggunaan teknologi ini dapat menjadi pisau
bermata dua, mempercepat/mempermudah dalam melaksanakan transaksi namun apabila
tidak dilengkapi dengan security system yang andal atau tidak disiplin dalam
pengoperasian akan dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi bank (operational
risk/fraud risk), juga menyebabkan risiko reputasi mengingat sifat transaksi, alur proses,
dan penyelesaiannya (settlement) berskala global dimana kecepatan dan kakurasian
dalam melakukan transaksi treasury dan melakukan settlement menjadi tolak ukur
bonafiditas suatu bank. 47

45
Selly Yolanda, Pada Divisi Treasury PT Bank Tabungan Negara Jakarta Pusat,
http://repository.fe.unj.ac.id/4898/1/SELLY%20YOLANDA.pdf ( diakses pada 15 september 2022 jam 15.50 ).
46
Nanik Kustiningsih dkk, Manajemen Keuangan Dasar Dasar Pengelolaan Keuangan,(Sidoarjo:CV Globalcare,2022
), 190
47
Nina Herlina, Antisipasi Bank Untuk Menghindari Kredit Macet Yang Ditimbulkan Oleh Kerugian Debitur Akibat
Pencemaran Lingkungan, Jurnal Ilmiah Galuh Justisi is Iicesed Under, Vol. 6, No. 2, 2018, 215
17
C. Struktur Organisasi

Untuk pencapaian hasil yang maksimal dibutuhkan organisasi treasury yang


sekurang-kurangnya mempunyai bagian-bagian yang independen dan membentuk sinergi
dalam menjalankan fungsi, tugas dan kewajibannya sehingga merupakan satu kesatuan
sistem kerja yang terpadu. Pembagian tugas dan wewenang dalam organisasi treasury
bertujuan untuk :
1. Memberi fungsi, kewajiban dan wewenang yag tegas bagi masingmasing bagian dalam
unit kerja treasury
2. Mencegah terjadinya benturan kepentingan antarunit kerja ataupun pribadi
3. Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang lebh terarah paa setiap bagian sehingga unit
kerja dapat berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannyya.
4. Terlaksananya fungsi internal monitoring dan kontrol dalam unit kerja treasury.

Struktur organisasi bank harus berbasis pada prisip tata kelola yang baik dan dengan
berpijak pada ketentuan good corporate governance dan ketentuan prinsip kehati-hatian
(prudent banking principle).Dalam melaksanakan kegiatan operasional dan transaksi treasury
oleh bank, dibentuk unit kerja treasury dan unit kerja lainnya untuk menunjang kegiatan
operasional dan transaksi treasury. 48

a. Unit kerja treasury atau disebut juga unit kerja Dealing Room
Sesuai dengan peranan,fungsi, dan aktivitasnya di bank umum unit kerja treasury bank
umumnya dikelola dalam suatu divisi yang biasanya disebut sebagai treasury division atau
divisi treasury. Beberapa bank umum, pembentukan unit kerja divisi treasury didasarkan
pada spesifikasi kegiatan dan tujuannya,49 diantaranya:
i. Asset liability management/balance sheet management (ALM/BSM)
Unit ini merupakan satuan kerja yang mempunyai tugas utama untuk mengelola
likuiditas bank secara optimal dengan mencari dana (taking funds) dari bank lain
jika bank tersebut kekurangan dana, menempatkan dana (placing funds) dibank
lain jika bank tersebut kelebihan dana,memperdagangkan surat-surat
berharga,memperhatikan risikolikuiditas yang harus dijagapada tingkat yang

48
Soetanto Hadinoto, Bank Strategi on Funding and Libiality / Treasury Manajement, ( Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008), 20
49
Muhammad Turmudi, Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Syariah, Jurnal
Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1, no. 1, 2016
18
aman dan risiko Bungan yang sesuai batasan yang ditetapkan 50manajemen, serta
memperhatikan keuntunganbank yang ditargetkan .
ii. Risk taking unit

Kegiatan risk taking unit dilakukan oleh suatu divisi dealing room yang berfungsi
sebagai profit centre, yaitu satuan kerja yang sehari-hari bertugas mencari dana
dan menempatkan dana dalam rangka gapping melalui instrument/transaksi
money market antar bank, memperdagangkan valuta asing dan memperdagangkan
surat-surat berharga. Termasuk kegiatan penempatan dan jangka panjang dalam
surat berharga yang digolongkan sebagai kegiatan investasi.

b. Unit kerja integrated risk atau disebut juga risk management unit tujuan utama bank
membentuk unit ini adalah untuk melakukan fungsi manajemen risiko berkaitan dengan
kegiatan operasional dan transaksi treasury secara independen. Unit kerja intregated risk
menjadi tiga bagian unit kerja yaitu sebagai berikut:
i. Credit risk unit
Fungsi utama dari credit risk adalah untuk pengelolaan dan pengendalian risiko
kredit dengan mengidentifikasi, menganalisis,mengukur,dan memantau risiko
kredit51.
ii. Market risk unit
Fungsi utama unit kerja market risk untuk pengelolaan dan pengendalian risiko
likuiditas dan risiko pasar dengan mengidentifikasi,menganalisi,mengukur dan
memantau risiko likuiditas dan risiko pasar terhadap limit-limit yang telah
ditetapkan oleh bank. 52
Limit-limit yang ditetapkan untuk tujuan pembatasan risiko likuiditas dan risiko
pasar diantaranya adalah:
1. Limit transaksi (transaction/product limit)

2. Pembatasan mata uang(currency limit)

3. Pembatasan volume transaksi(turn over limit)

4. Pembatasan posisi devisa netto(net open position)

50
Oktafia, R, Penguatan Kapasitas Pelaku Binis Mikro Melalui Penataan Pengelolaan Keuangan Usaha: Pandangan
Islam. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah,vol. 3, (2),2018, 1-10
51
Imam Wahyudi, et al. Manajemen Resiko Bank Islam ( Jakarta : Selembar Empat, 2013 ), 215
52
Muhammad Faisal, Pengaruh Intellectual Capital Dan Asset And Libialities Management Terhadap Kinerja Keuangan
Dan Nilai Perusahaan Pada Bank Yang Listing di Bursa Efek Indonesia, Celebes Equilibrum Jurnal, vol. 1, (1), 2019
19
5. Pembatasan kerugian(cut loss limit)
6. Pembatasan intra hari(intra day limit)
7. Pembatasan value at risk(VAR)
8. Pembatasan gap likuiditas dan gap suku bunga 53

iii. Operasional risk unit


Fungsi utama unit kerja ini yakni pengelolaan dan pengendalian risiko
operasional dengan mengidentifikasi,menganalisi,mengukur dan memantau risiko
operasional berkaiotan dengan aktivitas unit kerja treasury dan treasury operations,
diantaranya dengan memastikan unit kerja bersangkutan54:
1. Memilki kebijakan dan prosedur operasional yang memadai

2. Memiliki kontrolproses pekerjaan yang memadai

3. Memiliki staf yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya

4. Pemisaha fungsi,tugas dan wewenang masing-masing unit kerja dan staf yang
jelas
5. Memiliki system yang dibutuhkan untuk menjalankan operasionalnya

c. Unit kerja financial institution


Unit kerja ini dibentuk untuk membnatu unit kerja treasury dalam rangka
mendapatkan persetujuan counterparty line dari internal manajemen bank maupun dari bank
lain untuk melakukan transaksi treasury antarbank, baik di Indonesia maupun diluar negri,
baik untuk kepentingan likuiditas banl maupun trading, dan membantu membuka
rekening/nostro pada koresponden bank serta memfasilitasi hubungan-hubungan antar bank
lainnya yang diperlukan. 55
i. Unit kerja middle office

Pada beberapa bank, unit kerja ini dibentuk dibawah market risk unit,
namun adda juga bank yang membentuk unit kerja ini dibawah finance &
control. Fungsi utama dari unit kerja ini adalah untuk memastikan metodologi
pencatatan,pembukuan transaksi, dan perhitungan revaluasi atau mark to

53
Sumartik, Manajemen Perbankan, ( Sidoarjo:Umsida Press,2018 ), 44
54
Eko Sudarmanto dkk, Manajemen Resiko Perbankan,( Malang:Yayasan Kita Menulis,2021 ),58.
55
Selly Yolanda, Pada Divisi Treasury PT Bank Tabungan Negara Jakarta Pusat,
http://repository.fe.unj.ac.id/4898/1/SELLY%20YOLANDA.pdf ( diakses pada 15 september 2022 jam 20.30 ).
20
market sesuai dengan kebijakan PSAK (pedoman standar akuntansi keuangan)
dan PAPI (prinsip akuntansi perbank Indonesia)dan ketentuan yang ditetapkan
regulator serta kelaziman berdasarkan common market best practice. 56
ii. Unit kerja treasury operations

Unit ini dibentuk dengan fungsi utama memprosesseluruh pekerjaan


back office atas transaksi treasury diantaranya meliputi:
1 Mencatat dan membukukan transaksi treasury secara benar dan akurat
didasarkan pada standar akutansi yang berlaku seperti PSAK(pedoman
stanar akutansi keuangan) dan PAPI (prinsip akutansi perbankan
Indonesia).
2 Menyelesaikan (settlement) transaksi treasury sesuai dengan mekanisme
settlement yang berlaku untuk masing-masing transaksi treasury.

D. Ruang Lingkup Treasury

Treasury mempunyai peranan yang sangat penting dalam bank karenafungsinya


sebagai pengelolaan risiko likuiditas dari risiko pasar yang ada dalam banking book serta
memberi kontribusi keuntungan bagi bank melalui aktivitas perdagangan (trading book).
Kegiatan treasury umumnya terjadi di beberapa jenis pasar57, antara lain :
1. Pasar uang (Money Market): Pasar yang melakukan perdagangan instrumen pasar uang (utang
jangka pendek biasanya jatuh tempo sampai dengan satu tahun). 58
2. Pasar Forex (Forex Market) : Pasar yang melakukan pertukaran (jual/beli) satu mata uang
dengan mata uang lainnya.
3. Pasar Modal (Capital Market/Fixed Income) : Pasar yang mempertemukan pemilik dan
peminjam dana jangka panjang (>1 tahun) dalam bentuk efek atau surat berharga seperti
saham atau obligasi.
4. Pasar Derivatif (Derivatif Market) : Pasar yang mentransaksikan instrumen derivatif.

E. Risiko Inheren (Inherent Risk)

56
Iskandar, Keterlambatan Pelimpahan Penerimaan Negara Pada Sistem Treasury Single Account (TSA):Anlisis Teknis
dan Yuridis, Jurnal Manajemen Keuangan Publik, Vol.1, (1), 2017,1-9
57
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 492.
58
Isra Hayati dan Saparuddin Siregar, Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara dalam
Meningkatkan Pasar Keuangan Syariah, Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat, Vol. 1, (3), 2020.
21
Treasury merupakan nama suatu unit kerja di dalam suatu organisasi yang memiliki
tugas dan tanggung jawab utama dalam pengelolaan dana organisasi tersebut. Oleh karena
itu setiap tugas dan tanggung jawab serta aktifitas Treasury selalu diiringi dengan risiko-
risiko. Adapun risiko yang akan dihadapi dalam aktivitas Treasury.

Risiko inheren adalah risiko yang melekat pada kegiatan aktivitas treasury.

Risiko tersebut antara lain :

1. Risiko Likuiditas

Liquidity risk yaitu risiko bank tidak memiliki uang tunai atau aktiva jangka
pendek yang dapat diuangkan segera dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
permintaan deposan atau debitur, risiko ini terjadi sebagai akibat kegagalan
pengelolaan antara sumber dana dan penanaman dana atau kekurangann
likuiditas/dana yang mengakibatkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban
keuangan mereka pada waktu yang telah ditetapkan. 59
2. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga atau interest rate risk yaitu risiko penurunan nilai
pendapatan bunga (misalnya bunga pinjaman bank) akibat perubahan tingkat suku
bunga pasar. 60
3. Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar atau risiko mata uang adalah suatu bentuk risiko yang
muncul karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadapa mata uang yang lain.
Suatu perusahaan atau pemodal yang memiliki aktiva atau operasi bisnis lintas negara
akan memperoleh risiko ini jika tidak menerapkan lindung nilai61.
4. Risiko Kredit

Risiko kredit yang terkait dengan penempatan dana pada bank lain selain pada
kredit dan dalam pembelian surat berharga dan investasi adalah risiko yang timbul
dalam hal debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok
ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian kredit disamping risiko
suku bunga, risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan

59
Ferry N. Indroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 22.
60
Ramadhan Alfi danSyahrin Ari Darmawan, Pengaruh Risiko Inflasi, Risiko Suku Bunga, Risiko Valuta Asing, Risiko
Pasar Terhadap Return Saham, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.61, (3), 2018.
61
Soetanto Hadinoto, Bank Strategi on Funding and Libiality / Treasury Management, ( Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008 ),25.
22
pemberian kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap kolektibilitas
kredit. 62

5. Risiko pasar
Risiko pasar yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan adanya kondisi
perekonomian negera yang berubah-rubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi
perekonomian lain.
6. Risiko inflasi
Risiko inflasi yaitu risiko yang muncul akibat kenaikan harga-harga secara
umum
7. Risiko Operasional
Risiko operasional yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi
karena adanya kesalahan, penyelewengan atau ketidak patuhan terhadap ketentuan
yang berlaku.

62
Masyhud Ali, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006), 130-131
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan beberapa manfaat ekonomi masa depan dapat
diharapkan mengalir ke perusahaan. Kepemilikan aset itu sendiri tidak berwujud.
Liabilitas adalah kewajiban yang berjalan untuk memindahkan aset, meneruskan
penggunaannya, atau menyediakan jasa bagi pihak lain di masa depan sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Asset And Liability Management adalah serangkaian tindakan dan prosedur yang
dirancang untuk mengontrol posisi keuangan. Isu-isu keamanan dan kesehatan merupakan
bagian penting dari definisi ini. Namun, Koperasi Kredit mengakui perlunya pendapatan yang
konsisten untuk membantu pertumbuhan dan pelayanan, seimbang dengan faktor lain.

B. Saran
Sebagai penulis, kami menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki
dalam makalah ini, untuk itu kritik dan saran pembaca akan saya terima dengan terbuka demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata sebagai penutup makalah ini, saya mengucapkan Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan,
dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini.

24
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Muhammad, Pengaruh Intellectual Capital Dan Asset And Liabilities Management
Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan Pada Bank Yang Listing Di
Bursa Efek Indonesia, Celebes Equilibrum Jurnal,vol. 1, (1), 2019

Rivai Veithzal, Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013).

Ekawati Fitriyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di Smpit, Jurnal Islamic Education Manajemen, vol. 3, (2), 2018.

Siregar Doli D., Manajemen Aset, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004).

Hayati Sri, Manajemen Aset & Liabilitas, (Yogyakarta: ANDI, 2017).

Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan; Kebijakan Moneter dan Perbankan,


(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005).

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014).

Wahyudi Imam, et al. Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta: Salembar Empat, 2013).

Febrian Rifki fajri, Peran Asset and libiality management ( ALMA ) dalam Menjaga
kestabilan tingkat Liquiditas pada PT Bank BNI Syariah.
http://repository.umj.ac.id/4652/ ( diakses pada 17 september 2022 jam 13.40)

Antonio Muhammad Syafi’I, Bank Syariah: dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema
Insani Pers, 2001).

Rasjud Herlina, Nilai Perusahaan dan Asset Libialitas, (Gorontalo : Syakir Media Press,
2022).

Darwis, Manajemen Asset dan Liabilitas, (Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2019).

Kustiningsih Nanik dkk, Manajemen Keuangan Dasar Dasar Pengelolaan


Keuangan,(Sidoarjo:CV Globalcare,2022 ).

Arifin Zainul, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Alvabet, 2002).

Rahmawati Rizka Elisa, Hubungan Manajemen infestasi dan Manajemen Treasury,


http://eprints.umsida.ac.id/6768/1/Rizka%20Elisa%20Rahmawati%20%2817612060
0021%29.pdf ( diakses pada 18 september 2022 jam 17.33 )

Riniwati Harsuko,Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Malang:UB Press, 2016 ).

Hadinoto Soetanto, Bank Strategi on Funding and Libiality / Treasury Management, ( Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2008 ).

25
Putra G., A., P. & Shauki, E., R. (2022) Motivasi dan kendala percepatan penyaluran kas
daerah. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan
Kebijakan Publik, 7(2).

Zuhri Muhammad, Pengembangan Operasional Usaha Melalui Segmentasi Pasar Pada PT


Bank Mandiri, Tbk, Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Teknologi, vol. 2, (2), 2022

Yolanda Selly, Pada Divisi Treasury PT Bank Tabungan Negara Jakarta Pusat,
http://repository.fe.unj.ac.id/4898/1/SELLY%20YOLANDA.pdf ( diakses pada 15
september 2022 jam 15.50 ).

Kustiningsih Nanik dkk, Manajemen Keuangan Dasar Dasar Pengelolaan


Keuangan,(Sidoarjo:CV Globalcare,2022 ).

Oktafia, R. (2018). Penguatan Kapasitas Pelaku Binis Mikro Melalui Penataan Pengelolaan
Keuangan Usaha: Pandangan Islam. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan
Perbankan Syariah,3(2).

Iskandar, Keterlambatan Pelimpahan Penerimaan Negara Pada Sistem Treasury Single


Account (TSA):Anlisis Teknis dan Yuridis, Jurnal Manajemen Keuangan Publik,
Vol.1, (1), 2017.

Rivai Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).

Hayati Isra dan Saparuddin Siregar, Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Utara dalam Meningkatkan Pasar Keuangan Syariah, Jurnal Kajian Islam
dan Masyarakat, Vol. 1, (3), 2020.

Indroes Ferry N., Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011).

Alfi Ramadhan dan Syahrin Ari Darmawan, Pengaruh Risiko Inflasi, Risiko Suku Bunga,
Risiko Valuta Asing, Risiko Pasar Terhadap Return Saham, Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol.61, (3), 2018.

Ali Masyhud, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006).

Parmujianto, Integrasi Manajemen Asset Dan Liabilitas Perbankan Syari’ah,


https://www.ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/iqtishoduna/article/view/164/14
0 ( diakses pada 19 september 2022 jam 16.20)

al-Daruqutni Ali ibn 'Umar, Sunan al-Daruqumni, Tahqiq Adil Ahmad 'Abd al Maujud wa
'Ali Muhammad Mu'awwad, (Beirut: Dar al-Ma'rifah, 2001) No.1998.

Turmudi Muhammad, Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Lembaga


Perbankan Syariah, LI Falak: Jurnal Stady Ekonomt dan Bisnis Islam, Vol.1, No.1,
2016.

Azhar Ian dan Arim, Pengaruh Pembiayaan Jual Bell, Pembiayaan Bagi Hal, dan Non
Performing Finance Terhadap Profibilitas (Studi Kasus Pads Bank Umum Syariah Di
Indonesia Periode 2012-2014), Jurnal Aset (Akamtanst Riset), Vol 8, No.1, 2016.

26
Nurdin Ridwan dan Muslini, Analisis Kesesuaian Konsep Asset And Liability Management
(ALMA) Dengan System Perbankan Syariah, Media Syari'ah, Vol.18, No.2, 2016.

Easari Dina, Pengarah Asset-Liability Management Terhadap Profitabilitas Bank Tahun


2007-2011 (Studi Kasus Pertandingan Bank Pemerintah Dengan Swastal, Jurnal
Fakultas Ekononi, Universitas Gunadarma, 2018.

Burhanriffudin, Pengaruh Asset Liability Management Terhadap Kinerja Bank (Stadi


Komperatif Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Thk, Dan PT Bank Bri Syariah), Journal
of Institution And Sharia Finance, Vol. 1, No 1, Juni 2018.

Sumartik, Manajemen Perbankan, ( Sidoarjo:Umsida Press,2018 ).

Sudarmanto Eko dkk, Manajemen Resiko Perbankan,( Malang:Yayasan Kita Menulis,2021 ).

Raranta Rani, Strategi Perbankan Syariah Dalam Manajemen Aset Dan Liabilitas, Jurnal
Tamwil, vol. 6, no. 2. 2020.

Herlina Nina, Antisipasi Bank Untuk Menghindari Kredit Macet Yang Ditimbulkan Oleh
Kerugian Debitur Akibat Pencemaran Lingkungan, Jurnal Ilmiah Galuh Justisi is
licensed under a Creative Commons Atribution, vol. 6, no. 2, 2018.

Yusuf Rivai, Analisis Kesehatan Finansial Dan Kinerja Sosial (Studi Kasus Bank Muamalat
Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, vol.6, no 1,
2022.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta : (UUP) AMP YKPN, 2005).

Antoni Syafi’I, Bank Syariah : dari Teori ke Praktik, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2001).

27

Anda mungkin juga menyukai