di Ruang Melati
Kelompok 2 :
1. Vannessia P. Cia
2. M. Agus Sholi
3. Safitri
4. Refi Andi
5. Lufi Yetur
6. Ria Rosanti
7. Laurentina
8. Siska Putri
9. Sifra Parinussa
10. Melinda Fandasari
11. Nelci Elvina
Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian pada
tanggal 4 Februari-2 Maret 2019,
didapatkan bahwa di ruang Melati
menggunakan metode MAKP tim
yang terbagi menjadi TIM A dan
TIM B. MAKP TIM merupakan suatu
metode penugasan dimana satu
orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 1 shift terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien mulai dari pasien masuk
sampai dengan keluar rumah sakit.
10 Kasus terbanyak diruang Melati
yaitu Anemia, Dangue High Fever,
Diabetes, CHF, CKD, Sepsis, Heart
failure, dispepsia sindrom, ADHF,
melena
2. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH MARDI WALUYO BLITAR DI RUANG
MELATI
Rumah Sakit Umum Daerah Mardi
Waluyo Blitar kondisi saat ini dalam
kurun lima tahun terakhir
mengalami metamorfosis yang
hebat. Hal tersebut tidak
berlebihan diungkapkan jika
diruntut bagaimana sejarah
keberadaaannya mulai tahun 1942.
Pada zaman revolusi tersebut,
pelayanan hanya untuk pasien
yang operasi, yang dilayani dua
dokter berkebangsaaan belanda
yang datangnya tidak menentu,
dr.Shinko dan dr. Karl Boom.
3. VISI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO MARDI BLITAR
Menuju Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo sebagai Rumah Sakit pilihan
utama yang terpercaya melalui semua masyarakat pada Tahun 2021.
Man(M1)
1. perorganisasian
Struktur pengergonisasian tugas di ruang Melati
menerapkan model asuhan keperawatan Tim.
2. JumlahTenaga
dapat diketahui bahwa sebagian besar perawat di ruang
Melati berpendidikan D3 Keperawatan yaitu 13 orang = 65%
sedangkan yang berpendidikan S1 Keperawatan yaitu 7
orang = 35%, sedangkan menurut Waesifer (1999) ideal
kebutuhan perawat S1 dan D3 memiliki perbandingan 55% :
45% sehingga didapatkan untuk kebutuhan ideal perawat S1
diruang Melati sebanyak 11 orang dan perawat D3 di Melati
sebanyak 9 orang. Sehingga hal tersebut menampakan
kesenjangan yang cukup jauh karena diruangan Melati ini
hanya memiliki perawat S1 sebanyak 7 orang
3. Kebutuhan Tenaga Keperawatan
ALOS (Jumlah lama rawat/ jumlah pasien keluar (Hidup & mati)
M1 (Man)
1. Perbandingan jumlah tenaga perawat D3 dan S1 masih belum seuai
dengan standar ideal kebutuhan perawat yang dibutuhkan ruangan.
2. Beban kerja perawat diruangan cukup tinggi karena jumlah kebutuhan
perawat tidak memenuhi standar.
M5 (Mutu)
Five Moment Hand Hygiene belum diterapkan dengan baik
M3 (Method)
1. MAKP
2. Pelaksanaan model MPKP sudah dilaksanakan tetapi sosialisasi semua tim masih kurang.
3. Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan belum dilakukan secara teratur
4. Supervisi
Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaiaan yang tetap
5. Dokumentasi Keperawatan
Penerapan SBAR belum dilaksanakan secara optimal
6. Penerimaan Pasien Baru
Penerimaan pasien baru belum dilakukan secara optimal.
7. Operan
Operan Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan identitas pasien,
keluhan utama, DS,DO,MK,dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum tidak berdasarkan MK
dan evaluasi tidak lengkap.
Terimakasih ...