Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LANJUT

USIA
THERESIA ICHI YOHANA SITEPU/ 181101134

ichisitepu@gmail.com

ABSTRAK
Masa lanjut usia adalah masa perkembangan terakhir dalam hidup manusia. Batasan umur
mengenai masa lansia masih diperdebatkan oleh para ahli yang banyak meneliti masa ini. Ada yang
mengatakan bahwa lanjut usia dimulai sejak seseorang dipensiun dari pekerjaannya. Padahal masa
pensiun dimulai dari umur 55 tahun. Banyak orang di indonesia yang beranggapan bahwa ia telah tua
karena ia telah mempunyai cucu meskipun ia belum pensiun. Berdasarkan sensus penduduk tahun
2014, jumlah lansia di indonesia yaitu 18,781 jiwa. Data dari Riset Kesehatan Dasar 2013,
memperlihatkan bahwa jenis penyakit lansia yang paling banyak ditemui adalah penyakit yang tidak
menular antara lain hipertensi, osteo astritis, masalah gigi-mulut, penyakit paru dan diabetes melitus.
Perawat harus mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada pasien lanjut
usia. Proses pengkajian asuhan keperawatan pada lanjut usia adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia
secara individu.

Kata Kunci : Lanjut Usia, Pengkajian Keperawatan, Perawat

LATAR BELAKANG Pada usia 35-45 tahun, kadar


hormon menurun sampai 25%.
Menurut undang-undang No.13 Masa otot berkurang sebanyak satu
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia kilogram tiap tahunnya. Kerusakan
yang dimaksud adalah dengan seseorang oleh radikal bebas mulai merusak
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. ekspresi genetik yang dapat
Sebagai seorang yang berusia lanjut mengakibatkan penyakit seperti
tentunya akan mengalami perubahan- kanker, radang sendi, diabetes, dan
perubahan pada sistem tubuhnya. Proses lain-lain.
penuaan dapat berlangsung melalui tiga 3. Tahap Klinik
tahap berikut, yaitu : Pada usia 45 tahun ke atas, terjadi
penurunan bahkan hilangnya
1. Tahap Subklinik
kemampuan penyerapan bahan
Pada usia 25-35 tahun, sebagian
makanan, vitamin dan mineral.
besar hormon di dalam tubuh mulai
Sistem organ tubuh mulai
menurun. Kerusakan ini biasanya
mengalami kegagalan.
tidak tampak dari luar, karena itu
pada usia ini dianggap usia muda Perubahan fisik pun terjadi pada
dan normal. lansia dimulai dari penurunan jumlah sel,
2. Tahap Transisi berkurangnya jumlah cairan dalam tubuh
dan berkurangnya cairan intraseluler. diterima, kehilangan integrasi
Lambat dalam respon dan waktu untuk secara sosial, dan mengalami
bereaksi khususnya dengan stress, perubahan situasi.
mengecilnya syaraf panca indra, kurang c. Kecemasan menghadapi kematian
sensitif terhadap sentuhan. Terjadinya
pengumpulan serumen dapat menegras
karena meningkatnya keratinin. Terjadi
TUJUAN
perubahan penurunan pendengaran pada
lansia yang mengalami ketegangan jiwa 1. Untuk mengetahui pengkajian pada
atau stress. lansia
2. Mengetahui diagnosa keperawatan
Terjadinya penurunan elastisitas
yang dapat muncul pada lansia
dinding aorta, katup jantung menebal dan
3. Peran perawat dalam memberikan
menjadi kaku, menurunnya kemampuan
asuhan keperawatan kepada lansia
jantung untuk memompa darah. Perubahan
yang terdiagnosa penyakit
pada sistem perkemihan antara lain ginjal
yang merupakan alat untuk mengeluarkan
sisa metabolisme tubuh melalui urine,
darah masuk keginjal dan disaring oleh METODE
satuan terkecil dari ginjal yang disebut
Penelitian ini menggunakan
nefron. Otot-otot vesika urinaria menjadi
penelitian kualitatif dengan jenis peneliti
lemah, sehingga kapasitasnya menurun
surver analitik, dan menggunakan
sampai 200 ml atau menyebabkan buang
pendekatan cross sectional dimana
air seni meningkat. Vesika urinaria sulit
pngumpulan data, baik variabel
dikosongkan sehingga terkadang
independen dan variabel dependen
menyebabkan retensi urine. Perubahan
dilakukan secara bersama-sama atau
muskuloskeletal meliputi tulang
sekaligus. Karakteristik perawat diukur
kehilangan cairan dan semakin rapuh,
secara bersamaan pada suatu waktu
aliran darah ke otot berkurang sejalan
dimana karakteristik perawat diukur
dengan proses menua.
menggunakan kuesioner. Populasi adalah
Berdasarkan beberapa evidence keseluruhan subjek penelitian yang akan
based yang telah dilakukan terdapat diteliti.
perubahan psikososial yang dapat terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada lansia, yaitu:
1. Pengkajian Keperawatan pada
a. Lansia merupakan agregat yang
Lansia
cenderung depresi, karena terdapat
a. Data Demografi
beberapa faktor yaitu perbandingan
- Jenis kelamin
jenis kelamin dan status
Laki-laki yang mengalami
perkawinan
penurunan pendapatan
b. Berdasarkan penelitian hal yang
cenderung berisiko depresi
dapat memengaruhi perasaan
lebih tinggi dibandingkan
kesepian adalah merasa tidak
perempuan karena laki-laki
adanya figur kasih sayang yang
merupakan kepala keluarga tersebut tidak memiliki
yang berperan besar dalam asuransi kesehatan.
keluarga c. Pemeriksaan Fisik
- Tingkat pendidikan Pemeriksaan fisik secara
Pada lansia tingkat komprehensif wajib
pendidikan dapat dilakukan meski tidak ada
mempengaruhi pendapatan keluhan berarti yang
uang pensiunan dan dirasakan lansia guna
mekanisme koping yang mengantisipasi penyakit
dilakukan degeneratif.
- Anggota Keluarga
Diperlukan pengkajian
jumlah anggota keluarga 2. Diagnosa Keperawatan yang Dapat
inti dan berapa orang yang Muncul
masih dalam masa a. Manajemen Kesehatan
pembiayaan klien Keluarga Tidak Efektif
- Pekerjaan Terdahulu dan Hal ini berhubungan dengan
Penghasilan kesulitan ekonomi
Pekerjaan lansia sebelum b. Penampilan Peran Tidak
pensiun atau sesudah Efektif
berhenti bekerja perlu Berhubungan dengan faktor
dikaji. Tidak semua ekonomi
pekerjaan apalagi yang c. Koping Tidak Efektif
bukan pegawai mendapat Berhubungan dengan
pensiun. Selain itu jumlah ketidakadekuatan sistem
uang pensiunan juga dapat pendukung atau strategi koping
mempengaruhi tingkat
stress dan depresi pada 3. Peran Perawat Dalam Memberikan
lansia. Asuhan Keperawatan
b. Riwayat Kesehatan Dahulu dan a. Memberikan Pelayanan
Sekarang Konseling
Perlu dikaji terkait penyakit Perawat harus menggunakan
yang pernah diderita untuk teknik komunikasi terapeutik
memprediksi apakah lansia yang tepat untuk memberikan
tersebut terserang lagi di intervensi keperawatan karena
penyakit yang sama pada pada lansia cenderung
kemudian hari atau justru mengalami penurunan
dapat menderita pendapatan akan mudah stress
komplikasi. Hal tersebut dan depresi. Perawat harus
berkaitan dengan mampu menjadi pendengar
pembiayaan yang mungkin yang baik, menunjukkan sikap
akan dibebankan pada empati, memotivasi klien dan
lansia apalagi jika lansia memberikan pujian kepada
klien atas kegiatan yang telah keperawatan yaitu pengumpulan
tercapai. data/pengkajian keperawatan,
b. Mengadakan pelatihan atau diagnosis keperawatan,
Terapi Okupasi perencanaan, implementasi,dan
Perawat di era globalisasi evaluasi.
dituntut untuk dapat terampil
dan kreatif dalam berbagai DAFTAR PUSTAKA
bidang. Karena keterampilan - Alligood, M. R., 2014.
dan tingkat kreatifitas Nursing Theorist and Their
seseorang perawat dapat Work. USA : Elsevier
menjadi role model dan Health Sciences
ditularkan pada kliennya. - Azizah, Lilik ma’rifatul.
c. Advokasi Asuransi Kesehatan 2011. Keperawatan Lanjut
Pemerintah Usia. Edisi Pertama.
Bagi lansia-lansia yang tidak Yogyakarta: Graha Ilmu
memiliki asuransi kesehatan - Ernawati & Sudarji, S.,
sedangkan klien dalam keadaan 2013. Kecemasan
kondisi miskin, maka perawat Menghadapi Kematian
wajib mengadvokasi dari mulai Pada Lanjut Usia.
memberikan penyuluhan Psibernetika Universitas
hingga membantu pendaftaran Bunda Mulya, 6(1)
asuransi kesehatan pemerintah - Hayati, R. & Nurviyandari,
tersebut agar jika lansia sakit
D., 2014. Depresi Ringan
maka tidak akan terlalu Pada Lansia Setelah
dibebani secara finansial.
Memasuki Masa Pensiun.
Depok : Skripsi Universitas
PENUTUP Indonesia
Berdasarkan dari hasil - Kaharingan, E., Bidjuni, H.
pengkajian yang diperoleh maka & Karundeng , M., 2015.
perawat harus benar-benar mampu Pengaruh Penerapan terapi
membina hubungan dengan klien Okupasi Terhadap
lansia agar klien dapat memberikan Kebermaknaan Hidup Pada
keterangan yang dibutuhkan Lansia di Panti Werdha
perawat dengan benar dan jelas. Damai Ranamuut Manado,
Dan berdasarkan konsep proses ejournal Keperawatan (e-
penuaan lansia maka lansia rentan Kp),3(2)
sekali menghadapi berbagai
- King , A. Laura (2010).
permasalahn baik secara fisik
Psikologi Umum. Jakarta:
maupun psikologis. Langkah
Salemba Humanika
penyelesaian masalah secara ilmiah
- PPNI, 2017. Standar
ini disebut dengan proses
Diagnosis Keperawatan
keperawatan. Langkah dalam
Indonesia. Jakarta: DPP
keperawatan mengarah pada hasil
PPNI
spesifik, karakteristik lima proses
- Saam, Z,. W. S. 2012. Memeriksakan Tekanan
Psikologi Keperawatan. Darahnya. JOM PSIK, 1(2)
Jakarta : PT. Raja Grafindo - Yuliani, Agustina, R. &
Persada Rachmawati, K., 2015.
- Septiningsih, D. S. & Pendidikan Kesehatan
Na’imah, T., 2012. Terhadap Pengetahuan
Kesepian Pada Lanjut Lansia dalam
Usia: Studi Tentang Memanfaatkan Posyandu
Bentuk, Faktor Pencetus, Lansia. Jurnal
dan Strategi Koping, Jurnal Keperawatan dan
Psikologi Universitas Kesehatan Unlam, 3 (1)
Diponegoro,11(2)
- Suprapto, H. U. H., 2013.
Konseling Logoterapi
Untuk Meningkatkan
Kebermaknaan Hidup
Lansia. Jurnal Sains&
Prakti Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Malang,
1(2)
- Umah, K., 2012. Terapi
Okupasi : Training
Keterampilan Pengaruhi
Tingkat Depresi Pada
Lansia. Journal of Ners
Community, 3(1)
- Utomo, B., 2010.
Hubungan Antara
Kekuatan Otot dan Daya
Tahan Otot Anggota Gerak
Bawah dengan
Kemampuan Fungsional
Lanjut Usia. Surakarta :
Tesis Universitas Sebelas
Maret
- Wulandhani, S. A.,
Nurcahayati, S. & Lestari,
W., 2014. Hubungan
Dukungan Keluarga
Dengan Motivasi Lansia
Hipertensi dalam

Anda mungkin juga menyukai