Sistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya
sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen
gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas
penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok,
handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Saat ini
gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak
menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya
tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu
tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
Administrasi menurut saya merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang. Administrasi
mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data persediaan, data pengeluaran barang,
data permintaan, bahkan sampai peramalan permintaan. Oleh karena itu, ibarat sebuah film maka
Administrasi adalah penulis skenario yang menentukan jalan ceritanya.
Daftar Stok Barang :Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi para agenmarketingperusahaan. Mereka
bisa ekspansi pasar yang lebih luas jika ternyata stok barang masih banyak. Pengiriman barang yang
sudah dipesan terlalu lama membuat konsumen kecewa dan bisa saja memutuskan kontrak atau tidak
akan memesan pada perusahaan itu lagi.
Daftar Input Barang: Daftar ini sangat penting untuk mengetahui apakah masih ada tempat bagi barang-
barang berikutnya.
Daftar Keluar Barang: Barang yang keluar akan mempengaruhi pemesanan barang.
Jadwal Pengiriman Barang:
Jadwal ini akan mempermudah peletakan barang. Menunjukkan mana barang yang harus diambil
terlebih dahulu sehingga tidak ada barang yang tertinggal dan menjadi kadaluarsa.
Prediksi Pemesanan:
Daftar stok opnam dilakukan setahun sekali. Hal ini sama seperti cuci gudang.
Daftar jumlah tiap-tiap barang dilengkapi spesifikasi dan tanggal masuk sampai tanggal kadaluarsa.
Sebuah gudang menyimpan barang-barang tertentu dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu. Misalkan
pengeluaran adalah x maka penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana y adalah buffer stock, Tingkat
buffer diperlukan di Indonesia, mengingat kontinuitas suplai yang tidak terjamin oleh pemasok, padahal
teori mengatakan zero stock adalah hal yang baik, tetapi itu beresiko tinggi terhadap potential loss sales
dari perusahaan.
Perjanijian ini bahkan bisa sebegitu ketat, semisal satu peritel luar negeri yang tersangkut kasus di KPPU,
salah satunya karena diduga mengadakan perjanjian pada pemasok supaya harga yang masuk ke ritel
tersebut harus lebih murah dibanding ritel mana saja yang memesan barang sama dengan pemasok. Ini
merupakan bentuk praktek monopoli. Hubungan erat pihak administrasi juga dijalankan dalam rangka
menjalin supplier relationship management. Banyak faktor yang mempengaruhi supplier relationship
management dan itu banyak menyangkut etika bisnis.
Data Inventory
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus keluar masuk barang, sehingga
pengendalian operasional lebih dimudahkan dengan adanya akurasi data. Bukti pencatatan barang
keluar masuk akan mempengaruhi beberapa hal berikut :
Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time dan dapat dipertanggungjawabkan.
Administrasi yang kuat perlu dibangun melalui integrasi antara komputerisasi dan sumber daya yang
menjalankannya. Sistem informasi yang berkaitan dengan database memerlukan orang-orang yang
akrab dengan database.
Penerimaan Barang
Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di gudang. Penerimaan barang
dari distributor dilihat sangat mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa
dipastikan akan mengganggu produktifitas. Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :
Bukti pesanan barang dari Gudang ( untuk memastikan pesanan barang dalam spesifikasi yang tepat ).
Bukti Tanda Barang diterima ( untuk penagihan ).
Ketika satu pihak memesan sejumlah barang ke pemasok, Maka dia akan mengirimkan PO ke distributor.
Barang sesuai jumlah PO ini nantinya akan dibawa ke Gudang tempat yang disiapkan oleh konsumen.
Tim Gudang tentunya tidak selalu tahu jenis barang apa yang dipesan, Oleh sebab itu tim Gudang perlu
memastikan kesesuaian PO dengan fisik barang yang ada. Setelah PO diperiksa dan sesuai dengan
seluruh item yang dibawa, maka selanjutnya dibuat Bukti Tanda terima Barang.
Bukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan berhubungan dengan penagihan uang. Bukti Tanda Terima
barang akan dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk menagih kepemesan barang. Pentingnya untuk
membuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli danada tanda-tanda yang dilampirkan, semisal PO atau
surat lain yang menjamin keasliandokumen ini.