Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK

(EMA 412M)
RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK)
“Review Jurnal”
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dra. Desak Ketut Sintaasih, M.Si.

Oleh:
Kelompok 4

1. Ni Luh Putu Sopy Devina Putri (2107521033/13)


2. Ni Luh Sri Juniari (2107521050/16)
3. Ni Luh Made Chintya Dewi (2107521064/18)
4. Komang Sagita Putri (2107521253/27)
5. Kadek Sintya Purnama Dewi (2107521305/34)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Nama Jurnal Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan
Vol., No., Tahun Vol. 14, No. 2, Agustus (2020)
Judul Strategi Intensif dan Integratif: Strategi
Pengembangan Industri Kecil Menengah Produk
Herbal di Kabupaten Badung
Nama Penulis Ni Luh Putu Wiagustini
Reviewer Ni Luh Putu Sopy Devina Putri
Ni Luh Sri Juniari
Ni Luh Made Chintya Dewi
Komang Sagita Putri
Kadek Sintya Purnama Dewi
Hari/Tanggal Reviewer Selasa, 6 Desember 2022

1. Latar Belakang Penelitian Dimulai


Dalam jurnal yang melatar belakangi penelitian ini adalah bahwa
Industri di Kabupaten Badung didominasi oleh Industri Kecil Menengah
(IKM), dimana IKM memberikan kontribusi rata-rata 60 persen yang
merupakan ekspor komiditi. Ini sejalan dengan semakin kuatnya peran
pemerintah dalam pembangunan industri nasional yang sistematis,
komprehensif dan futuristik.
Selanjutnya penelitian ini juga dilatar belakangi dengan penggunaan
strategi perusahaan yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal
dalam melakukan strategi pengembangan IKM. “Lingkungan internal adalah
lingkungan yang memepengaruhi dari dalam IKM itu sendiri, sedangkan
lingkungan eksternal adalah lingkungan yang mempengaruhi berasal dari luar
IKM. Analisis linkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang
bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan baik internal maupun
eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan”.
Pada paragraf berikutnya juga membahas mengenai Produk Herbal
yang menjadi latar belakang mengapa penelitian ini berpacu pada Produk
Herbal. Produk Herbal merupakan produk unggulan di Kabupaten Badung,

1
karena bahan baku produk herbal didapatkan dari lokal Bali dan provinsi
lainnya di Indonesia serta komoditas herbal IKM di Kabupaten Badung selain
ditujukan untuk ekspor, sangat diperlukan untuk menunjang keberdaan Bali
sebagai destinasi pariwisata.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan beberapa pokok-
pokok permasalahan yang disusun dalam bentuk pertanyaan, yakni sebagai
berikut.
1. Apa saja permasalahan yang dialami IKM Kabupaten Badung?
2. Apa saja strategi pengembangan IKM yang dapat dilakukan dengan
memperhatikan permasalahan yang dialami secara menyeluruh, optimal
dan berkesinambungan?
3. Bagaimana proses penentuan strategi dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan dalam hal ini yakni IKM?
4. Bagaimana analisis SWOT digunakan dalam menyususn strategi
perusahaan dalam hal ini yakni IKM?
3. Sesuatu yang Ingin Dikembangkan Peneliti
Dari permasalahan yang dihadapi oleh Industri Kecil Menengah
Produk Herbal di Kabupaten Badung ini peneliti ingin mengembangkan
strategi pengembangan IKM Produk Herbal yang menggunakan strategi
intensif dan strategi integrative untuk meningkatkan posisi daya saing dan
daya tarik produk herbal dimasa yang akan datang.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini tentunya berkaitan erat dengan rumusan masalah
dan sesuatu yang ingin dikembangkan peneliti. Oleh sebab itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis lingkungan internal dan lingkungan
eksternal serta merumuskan strategi pengembangan IKM Produk Herbal.
Selain itu tujuan menganalisis lingkungan internal adalah untuk mengetahui
tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan.
Sedangkan tujuan menganalisis lingkungan eksternal adalah untuk
mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman besar yang
dihadapi suatu organisasi terhadap perubahan lingkungan eksternal

2
perusahaan sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna mengambil
keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar atau
meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul. Serta tujuan
penggunaan analisis SWOT dalam rangka mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang muncul dari berbagai perubahan lingkungan eksternal, serta
menentukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dari sumber
daya yang ada sebagai dasar merusmuskan strategi bisnisnya.
5. Dasar Teori Penelitian
Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis
terlebih dahulu kondisi dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Setelah itu, menganalisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats). Analisis ini dilakukan dengan membandingkan penilaian responden
tentang pentingnya faktor strategis internal saat ini dibandingkan dengan
masa yang akan dating.
6. Penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian ini juga tercantum hasil penulisan terkait yang
dilakukan oleh penulis/para ahli sebelumnya sebagai referensi dalam
pengembangan penelitian.
a. Proctor, T. 2002, “Strategic marketing management for health
management: cross impact matrix and TOWS”.
b. Coman, A. and Ronen, B. 2009, Focused SWOT: diagnosing critical
strengths and weaknesses.
c. Evans, C. and Wright, A. 2009, “How to conduct a SWOT analysis”.
d. Carlsen Jack and Andersson Tommy D, 2011, Strategic SWOT analysis
of public, private and not-for- profit festival organizations.
e. Koo Hannah, Chau Ka-Yin, Koo Leung-Chi, Liu Songbai, Tsui Shu-
Chuen, 2010, A structured SWOT approach to develop strategies for the
government of Macau.

3
7. Hipotesis
Sebelum melanjutkan ke lengkah berikutnya peneliti merumuskan
suatu hipotesis yang digunakan sebagai dugaan jawaban sementara atas
rumusan masalah yang sudah disusun. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif, maka dalam penelitian ini diperlukan pengujian
hipotesis untuk menguji seberapa pentingnya faktor strategis internal dan
eksternal saat ini dibandingkan dengan masa yang akan datang pada
pengembangan IKM Produk Herbal melalui IFAS dan EFAS.
8. Metode Penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini menggunakan lingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan
yaitu kekuatan-kekuatan yang ada pada IKM Produk Herbal dan
memiliki sifat yang dapat dikontrol yang terdiri dari:
1) Aspek sumber daya manusia seperti tingkat pendidikan formal,
pelatihan yang pernah diikuti, jiwa kepemimpinan, dan
pengalaman berwirausaha.
2) Aspek keuangan seperti membedakan pengeluaran pribadi,
menyusun laporan keuangan, dan jumlah aset yang dikelola.
3) Aspek teknis dan operasional seperti tersedianya bahan baku,
kapasitas produksi, dan tersedianya mesin atau peralatan.Aspek
pasar dan pemasaran seperti permintaan pasar, penetapan harga
bersaing, kegiatan promosi, saluran distribusi, dan wilayah
pemasaran.
Sedangkan lingkungan eksternal yaitu peluang-peluang yang
mungkin ada pada IKM Produk Herbal dan memiliki sifat tifak bisa
dikontrol yang terdiri dari:
1) Aspek kebijakan pemerintah seperti peraturan dan regulasi yang
pro IKM serta penyediaan informasi.
2) Aspek sosial, budaya dan ekonomi seperti tingkat pendapatan
masyarakat, tersedianya lapangan kerja, serta iklim usaha dan
investasi.

4
3) Aspek peranan lembaga terkait seperti bantuan permodalan,
bimbingan atau pelatihan, pendampingan, monitoring, dan
evaluasi.
4) Aspek persaingan seperti persaingan usaha yang tidak jujur,
persaingan usaha yang melawan hukum, dan persaingan usaha
yang dilakukan dengan menghambat terjadinya persaingan antara
pelaku usaha.
b. Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh IKM Produk Herbal di
Kabupaten Badung, sebanyak 110 unit. Jumlah sampel diambil secara
sensus atau sampel jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.
c. Teknik Analisis
Data dianalisis menggunakan metode Matrik Eksternal Factor
Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor Analysis Summary
(IFAS).
9. Analisis dan Hasil
Berdasarkan analisis internal dan eksternal saat ini yang telah diuraikan
sebelumnya, diketahui bahwa nilai rata-rata tertimbang IFAS IKM Produk
Herbal Kabupaten Badung saat ini adalah 2,90 dan nilai rata-rata tertimbang
EFAS adalah 2,69 dan posisinya dalam Matrik IE berada pada Sel II pada titik
A yang berarti bahwa saat ini IKM Produk Herbal mempunyai daya saing kuat
dan daya tarik sedang. IKM Produk Herbal mempunyai peranan cukup penting
di Kabupaten Badung dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu
meningkatkan perekonomian Kabupaten Badung.
Berdasarkan analisis internal dan eksternal masa depan diketahui
bahwa nilai ratarata tertimbang IFAS IKM Produk Herbal di Kabupaten
Badung masa depan adalah 3,28 dan nilai rata-rata tertimbang EFAS adalah
3,27 yang berarti bahwa di masa depan IKM Produk Herbal di Kabupaten
Badung mempunyai daya tarik kuat dan daya saing kuat. Lingkungan internal
dan ekternal di masa depan diprediksi memberi peluang besar bagi IKM
Produk Herbal di Kabupaten Badung untuk dtingkatkan kinerjanya. Di masa

5
depan diharapkan IKM Produk Herbal di Kabupaten Badung berada pada titik
B, yaitu tepatnya pada sel I.
Strtrategi Pengembangan IKM Unggulan yaitu IKM Produk Herbal di
Kabupaten Badung harus selaras dengan pengembangan industri di Kabupaten
Badung, Provinsi Bali, Nasional, harus ditujukan untuk mencapai Visi, Misi
dan Tujuan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Industri Kecil dan
Menengah Republik Indonesia. Visi, Misi dan Tujuan tersebut diuraikan
sebagai berikut.
Visi :
“Mewujudkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Produk Herbal yang
Berdaya Saing Global”
Misi :
1) Mewujudkan peran IKM Produk Herbal dalam perekonomian
2) Membangun dan mengembangkan IKM Produk Herbal untuk
memperkuat perekonomian Bali.
Tujuan :
1) IKM Produk Herbal yang berdaya saing nasional dan internasional;
2) Peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan baku;
3) Pengembangan sumber daya manusia yang kompeten sebagai pelaku
IKM Produk Herbal;
4) Peningkatan kualitas produk dan diversifikasi;
5) Peningkatan infrastruktur dan teknologi yang menunjang kepentingan
IKM Produk Herbal;
6) Perbaikan iklim usaha yang kondusif;
7) Memperluas akses produk ke pasar global melalui promosi digital;
8) Peningkatan dukungan kelembagaan;
9) Terbukanya akses permodalan yang terjangkau oleh pelaku IKM Produk
Herbal; dan
10) Peningkatan pertumbuhan IKM Produk Herbal untuk memperkuat
perekonomian Kabupaten.

6
10. Kesimpulan
Strategi pengembangan yang diperlukan oleh Industri Kecil Menengah
(IKM) Produk Herbal Kabupaten Badung yaitu:
(1) Strategi penetrasi pasar, artinya strategi memperluas pangsa pasar
untuk produk herbal yang sudah ada saat ini melalui usaha pemasaran
yang lebih gencar seperti promosi lebih gencar di media online,
mengikuti pameran produk herbal, promosi melalui travel agen dan
pemandu wisata, dan meningkatkan jumlah took offline produk herbal
di pusat pariwisata.
(2) Strategi pengembangan produk, artinya strategi mencari kenaikan
pendapatan dengan melakukan diversifikasi jenis produk herbal yang
sudah ada atau melakukan pengembangan produk baru seperti
penguatan IKM produk herbal, menambah modal usaha, dan
pengembangan bahan baku.
(3) Strategi integratif, seperti penyediaan bahan baku berkesinambungan,
memperluas daerah pertanian atau perkebunan, dan meningkatkan
jumlah pusat pemasaran produk IKM Bali.
11. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki kelebihan bahwa sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah seluruh populasi IKM Produk Herbal di Kabupaten Badung,
sebanyak 110 unit, sehingga perhitungan data dan strategi yang dirumuskan
dapat memberikan manfaat besar bagi populasi IKM Produk Herbal di
Kabupaten Badung. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan pada
perkembangan IKM Unggulan di Kabupaten Badung, serta dalam memperluas
pengembangan IKM di Provinsi Bali.
12. Theorithical Reccomendation and Practical Reccomendation
Saran bagi peneliti selanjutnya adalah mampu membandingkan faktor
internal dan eksternal dari luar Kabupaten Badung sehingga dapat mengetahui
daya saing dari seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Bali dengan melihat
hasil respondennya.
Saran bagi aplikasi penelitian bagi IKM Kabupaten Badung yakni
pemerintah Kabupaten Badung sebaiknya melakukan pembangunan IKM

7
secara komprehensif melalui regulasi sehingga terdapat pemetaan
pembangunan IKM secara berkesinambungan dalam jangka panjang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wiagustini, N. (2020). Strategi Intensif dan Integratif: Strategi Pengembangan


Industri Kecil Menengah Produk Herbal di Kabupaten Badung. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, 14 (2): 284-286.

Anda mungkin juga menyukai