Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil studi kasus

4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Studi kasus ini dilakukan di RSUD dr. Drajat Prawiranegara Kabupaten


Serang yang terletak di jalan Rumah Sakit Umum Serang No. 1,Cipare, Kec.
Serang, Kota Serang, Banten. RSUD dr. Drajat Prawiranegara atau dahulu
dikenal dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang yang
berdiri sejak tahun 1938. Fasilitas yang tersedia di RSUD dr. Drajat
Prawiranegara ini antara lain pelayanan gawat darurat, rawat jalan (poli), rawat
inap (Tulip, Anggrek 1 dan 2, Dahlia, Melati 1 dan 2, Cempaka), kamar bedah,
ruang instalasi (Hemodialisa, Forensik, Farmasi, BDRS, radiologi, Lab
Patologi Klinik, Lab Patologi Anatomi, CSSD), dan pelayanan administrasi
(rekam medic). Dalam studi kasus ini penulis menggunakan Ruang Cempaka
dan Angrek 2 yaitu ruang rawat inap bagi pasien yang menderita penyakit
pernapasan seperti asma diterima langsung atau dari UGD. Jumlah pasien yang
ada di ruangan berubah setiap hari karena Ruang cempaka dan anggrek 2
merupakan ruang penyakit pernapasan dimana pasien datang dari UGD akan
segera dialih rawat ke ruangan ini. Bangunan ruang Anggrek 2 terdiri dari 6
kamar pasien, kamar mandi pasien tersedia di steiap kamar pasien , 1 kamar
mandi perawat, 1 ruang perawat, 1 ruang tindakan, 1 ruang untuk mahasiswa, 1
ruang untuk dapur, 1 ruang untuk sterilisasi alat dan ruangan Mawar terdiri
dari 7 kamar, kamar mandi tersedia di setiap kamar pasien, 1 ruangan perawat,
1 ruangan sterilisasi.
4.1.2 Pengkajian

1. Identitas Klien

Tabel 4.1 Identitas Klien

Identitas klien Klien 1 Klien 2


Nama Tn. S Ny.S
Jenis kelamin Laki-laki Perempua
Usia 54 49
Status perkawinan Menikah Menikah
Agama Islam Islam
Suku bangsa Indonesia Indonesia
Pendidikan Sd Smp
Bahasa yang di Indonesia, jawa Indonesia, sunda
gunakan serang
Pekerjaan Buruh Ibu rumah tangga
Alamat Ranca tales, Kp. Pajabungan
Taktakan serang
Sumber informasi Pasien dan Pasien dan
keluarga keluarga
Dx medis Asma Asma

2. Riwayat Penyakit Tabel


1.2 Riwayat Penyakit
Riwayat Klien 1 Klien 2
penyakit
Keluhan utama Klien Klien
mengatakan sesak mengatakan sesak
Riwayat Pasien datang ke Pasien datang ke
penyakit IGD RSUD dr. IGD RSUD
sekarang Drajat prawira dr.dradjat prawira
Negara minggu negara tanggal 1
tanggal 31 Maret april 2019 jam
2019 jam 16.40 21.20 WIB
WIB dengan dengan keluhan
keluhan sesak sesak nafas,
nafas, mengeluh mengeluh sejak 2
sejak pagi hari hari yang lalu,
tadi, disertai disertai batuk
batuk berdahak, berdahak, pasien
pasien menderita
mengatakan penyakit asma
mudah lelah saat sudah 7 tahun
beraktivitas, lebih, dalam
pasien menderita keluarga pasien
penyakit asma tidak ada anggota
sudah lama, yang menderita
dalam keluarga penyakit asma
pasien ada maupun
anggota yang keturunan, pasien
menderita sudah sering
penyakit asma keluar masuk
yaitu bapak, rumah sakit. saat
pasien sudah dilakukan
sering keluar pemeriksaan TTV
masuk rumah hasil TD: 130/ 80
sakit. saat mmHg, N: 90
dilakukan x/menit, R: 26
pemeriksaan TTV x/menit, S: 36.4
hasil TD: 120/ 80 oC.
mmHg, N: 88 Terpasang
x/menit, R: 28 30 oksigen
x/menit, S: 3liter/menit
36.8oC. terpasang
oksigen 4liter/
menit
Riwayat Pasien Pasien
penyakit dahulu mendapatakan mendapatakan
sakit seperti ini sakit seperti ini
sudah lama, sudah 7 tahun
gejala paling lebih pasien
sering dikeluhkan mengalami dan
pasien sesak gejala paling
nafas pasien sering sesak nafas
sering keluar pasien sering
masuk rumah keluar masuk
sakit dengan rumah sakit
gejala yang sama. dengan gejala
yang sama.
Riwayat Pasien dan Pasien dan
kesehatan keluarga keluarga
keluarga mengatakan ada mengatakan tidak
yang mempunyai ada yang
penyakit sesak mempunyai
nafas yaitu penyakit menular
bapaknya. seperti asma
bronchial dan
tidak ada yang
mempunyai
penyakit turunan.

3. Perubahan Pola Kesehatan Table


1.3 Pola Kesehatan
1. klien
Pola kesehatan Sebelum sakit Saat sakit
Tn.S
Pola oksigen - pasien - pasien
mengatakan mengataka
tidak pernah n
mengalami mengalami
sesak napas, sesak napas
bernapas pada dada
normal sudah
tanpa alat lama.
bantu napas
Pola makan dan - 3x sehari - 3x sehari
minum Makan Nafsu Tidak
1. Frekuensi - makan Nasi, nafsu
makan Nafsu lauk, sayur, - Makan
makan buah- bubur ,
baik/tidak buahan lauk, sayur,
2. Jenis makanan (jeruk,pisan buah-
Alasan : g, papaya), buahan
1. Porsi makan gorengan (papaya,
yang - 1 porsi jeruk)
dihabiskan - ½ sendok
makan
2. Makanan yang - Tidak ada - Tidak ada
tidak disukai
3. Makanan - Tidak ada - Tidak ada
pantangan
Makanan diet
Penggunaan
obat- obatan
sebelum makan
4. Penggunaan - Tidak ada - Tidak ada
alat bantu
(NGT, dll)

Minum
1. Jenis - Air Putih, - Air Putih,
2. Jumlah Air Teh Air Teh
Manis ± Manis ±
1200 ml/ 500 ml/
hari hari
Pola istirahat dan tidur
1. Lama tidur - 1 jam - 1-3 jam
siang
2. Lama tidur - 4 jam - 7-8 jam
malam
3. Kebiasaan - Tidak ada - Tidak ada
sebelum tidur
Personal hygine
1. Mandi - Mandiri - Dibantu
- Frekuensi - 2x/hari keluarga
- Waktu - Pagi, dan 1x/hari
2. Oral Hygine sore Mandiri - pagi
- Frekuensi - 2x/sehari - Tidak
3. Cuci Rambut 3x/minggu - -
4. Perawatan - tidak - Tidak
kuku menentu - tidak
5. Mengganti baju 2x/hari menentu
1x/hari
Eleminasi BAB dan
BAK BAK
Frekuensi - 3x sehari - 5 jam
Warna - Kuning sekali
Jumlah jernih Kuning
- - jernih
BAB - -
Frekuensi
Waktu - 1x/ hari
Warna - Tidak - 2x/ hari
Konsistensi menentu - Tidak
Keluhan Kuning khas menentu
- Padat Kuning
- - khas
- Padat
- -
Pola Aktifitas - pasien - pasien
mengatakan tidak
dapat mampu
melakukan melakukan
aktivitas pekerjaann
dengan baik ya, hanya
dan lancar berbaring
dan
beristirahat
saja di
rumah
sakit, dan
mengobrol
dengan
keluargany
a karena
sesak nafas
Kebiasaan lain - Tidak ada - Tidak ada

Klien 2
Pola kesehatan Sebelum sakit Saat sakit
Ny.S
Pola oksigen Pasien Pasien
mengatakan mengatakan
tidak pernah mengalami sesak
mengalami sesak napas pada dada
napas, bernapas sudah lama.
normal tanpa
alat bantu napas.
Pola makan dan 3x sehari Nafsu 3x sehari Tidak
minum Makan makan Nasi, nafsu makan
1. Frekuensi lauk, sayur, bubur , lauk,
makan buah- buahan sayur, buah-
2. Nafsu makan (jeruk,pisang, buahan (papaya,
baik/tidak papaya), jeruk)
3. Jenis makanan gorengan
Alasan :
1. Porsi makan ½ sendok makan
yang 1 porsi
dihabiskan Tidak ada
2. Makanan yang Tidak ada
tidak disukai Tidak ada
3. Makanan Tidak ada
pantangan
Makanan diet
Penggunaan
obat- obatan
sebelum makan Tidak ada
4. Penggunaan Tidak ada
alat bantu
(NGT, dll)

Minum Air Putih, Air


1. Jenis Air Putih, Air Teh Manis ± 500
2. Jumlah Teh Manis ± ml/ hari
1200 ml/ hari
Pola istirahat dan tidur
1. Lama tidur 1 jam 1-3 jam
siang
2. Lama tidur 4 jam 7-8 jam
malam
3. Kebiasaan Tidak ada Tidak ada
sebelum tidur
Personal hygine
1. Mandi Mandiri Dibantu keluarga
- Frekuensi 2x/hari 1x/hari
- Waktu Pagi, dan sore pagi
2. Oral Hygine Mandiri Tidak
- Frekuensi 2x/sehari -
3. Cuci Rambut 3x/minggu Tidak
4. Perawatan tidak menentu tidak menentu
kuku 2x/hari 1x/hari
5. Mengganti baju
Eleminasi BAB dan
BAK BAK
Frekuensi 3x sehari 4 jam sekali
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah - -

BAB
Frekuensi 1x/ hari 1x/ hari
Waktu Tidak menentu Tidak menentu
Warna Kuning khas Kuning khas
Konsistensi Padat Padat
Keluhan - -
Pola Aktifitas klien beraktifitas pasien tidak
normal menjadi mampu
ibu rumah melakukan
tangga pekerjaannya,
hanya berbaring
dan beristirahat
saja di rumah
sakit, dan
mengobrol
dengan
keluarganya
karena sesak
nafas
Kebiasaan lain Tidak ada Tidak ada

4. Pemeriksaan Fisik Tabel


4.4 Pemeriksaan Fisik
Observasi Pasien 1 Pasien 2
Keadaan Composmenstis Composmentis
Umum

Tekanan 120/80 130 / 70 mmHg


Darah

Nadi 88x/mnt 110 x/ menit

Suhu 36,8C 37,0C


RR 33x/mnt 30 x / menit

GCS 15 15

Antropometri :

BB 65 55

TB 160 155
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System bentuk hidung bentuk
pernafasan simetris, ada hidung
secret, ada simetris, ada
pernapasan secret,. ada
cuping pernapasan
hidung. cuping
Pergerakan hidung.
dada kana dan Pergerakan
kiri simetris, dada kana
tampak dan kiri
menggunakan simetris,
otot bantu tampak
pernapasan. menggunakan
 Palpasi : otot bantu
Vocal pernapasan.
vremitus  Palpasi :
melemah. Vocal
 Perkusi : vremitus
Terdengar melemah.
redup.  Perkusi :
 Auskultasi : Terdengar
Suara nafas redup.
wheezing/me  Auskultasi :
ngi Suara nafas
wheezing/me
ngi
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System Mukosa mulut Mukosa
kardiovaskuler tidak pucat, mulut tidak
tidak ada pucat, tidak
cyianosis, ada cyianosis,
tidak ada tidak ada
clubbing clubbing
finger finger
 Palpasi :  Palpasi :
Akral hangat, Akral hangat,
CRT<2detik CRT<2detik
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System Konjungtiva Konjungtiva
pencernaan anemis, tidak anemis, tidak
ada stomatitis, ada
lidah bersih, stomatitis,
tidak ada lidah bersih,
carries pada tidak ada
gigi, proposi carries pada
tubuh normal, gigi, proposi
tidak ada tubuh normal,
acites, tidak tidak ada
ada hemoroid acites, tidak
 Auskultasi : ada hemoroid
Bising usus  Auskultasi :
12x/menit, di Bising usus
kuadran IV 13x/menit, di
 Palpasi : kuadran IV
Tidak ada  Palpasi :
nyeri tekan Tidak ada
 Perkusi : nyeri tekan
Normal  Perkusi :
Normal
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System - Tingkat kesadaran - Tingkat kesadaran
persyarafan baik baik
 Palpasi: Uji  Palpasi : Uji
12 saraf 12 saraf
kranial: kranial:
- I olfaktori : indra - I olfaktori : indra
penciuman normal penciuman normal
- II Optik : - II Optik :
penglihatan , lapang penglihatan , lapang
pandang normal pandang normal
- III Okulomotor : - III Okulomotor :
pergerakan bola pergerakan bola
mata, menaikkan mata, menaikkan
kelopak mata atas kelopak mata atas
normal normal
- IV troklear : - IV troklear :
gerakan bola mata gerakan bola mata
normal normal
- V Trigeminal : - V Trigeminal :
sensasi kulit sensasi kulit
kepala,sensasi pada kepala,sensasi pada
lidah, reflek korena lidah, reflek korena
normal normal
- VI Abdusens: - VI Abdusens:
gerakan lateral pada gerakan lateral pada
bola mata normal bola mata normal
- VII Facial : gerakan - VII Facial : gerakan
otot wajah otot wajah
- VIII akustik : - VIII akustik :
keseimbangan indra keseimbangan indra
penglihatan normal penglihatan normal
- IX Glossofaringeal : - IX Glossofaringeal
reflek menelan : reflek menelan
(normal) (normal)
- X Vagus : indra - X Vagus : indra
perasa normal, reflex perasa normal, reflex
menelan normal menelan normal
- XI Asesori : - XI Asesori :
terdapat gangguan terdapat gangguan
pada refleks pada refleks
pergerakan pergerakan
- XII HIpoglossal : - XII HIpoglossal :
gerakan lidah dan gerakan lidah dan
berbicara normal berbicara normal
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System Bentuk mata Bentuk mata
penglihatan simetris, simetris,
sclera tidak sclera tidak
ikterik, ikterik,
diameter pupil diameter
< 2mm, reflex pupil < 2mm,
cahaya reflex cahaya
normal, normal,
lapang lapang
pandang pandang
normal normal
System  Inspeksi :  Inspeksi :
pendengaran Inspeksi Inspeksi
anatara pina anatara pina
kanan dan kanan dan
kiri, tidak ada kiri, tidak ada
serumen, serumen,
tidak ada lesi, tidak ada lesi,
tidak ada tidak ada
sumbatan sumbatan
 Palpasi :  Palpasi :
Tidak ada Tidak ada
nyeri Tes nyeri Tes
kemampuan kemampuan
pendengaran : pendengaran :
Detik jam Detik jam
normal, tes normal, tes
berbisik berbisik
normal normal
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System Tidak Tidak
perkemihan terpasang terpasang
selang kateter, selang
tidak ada kateter, tidak
hematuria ada hematuria
 Palpasi :  Palpasi :
Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Pemeriksaan  inspeksi :  inspeksi
fisik System Bentuk tubuh normal, Bentuk tubuh
muskuloskelet kemampuan dalam normal, kemampuan
al bergerak normal dalam bergerak
 Palpasi : normal
Uji kekuatan otot  Palpasi :
ROM Uji kekuatan otot
ROM
L ka (5) L ki (5) L ka (5) L ki (5)
T ka (5) T ki (5) T ka (5) T ki (5)

- Kekuatan otot - Kekuatan otot


normal normal
- Sendi normal - Sendi normal
- Gerakan - Gerakan
bebas bebas
- Gerakan - Gerakan
terkoordinasi Terkoordinasi
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik System Tidak ada Tidak ada
endokrin pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar
tyroid tyroid
 Palpasi :  Palpasi :
Tidak teraba Tidak teraba
pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar
tyroid, tidak tyroid, tidak
ada nyeri ada nyeri
Pemeriksaan  Inspeksi :  Inspeksi :
fisik Sstem Warna kulit Warna kulit
integument kuning sawo matang,
langsat, bersih bersih
 Palpasi :  Palpasi :
Temperature Temperature
hangat hangat
Data psikologi  Data  Data
sosiall dan psikologi : psikologi :
spiritual Mekanisme Mekanisme
perthanan perthanan
yang yang
digunakan digunakan
adalah adaftif adalah adaftif
 Data social :  Data social :
 Pola  Pola
komunikasi komunikasi
pasien pasien
kooperatif, kooperatif,
baik dengan baik dengan
perawat, perawat,
keluarga atau keluarga atau
pasien lain pasien lain
Data spiritual Data spiritual
: Pasien selalu : Pasien
berdoa atas selalu berdoa
kesembuhan atas
nya kesembuhan
nya

2. Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Pemerik Pasien 1 (Tn.S)
saan
Pemerik Pemeriksaan Hasil Nilai nomal
saan lab Hemoglobin 13,40/dL 13,00-17,00
Leukosit 7.300,00/ 4.400,00-
11.300,00
Hematokrit 39,60% 40,00-52,00
Trombosit 105.000, 150.000,00-
00/ 440.000,00
Natrium 132,20 135,00-
mmol/L 148,00
Kalium 3,81 3,30-5,30
mmol/L

Pemerik Pasien 2 (Ny.S)


saan
Pemerik Pemeriksaan Hasil Nilai nomal
saan lab Hemoglobin 12,2o/dL 13,00-17,00
Leukosit 7.600,00/ 4.400,00-
11.300,00
Hematokrit 36,60% 40,00-52,00
Trombosit 281.000, 150.000,00-
00/ 440.000,00
Natrium 129,20 135,00-
mmol/L 148,00
Kalium 2,89 3,30-5,30
mmol/L

Table 4.5 Pemeriksaan Diagnostik


3. Terapi Obat
Klien 1 Klien 2
1. Dexametasone 1. Dexametasone
3x125mg 3x125mg,
2. Antibotik ceftriaxone 2. antibotik cefotaxime
2x1 2x1 fr,
3. Aminopliyn 240mg 3. Aminopliyn 240mg
drip rl 20tpm, drip RL 20tpm,
4. Ranitidine 2x50mg 4. Ranitidine 2x50mg
5. Ondansentron 2x50mg 5. Terapi nebulizer 2.1
6. Terapi nebulizer 2.1 fentolin, flexotide 2,5
fentolin, flexotide 2,5 mg.
mg
4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengkajian

Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan


untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan
sebelumnya, serta untuk menentukan pola respons klien saat ini dan waktu
sebelumnya.

Pada pasien ditandai dengan sesak . Asma adalah suatu gangguan pada saluran
bronchial yang mempunyai cirri bronkospasme periodic (kontraksi spasme pada
saluran napas) terutama pada percabangan trakeobronkial yang diakibatkan oleh
berbagai stimulus seperti oleh factor biokemikal, endokrin, infeksi, otonomik, dan
psikologi.(NANDA NIC-NOC).Patogenesis dasar penyakit asma adalah proses
peradangan kronik pada saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemen
seluler. Peradangan ronik tersebut menyebabkan saluran napas menjadi
hiperresponsif dan menjadi sempit, sehingga mengganggu proses bernapas yang
normal, dan menimbulkan manifestasi klinis berupa sesak napas, mengi, dada terasa
berat serta batuk, terutama pada malam atau pagi hari (GINA, 2012). Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asma merupakan penyakit dimana
saluran pernapasan mengalami peradangan sehingga saluran nafas menyempit dan
menyebabkan sesak nafas.Asma merupakan masalah kesehatan dunia yang tidak
hanya terjadi di negara maju tetapi juga di negara berkembang

4.2.2 Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respons individu,


keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial, atau
proses kehidupan ( NANDA International, 2010). Daignosa pada asma dapat
ditemukan diagnosa keperawatan sebagai berikut: bersihan jalan napas tidak efektif
b.d hipersekresi jalan napas , pola napas tidak efektif b.d obstruksi jalan napas,
intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik. Berdasarkan batasan karakteristik pasien
Tn.S dan Ny.S diagnosa keperawatan yang diambil adalah Bersihan jalan napas tidak
efektif .

4.2.3 Intervensi

Intervensi keperawatan merupakan bentuk penanganan yang dilakukan oleh


perawat berdasarkan pertimbangan dan pengetahuan klinis yang bertujuan
meningkatkan hasil perawatan klien, intervensi mencakup perawatan langsung
kepada individu, keluarga, dan komunitas ( Bulechek,Butcher, Doctherman, 2008)
Intervensi dengan dengan diagnosa Pemenuhan Kebutuhan berishan jalan napas tidak
efektifik b.d hipersekresi jalan napas secara teori: monitor tanda-tanda vital, monitor
pola napas, monitor sputum, posisikan semi fowler. Berikan minum hangat, berikan
oksigen, aajarkan batuk efektif, pemberian obat : inhalasi, pencegahan aspirasi . Klien
Tn.S dan Ny.S diberikan intervensi yang sesuai dengan perencanaan menurut SIKI,
dan keduanya sama.

4.2.4 Implementasi

Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai


setelah perawat menyusun rencana keperawatan, implementasi keperawatan adalah
serangkai kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan
kriteria hasil diharapkan (Gordon, 1994, dalam potter & perry, 1997). Implementasi
yang dilakukan pada Tn.S (klien 1) mengacu pada intervensi yang telah ditetapkan
secara teori, dilakukan selama 4 hari dan terjadi perubahan implementasi di hari ke 3.
Sedangkan pada Tn.S (klien 2) implementasi dilakukan sama seperti klien 1, dan
pada klien 2tidak terjadi perubahan implementasi yaitu di hari ke 3. Adanya
pemberian oksigenasi pada pasien Asma akan meningkatkan sistem pernapasan agar
tidak sesak.
4.2.5 Evaluasi

Evaluasi adalah hasil yang sesuai dengan teori untuk menentukan masalah teratasi,
masalah teratasi sebagian atau masalah belum teratasi adalah dengan cara
membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan, S
sebagai data subyektif yang diambil dari data yang dikeluhkan oleh pasien, O sebagai
data objektif yang diambil dari hasil penilaian dan pengkuran yang dilakukan, A
adalah analisis sebagai kesimpulan dari data objektif dan subjektif yang
menunjukkan masalah teratasi, teratasi sebagian atau masalah belum teratasi, P
adalah planning yang dilakukan berdasarkan hasil analisis (Nian Arfisn,2015).
Asuhan keperawatan telah dilakukan secara berkesinambungan pada teori dan kasus
selama 4 hari, pada kedua klien ditemukan perubahan perbaikan. Klien 1 pemenuhan
kebutuhan bersihan jalan napas teratasi sebagian dimulai dari hari ke 2, maslah
teratasi di hari ke 4 dan pasien dinyatakan pulang, dan pada klien 2 pemenuhan
kebutuhan bersihan jalan napas teratasi sebagian di mulai dari hari ke 2 dan di hari ke
4 pasien dinyatakan pulang.

Anda mungkin juga menyukai