BAB-IV
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Disusun oleh:
.
I. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
2
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan
mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-
orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan
atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal,
Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal). Lingkungan
makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang.
3
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Sangatlah penting bagi seseorang yang menekuni bisnis, baik yang
sedang mempelajari bisnis maupun manager yang sudah berpengalaman,
untuk menganalisis lingkungan organisasinya dengan alasan-alasan sebagai
berikut:
1. Pemindaian
4
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
penting dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam
lingkungan yang sangat tidak stabil.
2. Pengawasan
3. Peramalan
4. Penilaian
1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian
dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari
kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi
dan bisnis, serta produk domestic bruto.
5
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
2. Faktor sosial
4. Faktor teknologi
5. Faktor demografi
6
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Lingkungan Industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal
organisasi yang menghasilkan komponen yang secara normal memiliki
implikasi yang relative lebih spesifik dan langsung terhadap operasional
perusahaan.
7
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
a. Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi
dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit
menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru
dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala
yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya.
Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi,
manufaktur, pemasaran, pendanaan, dan hampir terhadap bidang-
bidang lain dalam suatu perusahaan.
b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan
hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan
biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan,
layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan
perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan
identifikasi merek.
c. Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga
untuk memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan
menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun
perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat
menginvansi hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat
besar pada bidang-bidang tertentu dapat membatasi pendatang baru
yang mungkin masuk.
8
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
e. Akses ke saluran distribusi
f. Kebijakan pemerintah
9
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi
e. Pesaing yang berbeda
f. Hambatan pengunduran diri yang tinggi
g. Informasi yang kompleks (Infornational complrxity)
h. Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost)
Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada
sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga
yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-
produk suatu industri.
10
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara
langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:
11
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
1. Peningkatan produktifitas perusahaan-perusahaan dalam wilayah
tertentu
2. Kluster mendorong arah dan langkah inovasi
3. Menciptakan stimulus untuk penciptaan formasi bentuk bisnis baru
yang pada gilirannya akan memperkuat kluster itu sendiri.
12
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh
kapabilitasnya.
1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu
perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh
13
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya
setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di
segmen–segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik ditingkat nasional
maupun internasional, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan
kredit secara umum, ingakat penghasilan yang akan dibelanjakan, serta
kecenderungan belanja masyarakat.
2. Faktor sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan ,
nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang–orang dilingkungan ekstern
perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi,
agama, pendidikan dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berunag pulalah
berbagai jenis permintaan barang. Perubahan sosial dalam peningkatan
perhatian konsumen terhadapa masalah kualitas hidup, pergeseran distribusi
usia populasi.
3. Faktor politik
Arah dan stabilitas perkembangan politik merupakan faktor penting bagi
manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor–faktor politik
menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi
perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan
tentang perdagangan yang adil, undang undang antirust,program perpajakan,
ketentuan upah minimum, kebijakan tentang pulusi serta penetapan harga,dan
banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen
masyarakat umum dan lingkungan.
4. Faktor teknologi
Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus
mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya.
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terjadinya dan
terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau
penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Kunci peramalan
14
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak padapendugaan yang akurat
mengenai kemampuan teknologi masa depan dalam dampaknya yang
mungkin. Analisis menyeluruh mengenai dampak perubahan teknologi baru
terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi persaingan bisnis, dan terhadap
anatr muka bisnis masyarakat.
5. Faktor ekologi
Ketika para manajer strategik membuat peramalan faktor yang paling menonjol
seringkali adalah hubungan timbal balik antara bisnis dan ekologi. Istilah
ekologi mengacu pada hubungan tmbal balik anatar manusia dengan mahluk
lainnya.ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya
disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial
biasanya dinamakan populasi.
15
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Situasi persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan pokok,
yang digambarkan pada gambar diatas. Kekuatan gabungan dari faktor–faktor
ini menentukan posisi laba suatu industri. Persaingan dalam industri sering
dikatakan dalam industri persaingan sempurna.
2. Kekuatan persaingan
Kekuatan atau faktor persaingan terkuat akan menentukan kemampulabaan
suatu industri dan karenanya merupakan faktor paling penting dalam
perumusan strategi. Setiap industri memmiliki struktur yang mendasarinya
yaitu sekumpulan karakteristik dan teknis, yang memunculkan kekuatan–
kekuatan persaingan ini. Penyusunan strategi yang ingin memposisikan
perusahaan nya agar dapat menyesuaikna perusahaan dengan
lingkungannya.
4. Batas industri
a) Masalah dalam menetapkan batas industri
b) Mengembangkan batas industri yang realistik
5. Struktur industri
mendefinisikan batas industri belum lengkap tanpa memahami atribut
strukturalnya. Atribut struktural adalah karakteristik tertentu yang memberikan
khas suatu industri.
16
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Proses analisis lingkungan eksternal harus dilakukan dengan dasar
yang berkelanjutan. Proses ini sama dengan halaman 4 (empat), yang meliputi
empat kegiatan:
1. Scanning → Mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan
dan tren.
2. Monitoring → Menemukan arti melalui observasi secara terus menerus
terhadap perubahan lingkungan & tren.
3. Forecasting → Membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan
perubahan & tren yang dimonitor.
4. Assessing → Menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan
dan tren terhadap strategi dan manajemen perusahaan.
2. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 ( tidak penting ) hingga 1,0 ( sangat
penting ) untuk masing-masing faktor. peluang sering kali diberi bobot
yang lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot
yang tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam.
Penjumlahan seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
17
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor guna
mengindikasikan tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini
dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon perusahaan
superior, 3 = respon perusahaan di atas rata-rata, 2 = respon
perusahaan rata-rata, dan 1 = respon perusahaan buruk. Penting untuk
diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1,2,3,
atau 4.
Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFE, total rata-
rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan
rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi
perusahaan saat ini tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari
ancaman eksternal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan bahwa
perusahaan merespon sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada
dalam industrinya. Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif
mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek
yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.
18
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (2017). Strategic Managemenet Concept and Cases 11th ed.
Dess, Gregory G and G.T. Lumpkin, Alan Eisner. (2016). Strategic Magement,
Text and Cases 3rd ed., International Edition, McGraw Hill Company,
Inc, USA.
Olivier furrer, Howard Thomas and Anna goussevskaia. (2008).
The structure and Evolution of the strategic management field: A content
analysis of 26 years of strategic management research. International
Journal of Management Reviews. 10 (1) pp. 1–23.
Puji Suci, Rahayu. (2015). Esensi Manajemen Strategi. Sidoarjo: Zifatama
Publisher.
19
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id