Anda di halaman 1dari 3

Nama anggota kelompok 7:

1. Sely Dianawati (2005046004)


2. Dilatul Aghniya (2005046026)
3. Nailulmuna (2005046031)

1. Apa yang terjadi jika perusahaan tidak dapat mengatur persediaan barang dengan baik

Jawaban: bisa berdampak kerugian perusahaan itu sendiri yang dimana bisa melalui

a. overstocking

b. ketidakmampuan untuk memperkirakan dan melacak trend

c. missed sales

d. aruskas yang tidak pasti

2. bagaimana Langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat menentukan (jumlah)
kuantitas persediaan

Jawaban;

Untuk menyiapkan laporan keuangan sangat perlu untuk menentukan jumlah atau kuantitas
persediaan yang dimiliki oleh perusahaan pada tanggal pelaporan keuangan. Penentuan
jumlah persediaan ini dilakukan dengan dua langkah berikut ini:

1. Menghitung persediaan fisik yang ada di perusahaan.

2. Menentukan kepemilikan persediaan yang berada dalam perjalanan.

1. Penghitungan Persediaan Fisik yang Ada di Perusahaan

Penghitungan persediaan fisik ini meliputi aktivitas penjumlahan, penimbangan atau


pengukuran jumlah persediaan yang ada saat itu. Penghitungan secara akurat dapat dilakukan
jika perusahaan tidak sedang menjual atau menerima barang. Oleh karena itu penghitungan
fisik umumnya dilakukan pada saat perusahaan berhenti beroperasi.

Untuk menghindari kesalahan dalam penghitungan fisik perlu diperhatikan aspek aspek
pengendalian internal berikut ini:
a. Penghitungan harus dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab
menyimpan persediaan

b. Harus ada kejelasan jumlah item persediaan dalam setiap setiap kemasan

c. Harus dilakukan penghitungan ulang oleh pihak independen (pemeriksa independen)

d. Setiap persediaan harus diberi label atau penomoran atau pengkodean sehingga
memudahkan penghitungan

e. Harus ditunjuk seorang supervisor untuk menetapkan hasil akhir penghitungan fisik
persediaan.

2. Penentuan Kepemilikan Barang

a. Barang dalam perjalanan (Goods in transit)

Untuk barang barang yang keberadaan dalam perjalanan, perlu penetapan hak kepemilikan
barang tersebut. Kepemilikan barang ini sangat tergantung pada perjanjian jual beli yang
telah disepakati antara penjual dengan pembeli. Ada 2 macam perjanjian

Yaitu:

1. FOB Shipping Point

Dalam perjanjian ini hak kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli pada saat
barang keluar dari gudang penjual atau telah sampai pada perusahaan jasa pengiriman barang.

Jadi barang yang berada dalam perjalanan merupakan milik pembeli sehingga pembeli harus
memasukkan barang tersebut dalam penghitungan fisik persediaan. Sedangkan bagi penjual
barang dalam perjalanan tersebut tidak dimasukkan sebagai bagian dari persediaan mereka.

2. FOB Destination

Dalam perjanjian ini hak kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli pada saat
barang sampai di gudang pembeli.

Jadi barang dalam perjalanan merupakan milik penjual, sehingga penjual harus memasukkan
barang tersebut dalam penghitungan fisik persediaan. Sebaliknya bagi pembeli barang dalam
perjalanan tersebut tidak boleh diakui sebagai persediaan mereka.

c. Barang Konsinyasi (Consigned Goods)


Perusahaan perdagangan seringkali menjual barang yang bukan dibelinya sendiri dari
pemasoknya tetapi merupakan titipan dari pihak lain. Pihak yang menitipkan barang ini
(pemilik barang) disebut con-signor sedangkan pihak yang menerima titipan barang (pihak
yang menjualkan) disebut dengan consignee.

Bagi consignor barang konsinyasi ini jika masih belum terjual maka harus dimasukkan
sebagai persediaan mereka.

3. Bagaimana skema perlakuan terhadap persediaan barang dagang yang koyak?

Jawaban: menurut kelompok kami. Ada perusahaan yang melakukan perlakuan terhadap
persediaan yang telah usang/ rusak yaitu barang akan dikelompokkan tersendiri yang dimana
tidak untuk diperbaiki atau diproduksi ulang akan tetapi akan dimusnahkan. Hal tersebut
sering dilakukan oleh perusahaan distributor seperti garuda food.

Untuk prosedur akuntasi terhadap persediaan barang yang usang /rusak itu biasanya
perusahaan akan menetapkan presentase cadangan perkiraan kerugian kerugian persediaan
setelah dilakukannya pembelian persediaan selama satu periode.

Teknik – teknik khusus yang dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai pengendalian
persediaan adalah :

1. Penetapan titik persediaan minimum dan maksimum.

2. Penggunaan rasio perputaran persediaan.

3. Pertimbangan manajemen.

4. Analisi nilai.

5. Pengendalian budget.

Anda mungkin juga menyukai