Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA AWAL

Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Dian Ayu Anggraeni (G2A219061)


2. Dyah Retno U. (G2A219065)
3. Nurul Ain (G2A219066)
4. Darma Rizqoni (G2A219067)
5. Agung Kurniawan (G2A219068)
6. Endah Pramesti U. (G2A219069)
7. Rizki Nurcahyati (G2A219070)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kaena atas

segala rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Keluarga Dewasa Awal”

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan, untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 14 Mei 2020 

Kelompok 6 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang
sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia – sia jika
tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Secara empiris dapat dikatakan
bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga sangat
berhubungan atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. pertamaa adalah memenuhi
kebut kebutuhan individu dan keuntungan kedua adalah memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat
harus memperhatikan nilai -nilai dan budaya keluarga sehingga keluarga
dapat menerima. pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan
keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga sehinga
klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal – hal yang terkait
dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggun jawab
untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan
pemeliharaan kesehatan. namun di Indonesia belum ada lembaga ataupun
organisasi perawat kesehatan yang mengatur pelayanan keperawatan di
rumah secara administratif. Perawatan yang di berikan di rumah-rumah
khususnya oleh perawat komunitas masih bersifat sukarela belum ada
pengaturan terhadap imbalan atas jasa yang diberikan. Dengan
pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada mahasiswa
untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga yang mengalami masalah kesehatan dengan penerapan berbagai
konsep dan teori keperawatan keluarga serta proses keperawatan sebagai
pendekatan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mampu menerapkan
asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan sesuai tugas dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan
keluarga
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan
maslaha kesehatan keluarga
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga

C. Ruang lingkup penulisan


Ruang lingkup penulisan makalah ini adalah pembahasan pemberian
Asuhan Keperawatan Pada keluarga Tn.Y
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson L &
Lenny R, 2010)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri
dari bapak,ibu,adik,kakak dan nenek (Raisner,1980 dalam jhonson L &
Lenny R, 2010)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing, dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya 1978 dalam Andarmoyo, 2012).
B. Tahap perkembangan keluarga dewasa awal
Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap perkembangan keluarga
yang ke VI. Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah dan berakhir dengan “rumah kosong” atau
ketika anak terakhir meninggalkan rumah.Tahap ini dapat singkat atau
agak panjang, tergantung beberapa banyak anak ada didalam rumah atau
beberapa banyak anak yang belum menikah dan masih tinggal dirumah.
Akan tetapi, trend yang meluas dikalangan dewasa muda yang umumnya
menunda perkawinan, hidup terpisah dan mandiri dalam tatanan hidup
mereka sendiri.
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak perpisahan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.Orangtua, karena
mereka membicarakan anak mereka yang pergi, melepaskan 20 tahun
peran sebagai orang tua dan kembali pada pasangan perkawinan mereka
yang asli.Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika keluarga
tersebut berubah dari sebuah rumah tangga yang dengan anak-anak
kesebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah pengorganisasian keluarga menjadi sebuah
unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa
kedalam kehidupan mereka sendiri (Duvall,1977). Selama tahap ini
pasangan tersebut mengambil peran sebagai kakek dan nenek, perubahan
lainnya dalam peran maupun citra diri mereka.
C. Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap dewasa awal adalah
sebagai berikut (Friedman, 2010).
1. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk
memasukan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-
anaknya.
Ketika anak laki-laki atau perempuan yang dilepas atau menikah,
tugas keluarga adalah memperluas siklus keluarga dengan memasukan
anggota keluarga baru lewat perkawinan dan menerima nilai-nilai dan
gaya kehidupan dari pasangan tersebut.
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
Dengan emptynest (keluarnya anak dari rumah), orang tua memiliki
lebih banyak waktu untuk aktivitas dan hubungan lainnya.Mereka
tidak tumbuh saling berjauhan dari satu sama lain dimana mereka tidak
dapat dimana mereka tidak dapat melembagakan dan membentuk
kembali peran suami-istri yang pernah mereka lakukan.
3. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Perawatan orang tua yang lanjut usia dan atau tidak mandiri
bukanlah fungsi yang diharapkan dari keluarga. Aktivitas tersebut
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari menelpon secara
rutin hingga bantuan financial, transportasi, dan mengunjungi serta
merawat orang tua mereka dirumah.
D. Masalah-masalah kesehatan munurut Friedman (2010) pada tahap
perkembangan keluarga dewasa awal adalah :
1. Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda.
2. Masalah transisi peran bagi suami dan istri.
3. Kedaruratan masalah kesehatan kronik.
4. Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda.
5. Perhatian terhadap menopause.
6. Efek yang berkaitan dengan mimum alcohol, merokok, dan praktek
diet yang buruk yang telah berlangsung dalam jangka panjang.
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM :
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y
b. Umur : 68 tahun
c. Alamat : Candi baru
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
f. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub Umur Pendidikan Imunisasi


dg KK
1. Tn. Y L KK 68 th - -
2. Ny. M P Istri 66 th - -
3. Tn. A L Anak 27 th SLTA -

Genogram :

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Keturunan

Tinggal serumah -- --
Pasien

g. Tipe keluarga.
Keluarga inti terdiri dari tn. A, ny. M dan tn. A yang merupakan
anak kandung yang terakhir.
h. Agama.
Seisi keluarga menganut agama islam.
i. Status sosial ekonomi keluarga.
1) Anggota keluarga yang mencari nafkah dahulunya tn. A yang
berkerja sebagai buruh tani.
2) Penghasilan Rp 1.000.000
3) Upaya lain : tidak ada
4) Harta benda yang dimiliki (perabotan transportasi dll) rumah,
tv,kursi,serta lemari-lemari.
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : keluarga mengatakan
kebutuhan tiap bulan yang dikeluarkan hanya buat makan dan
keperluan sehari –hari saja kurang lebih Rp.1.000.000
perbulan.
j. Aktifitas rekreasi keluarga.
Berkumpul bersama dengan anak menonton tv

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia dewasa
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak pertama sudah berkeluarga dan sudah dapat mencari nafkah
untuk  keluarganya sedangkan anak terakhir belum menikah. tn. A
dan keluarganya mengatakan komunikasi dengan anakanaknya
bersifat terbuka dan masing anak tahu akan tugas dan
kewajibannya.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada anggota keluarga dari tn A maupun ny. M yang
menderita penyakit keturunan ataupun kelainan.
d. Riwayat keluarga inti

3. LINGKUNGAN
No Nama BB Umur Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yang
kesehatan / kesehatan telah dilakukan
bcg/polio/
dpt/hb/
campak
1 Tn.Y 60 68 th - - - Berobat ke
kg puskesmas
2 Ny. M 58 66 th Mengeluh - Hipertensi Berobat ke
kg pinggang puskesmas
sakit kadang
leher   kaku.
Kaki kiri dan
kanan
nampak   
bengkak dan
telapak kaki
kiri ada luka
akibat
menginjak
paku
3 tn. A 55 27 th - - - -
kg

a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah 32 mpersegi dengan panjang 8 m dan lebar 4 m.
terdiri dari 1 kamar tamu 2 kamar tidur 1 dapur yang disekat
tengah untuk kamar makan 1 kamar mandi jadi satu dengan wc.
2) Tipe rumah : permanen.
3) Kepemilikan : milik sendiri
4) Ventilasi : jendela rumah terdapat diruang tamu dengan posisi
menghadap ke timur sedangkan kamar tidur tidak berjendela.
Secara umum system ventilasi di kamar tidur dan ruang tengah
sangat kurang.
5) Sumber air minum dari PAM
6) Sumber air bersih untuk memcuci digunakan sumur.
7) Kebiasaan memasak menggunakan kompor .
8) Lantai rumah terbuat dari semen dengan keadaan sudah mulai
rusak.

denah rumah :

t RT KT
KT
e
r
a KT Dapur Km/
KT
s wc

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Semua tetangga  beragama islam dari suku sasak asli yang taat
beribadah Kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan
sekali. :ubungan dengan tetangga akur selalu. Kunjung
mengunjung dilakukan bila hari raya agama.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn Y
sekeluarga kebanyakan berada di rumah .
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn Y dan Ny. M aktif dalam kegiatan ngaji.
e. Sistem pendukung keluarga
Tn. Y sekeluarga hidup dari pekerjaannya sebagai petani dan anak 
ikut bertani. untuk biaya pengobatannya kadang-kadang dibantu
oleh anaknya.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Tn. Y sekeluarga mengatakan komunikasi keluarga dilakukan
secara terbuka.
b. Struktur peran keluarga
Tn. Y mengatakan dirinya sudah tua dan sakit-sakitan. oleh karena
itu tidak mempunyai peran khusus untuk merubah perilaku orang
lain di masyarakat. Kecuali terhadap anak yang sering diingatkan
untuk menjaga pergaulan yang baik agar tidak terjerumus dalam
perbuatan yang merusak citra keluarga.
c. Struktur peran, formal dan informasi
Tn.Y hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit bukan karena
faktor  lainnya. menurut Tn. Y hal magis memang ada tetapi tidak
terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak
pernah menyusahkan orang lain. Menurut Tn. Y sekeluarga kita
harus teguh pada keyakinan agama.oleh karena itu keluarganya
sering berobat ke sarana kesehatan bila sakit.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Menurut Tn Y dan keluarga mereka memandang dirinya masing-
masing layaknya manusia normal lainnya. Kecuali Ny. M
mengatakan dirinya semakin tua dan sakit-sakitan .
b. Fungsi sosial
Menurut keluarga kehidupan mereka tidak lepas dari corak
lingkungan agamis muslim yang taat pada aturan ibadah organisasi
dan aktivitas keagamaan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Secara umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit
yang diderita  Ny. M, kaki bengkak pinggang sakit dan BAK
terganggu dan kadang leher kaku kemampuan memberikan
perawatan pada keluarga masih kurang kemampuan menciptakan
lingkungan yang meningkatkan status kesehatan masih kurang
demikian juga dengan pemanfaatan sarana kesehatan sudah cukup
baik tetapi tidak konsisten.
d. Fungsi reproduksi
Tn.Y mempunyai 1 orang anak dan mengatakan tidak mungkin
punya anak lagi.
e. Fungsi ekonomi
Tn.Y dan keluarga mengatakan kondisi ekonomi keluarga seperti
keadaan saat ini sudah merupakan yang dialami sejak dulu
sehingga tidak merasa adanya suatu beban oleh karena itu
pemanfaatan keuangan seefisien mungkin.

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor jangka pendek dan panjang
Menurut Tn.Y dan keluarga tidak terlalu cemas dengan keadaan
mereka yang semakin tua karena semuanya sudah diatur oleh yang
Maha Kuasa.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Selain kepasrahannya Tn.Y ingin agar anak dan cucunya selamat di
dunia dan di akhirat.
c. Strategi koping yang digunakan
Tn.Y bersama istri dan anakya selalu berdiskusi untuk
memecahkan problem keluarga dengan cara musyawarah. Selain
itu mereka mengatakan disamping berusaha juga berpasrah pada
kehendak yang Maha Kuasa. Kalau kebutuhan yang sangat
mendesak keluarga selalu minta bantuan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Menurut Tn.Y dalam menghadapi permasalahan keluarga selalu
menyerahkan atau pasrah kepada Tuhan yang Maha Esa.

7. PEMERIKSAAN FISIK

No VARIABEL Tn.Y Ny.M Tn.A


1 Riwayat saat - - -
ini
2 Keluhan yang - - -
dirasakan
3 Tanda dan - - -
gejala
4 Riwayat - - -
penyakit
sebelumnya
5 Tanda-tanda Td : Td : 160/100 mmHg Td :
vital 110/100 S: 36,5 120/80
mmHg RR : 21x/mnt mmHg
S: 36,5 N : 95x/mnt S: 36,5
RR : RR :
18x/mnt 19x/mnt
N : 80x/mnt N :
80x/mnt
6 System - inspeksi : pada  bagian -
kardiovaskuler dada tidak terdapat
lesi,jaringan  parut,terlihat
iktus kordis di mid
klavikula iktus kordis ke
5 palpasi : teraba iktus
kordis di mid clavikula
interkosta ke 5
jvp : 6 cm
perkusi : batas jantung
interkosta ke 2-5 strenum
kiri interkosta 2-3
sternum kanan Auskultasi
7 Sistem - - -
respirasi
8 System GI - - -
tract
9 System - - -
persyarafan
10 System - Mengeluh pinggang sakit -
muskulokeletal kadang leher   kaku. Kaki
kiri dan kanan nampak   
bengkak dan telapak kaki
kiri ada luka akibat
menginjak paku
11 Sistem - - -
genetalia

8. HARAPAN KELUARGA
Tn.Y dan keluarga berharap sesekali petugas puskesmas mau
berkunjung seperti ini sehingga keluarganya bisa memahami
kesehatan. Selain itu pengobatan di puskesmas atau pelayanan
posyandu lansia kalau bisa lebih sering.

B. Diagosa keperawatan
Berdasarkan analisa data di atas maka diagnosa keperawatan keluarga
yang muncul pada keluarga Tn.Y adalah
a. Resiko tinggi bertambah parahnya sakit Ny. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya
yang menderita sakit.
b. Resiko tinggi bertambah parahnya sakit Ny.M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit
yang diderita Ny.M.
c. Resiko tinggi terjadi penyakit diare, ISPA pada anggota keluarga
Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan
C. SCORING
Untuk menentukan prioritas masalah dalam rencana perawatan
keluarga Tn.Y maka terlebih dahulu dibuat skor untuk menentukan
prioritas masalah kehatan sebagai berikut
diagnosa keperawatan :
a. Resiko tinggi bertambah parahnya sakit Ny. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit
yang diderita Ny.M.

N Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


o n
1 Sifat masalah 3/3x1 1 Masalah adalah
keadaan
kurang/tidak sehat
dan memerlukan
tindakan segera
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Sumber-sumber
masalah dapat yang ada dan
diubah tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat
dijangkau keluarga
3 potensi untuk  3/3x1 1 Masalah dapat
mencegah dicegah untuk
masalah tidak
memperburuk
keadaan dapat
dilakukan Tn.Y
dan keluarga
dengan memahami
penyakit yang
diderita Ny.M
4 menonjolnya ½ x1 ½ Keluarga
masalah menyadari adanya
masalah tetapi
tidak didukung
dengan
pemahaman yang
adekuat tentang
penyakit
total Skor 4 1/2

b.  Resiko tinggi bertambah parahnya sakit Ny.M berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit
yang di derita Ny.M.

No Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Masalah
diangap
mengancam
kesehatan
sehinga perlu
ditangani
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Sumber-
masalah dapat sumber yang
diubah ada dan
tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat
dijangkau
keluarga
3 potensi untuk  3/3x1 1 Masalah dapat
mencegah dicegah untuk
masalah tidak
memperburuk
keadaan Ny.M
dan keluarga
mampu
merawat Ny.M
4 menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga
masalah menyadari
merupakan
masalah berat
sehinga harus
ditangani
total Skor 3 2/3

c. Resiko tinggi terjadi penyakit : diare, ISPA pada anggota keluarga


Tn. Y  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan

N Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


o n
1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Masalah diangap
mengancam
kesehatan sehinga
perlu ditangani
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Sumber-sumber
masalah dapat yang ada dan
diubah tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat
dijangkau
keluarga
3 potensi untuk  2/3x1 2/3 Masalah dapat
mencegah dicegah untuk
masalah tidak
memperburuk
keadaan dapat
dilakukan
keluarga dengan
memahami
kemungkinan
penyakit yang
akan diderita
4 menonjolnya 0/2x1 0 Keluarga tidak
masalah menyadari adanya
masalah dan tidak
didukung dengan
pemahaman yang
adekuat tentang
penyakit
total Skor 2 1/3

D. INTERVENSI

No Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi


1 Umum: Setelah Kriteria : verbal 1. Kaji pengetahuan
dilakukan tindakan (pengetahuan) keluarga
keperawatan tidak standar : 2. Kaji kemampuan
terjadi serangan Keluarga dapat keluarga yang telah
hipertensi yang lebih menyebutkan dilakukan pada
berat terhadap Ny. M tanda-tanda dan Ny.M
Khusus : gejala penyakit 3. Kaji tindakan yang
menyebutkan hipertensi. pernah dilakukan
pengertian hipertensi Keluarga dapat bila Ny.M serangan
menyebutkan tanda mengidentifikasi hipertensi.
dan gejala hipertensi gejala dini 4. diskusikan dengan
menyebutkan faktor terjadinya keluarga tentang
resiko yang serangan. tanda dan gejala
menyebabkan Keluarga dapat penyakit hipertensi.
hipertensi memutuskan 5. diskusikan dengan
menyebutkan akibat tindakan yang keluarga cara
hipertensi  bila tidak harus dilakukan mengiidentifikasi
dirawat. bila terjadi serangan.
menyebutkan cara serangan. 6. diskusikan alternatif
mencegah timbulnya yang dapat
hipertensi. dilakukan untuk
mencegah serangan
berulang.
7. berikan kesempatan
keluarga
menanyakan
penjelasan yang
telah diberikan
setiap kali diskusi.
8. berikan penjelasan
ulang bila ada
penjelasan yang
belum dimengerti.
9. evaluasi secara
singkat terhadap
topik yang
didiskusikan dengan
keluarga.
10. berikan pujian
terhadap
kemampuan yang
diungkapkan
keluarga setiap kali
diskusi.
2 Umum : Setelah Kriteria : verbal 1. Kaji pengetahuan
dilakukan tindakan Standar : keluarga.
keperawatan  pasien Klien dan 2. Kaji kemampuan
tidak mengalami keluarga dapat keluarga yang telah
komplikasi pecahnya menjelaskan dilakukan pada
pembuluh darah halus akibat tekanan Ny.M
Khusus : darah tinggi  pada 3. Kaji tindakan yang
dapat menjelaskan pembuluh darah pernah dilakukan
akibat tekanan darah halus. bila Ny.M
tinggi pada Klien dan mengalami
pembuluh darah keluarga dapat serangan.
halus. menyebutkan 4. diskusikan dengan
Dapat menyebutkan bagian tubuh yang keluarga tentang
bagian tubuh yang rawan terjadi akibat penyakit
rawan terjadi pecahnya hipertensi  pada
pecahnya pembuluh pembuluh darah. pembuluh darah.
darah. Klien dan 5. diskusikan dengan
dapat menyebutkan keluarga dapat keluarga tentang
upaya untuk menyebutkan bagian tubuh yang
mencegah terjadinya upaya untuk rawan terjadi
komplikasi. mencegah pembuluh darah
terjadinya pecah.
komplikasi. 6. diskusikan alternatif
yang dapat
dilakukan untuk
mencegah terjadinya
komplikasi.
7. berikan kesempatan
keluarga
menanyakan
penjelasan yang
telah diberikan
setiap kali diskusi.
8. berikan penjelasan
ulang bila ada
penjelasan yang
belum dimengerti.
9. evaluasi secara
singkat terhadap
topik yang
didiskusikan dengan
keluarga.
10. berikan pujian
terhadap
kemampuan yang
diungkapkan
keluarga setiap kali
diskusi.

E. IMPLEMENTASI

No Tgl Tujuan Implementasi Ttd


dx
1& 6/3/2 Setelah 1. Menganjurkan pada
2 0 dilakukan keluarga memeriksakan
j. 14 kunjungan Ny.M setiap minggu dan
rumah 3x di minum obat secara teratur.
harapkan 2. Memberikan penjelasan
keluarga pada keluarga tentang diet
mampu yang sesuai dengan
mengenal hipertensi pada makanan
masalah yang diberikan Ny.M harus
penyakit yang benar-benar rendah garam,
diderita Ny.M mengurangi makanan
berlemak.
Setelah 3. Menganjurkan pada
dilakukan keluarga untuk mengatur
kunjungan pola tidur pada siang hari
rumah 3x di sebaiknya digunakan untuk
harapkan istirahat
keluarga 4. Menganjurkan pada
mampu keluarga memerikasakan
merawat Ny.M setiap minggu dan
anggota minum obat secara teratur.
keluarganya
yang 1. Memberikan penjelasan
menderita pada keluarga tentang diet
sakit yang sesuai dengan
hipertensi pada makanan
yang diberikan Ny.M harus
benar-benar rendah garam,
mengurangi makanan
berlemak.
2. Menganjurkan pada
keluarga untuk mengatur
pola tidur pada siang hari
sebaiknya digunakan untuk
istirahat
BAB IV

KESIMPULAN

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson
L & Lenny R, 2010)
Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap perkembangan
keluarga yang ke VI. Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai
oleh anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir dengan “rumah
kosong” atau ketika anak terakhir meninggalkan rumah.Tahap ini dapat
singkat atau agak panjang, tergantung beberapa banyak anak ada didalam
rumah atau beberapa banyak anak yang belum menikah dan masih tinggal
dirumah.
Keluarga akan meningkat perubahan dan pertumbuhan sepanjang
waktu. Setiap masuk perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan
sumber masing-masing termasuk tugas yang perlu dilewati sebelum
keluarga bisa masuk ketahap selanjutnya dengan sukses. Dengan asuhan
keperawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang telah membantu
keluarga dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses, dan


Praktek Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Friedman, Marilyn M.(2010). Buku terbuka sedikit keperawatan keluarga :


Penelitian, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC

Johnson L. Dan Lenny R. 2010. Keperawatan Keluarga: Contoh Askep Keluarga.


Cetakan I. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai