Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

NAMA ; NERI

NPM ; 1910038105043

Penerapan Teori, Konsep, Dan Prinsip kepemimpinan Manajemen di Ruang


Rawat Dan Puskesmas

Saat ini perawat professional mengemban peran penting dalam praktik keperawatan
mengenai kepemimpinan dan managemen keperawatan, terlepas dari apapun aktivitas yang
mereka lakukan. Kepemimpinan dan managemen adalah dua hal yang berbeda, namun saling
terkait. Kepemimpinan didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi orang lain”. Manajemen
tidak hanya meliputi kepemimpinan, tetapi juga koordinasi dan integrasi sumber daya melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasikan, pengarahan, dan pengendalian untuk
mencapai tujuan dan objek spesifik dari institusi (Huber, 2000). Pemimpin berfokus pada orang,
sedangkan manajer berfokus pada struktur.

Perawat dapat mengemban peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja mereka, dan
komunitas mereka, meskipun mereka memiliki atau tidak memiliki posisi kepemimpinan yang
ditetapkan. Sebagai pemimpin di tempat kerja (puskesmas), mereka dapat membantu dalam
perbaikan kualitas perawatan klien. Sebagai pemimpin di profesi, perawat tidak hanya dapat
membantu perbaikan perawatan klien, tetapi juga perbaikan lingkungan kerja perawat. Karena
pengetahuan dan ketrampilan khususnya, perawat dapat mengemban tugas memimpinnya di
komunitas, membantu perubahan yang meningkatkan kesejahteraan fisik, psikologis, dan social
dalam masyarakat sebagai satu kesatuan. Dan sebagai seorang manager dan pemberi perawatan
klien, perawat mengkoordinasikan berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan
mereka untuk membantu klien mendapatkan hasil akhir yang mereka inginkan.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Kepmenkes nomor 128 than 2004). Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah
suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat. Menutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu.

Agar upaya keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas dapat terlaksana secara efisien
dan efektif, diperlukan pengelolaan upaya tersebut dengan baik. Pengelolaan pelayanan
kesehatan khusunya keperawatan di Puskesmas, memerlukan penerapan kepemimpinan dan
manejemen keperawatan. Kegiatan tersebut meliputi perancanaan, pelaksanaan, pengendalian,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban yang terintegrasi dengan upaya kesehatan
puskesmas. Sehingga upaya keperawatan kesehatan masyarakat dapat terlaksanan secara efesien
dan efektif.

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang
dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua fungsi
tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

Manajemen keperawatan dalam setting puskesmas dapat di artikan sebagai pengelolaan proses
pemberian asuhan keperawatan  secara sistimatis kepada masyarakat secara efektif dan efisien.
Rangkaian pengelolaan keperawatan puskesmas mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban yang terintegrasi (Depkes,2006).

Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi


masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan menjadi
dua macam. Pertama, rencana tahunan kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya
kesehatan pengembangan.

a.   Perencanaan upaya kesehatan wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas, yakni promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Langkah-langkah
perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah sebagai berikut:

1)             Menyusun usulan kegiatan

2)             Mengajukan usulan kegiatan

3)             Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

b.   Perencanaan upaya kesehatan pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang
telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Upaya laboratorium medic, upaya
laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan laporan tidak termasuk pilihan, karena ketiga
upaya ini adalah upaya penunjang yang harus dilakukan untuk kelengkapan upaya-upaya
puskesmas. Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh
puskesmas mencakup hal-hal sebagai berikut:

1)        Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

2)        Menyusun usulan kegiatan

3)        Mengajukan usulan kegiatan

4)        Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

c. Pelaksanaan dan pengendalian 


Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan, serta penilaian
terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan
wajib maupun rencana upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah ksehatan di
wilayah kerja puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan pengendalian adalah sebagai berikut:
a. Pengorganisasian
b. Penyelenggaraan
c.  pemantauan
d. Pengawasan dan pertanggungjawaban
 Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas
kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan
perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Utnuk terselenggaranya
pengawasan dan pertanggungjawaban, dilakukan kegiatan berikut:

       a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni pengawasan internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal
dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten//kota serta berbagai institusi pemerintah
terkait. Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan, dan teknis pelayanan. Apabila
pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundang-undangan mau[pun berbagai kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b.   Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan
penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada
dinas kesehatan kabupateh./kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui
badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi penggantian kepala puskesmas, maka kepala
Puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.
(KMK, 2004)

Anda mungkin juga menyukai