Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan menyimpan barang yang
dipesan. Departemen penerima barang bertanggung jawab untuk menerima barang yang dikirim oleh
pemasok. Setelah barang diterima kemudian dilaporkan ke manager bagian gudang, informasi tentang
penerimaan barang yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi pengawas persediaan, untuk
memperbarui catatan persediaan.
Tujuan diselenggarakan prosedur ini adalah :
- Untuk menjamin bahwa semua penerimaan yang dibeli telah diotorisasi.
- Untuk mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.
Dokumen dan Prosedur :
Dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan barang pada siklus pengeluaran
adalah laporan penerimaan barang (receiving report).
Laporan penerimaan barang adalah sebuah dokumen yang berisi informasi tentang rincian barang
yang diterima, yang mencakup tanggal diterima, nama pengirim, nama pemasok dan nomor order
pembelian.
2.
3.
b.
c.
Pencurian Barang.
Kehilangan dapat diatasi dengan menerapkan prosedur-prosedur pengendalian sebagai berikut :
1.
Barang harus disimpan dalam lokasi yang aman dan akses ke lokasi tersebut dibatasi.
2.
Setiap barang yang diterima dari departemen penerimaan barang, barang tersebut harus dihitung
dan diperiksa kembali, apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan laporan penerimaan barang
dan mencatat ke dalam kartu gudang, kemudian barang disimpan digudang berdasarkan nama, jenis
dan spesifikasi barang. Demikian juga untuk barang yang dikembalikan kepada pemasok dan barang
yang akan dijual mutasinya harus dicatat dalam kartu gudang.
jika perusahaan tidak menerapkan sistem perpetual melainkan menggunakan sistem periodik, maka
penghitungan persediaan dapat mungkin harus dilakukan pada akhir tahun buku.
Sebelum penghitungan dilakukan, perlu dilakukan beberapa persiapan pendahuluan. Biasanya
perusahaan membentuk semacam tim khusus yang benar-benar menguasai tehnik penghitungan barang.
Barang-barang yang akan dihitung sebaiknya dipersiapkan dan disusun rapi dan lengkap sebelum
dihitung. Sebagai alat kontrol harus digunakan formulir penghitungan. Bentuk formulir penghitungan
persediaan itu harus dikoordinasikan dengan pihak pencatatan harga sehingga penghitungan bisa
dilaksanakan lebih efisien.
Formulir penghitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil
penghitungann kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat
beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil penghitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi
yang tercantum pada formulir hasil penghitungan fisik, dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total
persediaan.
Administrasi Gudang :
Administrasi menurut saya merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang. Administrasi
mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data persediaan, data pengeluaran barang,
data permintaan, bahkan sampai peramalan permintaan. Oleh karena itu, ibarat sebuah film maka
Administrasi adalah penulis skenario yang menentukan jalan ceritanya. Mengingat sistem begitu
kompleks, diperlukan software yang menangani semuanya secara terintegrasi. Jika pada lingkup
administrasi tidak ditangani dengan baik, maka yang kena getahnya adalah operasional di lapangan.
Software yang mengatur transaksi gudang ini lebih baik bisa dieksekusi dalam keadaan real time,
jadi seperti sistem informasi Bank. Semisal ambil uang Rp 200.000 di ATM, maka Bank langsung
secara real time mengurangi saldo. Nah, kira-kira seperti itu yang software yang dibutuhkan di gudang.
Tetapi saya sendiri gak begitu menguasai tentang software seperti ini, yang saya paham hanya sedikit
alur administrasi gudang.
Data pemesanan barang :
Sebuah gudang menyimpan barang-barang tertentu dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu.
Misalkan pengeluaran adalah x maka penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana y adalah buffer
stock, Tingkat buffer diperlukan di Indonesia, mengingat kontinuitas suplai yang tidak terjamin oleh
pemasok, padahal teori mengatakan zero stock adalah hal yang baik, tetapi itu beresiko tinggi terhadap
potential loss sales dari perusahaan.
2.
3.
4.
Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time dan dapat dipertanggungjawabkan.
Administrasi yang kuat perlu dibangun melalui integrasi antara komputerisasi dan sumber daya
yang menjalankannya. Sistem informasi yang berkaitan dengan database memerlukan orang-orang
yang akrab dengan database.
Apa saja tugas administrasi gudang serta apa kesalahan-kesalahan yang di lakukan admin gudang t?
dan bagaimana cara mengantisipasi kesalahan tersebut?
2 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
b.
Pencatatan dengan metode AC berarti bahwa barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan
harga rata-ratanya.
2 tahun la
Penghitungan dilakukan oleh tim yang menghitung, menimbang, mengukur atau mengestimasi
jumlah berbagai kelompok persediaan di berbagai departemen, serta mencatat hasilnya. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam proses penghitungan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Pemilihan anggota tim. Anggota tim terdiri dari petugas bukan pengelola persediaan disertai
dengan petugas pengelola persediaan.
2.
Penyusunan prosedur penghitungan. Ketua tim yang biasanya adalah menejer akuntansi tahu
pimpinan satuan pengawas intern, harus membuat semacam kerangka prosedur yang harus diikuti
dalam proses perhitungan. Prosedur itu harus dibuat tertulis dan di bagikan kepada anggota tim,
dan diintruksikan agar anggota tim benar-benar memahami dan mengikuti langkah-langkah yang
terangkum dalam prosedur
3.
Tugas penghitung. Perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola persediaan
seluruhnya, melainkan harus dilakukan oleh dua pihak, dimana salah satu pihak adalah petugas
bukan pengelolaan persediaan. Perbedaan itu diperlukan agar tercipta mekanisme saling uji antara
kedua belah pihak.
4.
Barang berkualitas rendah. Jika dalam perhitungan itu ditemukan barang-barang yang berkualitas
rendah atau rusak, hendaknya barang-barang tersebut dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah
untuk memperoleh keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
5.
Pergerakan barang. Selama proses perhitungan setiap pergerakan barang baik masuk maupun
keluar lingkungan perhitungan dapat di ijinkan sepanjang memang benar-benar diperlukan, dan
pergerakan itu harus dicatat dalam suatu formulir khusus. Jika selama proses perhitungan
persediaan ternyata aktivitas pabrik tidak dapat dihentikan, pergerakan barang harus benar-benar
diawasi sehingga kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali atau luputnya barang dari
perhitungan didua lokasi dapat di hindarkan.
6.
Penyusunan barang. Barang hendaknya ditumpuk dengan rapi sehingga memudahkan perhitungan.
Barang- barang titipan dan konsinyasi, barang rusak, barang usang, serta barang lain yang tidak
termasuk dalam persediaan harus diberi tanda dengan jelas.
7.
Tim penghitung persediaan dibagi menjadi dua kelompok masing masing kelompok terdiri dari
persediaan dan petugas bukan petugas persediaan. Untuk memudahkan pencatatan hasil
perhitungan dan memperkuat pengendaliaan intern, perhitungan persediaan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan cara kerja tim. Formulir itu
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Bagian pertama atau bagian bawah formulir, memuat data hasil perhitungan yang dilakukan
kelompok pertama.
b.
Bagian kedua, yaitu bagian tengah formulir, memuat data hasil perhitungan kelompok kedua.
c. Bagian ketiga yaitu bagian atas formulir, apabila perhitungan telah selesai akan ditinggalkan
pada barang dan akan berfungsi sebagi tanda bahwa barang yang bersangkutan telah selesai
dihitung, dan tertulis diatasnya kata-kata SELESAI DIHITUNG.