Anda di halaman 1dari 43

lingkungan

Pengertian
Lingkungan adalah salah satu faktor terpenting untuk
menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Untuk
membuat tujuan, sasaran, dan strategi yang akan diambil,
diperlukan analisis yang mendalam dan menyeluruh mengenai
lingkungan di mana lembaga itu berada. Lingkungan ini
meliputi dana, sarana dan prasana, serta waktu dan tenang.
Mengahadapi kenyataan demikian, manajemen suatu organisasi
perlu mengadakan analisis lingkungan agar dapat menentukan
kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber yang
dimilikinya.
Tujuan dan peran analisis lingkungan
Menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan faktor- faktor
yang berada di luar maupun di dalam organisasi yang dapat
memengaruhi kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah contoh tujuan analisis
lingkungan dari beberapa perusahaan.
- Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai
masalah-masalah krits dala lingkungan bagi manajemen
perusahaan.
- Untuk menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan
organisasi, kemudian mencoba masukannya ke dalam
pengambilan keputusan organisasi.
- Untuk mengenali masalah-masalah mendesak yang
signifikan bagi perusahaan dan memberikan prioritas terhadap
masalah tersebut serta mengembangkan suatu rencana
untuk menanganginya.

Analisis lingkungan bertujuan untuk menilai lingkungan


organisasi secara keseluruhan. Baik faktor yang berada di
luar organisasi maupun yang berada di dalam organisasi
yang semuanya mempengaruhi kemajuan organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peran atau fungsi
analisis lingkungan adalah sebagai berikut.
- Policy—Oriented Role
Peran analisis yang berorientasi pada kebiakan manajemen atas
dan bertujuan untuk memperbaiki kinerja organissi dengan
memberikan informasi bagi manajemen tingkat atas tentang
kecenderungan utama yang muncul dalam lingkungan.
- Integrated Strategic—Planning Role
Peran ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
dengan membuat manajemen tingkat atas dan manajer divisi
menyadari segala isu yang terjadi di lingkungan perusahaan
yang memiliki implikasi langsung pada proses perencanaan.
- Functional—Oriented Role
Peran ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
dengan menyediakan informasi lingkungan yang memberi
perhatian pada efektivitas kinerja fungsi organisasi tertentu.
Peran ini berorientasi pada masalah tertentu dalam perusahaan
yang menjadi target utama.

Peramalan lingkungan
Perubahan dalam semua segi kehidupan manusia termasuk
lingkungan eksternal bisnis di masa depan akan terjadi dengan
demikian cepat dan menyeluruh sehingga intensitas perubahan
yang sudah dialami selama ini akan tampak seperti pengalaman
orang tang berjaln-jalan di taman. Jika pandangan tersebut
diterima oleh kalangan manajemen, berarti tanggung jawab
yang berat dan harus dipikul oleh para pengambil keputusan
strategik adalah untuk menjamin bahwa perusahaan yang
mereka pimpin mampu tidaknya bertahan sehingga memiliki
sikap antisipatif dan adaptif sedemikian rupa dan siap untuk
memnafaatkan perubahan yang sedang terjadi itu sebagai
peluang untuk bertumbuh dan meraih keuntungan.
Pengambil keputusan strategik perlu memiliki dan
mengembangka keterampilan dalam memperkirakan dan
meramalkan perubahan yang akan terjadi pada lingkungan
eksternalnya. Keterampilan yang dimaksud berkaitan erat
dengan kemampuan memanfaatkan peluang mengeali berbagai
kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal
tersebut, langkah-langkah yang perlu diambil antara lain:
- Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi
perusahaan.
- Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan
teknik peramalan.
- Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi
tentang lingkungan.
- Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses
manajemen.
- Memantau aspek-aspek kritis dari pengelolaan
peramalan.

analisis lingkungan eksternal


Identifikasi analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai
faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya
kesempatan bisnis atau bahkan ancaman bagi perusahaan. Bagi
pengembangan strategik, analisis ini dibutuhkan tidak hanya
terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja,
tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil
analaisis itu dipergunakan. Manajer puncak membutuhkan
diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis leingkungan eksternal.
Lingkungan umum
Suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas.
Faktor-faktor tersebut di antaranya.
- Faktor ekonomi
Berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk
dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk perusahaan.
- Faktor sosial
Mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai,
sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-
orang di lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
- Faktor politik dan hukum
Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-
parameter hukum dan bagaimana pengaturan perusahaan
harus beroperasi.
- Faktor teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya
kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan
organisasi, tetapi dapat juga sebagai ancaman bagi
kelangsungan produk yang sudah ada.
- Faktor pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk
dari produsen ke konsumen sangat besar. Alat kendali
pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiskal dan
moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi
dinamika bisnis.
- Faktor demografi
Faktor demografi ini di antaranya adalah ukuran populasi,
struktur umum, distribusi geografis
percampuran etnis, serta distribusi penjualan.

Lingkungan industri
Lingkungan industri adalah lingkungan dari lingkungan
eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen
yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih
spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih
menentukan atiran persaingan dibandingkan dengan analisis
lingkungan umum karena kekuatan lingkungan umum dalam
mempengaruhi persaingan sifatnya sangat relatif.

Melakukan analisis lingkungan eksternal


Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman
yang mungkin membawa dampak nyata terhadap perusahaan,
lingkungan kerja, dan yang tidak berhubungan langsung
(lingkungan sosial).
Peluang adalah kondisi sekarang atau masa depan lingkungan
yang menguntungkan organisasi pada saat ini atau pada
luaran potensial. Kondisi yang menguntungkan ini terdiri atas
perubahan-perubahan hukum yang mengurangi persaingan
peningkatan jumlah langganan, dan pengenalan teknologi baru
sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan
ekspolitasi, mengembangkan hubungan dengan pemasok, dan
lain-lain. Peluang harus dapat ditentukan tidak semata-mata
pada kondisi sekarang, tetapi juga dalam jangka
panjang dan bagaimana pengaruhnya bagi perusahaan atau
organisasi.
Ancaman adalah kekuatan eksternal negatif yang merintang
kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan
tujuan perusahaan. Ancaman tersebut mencakup masuknya
kekuatan pesaing pada pasar industri yang selama ini dilayani,
penurunan jumlah pelanggan, engenalan teknologi baru
untuk mempertahankan produk lama. Banyaknya regulasi
akan mendesak kemampuan perusahaan untuk bersaing atau
mencari pemasok yang dapat dipercaya.
Interaksi antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
menjadi penyusunan dalam penggunaan analisis SWOT
sebagai bagian dari rencana strategik. Denman analisis ini, para
manajer dalam melihat secara objektif perusahaan dan
lingkungan tempat beroperasi serta menunjukkan adanya isu-
isu mendasar untuk mencapai keberhasilan perusahaan pada
masa yang akan datang.

Analisis dan diagnosis lingkungan eksternal


Pada lingkungan eksterna perlu dilakukan analisis dan
diagnosis, yaitu:
- Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai
faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya
kesempatan bisnis atau bahkan ancaman bagi perusahaan.
Terdapat tiga cara dalam melakukan analisis terhadap
lingkungan eksternal perusahaan, yaitu:
o Pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari
berbagai sumber
Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan
formal maupun informal. Sumber data bagi perusahaan
informasi verbal mencakup penggunaan media elektronik,
karyawan, pelanggan, erantara, pesaing, konsultan, dan
juru bicara pemerintah yang ditunjuk. Sementara informasi
tertulis, yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber
informasi yang telah diperispakan oleh pihak lain untuk
tujuan yang beragam. Informasi semacam ini bersumber dari
surat kabar jurnal, dan beberapa publikasi yang lain.
o Merancang sistem informasi manajemen dalam
organisasi
Pengertian sistem informasi manajemen diarahkan pada
penciptaan dua kelompok utama, yaitu sistem pendukung
keputusan (Decesion Support System/DCS) dan sistem
informasi strategik (Strategic Informastion System/SIS). DSS
adalah sistem informasi yang dirancang untuk
membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan
dalam kondisi yang unik dan data tdak terstruktur.
Sementara itu, sistem informasi stratetik adalah suatu
sistem yang dirancang untuk membantu manajemen
puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi
yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
o Melakukan perkiraan secara formal
Umumnya perkiraan ini banyak dulakukan oleh konsultan
tertentu atas permintaan piak manajemen. Akhir-akhir ini
juga berkemang konsultan yang bergabung untuk
membuat berbagai kajian dan
prospek atau bahkan meramal kegiatan bisnis pada masa
yang akan datang.
- Proses diagnososi lingkungan eksternal
Proses diagnosisi lingkungan eksternal pada prinsipnya
merupakan kelanjutan dari proses analisis. Dalam arti luas,
proses diagnosisi meberi penilaian yang signifikan terhadap
berbagai kesempatan dan ancaman yang ditemukan
selama proses analisis lingkungan. Elemen kunci diagnosisi
adalah kemampuan manajer puncak untuk menentukan
informasi yang dapat diabaikan kemudian mengevaluasi
jenis informasi yang dioandang relevan dengan
kepentingan organisasi. Hanya saja yang diperlukan dalam
proses diagnosis saat ini adalah pemahaman atas berbagai
faktor penentu hasil diagnosisi yang di antaranya adalah
karakteristik individu dari seorang manajer
strategik, pengaruh pekerjaan, dinamika kelompok, dan
faktor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan
manajerial.

Pengertian lingkungan organisasi


Lingkungan organisasi adalah semua faktor, baik di dalam
maupun di luar organisasi, yang dapat mempengaruhi sebagian
atau keseluruhan suatu organisasi.

Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi
yang relevan untuk operasi. Unsur-unsur di luar organisasi
sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap
organisasi. Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau
memenuhi kebutuhannya sendiri. Organisasi mengambil
input seperti bahan baku , uang, tenaga kerja dan energi dari
lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi produk atau
jasa sebagai output. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua
yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.

Analisis lingkungan eksternal


Mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang
mengarah pada munculnya kesempatan bisnis/bahkan
ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan
eksternal berupaya memilah permasalahan global yang
dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan
antar bagian. Bagi pengembangan strategik, analisis ini di
butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis
kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan
dari mana dan untuk apa hasil analisis itu dipergunakan. Oleh
karena itu, manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih
lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

analisis Diagnosis Disparitas Strategik


Analisis
Identifikasi strategi yng dipergunakan untuk mengkaitkan
berbagai variable lingkungan saat ini. Apa asumsi/prediksi
tentang lingkungan yang berpengaruh terhadap perusahaan
saat ini Memperkirakan kondisi lingkungan di masa datang.
Apakah asumsi/prediksi yang di pergunakan sama yang
dilakukan pada tahap 1. Apakah masih terdapat celah atau
disparitas?
Diagnosis....Apakah disparitas strategic antara kondisi
lingkungan saat ini dan di masa yang akan datang cukup
signifikan untuk mempertimbangkan bagi kepentingan
perusahaan? Apakah perubahan strategi perlu di lakukan untuk
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan?Apakah perlua
danya upaya khusus untuk mengurangi disparitas strategic
yang terjadi?

Lingkungkan umum (General Environment)


Adalah kumpulan dari berbagai factor lingkunagan makro-
eksternal,baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mempengaruuhi dinamika pada perusahaan. Lingkungan umum
dapat di kelompokan dalam 3 sektor utama : social- ekonomi,
teknologi dan pemerintah.
Pada setiap sektor lingkungan terdapat banyak sub faktor
yang masing-masing salaing berinteraksi membentuk satu
kekuatan yang pada akhirnya mempengaruhi strategic manager
dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai konsekuensinya
maka terdapat berbagai macam cara yang dapat di pergunakan
untuk menganalisis dan mendiagnosis kondisi makro
eksternal.

Sektor Sosial Ekonomi


Akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah
permintaan produk dan besarnya biaya yang di keluarkan
untuk menghasilkan produk perusahaan. Kondisi perusahaan,
pengaruh iklim dan lingkungan social dapat membantu/
memperlambat pencapaian tujuan perusahaan
Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat
ini dan keakurasian dlm pemperkirakan akan sangat
berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan
perancangan strategi perusahaan. Factor kondisi perekonomian
mencangkup:
- Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti
despresi, resesi, recovery, dan tahap kemakmuran
- Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu
yang mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan sangat
terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga dan
tingkat upah karyawan
- Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya
akan sangat berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku
bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di bayarkan oleh
perusahaan
- Informasi tetntang neraca pembayaran dan volume
neraca perdagangan antar Negara

Kondisi alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya
.namun kondisi alam tdk dpt di abaikan begitu saja dlm
perencanaaan strategi bisnis

Kondisi sosial
Beberapa contoh bagaiana factor sosial-ekonomi dapat
menimbulkan keseatan dan ancaman bagi perusahaan seperti;
- Keberhasilan program keluarga berenccana dalam
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia
sanagt berpengaruh terhadap pola kebiasaan
perilaku masyarakat. Pemahaan ats norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera dalam banyak hal telah menggantikan
konsepsi tentang banyak anak banyak rejeki
- Keberhasilan laju pertumbuhan penduduk
berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang
mampu di selesaikan leh masyarakat.pengaruh terbesar dari
meningkatnya angka melek huruf pd masyarakat adalah
munculnya sikap dan pandangan bagi baru masyarakat tentang
jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg
di harapkan dari bekerja

Sektor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya
kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan
organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi kelangsungan
produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di
pergunakan sebagai pendobrak yang mampu menciptakan
kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis anta
ra laim : computer,transitor, perkembangan teknik genetika
tanaman dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu
perubahan teknologi sudah tentu berpengaruh terhadap siklus
kehidupan produk. Ketetapan dan penilaian aiklus kehidupan
produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang
tepat untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi produk
yang ada. Dalam kasus ini maka pengamatan lingkungan atau di
kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk tetap
mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga
akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi
dan kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk
melayani segmen pasar yang di pilih . Tingkat kecepatan atau
kterlambatan dalam mengantisipasi perubahan teknologi dalam
banyak hal adalah merupakan fungsi dari kreativitas
sumberdaya mansia,tingkat reseptif perusahaan dalam industri
dan ketersediaan sumber dana untuk membiayaai kegiatan
penelitian dan pengembangan serta operasional.

Sektor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari
produsen ke konsumen sangat besar . Campur tangan
pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam
rangkaian kegiatan produksi.Alat kendali pemerintah melalui
berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup
efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah
juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata
niaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi
penggunaan tenaa kerja dan pengendalian supply produk.
Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan
kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis.
Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai
kesempatan bisnis yang di timbulkan dari sector pemerintah :
- Pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar
bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat di gunakan
sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector social-
ekonomi . Meningkatnya anggaran pembangunan dari
pemerintah ini menunjukan seakin banyak kebutuhan produk
yang akan di peruntukan bagi masyarakat dalam bentuk
praserana fisik dan bentuk pengueluaran lainnya.
- Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari
adanya praktik tidak sehat adlam berbagai kegiatan bisnis
yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya
juga berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan
ekonomi domestic.

Cara Melakukan analisis lingkungan


Teknik Analisis Lingkungan
Bagi manajer puncak hal yang penting yang perlu di amati atas
faktor lingkungan terutama adalah bentuk, fungsi, dan
keterkaitan antar sektor.
- Cara pertama yang dapat di pergunakan untuk
menganalisis lingkungan adalah melalui pengumpulan
informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber.
Informassi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan
formal maupun informal. Sumber data bagi pengumpulan
informasi verbal mencangkup penggunaan media elektronik,
karyawan, pelanggan, perantara, pesaing, konsultan, dan juru
bicara pemerintah yang ditunjuk. Sementara informasi
tertulis yaitu segala sesuatu yang dpat di baca dari
sumber informasi yang telah di persiapkan oleh pihak lain
untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini
bersumber dari surat kabar,journal dan beberapa publikasi lain
yang bersedia.
- Cara kedua dapat ditempuh oleh manajer puncak untruk
mendeteksi factor lingkungan adalah dengan cara meran- cang
system inforamasi manajemen dalam organisasi. Pengertian
system informasi manajemen di arahkan pada
penciptaan dua kelompok utama : Sistem pendukung kepitusan
(Decision Support System) dan system informasi strategic
(Strategic Information System ).
DDS adalah system informasi yang dirancang untuk membantu
pihak manajemen dalam penambilan keputusan dalam kondisi
yang unik dan data tidak terstruktur. DDS akan anyak di
pergunakandalam menghadapi situasi yang tidak terduga
yang membutuhkan informasi secara cepat,akurat,serta
relevan dengan permasalahan yang di hadapi oleh pihak
manajemen. Contoh aplikasi DDS adalah waktu perusahaan
mengadakan merger dan akuisisi. Sedangkan system informasi
strategic adalah suatu system informasi yang dirancang untuk
membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan
menggunakan informasi yang di perlukan bagi kepentingan
organisasi. Oleh karena manajemen puncak dalam mendapatkan
dan menggunakan informasi yang di perlukan bagi kepentingan
organisasi. Oleh karena manajemen puncak harus dapat
memahami tentang kegiatan operasional pada seluruh unit
bisnis yang u tama maka system ini secara khusus dirancang
untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan tanpa
harus di jejali dengan berbagai informasi detail yang kadang
kala tidak di perlukan.
- Cara ketiga adalah dengan melakukan pemkiraan secara
formal. Pada umumnya perkiraan ini banyak dilakukan oleh
konsultan tertentu atas permintaan pihak manajemen
.Pada akhir-akhir ini juga berkenmbang konsultan yang
bergabung untuk membuat berbagai kajian dan prospek atau
bahkan meramal kegiatan bisnis dimasa yyang akan datang.
Proses Diagnosis Lingkungan
Pada prinsipnya merupakan kelanjutan proses analisis.
Dalam arti luas proses dfiagnosis mem beri penilaian yang
signifikan terhadap berbagai kesempatan dan ancaman
yang ditemukan selama proses analisis lingkungan. Elemen
kunci diagnosis adalah kemampuan manager puncak unrtuk
menentukan informasi yang mana dapat diabaikan kemudian
mengevaluasi jenis informasi yang dipandang relevan dengan
kepentingan organisasi. Hanya saja barangkali kini di perlukan
dalam proses diagnosis adalah pemahaman atas berbagai
factor penen tu hasil diagnosis lingkungan.Berbagai factor
tersebut diantaranya adalah karakteristik individu seolrang
strategic manager, pengaruh pekerjaan, dinamika kelompok,
dan factor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan
managerial.

Matriks efe (efe Matrix)


Matriks Evaluasi Faktor Eksternal atau EFE memungkinkan
para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Menurut
David (2006 ) Matriks IFE dapat disusun dengan lima tahapan,
yaitu :
- Tuliskan faktor eksternal seperti diidentifikasi dalam
proses audit eksternal. Tuliskan beberapa faktor yang
mencakup peluang dan ancaman yang mempengaruhi
perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang lebih dahulu
dan kemudian ancaman. Buatlah sespesifik
mungkin, gunakan presentase, rasio dan angka
komparatif.
- Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting)
hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing–masing faktor.
peluang sering kali diberi bobot yang lebih tinggi dari
ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot yang tinggi
jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Penjumlahan
seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
- Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing–masing
faktor guna mengindikasikan tentang seberapa efektif strategi
perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana
4 = respon perusahaan superior,
3 = respon perusahaan di atas rata–rata, 2 = respon perusahaan
rata–rata, dan 1 = respon perusahaan buruk. Penting untuk
diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi
peringkat 1,2,3, atau 4.
- Kalikan masing–masing bobot faktor dengan peringkat
untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing– masing
variabel
- Jumlahkan rata–rata tertimbang untuk masing–masing
variabel untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk
organisasi.

Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam


matriks EFE, total rata–rata tertimbang berkisar antara yang
terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan rata–rata 2,5. Total
rata–rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi
perusahaan saat ini tidak memanfaatkan peluang atau tidak
Contoh Matriks EFE ( External Factor Evaluation )

PELUANG BOBOT RATING SKOR


Peluang 1
Peluang 2
Peluang 3
Peluang 4
ANCAMAN BOBOT RATING SKOR
Ancaman 1
Ancaman 2
Ancaman 3
Ancaman 4
Total Skor Pembobotan
Sumber : David ( 2006 )

menghindari ancaman eksternal, sementara total nilai di atas


2,5 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon sangat baik
terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.
Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil
keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan
efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.
AnaliSiS lingkungan
ekSternal Mikro

analisis lingkungan Makro dan Mikro


Analisis lingkungan pemasaran terdiri dari analisis lingkungan
makro dan lingkungan mikro.

1. Lingkungan Makro
Dalam lingkungan makro terdapat kekuatan-kekuatan
uncontrollable yang dapat memberikan peluang atau
menimbulkan ancaman bagi perusahaan sehingga perlu
dicermati dan ditanggapi oleh perusahaan. Kekuatan-kekuatan
lingkungan yang dapat berpengaruh pada proses pengambilan
keputusan dalam perencanaan pemasaran, antara lain:
a. Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta
karakteristik distribusinya. Perusahaan perlu melihat
kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya
karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan
dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan
tingkat jumlah kelahiran bayi yang meningkat merupakan
informasi penting bagi pemasar untuk mengetahui adanya
potensi pasar akan produk perlengkapan bayi dan susu
formula.

b. Kondisi ekonomi
Hal-hal yang terkait antara lain distribusi pendapatan,
tabungan, hutang atau ketersediaan kredit. Pemasar perlu
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan utama
dalam pendapatan dan pola pengeluaran rumah tangga yang
dipengaruhi oleh faktor tingkat harga dan inflasi. Misal, di
saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai oleh adanya
peningkatan harga barang-barang di pasaran, maka tingkat
konsumsi masyarakat cenderung menurun dan tingkat
minat untuk menabung menjadi tinggi.

c. Lingkungan teknologi
Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya
hidup dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya
inovasi penelitian dan pengembangan (R&D) untuk
menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang berorientasi
pasar karena adanya kebutuhan konsumen yang perlu
terpenuhi. Misal adanya perkembangan teknologi informasi dan
adanya gaya hidup yang menuntut kepraktisan
menuntut pemasar untuk lebih menawarkan program
pemasaran terutama kebijakan pendistribusian produk malalui
fasilitas internet atau electronic marketing seperti internet
based stores, electronic catalog, video marketing, mail
marketing atau cybermalls.

d. Politik dan hukum


Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh
perkembangan dalam lingkungan politis yang terdiri dari
hukum, badan pemerintah dan kelompok berpengaruh.
Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi
kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang tidak
terkendalikan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara
lebih intensif.

e. Sosial dan budaya


Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial,
keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu
mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi
program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan
menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan
periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan
glamour.

f. Lingkungan fisik atau alam


Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan
sumber daya alam, pelestarian lingkungan, dan
meningkatnya polusi dan biaya energi untuk penentuan
program pemasaran suatu produk. Misal dengan adanya isu-isu
gerakan hijau untuk perlindungan alam (green marketing),
sebaiknya perusahaan menciptakan kemasan produk yang
ramah lingkungan (bukan berasal dari bahan baku yang
susah diuraikan secara biologis, tidak menimbulkan efek
rumah kaca/ merusak lapisan ozon).

2. Lingkungan Mikro
Yang dimaksud dengan lingkungan mikro adalah faktor- faktor
lingkungan di luar perusahaan yang memberi pengaruh secara
langsung dan cukup kuat pada perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan pemasaran. Seperti lingkungan makro,
lingkungan mikro ini juga merupakan faktor yang tidak dapat
dikendalikan, walau tidak tertutup kemungkinan bagi
perusahaan juga dapat mempengaruhi secara timbal balik pada
faktor-faktor lingkungan mikro.

a. Pemasok
Pemasok merupakan suatu lembaga yang membantu
perusahaan dalam memasok kebutuhan perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa. Kerjasama antara pemasok
dengan perusahaan memberikan pengaruh positif satu
sama lain. Pemasok memberi pengaruh pada nilai pelanggan
terutama yang terkait dengan masalah ketersediaan bahan
baku produksi dan penghantaran hasil produksi.

b. Perantara pemasaran
Perantara pemasaran memberi pengaruh yang cukup kuat
terhadap kesuksesan upaya pemasaran perusahaan, karena
terkait dengan proses pendistribusian, penjualan, dan
pengenalan produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan
kepada konsumen akhir. Perantara pemasaran bisanya lebih
mengetahui keadaan pasar karena terdiri dari para distributor
dan pengecer yang berhubungan langsung dengan pembeli atau
konsumen.

c. Pelanggan
Perusahaan perlu mengetahui karakteristik dan keinginan
pelanggannya yang merupakan para pembeli produk dan
jasa yang ditawarkan. Perusahaan harus berusaha
mengutamakan kepuasan kepada pelanggannya dengan
menawarkan produk dan jasa yang sesuai kebutuhan dan
keinginannya. Dalam hal ini masalah konsumerisme menjadi
sesuatu yang penting untuk melindungi konsumen secara
hukum dari propaganda palsu perusahaan yang mengutamakan
keuntungan yang besar dalam jangka pendek.

d. Pesaing
Lingkungan persaingan sangat mempengaruhi kesuksesan
usaha pemasaran suatu perusahaan untuk meraih pasar
sasarannya. Perusahaan perlu mengetahui berbagai
karakteristik dalam lingkungan persaingannya seperti struktur
industri, strategi pemasaran para pesaing, tingkat atau ukuran
persaingan, dan aspek persaingan lainnya untuk memberikan
nilai yang lebih kepada pelanggannya dibanding pesaing.
e. Publik
Yaitu terdiri dari kelompok masyarakat yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan, seperti karyawan,
pemegang saham, lembaga keuangan, masyarakat, media
massa, dan lembaga swadaya masyarakat.

Berbagai kekuatan dalam lingkungan


eksternal Mikro/industri.
1. Analisis Perilaku Konsumen
Dalam menganalisis peluang pasar, pemasar juga perlu
melalukan analisis perilaku konsumen untuk mengidentifikasi
perilaku beli konsumen dan proses pembeliannya beserta
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
pembelian. Tujuan pemasaran adalah untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan
pemahaman tentang perilaku konsumen untuk mempelajari
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih,
membeli, menggunakan barang, jasa dan ide untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka. Pemasar perlu mempelajari
keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku beli konsumen.

Model Perilaku Konsumen


Pada dasarnya terdapat dua faktor penentu yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu kekuatan
lingkungan dan faktor-faktor individual.
1) Kekuatan lingkungan mencakup: (a) budaya, (b) sub
budaya, (c) kelas sosial, (d) kelompok referensi, (e)
keluarga, (f ) faktor-faktor situasional, (g) nilai-nilai,
norma dan peranan sosial, dan (h) variabel-variabel
bauran pemasaran
2) Faktor-faktor individual mencakup: (a) persepsi, (b) motif,
(c)pengilahan informasi, (d) pembelajaran, (e) sikap dan
keyakinan, (f) kepribadian, (g) pengalaman, dan (h) konsep diri.

1. Kekuatan-kekuatan Lingkungan
Faktor Budaya
Budaya merupakan determinan atau penentu yang paling
fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang.
Serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
seseorang didapat melalui keluarganya dan lembaga-lembaga
sosial lainnya. Seorang anak yang tumbuh di Asia mendapatkan
pemahaman tata sulila dan penghormatan yang lebih kepada
orang tuanya dan orang yang berumur lebih tua. Dari sini
kebutuhan yang spesifik terkait dengan perilaku seseorang
pun menjadi berkembang. Anak selalu pergi ke masjid/musola
lebih membutuhkan sarung dan peci dibanding permainan PS
(play station).

Sub-budaya
Sub-budaya terdiri juga berperan dalam pembentukan
perilaku seperti suku bangsa, agama, dan wilayah geografis.

Kelas sosial
Kelas sosial dalam masyarakat mempunyai karakteristik nilai,
minat, dan perilaku yang homogen seperti pekerjaan,
penghasilan, kekayaan, pendidikan dan orientasi nilai. Kelas
sosial membentuk perilaku konsumen dalam menentukan
preferensi produk dan merek dari pakaian, perabotan rumah,
kendaraan dan kegiatan waktu luang.

Kelompok Referensi
Kelompok referensi yang merupakan kelompok dimana
sesorang tinggal atau berinteraksi dapat memberi pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.
Tingkat pengaruh kelompok referensi bervariasi antar produk
dan merk. Menurut hasil penelitian, kelompok referensi sangat
kuat pengaruhnya terhadap produk mobil dan televisi.

Keluarga
Keluarga merupakan kelompok utama yang paling berpengaruh
tehadap perilaku seseorang. Para pemasar tertarik untuk
mengetahui peran dan pengaruh dari anggota keluarga dalam
pembelian berbagai produk atau jasa. Selanjutnya dalam
pengambilan keputusan pembelian suatu produk, peranan
dan pengaruh seseorang dalam kelompoknya adalah sebagai
berikut:
a) Sebagai initiator, yaitu seseorang yang menyarankan
membeli suatu produk.
b) Sebagai influencer, yaitu seseorang yang mempengaruhi
keputusan akhir pembelian suatu produk.
c) Sebagai decider, yaitu seseorang yang memutuskan
pembelian suatu produk.
d) Sebagai purchaser, yaitu seseorang yang bertugas
melakukan pembelian.
e) Sebagai user, yaitu seseorang yang memakai produk
yang dibeli.
Kelima fungsi di atas merupakan decision making units, yaitu
orang atau sekelompok orang yang mempunyai tujuan sama
dalam proses pengambilan keputusan dan diharapkan dapat
bersama-sama memikul resiko yang ditimbulkan. Seorang
pemasar harus mengetahui peranan dan pengaruh seseorang
dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Misal,
dalam pengambilan keputusan untuk produk yang mahal,
seperti pembelian mobil, televisi, asuransi jiwa, peran suami
biasanya lebih dominan yaitu sebagai decider dan purchaser,
sedangkan anak- anak bisa berperan sebagai initiator atau user.
Namun dalam pembelian produk makanan, minuman, pakaian
anak-anak, kebutuhan rumah tangga sehari-hari (pembersih
lantai, gas, abu gosok), peralatan rumah tangga (mesin cuci,
peralatan dapur, meja kursi makan).
Peran dan status seseorang dalam suatu keluarga, klub atau
organisasi mempengaruhi perilaku pembeliannya. Konsumen
akan memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran
dan status mereka dalam masyarakat.

Faktor-faktor Situasional
Disebut juga dengan situasi sosial yang juga mempengaruhi
proses pengambilan keputusan konsumen. Pemasar harus
memperhatikan faktor situasi sosial ini karena suatu produk
mungkin dibeli dalam situasi sosial dan produk lainnya dibeli
pada situasi yang lain.
Karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang yaitu usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan kepribadiannya.
Pengaruh usia dan tahap siklus seseorang terhadap pembelian
produk yang dikonsumsi, misal pasangan muda yang baru
menikah dan belum mempunyai anak mempunyai pola perilaku
beli yang berbeda dengan keluarga yang mempunyai anak usia
sekolah. Pekerjaan dan keadaan ekonomi seseorang
mempunyai pengaruh pada pola konsumsi dan pilihan produk.
Perilaku konsumsi juga dipengaruhi oleh gaya hidup atau pola
hidup sehari-hari seseorang yang dinyatakan dengan kegiatan,
minat dan opini.

Nilai, Norma dan Peran Sosial


Nilai sosial merupakan tujuan-tujuan yang dipandang penting
olehmasyarakat dan menggambarkan ide-ide bersama dalam
suatu budaya tentang cara-cara bertindak yang diinginkan.
Norma adalah aturan-aturan yang menunjukkan apa ang benar
dan salah, yang dapat diterima dan ditolak oleh orang lain di
dalam masyarakat. Peran merupakan pola perilaku spesifik
yang diharapkan oleh seseorang dalam suatu posisi.

Variabel Bauran Pemasaran


Variabel produk, harga, distribusi dan promosi merupakan
faktor penting yang dapat diatur dan dirancang pemasar.

2. Faktor-faktor Individual
Persepsi
Persepsi tentang suatu produk oleh konsumen selau dikaitkan
dengan nilai yang diharapkan (nilai produk, nilai pelayanan,
nilai personil, dan nilai citra) dibandingkan dengan ongkos
(harga moneter, ongkos waktu, ongkos psikis, dan ongkos
energi).
Pembelajaran
Perilaku beli konsumen dimulai dengan proses pembelajaran
konsumen tentang sesuatu, untuk kemudian memberikan
tanggapannya dan ahirnya akan menunjukkan sikap tertentu
terhadap suatu produk.

Sikap dan Keyakinan


Keputusan pembelian merupakan keputusan akhir dari
serangkaian proses sebelumnya, yaitu proses pembelajaran
melalui pengalaman pribadi dan sosial, sampai pada sikap
dan keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukannya.
Keyakinan konsumen tentang suatu produk pada ahirnya akan
membentuk citra merek (brand image). Sikap merupakan faktor
penentu dalam meramalkan perilaku seseoran di masa
mendatang. Pemasar perlu memperkuat sikap konsumen
yang positif dan juga harus merubah sikap negatif konsumen
terhadap suatu produk.

Motivasi
Motivasi seseorang dalam membeli suatu produk adalah untuk
memperoleh kepuasan. Pemasar dapat menganalisis motif-
motif atau kekuatan yang mendorong seseorang melakukan
keputusan beli seperti faktor-faktor pemilikan, ekonomi,
keingintahuan, dominasi, status, kesenangan, dan peniruan.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan Maslow terdiri dari
lima jenjang pemenuhan kebutuhan secara asasi, yaitu mulai
dari kebutuhan fisiologi, kesehatan, sosial, harga diri dan
aktualiasi diri.
Orang yang sudah mapan dan berkecukupan termotivasi
memenuhi kebutuhan sosialnya seperti berlibur ke lura negeri,
makan di restoaran mahal dan berbelanja barang mewah di
toko terkenal untuk memenuhi kebutuhan penghargaan (self
esteem), mengajak anak istri tidur di hotel mewah untuk
memenuhi kebutuhan aktialisasi diri, semua motivasi tersebut
bukanlah sekedar memenuhi kebutuhan jenjang pertama dan
kedua (makan minum untuk kelangsungan hidup).

Pengalaman
Pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu produk
merupakan kunci dari proses pembelajaran konsumen untuk
mengetahui perilaku belinya. Pengalaman positif mendorong
konsumen membeli barang yang sama di kemudian hari.
Pemasar dapat mengaplikasikannya dengan memberi contoh
barang secara gratis.

Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian yang cocok atau relevan dengan strategi
pemasaran adalah innovativeness (tingkatan seseorrang suka
mencoba sesuatu yang baru, percaya diri (tingkatan secara
positif konsumen mengevaluasi kemampuan mengambil
keputusan beli dan sociability (tingkatan seseorang
berinteraksi sosial dan menanggapai produk dengan situasi
sosial).

Konsep Diri
Konsep diri merupakan cara bagi konsumen untuk melihat
dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai
gambaran
tentang diri konsumen lain. Konsep diri tiap konsumen
berbeda-beda, konsumen harus mempelajari konsep diri
untuk mengetaui tujuan konsumen yang dapat mempengaruhi
perilaku belinya

Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan modus hidup, terdiri dari aktivitas,
minat, dan opini seseorang. Gaya hidup atau disebut dengan
psikografik menggambarkan ukuran-ukuran tentang apa yang
ada dalam benak konsumen. Karakteristik gaya hidup sangat
penting dalam strategi segmentasi pasar dan penentuan
sasaran konsumen.

Contoh Kasus:
Pada materi inisiasi tentang Perilaku Konsumen tersebut di
atas kami sebutkan perilaku beli konsumen dipengaruhi faktor-
faktor individual dan kekuatan lingkungan. Contoh dari
penerapan konsep tersebut dilakukan oleh resto cepat saji
gobal McDonald's dalam menawarkan jenis produk-produk
makananannya di Indonesia.
Dapat dikatakan resto ini telah eksis dan berkembang jauh
lebih pesat dibanding resto cepat saji global lainnya. Kiat
McDonald's dalam memahami karakteristik konsumen
Indonesia terutama dalam hal selera menu dan kebiasaan
makan. McDonald's mengamati orang Indoensia punya
keyakinan bahwa banyak yang merasa belum makan jika
belum makan nasi. Ini fakta yang kurang menggembirakan bagi
McDonald's karena bukan menjadi menu standarnya.
Penyelesaiannya kemudian McDonald's menawarkan pilihan
menu bisa diterima lidah orang Indonesia seperti menawarkan
paket daging ayam dan nasi. Termasuk dalam versi burger,
seperti McChicken dan McRice. Tindakan ini merupakan upaya
McDonald's dalam mengadopsi selera lokal. Upaya ini
merupakan tindakan nyata jargon "Think globally, act locally"
pada era globalisasi saat ini. Tidak mengherankan jika respons
target pasarnya cukup bagus.

Porter’s five forces Model


Porter’s 5 Forces model adalah suatu model yang diciptakan
oleh Michael Porter, seorang ahli dan professor di Harvard
Univeristy pada tahun 1979 yang tertujuan untuk
menggambarkan kerangka sebagai analisis pengembangan
suatu bisinis. Porter’s
5 Forces model ini bisa digunakan untuk bisnis yang besar
maupun kecil dan bisnis yang sudah berjalan maupun baru
akan dimulai.
Berikut adalah gambaran dari kerangka Porter’s 5 forces model.
Setiap bagiannya memiliki nilai analisis yang mewakili factor-
faktor pendukung sebuah bisnis. Setiap sisi akan diukur dengan
satuan Low, Medium, dan High (Bukan sebuah standard, namun
akan mempermudah hasil analisis). Berikut adalah penjelasan
dari setiap sisinya:
Threat of new entrants

Rivalry among
Bargaining power of existing Bargaining power
suppliers competitors of buyers

Threat of subtitute products or services

Bargaininng Power of Buyers/ Buyers’ Power


Pada sisi ini, akan fokus pada analisis pembeli. Pembeli
tentunya pasti akan memegang pearanan besar dalam kegiatan
jual-beli, namun di sini lebih mengarah kepada pilihan pembeli
terhadap produk yang ada, Ada kondisi dimana pembeli
hanya bisa membeli produk pada perusahaan ini (hal ini
menggambarkan High Buyers’ Power), ada juga jika pembeli
punya banyak pilihan untuk membeli produk yang sama
produksi perusahaan lain karena ada banyak jenis dijual di
pasaran (hal ini menggambarkan High Buyers’ Power).
Customer loyalty juga termasuk dalam dalam sisi ini. Pembeli
yang sudah loyal tentu akan sepenuhnya melakukan jual-beli
hanya produk tersebut, akan menciptakan kondisi Low Buyers’
Power
Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’ Power
Hampir mirip dengan Buyers’ Power, pada sisi ini akan
menganalisis pada sisi supplier. Seberapa besar perusahaan
ini membutuhkan atau ketergantungan pada suppliernya. Ada
bahan baku yang mungkin bisa dibeli dengan supplier mana
aja (hal ini menggambarkan Low Supplier’ Power). Ada juga
bahan baku yang hanya bisa dibeli oleh supplier tertentu, atau
dalam konteks perusahaan besar, tentunya sudah punya kerja
sama dengan supplier tertentu dengan harga yang berbeda
dari pasaran karena produksi skala besar, jadi jika ada masalah
dengan supplier tersebut akan membuat proses produksi
terhambat karena sudah tergantung dengan supplier tersebut
(hal ini menggambarkan High Supplier’ Power).

Thread of New Entrants


Pada sisi ini akan lebih menganalisis kepada awareness, apakah
bisnis ini mudah untuk diikuti atau tidak. New Entrants yang
dimaksud adalah individu atau kelompok yang membuat bisnis
sama seperti yang yang sudah ada ini. Ada kondisi dimana
sebuah bisnis baru yang sedang booming terus bertambah
di pasaran karena untuk membuat bisnis seperti itu cukup
mudah (hal ini menggambarkan High Thread of New Entrants).
Selain itu juga ada kondisi dimana sebuah bisnis hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan-perushaan tertentu. Ada berbagai
macam factor yg ada, bisa karena resiko yang terlalu tinggi,
perlunya tingkat keahlian tinggi, dan factor-faktor lainnya (hal
ini menggambarkan Low Thread of New Entrants)
Threat of Substitute Product or Services
Sisi ini akan menganalisis tentang pengganti atau substitute
dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebuah produk
maupun jasa, apakah memungkinkan untuk digantikan dengan
yang lain atau tidak. Dalam konteks ini, pengganti adalah
barang atau jasa yang berbeda tetepi dapat mengisi
ketidakhadiran barang atau jasa utama yang dibutuhkan.

Rivalry Among Existing Competitor


Pada sisi ini, analisis sudah diliat pada scope yang lebih
dibatasi, yaitu pesaing dalam industri atau pasar yang sama.
Salam sebuah pasar, pasti ada beberapa produk atau jasa
sejenis yang bersaing mendapatkan pelanggan. Tinggi
rendahnya persaingan yang akan dianalisis. Persaingan tentu
akan tinggi jika ada banyak perusahaan dalam industri yang
sama, tetapi ada juga perusahaan yang menguasai sebuah
industri.

Competitive Profile Matrix (Cpm)


The Competitive Profile Matrix (CPM) adalah alat yang
membandingkan perusahaan dan para pesaingnya dan
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif mereka.
Untuk lebih memahami lingkungan eksternal dan per-
saingan dalam industri tertentu, perusahaan sering
menggunakan CPM. Matriks ini mengidentifikasi pesaing utama
perusahaan dan membandingkannya menggunakan faktor
penentu keberhasilan industri. Analisis ini juga
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan
terhadap pesaingnya, sehingga perusahaan akan tahu, area
mana yang harus ditingkatkan dan, area mana yang harus
dilindungi. Contoh matriks ditunjukkan di bawah ini.

Pangsa pasar Hubungan yang Menguasai


terjalin Pemasok
Kualitas Produk Akses ke pemasok Tenaga kerja
utama terampil
Lokasi dari Arah strategi yang Efisiensi rantai
fasilitas jelas pasok
Layanan Pelanggan Kapasitas produksi Integrasi rantai
pasok
Kesetiaan Penambahan fitur Pengiriman tepat
pelanggan produk waktu
Reputasi merk Presence online Daya saing harga
yang tinggi
Kepuasan Pengelolaan sosial Struktur biaya
pelanggan media yang efektif rendah
Posisi keuangan Ketrampilan dalam Keberagaman
e-commerce produk
Cadangan kas Kualifikasi & Produk
pengalaman Komplementer
manajemen
Margin Inovasi dalam Tingkat integrasi
keuntungan produk dan jasa produk
Budaya inovatif Promosi produk Perputaran
yang sukses persediaan
Retensi karyawan Kemampuan Produksi yang
pemasaran yang efisien
superior
Penghasilan per Kemampuan Lean Production
karyawan periklanan System
unggulan
Inovasi per Kemampuan IT Jaringan pemasok
karyawan yang kuat
Biaya per Ukuran anggaran Jaringan distribusi
karyawan iklan yang kuat
Belanja R & D Efektivitas Desain produk
distribusi
penjualan
Tingkat integrasi Portofolio paten Kepuasan
vertikal yang kuat karyawan
Paten baru per Perencanaan dan Program CSR yang
tahun penganggaran efektif
yang efektif
Pendapatan per Ragam saluran Penjualan per
produk baru distribusi outlet
Power over Pengenalan Dukungan Induk
distributor produk baru yang perusahaan
berhasil

Faktor Penentu Keberhasilan


Faktor-faktor penentu keberhasilan (CSF) adalah bidang-
bidang utama, yang harus dilakukan pada tingkat keunggulan
tertinggi yang mungkin jika organisasi ingin sukses dalam
industri tertentu. Mereka bervariasi antara industri yang
berbeda atau bahkan kelompok strategis dan mencakup faktor-
faktor internal dan eksternal. Dalam contoh kami, kami telah
menyertakan 11 CSF, yang biasanya tidak cukup mewakili.
Faktor-faktor keberhasilan yang lebih penting termasuk
analisis yang lebih kuat dan akurat. Daftar berikut memberikan
beberapa CSF umum, tetapi daftar ini tidak pasti dan Anda
harus memasukkan faktor spesifik industri dalam matriks
Anda:

Bobot
Setiap faktor penentu keberhasilan harus diberi bobot mulai
dari 0,0 (kurang penting) hingga 1,0 (sangat penting). Angka
tersebut menunjukkan betapa pentingnya faktor tersebut
dalam keberhasilan di industri ini. Jika tidak ada bobot yang
ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya, yang
merupakan skenario yang mustahil di dunia nyata. Jumlah
semua bobot harus sama dengan 1.0. Faktor terpisah tidak
boleh diberi terlalu banyak penekanan (memberi bobot 0,3 atau
lebih) karena keberhasilan dalam industri jarang ditentukan
oleh satu atau beberapa faktor.

Peringkat
Peringkat dalam CPM mengacu pada seberapa baik perusahaan
melakukan di setiap area. Mereka berkisar antara
4 sampai 1, di mana 4 berarti kekuatan utama, kekuatan 3 –
minor, kelemahan 2 – minor dan 1 – kelemahan utama. Rating,
serta bobot, diberikan secara subyektif kepada masing-masing
perusahaan, namun prosesnya dapat dilakukan dengan lebih
mudah melalui pembandingan. Benchmarking mengungkapkan
seberapa baik perusahaan melakukan perbandingan
dibandingkan satu sama lain atau rata-rata industri. Ingatlah
bahwa perusahaan dapat diberi peringkat yang sama untuk
faktor yang sama. Misalnya, jika Perusahaan A, Perusahaan B
dan Perusahaan C, memiliki pangsa pasar 25%, 27% & 28%,
mereka akan menerima peringkat 4 daripada menerima
peringkat 2, 3 & 4.

Skor & Skor Total


Skor adalah hasil dari bobot dikalikan dengan peringkat. Setiap
perusahaan menerima skor pada masing-masing faktor.
Skor total hanyalah jumlah semua nilai individu untuk
perusahaan. Perusahaan yang mendapat nilai total tertinggi
relatif lebih kuat dari pesaingnya. Dalam contoh kita, pemain
terkuat di pasar harus Perusahaan B (2,94 poin).

Manfaat CPM:
• Faktor yang sama digunakan untuk membandingkan
perusahaan. Ini membuat perbandingan lebih akurat.
• Analisis menampilkan informasi pada sebuah matriks,
yang memudahkan untuk membandingkan perusahaan secara
visual.
• Hasil dari matriks memudahkan pengambilan
keputusan. Perusahaan dapat dengan mudah menentukan area
mana yang harus mereka tingkatkan, lindungi atau strategi apa
yang harus mereka kejar.

Menyusun CPM
Langkah 1. Identifikasi faktor penentu keberhasilan
Untuk mempermudah, gunakan daftar CSF kami dan sertakan
sebanyak mungkin faktor. Selain itu, pertanyaan berikut harus
membantu mengidentifikasi CSF industri: Mengapa konsumen
lebih menyukai Perusahaan A daripada perusahaan B atau
sebaliknya? Sumber daya, kemampuan, dan
kompetensi apa yang dimiliki perusahaan? Apa keunggulan
kompetitif kompetitif yang dimiliki perusahaan di industri?
Mengapa beberapa perusahaan berhasil dan yang lainnya gagal
dalam industri ini?

Langkah 2. Tetapkan bobot dan peringkat


Cara terbaik untuk mengidentifikasi bobot apa yang harus
diberikan pada masing-masing faktor adalah membandingkan
perusahaan dengan kinerja terbaik dan terburuk di industri
ini. Perusahaan yang berkinerja baik biasanya akan melakukan
kegiatan yang penting untuk kesuksesan di industri ini. Mereka
akan menempatkan sebagian besar sumber daya dan energi
mereka ke dalam kegiatan tersebut dibandingkan dengan
organisasi berkinerja rendah. Bobot juga dapat ditentukan
dalam diskusi dengan manajer tingkat atas lainnya. Penilaian
harus diberikan dengan menggunakan benchmarking atau
selama diskusi tim.

Langkah 3. Bandingkan skor dan ambil tindakan


Anda harus membandingkan skor pada masing-masing faktor
untuk mengidentifikasi di mana kekuatan dan kelemahan relatif
perusahaan berada. Dalam contoh pertama kami, Perusahaan A
memiliki kekuatan relatif dalam ‘tingkat integrasi produk’,
‘rangkaian produk’ dan ‘variasi saluran distribusi’. Oleh karena
itu, Perusahaan A harus melindungi area ini sambil mencoba
memperbaiki kelemahannya dalam
‘penjualan per karyawan’ dan ‘pangsa pasar’. Perusahaan juga
harus memperbaiki strateginya agar lebih sukses di industri ini.
Berikut ini merupakan contoh CPM dari beberasa maskapai
Faktor Penentu Bobot Garuda Sriwijaya Air Singapore
Keberhasilan (CSF) Indonesia Airlines
Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
Teknologi 0.11 5 0.55 4 0.44 4 0.44
Periklanan 0.05 5 0.25 5 0.25 3 0.15
Harga 0.17 3 0.51 5 0.85 3 0.51
Fasilitas 0.14 4 0.56 3 0.42 4 0.56
Pelayanan 0.23 4 0.92 3 0.69 4 0.92
Rute penerbangan 0.08 4 0.32 4 0.32 5 0.4
Ketepatan Waktu 0.1 3 0.3 3 0.3 4 0.4

Manajemen Strategik 4.0


Keamanan 0.12 4 0.48 4 0.48 4 0.48
TOTAL 1 3.89 3.75 3.86
penerbangan :

94

Anda mungkin juga menyukai