PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan tekanan yang cukup
berat bagi pertumbuhan ekonomi sehingga menimbulkan inflasi. Perkembangan moneter
2015 menunjukan tingkat inflasi year on year (April 2015 terhadap Desember 2014) tercatat
sebesar 6,38 %, meningkat signifikan dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya
yaitu 8,36% - (BI). Kenaikan inflasi dipengaruhi banyak faktor antara lain: naiknya harga-
harga kebutuhan masyarakat, kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga BBM, kebijakan
pemerintah terkait pembatasan impor, dsb-nya. Kenaikan inflasi tentunya membawa dampak
bagi perkembangan dunia perbankan di Indonesia secara umum. Dampak dari kenaikan
inflasi ini telah direspon oleh Bank Indonesia dengan menaikan suku bunga acuan (BI Rate)
dari 7% menjadi 7,5%. Sudah dapat dipastikan bahwa perbankan seluruh Indonesia akan
merespon pula dengan menaikan suku bunga dana dan diikuti dengan naiknya suku bunga
kredit. Menaikan suku bunga dana dilakukan perbankan untuk menjaga agar nasabah yang
sensitif terhadap inflasi tidak memindahkan dananya. Hal yang tidak dapat dipungkiri dalam
dunia perbankan adalah bank sangat membutuhkan dana untuk menjaga likuiditasnya tetap
sehat. Pemikiran sederhananya adalah bank tidak dapat bangkrut seketika karena non
performing loan (NPL) yang tinggi tetapi sebaliknya bank bisa bangkrut seketika karena
krisis likuiditas. Oleh karenanya, bank berupaya keras menahan dana simpanan dari
masyarakat dengan berbagai strategi untuk menjaga agar likuiditasnya tetap aman.
Pengelolaan manajemen pemasaran menjadi sangat penting dilakukan guna
menghadapi ketatnya persaingan suku bunga, fasilitas kemudahan layanan perbankan, serta
memanjakan kepuasan nasabah menjadi hal mutlak yang harus dijalankan dalam mencapai
tujuan pemasaran suatu bank. Strategi pemasaran menjadi kunci utama setiap perbankan
dalam memasarkan produk-produknya serta mempertahankan loyalitas dan kepercayaan para
nasabahnya agar tidak memindahkan dananya. Semakin banyak produk perbankan yang
diminati oleh masyarakat, maka akan memberikan manfaat yang besar pula bagi suatu bank.
Karena sangat pentingnya peran pemasaran, maka setiap bagian dari pemasar atau marketing
suatu bank harus benar-benar memahami strategi pemasaran yang tepat yang dapat
diterapkan untuk meraih kepercayaan para nasabah. Perbankan merupakan salah satu jenis
C. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah
1. memberikan pengetahuan mengenai strategi pemasaran yang diterapkan oleh bank
Mandiri;
2. memberikan pengentahuan mengenai upaya Bank Mandiri dalam menjaga tingkat
kepercayaan masyarakat.
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah cara bagaimana memindahkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air maka
manusia memilih air mineral botol yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang
pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Sedangkan definisi Manajemen Pemasaran sesuai penjabaran Mitra Management Center
yaitu pemasaran merupakan proses analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
program-program yang dirancang utnuk menciptakan, membuat dan menangani pertukaran
yang menguntungkan dengan para pembeli dengan maksud meraih tujuan perusahaan antara:
keuntungan, laju pertumbuhan (corporate growth) serta bagian pasar.
B. PELAKU PEMASARAN
Lingkungan Pemasaran (Marketing environment) terdiri atas para pelaku dan kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan menjaga
transaksi dan hubungan dengan konsumennya.
Pelaku pemasaran yaitu:
a. Perusahaan (Company),
b. Penyedia bahan baku (supplier),
c. Perantara (marketing intermediaries),
d. Umum/masayarakat (public),
e. Pelanggan (customer ),
f. Pesaing (competitor).
D. MARKETING MIX
Menurut Stanton (1978) Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi 4 variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu: produk, harga,
kegiatan promosi, dan kegiatan distribusi.
Strategi pemasaran bank biasanya dilandaskan pada bauran pemasaran atau marketing mix
yang terdiri dari 4P yaitu:
1. Strategi Produk (Product)
Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan pasar, Bauran Pemasaran telah
mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen
dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan
E. PENGERTIAN BANK
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 7 tahun 1992 tentang Perbankan
yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
4. People.
People berhubungan dengan banyaknya nasabah dan karyawan pada Bank Mandiri.
Nasabah sangatlah penting untuk pertumbuhan kelangsugan bank Mandiri, begitu
pulla karyawan, terutama marketing yang menjadi ujung tombak pertusahaan.
Menurut Biro Riset Infobank, nasabah bank Mandiri mencapai 13,5 juta nasabah, dan
dalam 13,5 juta jiwa tersebut bank Mandiri membuka layanan nasabah prioritas yakni
nasabah dengan syarat minimal saldo Rp 500 juta. Banyak fasilitas yang didapatkan
dari nasabah prioritas ini. Seperti wealth management,pelayanan khusus free Safe
Deosit Box.
Untuk karyawan sendiri, bank mandiri memiliki lebih kurang 24 ribu karyawan yang
tersebar diseluruh Indonesia, dengan begini bank mandiri dapat melayani nasabah
dengan baik, anpa ada kekurangan karyawan.
5. Process.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menerbitkan kartu kredit Mandiri Visa Distribution
Card (D-Card) bagi produsen air minum kemasan bermerk Viro, PT Tirta Amarta. Kartu
kredit ini bertujuan untuk memudahkan transaksi keuangan para agen dan distributor.
“Penggunaan kartu kredit dalam proses penjualan barang dari produsen kepada
jaringan distribusi merupakan solusi terbaik yang dapat dikembangkan. Karena langkah
ini dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan dan efisiensi dalam bertransaksi dan
pengelolaan piutang dagang bagi produsen,” jelas Tardi, EVP Coordinator Consumer
Finance Bank Mandiri, dalam siaran persnya kepada Swa Online, Kamis (22/8).
Penggunaan Mandiri D-Card dapat mengalihkan proses piutang ke bank, sehingga
mengurangi processing cost. Kartu ini juga menghilangkan fungsi penagihan dari bagian
penjualan karena tenaga penjual tidak lagi menagih langsung pembayaran dari agen atau
toko saat barang dikirim.
Sistem dan prosedur diatas merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat.
Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi bank akan
A. KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang searah dengan
perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran Untuk dapat bersaing
dalam industri perbankan nasional, PT Bank Mandiri telah menerapkan evolusi
perkembangan bauran pemasaran (marketing mix) 4P menjadi integrated service
management 7P seperti yang dikemukakan Lovelock dan Wright (2002:13-15), yaitu sebagai
berikut :
1) Price and other user outlays. 5) Process.
2) Promotion and education. 6) Productivity and Quality.
3) Place, cyberspace and time. 7) Physical Evidence.
4) People.
Selain melakukan pengembangan dari evolusi bauran pemasaran atau marketing mix 4P
menjadi integrated service management 7P.
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk dalam upayanya menjaga tingkat kepercayaan
masyarakat menerapkan strategi pemasaran dengan metode pendekatan horizontal kepada
nasabah. Artinya adalah, seorang pemasar harus mampu meletakkan nasabah bukan sebagai
objek melainkan subjek pemasaran. Bank Mandiri harus mampu melibatkan nasabah secara
proporsional dalam kegiatan yang dilakukan Bank Mandiri. Untuk membangun hubungan
horizontal tersebut, dibutuhkan tiga strategi yaitu:
a. Communitization
b. Confirmation
c. Clarification
9. Pratiwi, R. 2013. Strategi Bank Mandiri Gaet Nasabah Ritel Lebih Banyak.
http://swa.co.id/corporate/mandiri-banking-lounge-strategi-bank-mandiri-gaet-nasabah-
ritel-lebih-banyak
10. Undang-undang Republik Indonesia No 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah
diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998
11. www.bankmandiri.co.id
12. www.bi.go.id
13. http://finance.detik.com/read/2015/04/24/171145/2897554/5/transaksi-e-money-bank-
mandiri-capai-rp-485-m-di-kuartal-i-2015-naik-30