Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN RJP

PADA IBU HAMIL, ANAK, BAYI DAN DEWASA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu: Siti Kistimbar, S.Kep, Ners, M.Kes

Disusun Oleh :

Rizki Nurcahyati (P1337420416019)


TINGKAT III A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI D III KEPERAWATAN BLORA
2018
A. Resusitasi Jantung Paru Ibu Hamil.
Resusitasi Jantung Paru pada Kehamilan sangat di perlukan untuk menolong
ibu hamil yang membutuhkan pertolongan segera terkait gangguan aurway, breathing
dan circulation. Skill ini harus di kuasai tenaga medis karena sifatnya mendasar.
Langkah-langkah nya adalah :

1. Periksa kesadaran ibu dengan cara memanggil dan cek respon ibu. Apabila tidak
sadar lakukan langkah selanjutnya.
2. Segera panggil bantuan berupa tenaga kesehatan lain atau ambulan.
3. Untuk ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 Minggu (ditandai dengan
uterus di atas umbilikus), maka miringkan ibu dalam posisi berbaring ke sisi kiri
dengan sudut 15-30 derajat atau apabila tidak memungkinkan, dorong uterus ke
sisi kiri.
4. Bebaskan jalan nafas. Tengadahkan kepala ibu ke belakang (head tilt) dan angkat
dagu (Chin lift), bersihkan benda asing di jalan nafas.
5. Apabila ada sumbatan benda padat di jalan nafas segera ambil dengan jari atau
berikan dorongan bagian tengah sternum (chest thrust). Jangan menekan procesus
xiphoideus.
6. Lakukan look, listen dan feel sambil menjaga jalan nafas terbuka. Periksa nafas
ibu, lakukan cepat kurang dari 10 detik dengan cara mendekatkan kepala
penolong ke wajah ibu. Yang di lihat gerakan dada, yang di dengar suara nafas
dan yang di rasakan adalah aliran udara dari hidung atau mulut ibu..
7. Apabila ibu tidak bernafas atau bernafas tetapi tidak normal, periksa pulsasi arteri
karotis dengan cepat yakni tidak lebih dari 10 detik..
8. Apabila nadi tidak teraba segera lakukan resusitasi Jantung Paru
9. Lakukan tindakan resusitasi Jantung Paru dan teruskan hingga:
10. Setelah masalah jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi teratasi segera pikirkan dan
evaluasi penyebab hilangnya kesadaran ibu seperti karena penyakit jantung,
perdarahan, eklamsia, syok anafilaktik dan lain-lain.
11. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan USG abdomen untuk melihat
perdarahan tersembunyi di intraabdomen dan segera rujuk ke fasilitas kesehatan
yg lebih tinggi.
B. Cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP ) pada Orang Dewasa

1. Baringkan korban dalam keadaan terlentang pada bidang yang datar dan keras,
misalnya lantai.
2. Anda harus berdiri di sebelah korban dan posisikan lutut Anda agar sejajar
dengan dada korban.
3. Posisikan kedua lengan Anda tegak lurus pada korban. Leletakkan telapak tangan
Anda di atas di atas tulang “sternum” atau tepatnya di tulang tengah dada (pada
wanita adalah di antara kedua buah dada). Letakkan telapak tangan yang lain di
atas telapak tangan pertama Anda, sehingga kedua tangan saling bertumpukan.
Posisikan lutut Anda merapat pada bahu korban.
4. Lakukan penekanan pada dada korban dengan cara mencondongkan atau
menjatuhkan badan Anda sekitar 4-5 cm ke dalam dada. Lalu lepaskan tekanan
Anda dan biarkan dada korban kembali rileks ke posisi normal. Jeda waktu antara
penekanan dan relaksasi diusahakan sama.
5. Jika di lokasi ada orang lain selain Anda, bagilah tugas itu menjadi dua agar tidak
cepaat lelah dan RJP berjalan lebih optimal.

C. Cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP ) pada anak

1. Baringkan anak dalam keadaan terlentang pada bidang yang datar dan keras,
misalnya lantai.
2. Lakukan penekan dengan menggunakan satu telapak tangan tangan di tengah
sternum atau tulang dada.
3. Penekanan dilakukan 3 sampai 4 cm ke dalam dada anak paling sedikit 100
kali/menit.

D. Cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP ) pada bayi

1. Baringkan bayi dalam keadaan terlentang pada bidang yang datar dan keras,
misalnya lantai.
2. Lakukan penekan dengan menggunakan 2 atau 3 jari di tengah sternum atau
tulang dada. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dada. Atau, Anda juga
bisa menggunakan 3 jari lainnya, yaitu jari manis, jari tengah dan jari telunjuk.
3. Tekan tulang dada sampai turun kira-kira 1,5 inchi kedalam rongga dada bayi,
lakukan paling sedikit 100 kali/menit.

Anda mungkin juga menyukai