Anda di halaman 1dari 16

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

(Hak Keadilan)
DI
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA

NIM :

FAKULTAS HUKUM
UNIVER SITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2014
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah
tentang HAK ASASI MANUSIA ( HAK KEADILAN). Sesuai dengan hasil yang
diperoleh dari pemikiran dan pengolahan sumber informasi yang kami dapat. baik
dari internet maupun dari sumber refrensi buku-buku. Yang akhirnya di tulis
dengan bentuk sebuah makalah ini. Maka, dengan adanya makalah usaha ini.
Harapan saya mahasiswa ataupun siapa saja yang membaca dapat berfikir kritis
untuk ke depannya, serta sadar akan pentingnya hak-hak asasi manusia yang secra
kodrat sudah melekat dalam diri kita sejak lahir.
Mudah – mudahan semua amal baik ini mendapatkan balasan dari Tuhan
Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat kami harapkan.

Serang 16 oktober 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. TUJUAN PENULISAN .................................................................. 2
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4


1. PENGERTIAN HAM. ..................................................................... 4
A. Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 ................ 4
B. Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM ................ 5
C. Dalam UUD 1945 (amandemen) dicantumkan HAM ini pada
Pasal 28A ................................................................................. 6
2. PANDANGAN NEGARA INDONESIA TENTANG HAM. ........ 7
3. PENGERTIAN HAK KEADILAN. ................................................ 8
4. KEADILAN DI INDONESIA. ....................................................... 10
5. UPAYA- UPAYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA. .......... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12


A. KESIMPULAN ............................................................................... 12
B. SARAN-SARAN............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang
harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarahnya mengalami kesengsaraan
dan penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan. Oleh sebab itu Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan ‘’bahwa kemerdekaan adalah hak
segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan’’. Bangsa Indonesia bertekad ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial yang pada hakikatnya merupakan kewajiban setiap bangsa,
sehingga bangsa Indonesia berpandangan bahwa hak asasi manusia tidak
terpisahkan dengan kewajibannya.
Dalam kehidupan ini memang sudah di kodratkan bahwa manusia telah
di bekali hak-hak sebagai mana hakekat HAM itu sendiri oleh Allah SWT. Pada
dasarnya hak sebgai manusia yang patut di junjung tinggi sangatlah banyak .

HAM menurut UU No. 39/1999 di atas meliputi :


1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak keadilan

iii
5. Hak kemerdekaan (kebebasan pribadi)
6. Hak rasa aman
7. Hak kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita dan anak
Hak-hak tersebut sangatlah harus di hormati ,dijunjung dan dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. Untuk penekanan kali ini, hak yang
saya akan tuangkan/tegaskan lebih jelas ialah HAK KEADILAN.
Jika kita berbicara tentang keadilan. maka, sudahkah kita mendapatkan
sebuah keadilan baik secara individu sebagai makhluk ciptaan tuhan, atau pun
sebagai warga negara indonesiayang didalam nya semua warga negara
mempunyai hak-hak keadilan serta peradilan itu sendiri. tentunya kita patut
menuntut akan hak keadilan tersebut. Bila mana hak yang kita miliki tidak di
hormati, di injak-injak, bahkan dilecehkan. Kita ambil saja contoh yang simpel
tentang pelanggaran hak keadilan. ‘’ beberapa waktu yang lalu banyak
pemberitaan tentang lemah nya peradilan negara indonesia. Hal ini terbukti
seorang nenek yang tua renta di vonis 5 th penjara. hanya persoalan yang sepele,
sebab nya sang nenek mengambil daun jagung tanpa izin. Padahal jika di
bandingkan dengan hukuman para koruptor yang sifat kejahatannya jelas jauh
lebih besar dari kasus nenek. Tapi vonis yang di jatuh kan malah lebih ringan, 2 th
masa tahanan‘’. Dimana letak keadilan yang kita koar-koarkan yang jelas pada
sila ke 5 pancasila sudah tertera jelas. Yang mana pancasila adalah daasar negara
indonesia. Apakah ini yang dinamakan keadilan ?.

B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah HAK ASASI MANUSIA ( hak keadilan )
yaitu :
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan
kewarganegaraan.

2
2. Sebagai proses pembelajaran,pemahaman,pengembangan diri tentang
permasalahan-permasalahan pokok HAM.
3. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap Hak Asasi Manusia ( hak
keadilan ).
4. Pendalaman serta pengkajian yang bersifat ke masyarakatan, akan HAM
itu sendiri didalam masyarakat.
5. Sarana pengajak peduli akan hak-hak yang dimiliki manusia/
masyarakat, untuk di hargai, hormati dan dijaga sesuai dengan peraturan
hukum yang berlaku.

C. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan karya tulis ini
diantaranya :
1. Apa pengtian HAM itu ?
2. Bagaimna pandangan negara indonesia tentang HAM ?
3. Apa makna keadilan?
4. Bagaimana keadilan di indonesia?
5. Upaya-upaya apa sajakah untuk penegakan HAM di indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN HAM.
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-
hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke
HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta
sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. HAM berlaku secara
universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika
Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945
Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal
30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.

A. Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998


HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati,
universal dan abadi sebagai anugerah Tuhan YME, meliputi hak untuk hidup, hak

4
berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak
berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak
boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun

Macam-macam HAM yang tercantum dalam TAP MPR di atas :


1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak keadilan
4. Hak kemerdekaan
5. Hak atas kebebasan informasi
6. Hak kemananan
7. Hak kesejahteraan
8. Kewajiban
9. Perlindungan dan pemajuan

B. Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM :


HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintahan,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia
HAM menurut UU No. 39/1999 di atas meliputi :
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak keadilan
5. Hak kemerdekaan (kebebasan pribadi)
6. Hak rasa aman
7. Hak kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita dan anak

5
C. Dalam UUD 1945 (amandemen) dicantumkan HAM ini pada Pasal 28A
s.d28J
1. Pasal 28A : mempertahankan hidup dan keturunan
2. Pasal 28B : membentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak
dari kekerasan dan diskriminasi
3. Pasal 28C : mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat
pendidikan dan manfaat dari Iptek
4. Pasal 28D : pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk
bekerja dan kesempatan yang sama dalam
pemerintahan
5. Pasal 28E : kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan
berserikat, berkumpul dan berpendapat
6. Pasal 28F : berkomunikasi dan memperoleh informasi
7. Pasal 28G : perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda, serta bebas dari penyiksaan
8. Pasal 28H : hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh layanan
kesehatan
9. Pasal 28I : tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan
bebas dari perlakuan diskriminatif
10. Pasal 28 : berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain
serta tunduk kepada pembatasan UU
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal
berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari
2004-2009 sebagai gerakan nasional

6
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum yang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga
Negara ..
4. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas
penegakan hukum dan HAM.
5. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
6. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka
mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta
dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. PANDANGAN NEGARA INDONESIA TENTANG HAM.


Dalam Ketetapan MPR No XVII/MPR/1998 dijelaskan mengenai
pandangan Bangsa Indonesia terhadap HAM, sebagai berikut :
1. Manusia sebagai makhluk Tuhan YME dianugerahi hak asasi tanpa
perbedaan
2. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi dan menerapkan HAM sesuai
dengan Pancasila
3. Hak tidak terlepas dari kewajiban
4. Bangsa Indonesia menghormati deklarasi HAM PBB 1948
5. HAM adalah hak anugerah Tuhan YME, yang melekat pada diri
manusia, bersifat Pengakuan bangsa Indonesia terhadap HAM nampak
pada UUD 1945 yaitu pada :
1. Pembukaan UUD 1945 alinea I yang berbunyi : “ Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa..” artinya adanya hak untuk
merdeka atau kebebasan
2. Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu sila II Pancasila : Kemanusiaan
yang adil dan beradab, merupakan landasan idiil HAM di Indonesia
3. Pasal 27 s.d. 34 pada hakikatnya adalah HAM
4. Pasal 28A s.d. 28J mencantumkan rumusan HAM
kodrati, universal, dan abadi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia

7
3. PENGERTIAN HAK KEADILAN.
Keadilan berasal dari kata adil yang memiliki arti setara atau seimbang,
tidak berat sebelah atau tidak memihak kepada siapapun. Dibawah ini uraian
mengenai manusia dan keadilan menurut saya dengan beberapa referensi
pengalaman saya tentang keadilan.
Keadilan merupakan suatu tindakan tidak memihak kesalah satu pihak
saja, melainkan melihat suatu kebenarannya. Artinya keadilan dapat dikatakan
tidak melihat subjek melainkan objek dari suatu kebenaran yang sedang menjadi
perdebatan antara 2 belah pihak atau lebih. Keadilan itu sesuai dengan
proporsinya. Sebagai contoh seorang ayah memberikan uang saku untuk anaknya
yang duduk dibangku SMA berbeda dengan anaknya yang duduk dibangku SD
karena ayah tersebut melihat kebutuhan anaknya. Tidak mungkin disamakan
antara anak yang duduk dibangku SMA dengan anaknya yang masih duduk
dibangku SD.
Makna keadilan bagi kehidupan manusia yaitu dengan adanya keadilan
dalam kehidupan manusia maka akan terjalin suatu kehidupan yang tentram dan
damai. Dan setiap manusia tidak perlu merasa terintimidasi dengan suatu ketidak
adilan yang terjadi dalam kehidupan manusia tersebut.
Dalam setiap aspek kehidupan manusia , sering terjadi suatu hal yang
membutuhkan keadilan namun dalam kenyataannya banyak yang tidak
mendapatkan keadilan. Ketika seseorang merasakan ketidak adilan dalam
kehidupannya, maka manusia tersebut akan mencari suatu keadilan. Sebagai
contoh saat seseorang didakwah menjadi seorang pencuri yang dalam
kenyataannya manusia itu tidak mencuri maka manusia tersebut merasakan suatu
ketidak adilan dalam hidupnya, guna memperoleh suatu keadilan. Manusia
tersebut akan menyewa jasa seorang pengacara untuk mendapatkan keadilan.
Keadilan sosial arti keadilan yang sifatnya umum. Sebagai contoh keadilan
dalam mengeluarkan pendapat dalam rapat keluarga yang diadakan oleh ketua RT
sekitar. Yaitu maksudnya setiap kepala keluarga memiliki hak untuk
mengeluarkan pendapat. Dengan kepala keluarga itu diperbolehkan mengeluarkan
pendapatnya maka si kepala kelurga itu mendapatkan keadilan untuk

8
mengeluarkan pendapat. Keadilan sosial ini sifatnya terjadi antar kehidupan
sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Berbagai Macam Keadilan


1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi
rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam
suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut
sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu
disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.

2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal
yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak
sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali
bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus
dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja.
Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima. Rp 50.000.
Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.

3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat.

9
4. KEADILAN DI INDONESIA.
Setiap orang berhak untuk memperoleh keadilan dalam perkara perdata,
pidana, addministrasi melalui proses perdilan yeng bebas, Begitu juga di
indonesia yang tidak terlepas dari pancasila dan undang-undang daasar 1945.

5. UPAYA- UPAYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA.


Penegakan HAM tidak akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.
jika saja kita sendiri sebagai manusia yang telah dikodrat atas semua hak tidak ada
upaya-upaya untuk penegakan HAM. Oleah sebab itudiperlukannya upaya-upaya
penegakan HAK-HAK, Yang mana hal ini adalah bentuk perwujudan sikap
responisasi terhadap HAM di indinesia. Namun dalam proses penegakan HAM itu
sendiri pasitnya ada hambatan- hambatan yang menghalang.

Hambatan HAM dalam penegakan hukum.


a) Budaya paternalistik.
Budaya ini masih sebagian besar melekat pada masyarakat indonesia.
Contoh: Penduduk masayarakay pedesean yang patuh dan taat terhadap sosok
pemimpin suku/ adat. Walaupun pernyataan nya tidak sesuai dengan HAM,
namun karena diucapkan oleh pemimpin karismatik, lalu dianggap benar.
b) Kesadaran hukum yang rendah.
Kesadaran hukum yang rendah juga sangat mempengaruhi, hal ini
mengakibatkan ke engganan masyarakat untuk melaporkan pelanggaran-
pelanggaran HAM. Di sebabkan karena mereka tidak ingin mencampuri urusan
orang lain.
c) Budaya loyalitas.
Budaya ini menyangkut tentang suatu sikap kesetiaan/ loyalitas yang
konotasinya sangat lah negatif, Yakni kepatuhan yang berlebihan.
d) Kesenjangan antara teori dan praktik hukum.

10
Walaupun teori hukum yang kita miliki belum sempurna, namun
seharusnya sudah bisa diminimalkan. Tetapi dalam praktik belum tentu
terlihataturan-aturan yang baik.

Upaya penegakan / peningkatan perlundungan HAM.


a) Kebijakan
Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu untuk
mewujudkan rasa perpadu, kepastian hukum dan penghormatan HAM.
b) Strategi
Secara bertahap memperbaharui / membuat produk hukum nasional yang
tidak bertentangan sengan prinsip penghormatan dan perlindungan.

Upaya-upaya
a) Sosialisasi HAM dan hukum.
b) Menyebarluaskan brosur-brosur tentang HAM.
c) Meningkatkan pengawasan terhadap HAM, melalui media-media
caetak/elektronik, ormas/ LSM.
d) Melaksanakan peradilan HAMsecara transparan.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-
hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi.
Keadilan merupakan suatu tindakan tidak memihak kesalah satu pihak
saja, melainkan melihat suatu kebenarannya. Artinya keadilan dapat dikatakan
tidak melihat subjek melainkan objek dari suatu kebenaran yang sedang menjadi
perdebatan antara 2 belah pihak atau lebih.
Jadi, keadilan merupakan bagian dari HAM. dimana hak keadilan
tersebut haruslah kita rasakan sebagai manusia atau warganegara. Dan jika hak-
hak yang kita miliki tidak di hormati dan dilindungi, makaperlu kita menuntut
akan hak-hak tersebut.

B. SARAN-SARAN
Semua manusia diciptakan oleh tuhan yang maha ESA sama akan hak-hak
baik,Hak untuk hidup, Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,Hak
keadilan,Hak kemerdekaan,Hak atas kebebasan informas, Hak kemananan,Hak
kesejahteraan,hak Kewajiban,Hak Perlindungan dan pemajuan. Oleh sebab itu
dalam penekanan makalah ini, kita seharusnya menyadari bahwa semua manusia,
masyarakat penting menghormati, menghargai,melindungi sesama. Yang pada
dasarnya semua memiliki hak yang sama. Untuk terwujudnya kehidupan yang
sejaktera, dama, adil dan makmur. Sesuai dengan apa yang tlah di cita-citakan
bangsa indonesia, yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997.


2. Notowidagdo, rohiman, haji, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan
Hadist, rajawali pers, Jakarta, 2000.
3. http://ti-cenatcenut.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_01.html
4. http://arickanjass.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-keadilan.html
5. http://dwikacahayu.wordpress.com/2011/11/15/manusia-dan-keadilan/
6. http://iiam.blogdetik.com/2011/03/21/manusia-dan-keadilan/
7. http://iiam.blogdetik.com/files/2011/03/maliiiiiing-300x225.jpg

13

Anda mungkin juga menyukai