Anda di halaman 1dari 20

MNC016-MANAJEMEN STRATEGI-MODUL-SESI 4

BAB-IV
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Disusun oleh:

Ridlwan Muttaqin, S.Pd., M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


(STIE INABA)
BANDUNG 2020
Pertemuan-4
Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Strategi:
Mata kuliah ini membahas definisi manajemen stratejik melalui langkah analisis
lingkungan internal dan eksternal, penyusunan visi, misi dan tujuan, pemilihan
strategik generic, strategi corporate, strategi fungsional, staffing dan
penyusunan desain organisasi serta pengukuran kinerja bisnis perusahaan.

Kemampuan Akhir Pertemuan-4:


Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa mampu mengetahui
analisis lingkungan eksternal.

.
I. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1.1 PENJABARAN LINGKUNGAN-EKSTERNAL


Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap
lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi peluang
(opportunities) dan tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan dilakukan analisis lingkungan
adalah agar organisasi dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga
dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi. Pada
dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi menjadi dua elemen utama, yaitu:
lingkungan eksternal dan Lingkungan internal.

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu


strategi yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan
merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
guna menghadapi persaingan.
1
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta
lingkungan industri di luar internal perusahaan yang merupakan suatu peluang
atau hambatan bagi perusahaan. Lingkungan tidak hanya semata-mata
merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga menjelaskan gambaran
keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat
berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di


luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis/ bahkan
ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya
memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi
dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategik, analisis ini di
butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman
saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu
di pergunakan. Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih
lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

2
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan
mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-
orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan
atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal,
Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal). Lingkungan
makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang.

A. Pengertian Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern


badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau
kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi
kinerja bisnis.

Dewasa ini, terminologi “lingkungan“ tidak hanya semata-mata


merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan
gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal
tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek. Begitu
halnya juga dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah
berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga
nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas
karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi. Wilson
(1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yang
luas:

a) Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.


b) Fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari
interprestasi dan persepsi individu.
c) Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan
lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu.

3
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Sangatlah penting bagi seseorang yang menekuni bisnis, baik yang
sedang mempelajari bisnis maupun manager yang sudah berpengalaman,
untuk menganalisis lingkungan organisasinya dengan alasan-alasan sebagai
berikut:

a. Kaidah lingkungan bisnis secara fundamental berpengaruh


terhadap aktifitas bisnis, misalnya terhadap pasar, teknologi dan
tenaga kerja.
b. Aktifitas operasional seperti peluncuran produk baru, rekrutmen
staf, dan kajian teknologi manufaktur membutuhkan identifikasi
faktor-faktor lingkungan dan perusahaan dalam rangka untuk
memastikan kesuksesan bisnis.
c. Laba dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam
kaitannya dengan kondisi lingkungan.
d. Rencana stratejik harus turut mempertimbangkan kemungkinan
adanya perubahan dalam lingkungan bisnis.

B. Analisis terhadap Lingkungan Umum


Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.

Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat


membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan
secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan
melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).

1. Pemindaian

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari


perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-
perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal

4
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
penting dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam
lingkungan yang sangat tidak stabil.

2. Pengawasan

Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-


trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi
pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna
dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3. Peramalan

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak


tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan
dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.

4. Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikasi efek-


efek dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap
manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian
adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi.
Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi
tidak diketahui relevansi kompetitifnya.

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal


organisasi yang menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan
terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain.

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian
dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari
kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi
dan bisnis, serta produk domestic bruto.

5
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
2. Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup


keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-
orang di lingkungan mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya
dikembangkan dari kondiasi cultural, ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis.

3. Faktor politik dan hukum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum


dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik
diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang
wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan
harga serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa tindakan
politik dan hukum juga di desain untuk memberi manfaat dan melindungi
perusahaan.

4. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa,


pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-
praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya.
Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya
antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat,
menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-
nilai dan harapan para stakeholders.

5. Faktor demografi

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut faktor demografi


ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis,
pencampuran etnis serta distribusi pendapatan.

6
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Lingkungan Industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal
organisasi yang menghasilkan komponen yang secara normal memiliki
implikasi yang relative lebih spesifik dan langsung terhadap operasional
perusahaan.

Hal tersebut mempengaruhi dalam hal diantaranya:

1. Perubahan basis konsumen, yang dapat meningkatkan kekuatan


pembeli.
2. Keberagaman dalam karakteristik desain dan kualitas diantara pemain
akan meningkatkan persaingan.
3. Pemain baru.

C. Pengaruh Lima Kekuatan terhadap Probabilitas

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara


lain sebagai berikut:

1. Ancaman dari Pendatang Baru

Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas


baru,keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang
substansial. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya meningkat
sehingga mengurangi kemampuaan. Selain itu, adanya pendatang baru dapat
dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien
serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru

Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada


hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh
pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup
tinggi dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan
yang tajam dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin
tidak akan membawa ancaman yang serius ketika masuk. Terdapat enam
sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:

7
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
a. Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi
dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit
menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru
dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala
yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya.
Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi,
manufaktur, pemasaran, pendanaan, dan hampir terhadap bidang-
bidang lain dalam suatu perusahaan.

b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan
hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan
biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan,
layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan
perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan
identifikasi merek.

c. Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga
untuk memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan
menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun
perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat
menginvansi hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat
besar pada bidang-bidang tertentu dapat membatasi pendatang baru
yang mungkin masuk.

d. Biaya peralihan pemasok


Biaya peralihan pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli
bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok
lainnya.

8
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
e. Akses ke saluran distribusi

Adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi


produknya bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah
ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus
mampu membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui
cara-cara penurunan harga, kerja sama periklanan dan sebagainya
yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas
saluran pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan makin
banyak pesaing yang mengikat saluran ini, jelas akan semakin berat
usaha untuk masuk ke dalam industri.

f. Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri


dengan melakukan pengendalian dan pengawasan. Pemerintah juga
dapat memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara
dan peraturan keamanan.

2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama

Rivalitas diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk


mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan
harga, perang iklan, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada
pelanggan. Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong
perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut. Intensitas
persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor,
diantaranya:

a. Adanya beberapa pesaing yang seimbang


b. Pertumbuhan industri yang lambat
c. Kurangnya diferensiasi

9
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi
e. Pesaing yang berbeda
f. Hambatan pengunduran diri yang tinggi
g. Informasi yang kompleks (Infornational complrxity)
h. Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost)

3. Tekanan dari produk pengganti

Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada
sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga
yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-
produk suatu industri.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:

a. Pembeli membeli dalam jumlah besar


b. Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi
c. Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah
d. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu
untuk membuat produk industri.

5. Kekuatan tawar menawar pemasok


Pemasok memiliki tawar menawar jika :

a. Didominasi oleh sedikit perusahaan


b. Produknya adalah unik
c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d. Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.

1.2 ANALISIS PESAING, KLUSTER DAN KONSEP PERSAINGAN


Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi
tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing

10
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara
langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:

1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-


tujuan masa depannya.
2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh
strateginya saat ini.
3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri,
seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.
4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh
kapabilitasnya.

Kluster (cluster), yaitu konsentrasi geografis dari perusahaan dan


institusi yang saling berkaitan dalam suatu bidang tertentu. Kluster
mencangkup sususnan dari industri yang berkaitan dan entitas lainnya yang
penting dalam kompetisi.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari


subsektor-subsektor manufaktur yang sama. Yang muncul dari studi literatur
adalah jaringan, yang sebagian besar merupakan usaha kecil dan rumah
tangga, yang mengelompok secara spasial. Dalam literatur, jaringan (network)
seperti ini disebut sebagai kawasan industri (industrial district). “District” atau
“kawasan/daerah” menjadi fokus studi tentang bagaimana dan dimana
industri-industri yang berlokasi dan mengelompok. Alfred Marshall merupakan
ekonom pertama yang meneliti tentang kecederungan jenis industri tertentu
untuk berlokasi di daerah-daerah tertentu di Inggris, Jerman dan Negara-
negara lain. Marshall mendefinisikan industry district sebagai suatu kluster
produksi yang terspesialisasi secara geografis. Kluster tersebut mewakili
daerah industry “tradisional” atau daerah industry ala Marshall” yang umumnya
ditemukan di daerah pedesaan dan company towns. Setidaknya ada tiga faktor
yang mempengaruhi kompetisi global, yaitu antara lain:

11
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
1. Peningkatan produktifitas perusahaan-perusahaan dalam wilayah
tertentu
2. Kluster mendorong arah dan langkah inovasi
3. Menciptakan stimulus untuk penciptaan formasi bentuk bisnis baru
yang pada gilirannya akan memperkuat kluster itu sendiri.

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern


badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau
kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi
kinerja bisnis.

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan


peluang. analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan scanning,
monitoring, forecasting, dan assessing. Kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut:

1. Ancaman dari Pendatang Baru


2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama
3. Tekanan dari produk pengganti
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
5. Kekuatan tawar menawar pemasok

Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan


yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan
perlu memahami:

1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-


tujuan masa depannya.
2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan
oleh strateginya saat ini.
3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang
industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.

12
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh
kapabilitasnya.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari


subsektor-subsektor manufaktur yang sama.

1.3 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN


Menurut Pearce dan Robinson (2007) Ada banyak faktor eksternal yang
mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan dan akhirnya
struktur organisasi dan proses internalnya. Faktor–faktor ini yang kita namakan
lingkungan ekstern, dapat dibagi menjadi tiga sub kategori yang saling
berkaitan :

A. Lingkungan jauh (Remote Environment)

1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu
perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh

13
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya
setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di
segmen–segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik ditingkat nasional
maupun internasional, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan
kredit secara umum, ingakat penghasilan yang akan dibelanjakan, serta
kecenderungan belanja masyarakat.

2. Faktor sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan ,
nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang–orang dilingkungan ekstern
perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi,
agama, pendidikan dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berunag pulalah
berbagai jenis permintaan barang. Perubahan sosial dalam peningkatan
perhatian konsumen terhadapa masalah kualitas hidup, pergeseran distribusi
usia populasi.

3. Faktor politik
Arah dan stabilitas perkembangan politik merupakan faktor penting bagi
manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor–faktor politik
menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi
perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan
tentang perdagangan yang adil, undang undang antirust,program perpajakan,
ketentuan upah minimum, kebijakan tentang pulusi serta penetapan harga,dan
banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen
masyarakat umum dan lingkungan.

4. Faktor teknologi
Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus
mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya.
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terjadinya dan
terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau
penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Kunci peramalan

14
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak padapendugaan yang akurat
mengenai kemampuan teknologi masa depan dalam dampaknya yang
mungkin. Analisis menyeluruh mengenai dampak perubahan teknologi baru
terhadap lingkungan jauh, terhadap situasi persaingan bisnis, dan terhadap
anatr muka bisnis masyarakat.

5. Faktor ekologi
Ketika para manajer strategik membuat peramalan faktor yang paling menonjol
seringkali adalah hubungan timbal balik antara bisnis dan ekologi. Istilah
ekologi mengacu pada hubungan tmbal balik anatar manusia dengan mahluk
lainnya.ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya
disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial
biasanya dinamakan populasi.

B. Lingkungan industri (global dan domestik)


1. Bagaimana kekuatan persaingan mempengaruhi strategi
Intisari formulasi strategi adalah menanggulangi persaingan. Tetapi sering kali
kita memandang persaingan terlalu sempit dan pesimistik.

15
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Situasi persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan pokok,
yang digambarkan pada gambar diatas. Kekuatan gabungan dari faktor–faktor
ini menentukan posisi laba suatu industri. Persaingan dalam industri sering
dikatakan dalam industri persaingan sempurna.

2. Kekuatan persaingan
Kekuatan atau faktor persaingan terkuat akan menentukan kemampulabaan
suatu industri dan karenanya merupakan faktor paling penting dalam
perumusan strategi. Setiap industri memmiliki struktur yang mendasarinya
yaitu sekumpulan karakteristik dan teknis, yang memunculkan kekuatan–
kekuatan persaingan ini. Penyusunan strategi yang ingin memposisikan
perusahaan nya agar dapat menyesuaikna perusahaan dengan
lingkungannya.

3. Analisis industri dan analisis persaingan


Merancang strategi yang layak bagi suatu perusahaan menuntut pemahaman
penuh atas industri tempat perusahaan berada dan persaingannya.

4. Batas industri
a) Masalah dalam menetapkan batas industri
b) Mengembangkan batas industri yang realistik

5. Struktur industri
mendefinisikan batas industri belum lengkap tanpa memahami atribut
strukturalnya. Atribut struktural adalah karakteristik tertentu yang memberikan
khas suatu industri.

C. Lingkungan operasional (Global dan Domestik)


1. Pesaing
2. Kreditor
3. Pelanggan
4. Tenaga kerja
5. Pemasok

16
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Proses analisis lingkungan eksternal harus dilakukan dengan dasar
yang berkelanjutan. Proses ini sama dengan halaman 4 (empat), yang meliputi
empat kegiatan:
1. Scanning → Mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan
dan tren.
2. Monitoring → Menemukan arti melalui observasi secara terus menerus
terhadap perubahan lingkungan & tren.
3. Forecasting → Membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan
perubahan & tren yang dimonitor.
4. Assessing → Menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan
dan tren terhadap strategi dan manajemen perusahaan.

1.4 MATRIKS EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL (EFE)


Matriks Evaluasi Faktor Eksternal atau EFE memungkinkan para
penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi,
sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi,
dan persaingan. Menurut David (2017) Matriks IFE dapat disusun dengan lima
tahapan, yaitu :

1. Tuliskan faktor eksternal seperti diidentifikasi dalam proses audit


eksternal. Tuliskan beberapa faktor yang mencakup peluang dan
ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan
peluang lebih dahulu dan kemudian ancaman. Buatlah sespesifik
mungkin, gunakan presentase, rasio dan angka komparatif.

2. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 ( tidak penting ) hingga 1,0 ( sangat
penting ) untuk masing-masing faktor. peluang sering kali diberi bobot
yang lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot
yang tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam.
Penjumlahan seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

17
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor guna
mengindikasikan tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini
dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon perusahaan
superior, 3 = respon perusahaan di atas rata-rata, 2 = respon
perusahaan rata-rata, dan 1 = respon perusahaan buruk. Penting untuk
diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1,2,3,
atau 4.

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk


menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel

5. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel untuk


menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFE, total rata-
rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan
rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi
perusahaan saat ini tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari
ancaman eksternal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan bahwa
perusahaan merespon sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada
dalam industrinya. Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif
mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek
yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.

18
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Anam Miftakhul Huda dan Diana, dkk. (2018). Pengantar Manajemen


Strategik. Bali: Jayapangus Press.

David, Fred R. (2017). Strategic Managemenet Concept and Cases 11th ed.

Dess, Gregory G and G.T. Lumpkin, Alan Eisner. (2016). Strategic Magement,
Text and Cases 3rd ed., International Edition, McGraw Hill Company,
Inc, USA.
Olivier furrer, Howard Thomas and Anna goussevskaia. (2008).
The structure and Evolution of the strategic management field: A content
analysis of 26 years of strategic management research. International
Journal of Management Reviews. 10 (1) pp. 1–23.
Puji Suci, Rahayu. (2015). Esensi Manajemen Strategi. Sidoarjo: Zifatama
Publisher.

Taufiqurokhman. (2016). Manajemen Strategik. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial


dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

19
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai