Anda di halaman 1dari 21

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities and Threats)

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 1

ELA NURLAELA ( 2019727094 )

MUHAMMAD HILMI ( 20197270 79 )

RIA ANICHA SYOFIA ( 20197270 55 )

ROFAATUS SA’DIYYAH ( 2019727024 )

TATANG SOPYAN ( 2019727021 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN AJARAN 2020

i
KATA PENGANTAR

As’salamualaikum.wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah Manajemen Keperawatan
yang berjudul “Analisis SWOT”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
sehingga dapat terselesaikannya makalah kami terutama pada :

1. Ketua Program Studi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah


Jakarta : Ns. Slametiningsih, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep.J.
2. Sekertaris Prodi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta : Ns.
Wati Jumaiyah, S.Kep., M.Kep., Sp. KMB.
3. Koordinator Mata Ajar Manajemen Keperawatan : Hj. Misparsih, S. Kp,M. Kes.
4. Orang Tua dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung baik secara moral
maupun material
5. Rekan-rekan yang berada pada kelompok yang sama.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca. Penulis
sangat menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini jauh dari kata sempurna. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, 18 September 2020

Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ……………........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ …………1
B. Tujuan ........................................................................................................ ………….1

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Pengertian SWOT.................................................................................... …………..2
B. Tujuan Analisis SWOT ..............................................................................................2
C. Analisis SWOT ..........................................................................................................2
BAB III KASUS SWOT……………………………………………………………………...6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ …………..11
B. Saran ........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan meningkat seiring dengan makin tingginya tingkat pengetahuan


dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi kehidupan seseorang.
Pelayanan kesehatan akan tercapai dengan baik jika memiliki tenaga kesehatan yang
profesional. Pelayanan keperawatan sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan
memegang peranan penting karena pelayanan keperawatan berlangsung selama 24
jam penuh secara berkesinambungan. Peningkatan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan memerlukan manajemen keperawatan yang terarah.

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi


salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan
dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan
manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas
Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).

B. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.
2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal
3. Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT
.

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian SWOT
SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna
mengetahui peta faktor – faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan
atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi
masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas
strageti terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil
keputusan.

B. Tujuan Analisis SWOT


1. Memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada
2. Meminimalisasi Kelemahan dan mengeliminasi ancaman
Analisis SWOT sangat berguna untuk mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi
saat ini untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan menentukan langkah
langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terhadap kelangsungan hidup
aktivitas bisnisnya. Analisis SWOT memberikan alur pikir (framework) yang
baik untuk keperluan peninjauan strategi, posisi, dan arah perusahaan
pengambilan posisi bisnis dalam industri, mengevaluasi kompetitor, pengambilan
kebijakan dalam perencanaan strategi marketing atau bisnis, membuat laporan
penelitian, brainstorming saat meeting, atau kebutuhan lainnya.

C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi
yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program
kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan
kelemahan (Weakness).
a. Strengths ( Kekuatan / Kelebihan)
 Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Tersedianya undang-undang pers.
 Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa.

2
 Adanya promosi yang dapat dilakukan.
b. Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan)
 Pelayanan terhadap masyarakat
 Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM).
 Belum optimalnya fungsi pers.
 Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.
c. Opportunities (Peluang /Kesempatan)
 Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat.
 Adanya dukungan pemerintah.
 Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama.
 Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.
d. Threats ( Ancaman)
 Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media.
 Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat
secara finanasial.
 Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan yang otoriter
 Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan
yang lebih baik.

Menurut Freddy Rangkuti, 1997, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), peluang (opportunity),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis (strategi planning) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini.

Ada 4 kuadran dalam analisa SWOT.

Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut


memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

3
Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjangdengan strategi
diversifikasi (produk pasar).

Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Factor strategi ini
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang
pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan


tersebut menghadapi ancaman dan kelemahan internal

Prinsip 5M

Sebagaimana sebuah ilmu yang otonom, manajemen memiliki sarana atau bisa juga
disebut dengan alat-alat manajemen, unsur-unsur manajemen atau komponen
manajemen. Secara umum, unsur-unsur manajemen ada enam yaitu :

 Man (manusia)

 Money (uang)

 Materials (bahan-bahan)

 Methods (metode)

 Market (pasar)

Unsur-unsur manajemen atau sarana manajemen ini seringkali disebut dengan


singkatan 5M.

1. Man (Manusia)
Sumber daya yaitu ketenagaan yang terdiri dari
a. Struktur Organisasi
b. Jumlah Ketenagaan yang dibutuhkan (baik perawat/Non)
c. Pengaturan ketenagaan, jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah
pasien dan tingkat ketergantungan

4
2. Materials (Sarana dan Prasarana)
Pengumpulan data yang akan dilakukan pada sarana dan prasarana adalah
a. Lokasi dan Denah, lokasi yang akan diberikan MAKP (Metode Asuhan
Keperawatan Pasien)
b. Peralatan dan fasilitas, fasilitas yang digunakan untuk memenuhi
terlaksananya MAKP
3. Metode
a. Penerapan MAKP
b. Overan
c. Ronde Keperawatan
d. Pengelolaan logistik dan obat
e. Perencanaan pulang (Discharge Planning)
f. Supervisi
g. Dokumentasi
4. Money
Penngumpulan data yang akan dilakukan pada Keuangan (M4) adalah biaya
perawatan pasien di ruangan baik dari biaya sendiri, asuransi, askes dan lain lain.
5. Marketing
Pengumpulan data yang akan dilakukan pada adalah pemasaran (M5) termasuk
mutu adalah
a. BOR (Bad Occupation Range) Pasien
b. Mutu Pelayanan Keperawatan

  

  

5
BAB III
KASUS SWOT

SWOT yang di dalamnya terdapat Unsur Dalam Management Organisasi dirumuskan dalam 5 M ( Man, Material, Methode, Environtment &
Market )
Contoh Kasus SWOT RUANGAN CICU RSCM PJT berdasarkan 5 M
NO 5M KASUS SWOT Masalah/ Ancaman
1. Man  Perawat CICU berjumlah 30 orang (1 orang kepala ruangan, 1  Banyak pegawai yang cuti melahirkan

( Sumber orang CCM, 4 orang Perawat Primer, & 24 orang Perawat setiap tahunnya hal ini menjadi sulit

Daya Pelaksana) untuk mengatur ketenagaan

Manusia)  Demografi Pegawai : Usia dewasa muda – menengah (24 – 40  Adanya kesempatan berkarir di luar RS

tahun) : kondisi kesehatan baik, kondisi fisik mendukung dengan income yang lebih tinggi dan

untuk memberikan pelayanan di area intensif kesempatan sebagai Calon Pegawai

 90% pegawai sudah mengikuti ICU dasar, 90% staf sudah PK Negeri Sipil di RS lain membuat

2 dan 3 area Intensif care kekurangan tenaga perawat

 96% memiliki pengalaman kerja > 5 tahun, 50% memiliki  Kemauan pengembangan diri staf masih

pengalaman kerja> 10 tahun rendah (Pendidikan & Karir)

 Usia produktif dan pasangan usia subur  10% staf mempunyai masalah kesehatan

1
 40 % tenaga perawat berpendidikan S1 keperawatan & 60% yang dapat mengganggu pelayanan

tenaga perawatan berpendidikan D3 keperawatan  Masih kurangnya respon positif

 4 orang perawat saat ini sedang melanjukan pendidikan ke S1 terhadap perubahan

keperawatan & 1 orang perawt sedang melanjutkan S2  Personality difference yang memicu

keperawatan adanya ketidak harmonisan dalam

 Jika Dilihat dari mutu pelayanan hubungan antar staf

 Bor Pasien CICU saat ini target perbulan 90 pasien  Jika tenaga perawat kurang (kondisi

 Perbandingan 1 perawat pelaksana merawat 1 pasien sakit ) sedangkan kapasitas bed full

ketenagaan perawat diambil dari

ruangan lain seperti HCU atau ICCU

 Bor Pasien tidak tercapai jika pasien

long stay di CICU

 Target Bor pasien harus di imbangi oleh

tenaga perawat agar tidak menimbulkan

kelelahan dan Human Error

2
2. Material  Ruang CICU berfokus pada pelayanan pasien post operasi  Jika salah satu alat medis rusak

(Sarana & jantung & pasien medical dengan masalah kardiovaskular dapat menghambat terhadap

Prasarana) (on ventilator) pemberian therapy & pelayanan

 Ruang CICU RSCM PJT berada di gedung CMU 1  Jika ada perawat baru yang belum

tepatnya di lantai 2 yang didalamnya sudah dilengkapi bisa menggunakan alat-alat medis

dengan AC Central, oksigen central, Bed Pasien Electrical yang tersedia di CICU harus di

yang sudah dilengkapi remote control dan Hand Rail dampingi dan diajarkan dengan

 Ruang CICU Dilengkapi dengan alat kesehatan yang bekal pengetahuan serta pelatihan

mendukung pelayanan perawatan pasien kritis dilengkapi  Mesin Echo transportable terbatas

alat canggih seperti Ventilator, oksigen central, suction karena dipakai juga oleh ruangan

central, syringe pump, infus pump, mesin CRRT, Mesin lain

IABP, patient Monitor, mesin NO, mesin EKG,  Jika Hand rail bed rusak beresiko

Suctioning Central, Alat AGD dan mesin echocardiografi pasien Jatuh

3
transportable

3. Methode  Struktur organisasi  Butuh waktu lama untuk melakukan

a) Di kepalai oleh Seorang kepala ruangan yang berfungsi dokumentasi keperawatan (CPPT)

mengatur : perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,  Masih ada perawat pelaksana yang tidak

pengarahan, dan pengawasan melakukan uji kompetensi tiap bulan

b) 1 orang CCM (ClinicaL Care Manager) : Bekerjasama  Delay Treatment terjadi jika obat tidak

dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi tentang tersedia

mutu asuhan keperawatan, mengkoordinasi, mengarahkan, &  Butuh waktu lama mengambil hasil

mengevalusi MPKP radiologi atau darah jika pekarya saat itu

c) 4 orang perawat primer (tiap shift ada Perawat Primer) : terbatas atau sednag mengerjakan tugas

dimana 1 orang perawat prier bertanggung jawab penuh yang lain

selama berdinas, mengkaji kebutuhan pasien secara

komprehensif, membuat tujuan dan rencana keperawatan,

melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas,

4
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang

diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain (PA),

mengevaluasi keberhasilan yang dicapai, menerima dan

menyesuaikan rencana

d) 24 orang Perawat Pelaksana (tiap shift 6orang Perawat

pelaksana)

 1 Perawat Primer bersama 6 Perawat Pelaksana dinas

berdasarkan shift

a) Shift pagi 1 perawat primer & 6 perawat pelaksana

b) Shift siang 1 perawat primer & 6 perawat pelaksana

c) Shift malam 1 perawat primer & 6 perawat pelaksana

 1 Perawat Pelaksana merawat 1 Pasien (1:1)

 Overan pasien dilakukan oleh masing Perawat Primer dengan

perawat Primer Dan Perawat Pelaksana dengan Perawat

Pelaksana

 Ronde Keperawatan bisa dilakukan 1-2 bulan sekali oleh

5
bidang keperawatan, atau Direktur

 Briefing dilakukan oleh kepala ruangan setiap pagi

 Peresepan obat & alkes dilakukan oleh dokter secara

elektronik health record

 Pengambilan obat, ambil hasil radiologi & darah dibantu oleh

pekarya

 Perencanaan pasien masuk ke CICU dikoodinasikan dengan

team admisi ( pasien rencana operasi/intervensi) setiap hari &

Team Operasi dengan melihat ketersediaan BED CICU

 Perencanan pasien pindah keruangan HCU (pasien non venti)

atau Ruang Rawat PJT dilihat dari kondisi pasien dan

sistemnya kolaborasi dengan dokter penanggung jawab

 Supervisi Perawat pelaksana dilakukan oleh Perawat Primer

setiap hari dan Ujian kompetensi 2x dalam sebulan

 Perawat Primer disupervisi oleh Kepala ruangan & CCM

 Dokumentasi keperawatan dilakukan oleh Perawat Primer

6
shift pagi (Catatan perkembangan pasien terintegrasi) atau

jika ada perubahan klinis oleh perawat saat itu berdinas

dengan Tehnik SBAR

 Dokumentasi hemodinamik (TTV) pasiendi dokumnetasikan

di lembar observasi
4. Environtmen External  Dengan banyaknya Rumah Sakit yang

t  Disekitar RSCM juga berdiri beberapa rumah sakit dengan berdiri di sekitar RSCM membuat

(Lingkungan fasilitas pelayanan lengkap dan peralatan Canggih ( RS Saint kualitas pelayanan & promosi

) Carolous, RS. Abdul Radjak Hospital, RS Jantung Jakarta, Rs pelayanan rumah sakit harus

PGI Cikini, & Rs Bunda Menteng ditingkatkan

Internal  Disekitar RSCM terdapat Rumah Sakit

 RSCM merupakan Rumah Sakit Rujukan Nasional Tipe A Jantung Jakarta yang berfokus pada

yang berada di Wilayah Jakarta Pusat dengan Lokasi strategis pelayanan Kardiovaskular seperti

dan mudah di akses pelayanan operasi jantung &

 RSCM mempunyai fasilitas pelayanan yang lengkap, catheterisasi jantung

menggunakan peralatan canggih terutama untuk pemeriksaan  Lingkungan yang bising karna suara

penunjang monitor dan ventilator membuat suara

7
 RSCM mempunyai pelayanan terpadu seperti PJT (Pelayanan kadang harus keras saat berbicara

Jantung Terpadu, ULB, Kencna, Radiotherapy, Kiara, Kirana, sehingga mengganggu kenyamanan

Unit Rawat jalan terpadu, rawat inap terpadu pasien

 RSCM mempunyai Sumber Daya manusia yang Profesional  Jika pasien akan melakukan transfer ke

dan tersertifikasi sesuai profesinya masing-masing ruang Hemodialisa untuk cuci darah

 RSCM sudah terakreditasi JCI,KARS & ISO atau harus ke radiologi pusat jika di

 RSCM merupakan Rumah Sakit pendidikkan dimana sering di butuhkan harus menunggu lama karena

gunakan praktek oleh mahasiswa keperawatan, kedokteran, lift yang tersedia hanya 2 yang di

dan institusi kesehatan lainnya gabung untuk pengunjung dan pasien

 Ruang CICU secara internal di kelilingi oleh ruang operasi

jantung, ruang catheterisasi, depo farmasi, dan Lounge

 Kondisi lingkungan internal CICU sendiri penuh dengan suara

monitor & ventilator

 Transportasi pasien post operasi jantung atau post intervensi

(yang membutuhkan ventilator) mudah terhubung

 Lingkungan CICU terhubung oleh Ruang rawat PJT, Poli PJT

8
& ruang Hemodialisa yang masih dalam 1 gedung dan hanya

ada 2 lift yang menghubungkan

5. Market  Berdasarakan UU no. 44 tahun 2009 pasal 43 tentang  Pasien dan keluarga akan mengisi

perumahsakitan bahwa setiap ruamh sakit wajib melaksanakan lembar survey kepuasan pelanggan

standar keselamatan pasien ketika akan pulang rawat, jika kepuasan

 Dengan adanya UU perlindungan konsumen bahwa konsumen pasien rendah maka akan berdampak

berhak atas keamanan, kenyaman dan keselamatan dalam terhadap pelayanan kesehatan

menerima pelayanan  Jika melihat adanya UU perlindungan

 Dengan adanya kebijakan terkait asuransi kesehatan dan BPJS konsumen dan UU no.44 tentang

membuat Rumah Sakit dalam menerima jaminan BPJS harus perumah sakitan, Pemberi pelayanan

berdasarkan sistem rujukan berjenjang di mulai dari pelayanan kesehatan harus benar-benar

kesehatan Pratama menjalankan tugasnya secara

 Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh profesional dan penuh kehati-hatian agar

membeda-bedakan pasien tidak terjerat kasus hukum dan

 Berikan pelayanan kesehatan secara profesional dan sesuai merugikan pasien & keluarga

praktik keilmuwan

9
 Target Bor pasien CICU setiap bulan adalah 180 pasien,

dengan jumlah kapasitas 7 bed ( 1 bed Emergency)

 Pasien CICU adalah pasien post operasi jantung atau pasien

post intervensi cathaterisasi jantung yang membutuhkan

ventilator

 Pasien post operasi jantung dalam kondisi terpasang ventilator

harus terpenuhi dalam :

a) kebutuhan ventilator oksigen

b) Kebutuhan pakaian pasien yang sudah tersedia

c) kebutuhan nutrisi dan keseimbangan cairan serta elektrolit

d) Bed yang layak pakai

e) Kebutuhan gerak (miring kanan/kiri) untuk mencegah

terjadinya luka dekubitus dan kegiatan jasmani yang dilakukan

atau dibantu oleh perawat

f) Proses pengobatan dan penyembuhan

g) Proses rehabilitasi medik

10
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien sebagai
alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan
perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang terburuk.
Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan visi dan
misi suatu organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu
perusahaan.
Kunci keberhasilan didukung oleh pengelolaan faktor faktor antara lain Man, Money,
Machine, Methode, Material. Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan
faktor terpenting dalam mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama
yaitu efisiensi, inovasi, kualitas serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang
menentukan keunggulan kompetitif. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima
faktor tersebut akan memberikan kepuasan kepada customer baik customer internal
maupun eksternal.

B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam
merencanakan strategi yang akan dilakukan pada suatu ruangan dalam pengelolaan
manajemen keperawatan.

1
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y. (2010). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi kedua. Jakarta:
UI Press.
Afrida. (2019). Manajemen rumah sakit. Jakarta: UI
Herlambang & Murwani (2012), Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan
Rumah Sakit. Yogyakarta : KDT

Anda mungkin juga menyukai