PEMBAHASAN
A. Kepribadian
1. Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah segala corak perilaku yang khas dan unik yang ada pada diri
seseorang, dan seringkali dipergunakan sebagai reaksi yang alami atau sebagai alat untuk
menyesuaikan diri terhadap segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar seseorang. 1 Dan
kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa
diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.2
a. Keluarga ( keturunan)
Merujuk pada faktor genetika seseorang, mislanya yang berkaitan dengan fisik
yaitu tinggi badan, bentuk wajah, warna mata, warna rambut, bahkan sifat-sifat dan
penyakit-penyakit tertentu.
b. Lingkungan
2
Unknown, “Pengaruh Kepribadian didalam Organisasi”, diakses dari
https://reinaldymarlianto.blogspot.com/2014/10/pengaruh-kepribadian-didalam-organisasi.html pada tanggal 31
Oktober 2020 pukul 3:53 AM
Salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menayakan kepada
orang bagaiman mereka bisanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu
pada akhirnya akan diklasifikasikan ssebagai ekstrovet (E) dan introvert (I), sensi (S)
atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J).
Hasilnya nanti akan dirangkai seperti misalnya INTJ adalah kaum visioner, ESTJ
adalah pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.
5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputi
sebagaian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu:
2). Kemampuan untuk bersepakat: merujuk pada kecendrungan untuk tunduk pada
orang lain.
Orang yang skornya tinggi akan memiliki sifat kooperatif, hangat, dan percaya.
Sedangkan yang rendah akan dingin tidak mampu bersepakat, dan antagonistik.
Orang yang peka terhadap suara hatinya sendiri, akan memiliki sifat
bertanggung jawab, terorganisir, dapat diprcaya, dan gigih. Sedangakan yang
sebaliknya akan mudah bingung, tidak memiliki pengaturan (tidak terorganisir)
dan tidak dapat diandalkan.
4). Stabilitas emosional: merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap stress
atau tekanan yang dialami.
Orang yang memiliki skor tinggi akan cenderung memiliki sifat tenang,
percaya diri, dan aman. Sedangkan yang sebaliknya akan cenderung memiliki
sifat gelisah, cemas, gugup, mudah tertekan, dan merasa tidak aman.
5). Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada minat individual dan kekaguman
individu terhadap hal baru.
Orang yang terbuka cenderung memiliki sifat kreatif, ingin tahu, dan sensitif
secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya akan memiliki sifat konvensional dan
menemukan kenyamanan dalam keakraban.3
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai
diri mereka sendiri. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen
utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai
diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau
tidak berharga sebagai seorang manusia.
b. Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada
proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo
Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan
dan menggunakan kekuasaan.
c. Narsisme
d. pemantauan diri
e. Kepribadian Tipe A
4
Unknown, “Pengaruh Kepribadian didalam Organisasi”, diakses dari
https://reinaldymarlianto.blogspot.com/2014/10/pengaruh-kepribadian-didalam-organisasi.html pada tanggal 31
Oktober 2020 pukul 3:55 AM