Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE

TESIS

IMPLEMENTASI SWOT DALAM PEMASARAN KREDIT (KUR)


KREDIT USAHA RAKYAT DI BANK BTN TERNATE

Hafifa Muhdar, SE
NPM.

DOSEN PEMBIMBING
Dr. MARWAN, SE, M.Si
Dr. FADHLIAH M. ALHADAR, SE, M.Mgt

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KOSENTRASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang mana di dalamnya terdapat sebuah

kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan kemudian di salurkan

kembali terhadap masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya guna untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalam memenuhi kebutuhannya. Di dalam

perkembangan perbankan di Indonesia yang semakin hari semakin mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat dan kompleks di dalam sektor perekonomian salah

satunya ialah di dalam industri strategi pemasaran atau disebut dengan Marketing yang

dapat mendukung di dalam pertumbuhan dunia perbankan yang saat ini sangat

berpengaruh di dalam dunia bisnis, maka dengan itu strategi pemasaran yang digunakan

oleh perusahaan merupakan kebutuhan pertama yang harus ada karena pemasaran

merupakan unsur untuk saling bersaing dengan baik antar bank atau perusahaan lainnya.

Di Indonesia terdapat dua jenis perbankan dengan sistem keuangan yang berbeda yakni

perbankan yang berbasis syariah dan perbankan konvensional. Perbankan syariah adalah

lembaga keuangan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit

usaha syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan perbankan konvensional adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau umum.

Pemasaran yang terdapat di perbankan seharusnya mempunyai target sasaran yang

harus dapat digapai nilainya baik di dalam hal pelayananan prima, produk- produk yang di

sesuaikan kebutuhan masyarakat, maka dengan itu bank dapat mempromosikan produk

1
atau jasa apa yang terdapat didalam bank tersebut atau perusahaan tersebut sehingga

masyarakat dapat mengenali kemanfaatan produk/ jasa tersebut. Di dalam

perkembangannya bank pasti memiliki kekuatan dan kelemahan,dan dan untuk menilai

kekuatan dan kelemahan tersebut dapat di lakukan dalam analisis SWOT. Kegunaan

analisis SWOT untuk melakukan menganalisa kekuatan kelemahan, serta keunggulan

kompetitif yang di miliki suatu perusahaan yang di lakukan melalui analisa terhadap kondisi

internal dan eksternal suatu perusahaan. Pentingnya analisis SWOT terhadap perusahaan

ialah untuk mengoptimalkan kekuatan di dalam perusahaan untuk meminimalkan adanya

kelemahan, serta mencari sebuah peluang yang dapat muncul untuk mencegah sebuah

ancaman yang datang di dalam dunia bisnis yang dapat terjadi akan adanya perubahan -

perubahan situasi yang akan muncul disetiap saat, maka dengan perubahan situasi yang

tidak dapat di prediksi di dalam suatu keadaan maka harus disikapi dengan cara

menganalisis SWOT agar bisnis tetap dapat bertahan.

Maka dapat kita lihat untuk saat ini yang tidak lepas dari dunia persaingan antara

bank umum ataupun Non Bank yaitu terdapat didalam sektor Adapun alasan dipilihnya

Bank BTN Kc Ternate terdapat permasalahan yang terlihat pada perusahaan tersebut

dalam terkait dengan produk kredit KUR yang masih rentan terjadi di kalangan masyarakat

dalam hal kebingungan akan bagaimna manfaat dan prosedur dari kredit tersebut

hususnya Kredit KUR , sehingga perlu adanya evaluasi dari perusahaan dan karyawan

terhadap lingkungan sekitar di dalam memperkenalkan produk tersebut di semua kalangan

masayarakat, maka dengan adanya permasalahan tersebut evaluasi strategi pemasaran

sangatlah penting. Strategi pemasaran adalah hal yang terpenting yang harus ada pada

perusahaan dan harus adanya pembaharuan dengan abdate baik secara tim/ perorangan.

2
Sehingga hal tersebut akan berjalan lebih baik dengan adanya dukungan penuh dari pihak

lembaga untuk memperkenalkan lebih rinci kredit pensiunan yang saat ini telah mengalami

perkembangan yang sangat tinggi di indonesia.

1.1Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahanya dapat dirumuskan sebagai

berikut: 1. Bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah

pembiayaan KUR pada Bank BTN Kc Ternate?

2. Bagaimana analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada Bank BTN Kc

Ternate?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang dirumuskan di atas, maka penulis

mengejar tujuan berikut :

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah

pembiayaan KUR pada Bank BTN Kc Ternate.

2. Untuk mengetahui analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada Bank BTN Kc

Ternate.

1.4 Manfaat Penelitian

Pemecahan masalah dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

wawasan yang baru bagi para pembaca dan penulis tentang Strategi Analisis Swot Dalam

Pemasaran Kredit KUR di Bank BTN Kc Ternate.

3
2. Bank BTN Kc Ternate yang menjadi objek penelitian, akan memberikan masukan

tentang Strategi Analisis Swot Dalam Pemasaran Kredit KUR di Bank BTN Kc Ternate.

3. Bagi pembaca Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

sangat berharga bagi pihak yang terkait dengan Strategi Analisis Swot Dalam Pemasaran

Kredit KUR di Bank BTN Kc Ternate.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan salah satu aspek terpenting dalam melakukan

penelitian ilmiah.Sedangkan penelitian ilmiah digunakan untuk mendapatkan sebuah data

yang terbukti kebenaarannya.Untuk itu, setiap penelitian harus menggunakan pendekatan

yang tepat, karenapendekatan itu sangat menentukan seluruh langkah penelitian.

1. Jenis Penelitian Penelitian ini langsung terjun ke lapangan dengan menggunakan

jenis penelitian kualitatf dimana penulis bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subyek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah, yang akan penulis lakukan penelitian di Bank BTN Kc Ternate.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian, dalam hal ini penelitian memperoleh data atau informasi diperoleh langsung

dengan mengamati kinerja marketing Bank BTN Kc Ternate.

b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh

secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik.

4
3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi Teknik ini adalah pengamatan dari penelitian terhadap objek

penelitiannya.Kita dapatmengumpulkan data ketika peristiwa terjadi dan dapat datang lebih

dekat untuk meliputi seluruh peristiwa yaitu melalui pengamatan yang meliputi kinerja

marketing secara langsung di Bank BTN Kc Ternate dalam memasarkan produk KUR.

b. Wawancara Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan cara yang

banyak digunakan, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, dimana

dapat dilaksanakan secara langsung dengan pegawai atau manajer Bank BTN Kc Ternate.

c. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk

mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu berupa catatan harian,

memori atau catatan pnting lainnya.

Adapun yang dimaksud dengan dokumen disini adalah data atau dokumen yang

tertulis. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan mekanisme

kerja.Laporan karyawan dan lain-lain di Bank BTN Kc Ternate.

5
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Penelitian Terdahulu

Analisis SWOT adalah iden tifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Metode perencanaan strategi yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan ( weaknesses), peluang ( opportunities),

dan ancaman ( threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor

itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta

lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis (Rangkuti 2008,

19). Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya - upaya untuk mengenali

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.

Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat di peroleh dari banyak sumber,

termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan

diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk

memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis tren- tren domestik dan

global yang relevan (Nisak 2013, 2). Menurut David (2008, 8) semua organisasi memiliki

kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama

kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis (Rangkuti 2008, 8).

Analisis SWOT Dalam menjalani strategi pemasaran dibutuhkan analisis data untuk

dapat menilai peluang ataupun ancaman yang mungkin akan datang. BRI menggunakan

analisis SWOT untuk dapat melihat ancaman serta peluang bagi Bank BTN. Analisis SWOT
terdiri dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan

Threats (Ancaman).

1. Strength (Kekuatan)

a. Brand BTN merupakan salah satu bank pemerintah yang sudah dikenal oleh

masyarakat umum. Nama BTN yang baik di mata masyarakat merupakan kekuatan yang di

miliki untuk dapat menyalurkan kredit KUR kepada masyarakat luas.

b. Account Officer Account Officer yang memadai untuk menjalankan program KUR,

sehingga mampu melayani setiap calon debitur.

c. Pelayanan yang baik Pelayanan SDM yang baik juga menjadi kekuatan karenan

dapat menarik minat masyarakat untuk mengajukan KUR di BTN Kc Ternate.

d. Fasilitas mendukung Fasilitas yang disediakan BTN Kc Ternate cukup memadai

sehingga mampu mendukung terlaksananya promosi KUR dengan baik.

2. Weakness (Kelemahan)

Sektor usaha terbatas Terbatasnya sektor UMKM-K yang dapat di biayai merupakan

kelemahan yang di miliki BTN Kc Ternate dalam proses pemasarannya.

3. Opportunities (Peluang

Usaha-usaha kecil, menengah, dan koperasi Masih banyaknya pelaku UMKM-K yang

masih membutuhkan tambahan modal usaha menjadi peluang yang besaruntuk terus

berjalannya program KUR.

4. Threats (Ancaman)

Persaingan Bank BTN Kc Ternate Bersaingan dari bank lain yang juga menawarkan

produk yang sama menjadi ancaman bagi Bank BTN dalam memasarkan program KUR.
2.2 Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai

proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi

dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

tujuan-tujuan individual dan organisasional. Sedangkan Philip Kotler mendefinisikan

pemasaran sebagai proses sosial dan manjerial yang dilakukan sesorang ataupun

kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya. Menurut

Malcolm HB Mc Donald, pada dasarnya pokok pemikiran pemasaran adalah

penyelenggaraan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan para pelanggan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

2.3 Pengertian Kredit

Pengertian Kredit Usaha Rakyat Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat

KUR, adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K)

dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan

untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun

sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Penyaluran KUR diatur oleh

pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas

Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 10/PMK.05/2009.

Berbagai kendala biasanya dihadapi oleh pengusaha UMKM ataupun calon

pengusaha UMKM dalam pengembangan usahanya. Hal yang paling utama adalah modal

usaha. Generasi milenial biasanya susah mendapatkan akses ke sumber permodalan


seperti Lembaga Keuangan Bank / Non Bank. Mereka tidak banyak memiliki pengetahuan

dan tidak eligible dalam persyaratan yang perlu dipenuhi oleh perusahaan mereka. Hal lain

adalah, para generasi milenial juga kurang paham pentingnya Hak Atas Kekayaan

Intelektual (HAKI), Sertifikat Halal dan Sertifikat tanah (Febriansyah et al., 2021). Realitas

yang banyak ditemui adalah bahwa sumber permodalan yang bersumber dari perbankan

untuk memperkuat jalannya usaha mereka kembangkan (Widyaresti & Setiawan, 2012).

Generasi milenial mengalami penurunan ketersediaan modal dan susah mengembangkan

usahanya.

Pengembangan usaha dipengaruhi oleh banyak hal, seperti modal, marketing, bahan

baku, sumber daya dan teknologi, biaya transportasi dan komunikasi (Pariyem et al., 2020).

Selain susah mengembangkan usahanya, kendala yang mereka hadapi adalah

kekurangpahaman mengenai kredit usaha rakyat. Generasi milenial yang ingin

mengembangkan usahanya dapat mengajukan pinjaman KUR dengan bunga ringan.

Dalam mengajukan KUR Mikro atau Kecil perlu dipahami syarat-syarat, ketentuan kredit,

dan skema angsuran KUR. Perbankan mempunyai andil yang cukup signifikan guna

perkembangan perekenomian berbagai usaha di Indonesia. Usaha perbankan dengan

berbagai produk, jasa maupun pelayanan lainnya memang dipersembahkan guna

mendukung kebutuhan kegiatan perekonomian Indonesia bahkan dunia. Hal ini juga

menciptakan suasana transaksi ekonomi finansial yang efektif dan efesien (Fauzany &

Haryono, 2021)
2.4 Pengertian Bank

Pengertian dan Jenis-jenis Dalam Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa

bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Yaya, 2014: 48). Perbankan syariah

adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum islam (syariah).

Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

mengambil riba dalam transaksi ekonomi yang menurut jumhur ulama direfleksikan oleh

bunga pinjaman dalam bank. Disamping itu, ada juga larangan untuk berinvestasi pada

usaha-usaha berkategori terlarang (haram) seperti tempat-tempat perjudian atau

peternakan babi dan sebagainya. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin

absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan

dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak

islami, dan sebagainya (Khalidin, 2013: 114).

Jenis-jenis Bank Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-

undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Di dalam Undang-undang Perbankan

nomor 10 tahun 1998 dengan 40 sebelumnya yaitu UU No. 14 tahun 1967, terdapat

beberapa perbedaan jenis perbankan. Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi

fungsi kepemilikan dan dari segi menentukan harga. Dari segi perbedaan yang terjadi

terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun

jangkauan wilayah operasinya. Kemudian kepemilikan perusahaan dilihat dari segi

pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya. Sedangkan dari menentukan harga
yaitu antara Bank konvensional berdasarkan bunga dan Bank Syariah berdasarkan bagi

hasil (Kasmir, 2006). Untuk jelasnya jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai

segi antara lain (Kasmir, 2013: 131)

Dillihat dari Segi Fungsinya Dalam Undang-undang Pokok Perbankan nomor 14 tahun

1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:

a. Bank Umum.

b. Bank Pembangunan

c. Bank Tabungan

d. Bank Pasar

e. Bank Desa

f. Lumbung Desa

g. Bank Pegawai

h. dan Bank jenis lainnya

Kemudian mennurut Undang-undang Pokok Perbankan nomor 7 tahun 1992 dan

ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang- 41 undang RI nomor 10 tahun 1998 maka jenis

perbankan terdiri dari dua jenis bank yaitu: a. Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR). Dilihat dari Segi Kepemilikannya Jenis Bank selanjutnya dapat dilihat dari segi

kepemilikannya. Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja

yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan

penguasaan saham yang dimiliki Bank yang bersangkutan. Jenis Bank dapat dilihat dari

segi kepemilikan adalah sebagai berikut:

a. Bank milik pemerintah, dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

Pemerintah, sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh Pemerintah pula.
b. Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya

dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula

pembagian keuntungan diambil oleh swasta pula.

c. Bank milik asing, merupakan cabang dari Bank yang ada diluar negeri, baik milik

swasta maupun pemerintah asing suatu negara.

d. Bank milik campuran, merupakan Bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh

pihak asing dan pihak swasta 42 nasional. Dimana kepemilikan sahamnya secara

mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.

Dilihat dari Segi Status Pembagian jenis Bank dari segi status merupakan pembagian

berdasarkan kedudukan atau status Bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan

ukuran kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal

maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu untuk memperoleh status tersebut

diperlukan penilaianpenilaian dengan kriteria tertentu. Jenis Bank bila dilihat dari segi status

biasanya khusus untuk Bank umum. Dalam praktiknya, jenis Bank dilihat dari status dibagi

ke dalam dua macam yaitu (Kasmir, 2006):

a. Bank devisa Bank yang berstatus devisa atau Bank devisa merupakan Bank yang

dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang

asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers

cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C) dan transaksi luar negeri

lainnya. Persyaratan untuk menjadi Bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia setelah

memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.


b. Bank non devisa Bank dengan status non devisa merupakan Bank yang belum

mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai Bank devisa sehingga tidak dapat

melaksnakan transaksi seperti halnya Bank devisa. Jadi Bank non devisa merupakan

kebalikan daripada Bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas

suatu negara.

Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga Ditinjau dari segi menentukan harga yang

dapat pula diartikan sebagai cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh. Jenis Bank

jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga

beli terbagi menjadi dua kelompok yaitu:

a. Bank yang berdasarkan prinsip Konvensional Dalam mencari keuntungan dan

menentukan harga kepada nasabahnya, Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

menggunakan dua metode yaitu:

1. Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk simpanan seperti giro,

tabungan maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk pinjamannya (kredit)

juga ditentukan berdasarkan tingkat suku buna tertentu. Penentuan harga ini dikenal

dengan istilah spread based.

2. Untuk jasa-jasa Bank lainnya pihak perbankan konvesional menggunakan atau

menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya

adminitrasi, biaya provisi, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya. Sistem pengenaan biaya ini

dikenal dengan istilah fee based.

Anda mungkin juga menyukai