Anda di halaman 1dari 15

BAB 5

BERBAGAI LINGKUNGAN
PENDORONG PERUBAHAN
ORGANISASI
A. KONSEP LINGKUNGAN ORGANISASI

Lingkungan organisasi bisnis, sosial, dan lainnya adalah pola semua kondisi internal, eksternal,
dan semua pengaruh yang mempengaruhi kehidupan organisasi (Christensen, 1973 : 229). Menurut
Glueck (1980: 87-88), lingkungan organisasi meliputi faktor luar dari organisasi yang dapat menuntun
ke arah kesempatan dan ancaman pada organisasi atau perusahaan, yang mana dapat disimpulkan
bahwa lingkungan adalah pola semua kondisi atau faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
atau menuntun kearah kesempatan atau ancaman ancaman kepada kehidupan dan pengembangan
organisasi.

Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tak terhingga atau dengan kata lain, tidak
terbatas pada apakah itu baik secara alamiah maupun pemikiran, dan seluruh elemen yang terdapat
dalam maupun di luar organisasi yang bersangkutan. Perubahan lingkungan mempunyai dampak :
1. Para manajer perlu menyelidiki lingkungan untuk menentukan
(a)apakah faktor lingkungan saat sekarang mengancam pada pencapaian tujuan organsasi
(b) menentukan apakah faktor faktor lingkungan saat sekarang memberikan kesempatan yang lebih
besar untuk pencapaian tujuan dengan cara menyesuaikan strategi organisasi atau perusahaan
2. Organisasi yang secara sistematis melakukan analisis dan diagnosis lingkungan umumnya lebih
efektif dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.
B. Organisasi, Manajemen, dan Lingkungan
Kekuatan lingkungan yaitu, faktor faktor eksternal yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan
oleh para manajer organisasi yang mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer dan
akhirnya juga menimbulkan dampak atas struktur struktur internal dan proses organisasi
organisasi

Menurut Winardi (2003 :231) bahwa para manajer sering mengembangkan alat atau sarana,
misalnya
(1) persuasi; (2) lobi; (3) kerja sama; (4) partisipasi; (5) campur tangannya otoritas lebih tinggi,
guna memodifikasi dampak darin pengaruh lingkungan tertentu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Supriyono (1998: 101), manajer perlu menyelidiki lingkungan
untuk
1. menentukan apakah faktor dalam lingkungan saat sekarang mengancam pada organisasi saat
sekarang dan pencapaian tujuan organisasi
2. menentukan apakah faktor dalam lingkungan saat sekarang memberikan kesempatan yang
lebih besar untuk pencapaian tujuan dengan cara menyesuaikan strategi perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki dua macam input pokok, yakni sumber daya manusia, dansumber
daya non-manusia. Input manusia berasal dari orang orang yang bekerja pada perusahaan
yang bersangkutan. Mereka memberikan sumbangan berupa waktu dan energi mereka bagi
organisasi yang bersangkutan untuk mana mereka mendapatkan imbalan berupa upah, gaji,
dan imbalan imbalan lain yang berwujud dan yang tidak berwujud. Sumber daya non-manusia
terdiri atas bahan mentah dan informasi.

C. Lingkungan Eksternal Umum


lingkungan eksternal umum adalah sesuatu organisasi sebagai hal yang terdiri atas tiga
macam bidang pengaruh. Lingkungan eksternal tersebut terdiri dari atas:
1. Lingkungan yang berada di luar organisasi
2. Lingkungan industry
3. Lingkungan operasi.

4. Lingkungan Yang Berada di Luar Perusahaan


Lingkungan ini terdiri atas sekelompok kekuatan yang muncul di luar situasi operasi suatu
perusahaan tunggal. mencakup faktor faktor ekologikal, ekonomi, politik – legal,
susiokultural, dan teknologikal, dan lingkungan tersebut menyajikan peluang, ancaman dan
kendala kendala bagi perusahaan yang bersangkutan.
lingkungan dapat dikasifikasikan secara aklektif, dapat disusun faktor-faktor
lingkungan yang sifatnya melengkapi sebagaimana diatas, yaitu : ekonomi, politik,
pasar dan persaingan, pemasok dan teknologi, sosial dan geografi. Apabila kekuatan
tersebut dapat diidentifikasi lebih jelas, maka keputusan dapat diambil, yang akan
lebih memiliki makna sehubungan dengan kepuasan para karyawan dan
produktivitas yang meningkat.

2. Lingkungan Industri
Kekuatan kekuatan yang beroperasi di lingkungan industri perusahaan yang
bersangkutan mempunyai dampak lebih langsung atas perilaku sesuatu perusahaan
dibanding dengan kekuatan kekuatan yang berada pada apa yang dinamakan the
remote enviroment.

3. Lingkungan Operasi.
Menurut Porter (1980) , sebuah pendekatan tentang kekuatan di luar organisasi
dengan menekankan dampak mereka atas industri spesifik dimana sebuah
perusahaan melaksanakan operasinya. Lingkungan operasi terdiri atas kekuatan
kekuatan di dalam situasi langsung suatu perusahaan, yang menimbulkan banyak
diantaranya tantangan tantangan yang dihadapi sewaktu ia berupaya untuk
mencapai sumber sumber daya yang diperlukan, atau sewaktu dia berupaya
memasarkan produk produk atau jasa jasa dengan cara yang menguntungkan .
Menurut Winardi (2003: 52), di antara kekuatan pada lingkungan operasi dapat disebut sebagai
berikut.
• Posisi kompetitif suatu perusahaan
• Profil pelanggan nya
• Kepentingan para stakeholder-nya
• Repurtasi di kalangan paera rekanannya dan para krediturnya
• Pasar pasar karyawan yang dapat dicapainya

D. Lingkungan Eksternal
Kesediaan perubahan sesuatu organisasi tidak hanya ditentukan faktor faktor internal saja, tetapi
yang paling penting dalam upaya mendominasi organisasi adalah faktor lingkungan eksternal.
Faktor eksternal yang dimaksud disini adalah suatu kondisi unsur maupun elemen, baik
datangnya dari manusia maupun yang datangnya dari bukan manusia yang dapat
mempengaruhi organisasi dalam pelaksanaan aktivitasnya sehari hari. Klasifikasi berbagai
macam komponen dari lingkungan eksternal yang mendorong perubahan, dibedakan kedalam
dua kategori yaitu
Komponen komponen asli langsung dan komponen komponen aksi tidak langsung.
Selanjutnya, komponen – komponen aksi langsung menimbulkan pengaruh langsung terhadap
kinerja organisasi yang bersangkutan, sedangkan komponen – komponen aksi tidak langsung yang
mempengaruhi iklim dimana organisasi yang bersangkutan beroperasi, dan dalam kondisi- kondisi
tertentu ada kemungkinan bahwa mereka menjadi komponen aksi langsung.

1. Komponen komponen aksi langsung dari lingkungan eksternal

Komponen komponen aksi langsung pokok dari lingkungan eksternal sesorang manajer, yaitu klien
– klien organisasi yang bersangkutan, yang perlu dilayani, pesaing-pesaingnya dan organisasi dan
individu – individu yang mensuplai sumber – sumber daya.
Dari komponen – komponen dalam gambar sebagaimana diatas dijelaskan sebagai berikut.
• Para klien
Bagi sesuatu organisasi bisnis, pelanggan planggan bersifat kritikal, dan para manajer secara
terus menerus perlu sadar akan kebutuhan – kebutuhan yang ada dan kebutuhan – kebutuhan yang
muncul dari pada klien mereka. Hal tersebut dapat mencakup upaya memperbaiki/mengubah
produk – produk atau servis yang ada,mengembangkan hal – hal baru atau bahkan memasuki
wilayah bisnis baru.
• Para pesaing
Tindakan tindakan para pesaing dapat menimbulkan dampak langsung pada para manjer.
Kebanyakan manajer perlu memperhatikan dua macam tipe persaingan dasar. Persaingan intratipe
terjadi antara lembaga – lembagayang terlibat dalam aktivitas dasar sama
.
• Para Pensuplai

Setiap organisasi memerlukan masukan dari lingkungan dalam bentuk bahan – bahan
mentah, jasa – jasa, energi, pralatan, tenaga kerja, dan dana – dana. Masukan masukan tersebut
digunakan untuk memproduksi keluaran. Jadi dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa organisasi – organisasi tergantung pada pihak yang mensuplai sumber daya yang
diperlukan.

2. Komponen Komponen Aksi tidak Langsung dari Lingkungan Eksternal

Komponen asli tidak langsung dari lingkungan eksternal dapat mempengaruhi manajemen
perubahan sedikitnya dengan dua macam cara.
• Organisasi – organisasi luar dapat menimbulkan pengaruh langsung terhadap sesuatu
organisasi, atau pengaruh tidak langsung melalui sebuah komponen aksi langsung. Contoh:
tekanan – tekanan yang diberikan oleh media masa lokal agar suatu perusahaan tetap di buka,
dapat mempengaruhi manajemen yang ingin menutupnya.

• Komponen – komponen aksi tidak langsung tertentu dapat mempengaruhi iklim di mana
organisasi tertentu harus berfungsi. Sebagai contoh, misalnya atau mengalami kemunduran, hal
mana memerlukan reaksi dari pihak manajemen.
3. Persoalan Teknologi
Perubahan teknologi dapat mempengaruhi “nasib” suatu orgasnisasi. Teknologi dapat
menjadi suatu kendala, apabila terdapat adanya peluang-peluang, tetapi peralatan yang
diperlukan justru tidak ada. Tetapi, inovasi – inovasi teknologikal dapat menciptakan
peluang – peluang bagi munculnya industri – industri yang baru sama sekali, atau
mengubah total industri – industri yang baru sama sekali, atau mengubah total industri –
industri yang ada.

4. Persoalan Ekonomi.
Sebuah perekonomian yang sedang berekspansi menimbulkan dampak atas permintaan
akan produk atau jasa suatu perusahaan. Ia juga membantu pembentukan perusahaan
baru. Sebaliknya, perekonomian yang sedang mengalami kemunduran dalam
pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan timbulnya kegagalan bagi perusahaan dan
organisasi tertentu.

5. Persoalan Politik, Hukum, dan Pengaturan


Ada banyak pihak yang beranggapan bahwa keterlibatan pemerintah pada organisasi yang
mengejar laba dan organisasi nirlaba akan berkelanjutan. Hal tersebut dapat diekspansi,
karena makin banyak anggota masyarakat meminta agar pemerintah melindungi
konsumen, melestarikan lingkungan dan menghentikan aneka macam tindakan
diskriminatif dalam bidang kesempatan kerja pendidikan dan perumahan.
6. Persoalan Kultural dan Sosial
Perubahan kiranya merupakan sebuah elemen konstan dalam sistem sosial kita. Kita
semua merupakan bagian dari suatu jaringan kultural dan sosial, yang mempengaruhi
perilaku kita sendiri. Tradisi, kebiasaan, dan keyakinan – keyakinan mempengarui
semua orang dan organisasi – organisasi.

E. Lingkungan Internal
Kondisi fisik lingkungan organisasi adalah suatu keadaan lingkungan dapat
mempengaruhi secara langsung anggota organisasi untuk melaksanakan aktivitas atau
tugasnya yang diwajibkan organisasi kepadanya. Keterbatasan fasilitas dan alat kerja
dirasakan oleh setiap anggota organisasi menciptakan ketidakmaksimalan hasil kerja
anggota organisasi tersebut.
Dalam kenyataan, tidak selamanya unsur atau elemen lingkungan internal dapat
mempengaruhi secara langsung proses pelaksanaan aktivitas organisasi dalam rangka
merenungkan sesuatu saat keseluruhan faktor internal organisasi. Kondisi lingkungan
suatu organisasi merupakan sesuatu yang tidak mempunyai kepastian, dan yang
selalu dikhawatirkan oleh setiap pengelola atau anggota organisai adalah
ketidakpastian lingkungan.
1. Tingkatan Manajemen
Setiap tingkatan memerlukan fokus dan tekanan manajerial yang berbeda. Didalamnya termasuk
apa yang dinamakan (1) tingkatan operasi, (2) tingkatan manajerial, (3) tingkatan strategik. Ketiga
tingkatan manajemen tersebut dijelaskan sebagai berikut.

• Tingkatan Operasi
Sebuah organisasi yang menghasilkan produk – produk atau jasa – jasa, memiliki sebuah fungsi
operasi. Maka oleh karenanya, pada setiap organisasi terdapat sebuah tingkat operasi, yang
memusatkan perhatian pada upaya melaksanakan secara efektif, apa saja yang akan diproduksi
atau dilakukan oleh sebuah organisasi yang bersangkutan. Adapun tugas manajer disini adalah
untuk mengembangkan alokasi sumber – sumber daya terbaik, yang akan menghasilkan output
yang diinginkan.

• Tingkat Manajerial
Problem merupakan pusat perhatian pada tingkatan manajerial. Pada tingkatan demikian, tugas
manajerial mencakup dua hal pokok berikut ini: manajemen fungsi operasi dan menjadi
penghubung antara mereka yang memproduksi produk atau jasa yang bersangkutan dan mereka
yang akan menggunakan output tersebut. Dengan perkataan lain, agar tingkat operasi dapat
melaksanakan tugasnya, maka setiap manajer harus mengupayakan nahwa tighkat tersebut
memperoleh bahan bahan yang tepat, dan ia harus pula berupaya agar output yang dihasilkan
dijual atau digunakan oleh para konsumen.
• Tingkat Strategi
Tingkat strategi harus memastikan bahwa tingkat manajerial bekerja di dalam
batas – batas masyarakat. Tinwwgkat strategi menentukan sasaran sasaran jangka
panjang dan arah bagi organisasi yang bersangkutan . Dengan perkataan lain,
bagaimana organisasi yang besangkutan akan berinteraksi dengan lingkungannya.
Organisasi yang bersangkutan juga dapat berupaya untuk mempengaruhi lingkungan
nya, melaui upaya: (1) lobi; (2) pengiklanan; (3) program – program pendidikan, yang
ditunjukan kepada anggota – anggota masyarakat.

2. Tipe Manajerial
Ada kebiasaan untuk menggunakan kelompok istilah istilah dalam bidang manajemen,
misalnya: manajemen puncak, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat
bawah.
Fokus primer aktivitas-aktivitas para manajer tergantung pada tingkat mereka didalam
organisasi yang ada. Istilah manajer mencakup ke tiga macam tingkat dari: pemimpin
puncak hingga para supervisor tingkat bawah. Mereka semua termasuk dalam jajaran
manajer, tetapi fokus aktivitas mereka berbeda-beda. Peran manajer dapat dipisahkan
menjadi tiga kelompok peranan yakni: (1) peran hubungan antar perseorangan; (2)
peranan informasional; (3) peranan pengambilan keputusan.
• Peranan hubungan antar perseorangan
Peranan demikian memuasatkan perhatian pada hubungan hubungan
antar perorangan. Ketiga macam peranan: (1) peranan simbolik; (2) peranan
pemimpin; (3) peranan penghubung, merupakan hasil dari otoritas formal
seorang manajer. Semua pekerjaan manajer ial memerlukan tugas tugas
tertentu, yang bersifat simbolik atau seremonial. Seorang dekan fakultas akan
menyerahkan ijazah ijazah sarjana pada hari wisuda, seorang kepala bagian
menghadiri pesta perkawinan anak buah nya. Peranan peranan tersebut
merupakan peranan dalam hal simbolik.

Peranan pemimpin, seorang manajer mencakup kegiatan memberikan


pengarahan dan mengkoordinasikan aktivitas -aktivitas pihak bawahannya.
Hal tersebut mungkin mencakup keiatan penempatan karyawan yang meliputi,
antara lain tugas tugas berikut: merekrut calon karyawan, melatihnya-
mempromosikannya-mem-PHK nya, dan memotivasi mereka. Peranan
kepemimpinan juga meliputi kegiatan pengawasan agar segala sesuatu
berlangsung sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Peranan penghubung menyebabkan para manajer terlibat dalam


hubungan hubungan antar perorangan diluar bidang garapan mereka. Peranan
demikian mencakup mengadakan hubungan hubungan dengan elemen elemen
di luar organisasi tersebut. Kelompok ini menyebabkan sang manajer menjadi
fokus sentral untuk menerima dan mengirimkan informasi non-rutin.
Peranan monitor meliputi kegiatan mempelajari lingkungan guna
mengumpulkan informasi, perubahan perubahan, peluang peluang dan problem
problem yang dapat mempengaruhi kesatuan yang bersangkutan.

Peranan diseminator , mencakup kegiatan jmemberikan informasi penting


kepada pihak bawahan, yang mungkin tidak diketahui oleh mereka atau tidak
dapat dicapai oleh mereka. Dalam peranan sebagai juru bicara, sang manajer
mewakili unitnya kepada pihak lain. Perwakilan tersebut mungkin bersifat
internal, tetapi dapat pula bersifat eksternal.

• Peranan Pengambil Keputusan.


Ada pihak yang beranggapan bahwa peranan sebagai: (1) enterpreneur, (2)
pihak yang menyelesaikan/mengatasi kekacauan kekacauan; (3) pihak yang
mengalokasi sumber sumber daya; (4) pihak yang melakukan perundingan
merupakan tugas dan kewajiban utama seorang manajer. Tujuan dari peranan
enterpreneur adalah menimbulkan perubahan perubahan, bahan perubahan
yang menyebabkan unit usaha lebih baik. Seorang supervisor bawah, senantiasa
berupaya untuk menemukan ide ide baru atau metode metode baru guna
memperbaiki kinerja unit dimana ia bertugas. Seorang manajer pemasaran yang
efektif, terus menerus berupaya untuk menemukan ide ide baru.
Peranan pihak yang mengatasi kekacauan kekacauan, para manajer mengambil
keputusan atau menerapkan tindakan korektif sebagai reaksi terhadap terkanan
tekanan yang berada di luar kendali mereka. Tujuan nya adalahj untuk
menciptakan stabilitas kembali. Peranan sebagai seorang manajer yang
mengalokasi sumber daya, menempatkan seseorang manajer dalam posisi untuk
memutuskan sumber daya apa yang perlu dicapai.

Sumber daya tersebut mencakup: uang, manusia, waktu, dan peralatan. Manajer
perlu mengalokasi sumber daya yang langka, bagai macam tujuan mungkin
dapat dicapai. Alokasi sumber daya merupakan salah satu di antara peranan
desisional kritikal seorang manajer. Pada peranan sebagai negosiator, sang
manajer perlu mengadakan perundingan dengan unit unti lainnya dan individu
individu lainnya, guna mencapai keuntungan keuntungan bagi unitnya sendiri.
Adapun negosiasi terjadi mengenai soal: (1) pekerjaan; (2) kinerja; (3) sasaran
sasaran; (4) sumber daya, dan hal hal yang mempengaruhi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai