Anda di halaman 1dari 5

1.

Lingkungan umum
Lingkungan bisnis yang dihadapi Perusahaan perlu dianalisis, maksudnya adalah
untuk mencoba mengidentifikasi peluang (opportunities) bisnis yang perlu dengan segera
mendapat tanggapan dan perhatian eksekutif, dan disaat yang sama diarahkan untuk
mengetahui ancaman (thretas) bisnis yang perlu mendapatkan antisipasi. Untuk itu dalam
analisis lingkungan bisnis, manajemen berusaha untuk mengidentifikasi sejumlah
lingkungan bisnis berusaha mengetahui implikasi manajerial (manajerial implicatons)
yang ditimbulkan baik langsung maupun tak langsung dari berbagai faktor eksternal yang
telah diidentifikasi berpengaruh pada prospek Perusahaan. Diharapkan manejemen akan
memiliki gambaran yang jelas dalam menyiapkan strategi bisnis yang diperlukan untuk
mengantisipasi implikasi manajerial yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.
Pengenalan lingkungan eksternal secara tepat semakin penting karena:1
a. Jumlah faktor yang berpengaruh tidak pernah konstan melainkan selalu
berubah,
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam,
c. Adanya faktor eksternal yang merupakan “kejutan” yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya betapapun cermatnya analisis “SWOT” dilakukan,
d. Kondisi eksternal berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu
dianalisis untuk menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang
akan dihadapi perusahaan. Terdapat dua perspektif untuk mengkonseptualisasilkan
lingkungan eksternal. Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal
sebagai wahana yang menyediakan sumber daya (resources). Perspektif pertama
berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan wahana yang
menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup. Perspektif ini juga
mengandung makna potensi eksternal dalam mengancam sumber daya internal yang
dimiliki perusahaan. Pemogokan, deregulasi, perubahan undang-undang, misalnya,
berpotensi merusak sumber daya internal yang dimiliki perusahaan. Perspektif kedua
mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty).

1
Slamet . Riyanto, “Analisis Pengaruh Lingkungan Internal Dan Eksternal Terhadap Keunggulan Bersaing Dan
Kinerja Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di Madiun,” JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi). 5, no. 3 (2018): 159–68, https://doi.org/10.35794/jmbi.v5i3.21707.
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit
diramalkan perubahannya. Hal ini berhubungan dengan kemampuan anggota
organisasi dalam pengambilan keputusan.

Lingkungan Ekternal Langsung


a. Lingkungan eksternal langsung merupakan kekuatan-kekuatan yang berada luar
kemampuan atau kendali perusahaan yang berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja organisasi dan manajemen.
b. Pemasok berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Manajemen perlu menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok
untuk menjamin bahwa proses dan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
c. Pelanggan atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-
beda. Perbedaan itu disebabkan karena mereka memiliki latar belakang budaya,
ekonomi, dan pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu manajemen perlu
mengamati setiap perubahan perilaku dari konsumennya. Dalam organisasi
bisnis jasa seperti transportasi, perhatian terhadap aspek-aspek yang
mempengaruhi kepuasan komsumen menjadi sangat strategis.
d. Lembaga keuangan. Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus
penyedia sumber dana dan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dewan
ini telah banyak muncul lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan
pinjamam dana bagi perusahaan yang membutuhkannya.
e. Pesaing. Persaingan yang semakin ketat mununtut manajemen untuk
memperhatikan para pesaingnya. Manajemen harus terus waspada dan
mengawasi setiap gerak-gerik pesaing. Dengan demikian, manajemen akan bisa
menetukan strategi apa yang harus diambil untuk bisa bertahan dan
memenangkan  persaingnnya.

Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan


makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia,
langganan, para pesaing, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain
sebagainya.
2. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh
tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik,
social, dan lain sebagainya.
2. Manfaat Pengenalan Lingkungan
Analisis lingkungan eksternal perlu dilakukan untuk mengidentifikasi peluang-
peluang dan ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu organisasi terhadap perubahan
lingkungan eksternal perusahaan sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna
mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar atau
meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul. David (2010: 120),
mengatakan faktor-faktor kekuatan eksternal utama (external force) dalam melakukan
analisis lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori:2
1. kekuatan ekonomi,
2. kekuatan sosial,
3. kekuatan politik,
4. kekuatan teknologi, dan
5. kekuatan kompetitif.

Kelima kategori ini memiliki elemen penting yang harus dipertimbangkan oleh
pembuat keputusan strategi dalam menganalisa lingkungan eksternal perusahaan.
Selain itu analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Proses
yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah
dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).

Evaluasi lingkungan membantu organisasi dalam mendeteksi efek potensial. Itu


bisa menimbulkan bahaya atau peluang. Ini membantu mereka dalam mengantisipasi
perubahan di lingkungan mereka. Menggunakan pemindaian lingkungan memiliki
sejumlah keuntungan, termasuk yang berikut:
- Memprediksi masa depan
- Mengenali ancaman dan membiarkannya mengembangkan strategi respons

2
Dedi Septiadi Gunawan, Taher Alhabsji, and Kusdi Rahardjo, “ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN
INTERNAL DALAM MENYUSUN STRATEGI PERUSAHAAN (Studi Perencanaan Strategi Komoditi Kelapa Sawit
Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)),” Profit 09, no. 01 (2015): 22–33,
https://doi.org/10.21776/ub.profit.2015.009.01.3.
- Membantu pencapaian tujuan bisnis
- Meningkatkan efektivitas organisasi
Manfaat Manajemen Strategik Menurut (Kuncoro, 2005) terdapat beberapa manfaat
manajemen strategik untuk sebuah organisasi.3
1. Manajemen strategik sebagai formulasi strategik untuk meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam mencegah masalah organisasi.
2. Manajemen strategik akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena
interaksi kelompok dalam perusahaan menghasilkan fariasi strategi yang lebih
banyak.
3. Dengan dilibatkanya karyawan dalam formulasi strategik akan meningkatkan
pemahaman mereka mengenai hubungan produktivitas dan bonus dalam
setiap rencana strategik, dan pada giliranya meningkatkan motivasi karyawan.
4. Manajemen strategik dapat mengurangi penolakan atas perubahaan yang
dapat memberikan dampak positif pada organisasi.

Daftar pustaka

Ii, B A B. “Mm201886,” 2001, 7–30.

Riyanto, Slamet . “Analisis Pengaruh Lingkungan Internal Dan Eksternal Terhadap


Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di Madiun.” JMBI
UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi). 5,
no. 3 (2018): 159–68. https://doi.org/10.35794/jmbi.v5i3.21707.

Septiadi Gunawan, Dedi, Taher Alhabsji, and Kusdi Rahardjo. “ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM MENYUSUN STRATEGI PERUSAHAAN
(Studi Perencanaan Strategi Komoditi Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero)).” Profit 09, no. 01 (2015): 22–33.

3
B A B Ii, “Mm201886,” 2001, 7–30.
https://doi.org/10.21776/ub.profit.2015.009.01.3.

Anda mungkin juga menyukai