0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
158 tayangan1 halaman
Subsistem persediaan barang bertujuan untuk mencatat semua barang masuk dan keluar gudang serta memonitor stok barang. Subsistem ini meliputi proses pembelian bahan baku dan penyimpanan barang di gudang, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara biaya pembelian, penyimpanan, dan kapasitas gudang. Subsistem ini menghasilkan laporan stok barang dan transaksi pembelian/penjualan untuk manajemen perusahaan.
Subsistem persediaan barang bertujuan untuk mencatat semua barang masuk dan keluar gudang serta memonitor stok barang. Subsistem ini meliputi proses pembelian bahan baku dan penyimpanan barang di gudang, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara biaya pembelian, penyimpanan, dan kapasitas gudang. Subsistem ini menghasilkan laporan stok barang dan transaksi pembelian/penjualan untuk manajemen perusahaan.
Subsistem persediaan barang bertujuan untuk mencatat semua barang masuk dan keluar gudang serta memonitor stok barang. Subsistem ini meliputi proses pembelian bahan baku dan penyimpanan barang di gudang, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara biaya pembelian, penyimpanan, dan kapasitas gudang. Subsistem ini menghasilkan laporan stok barang dan transaksi pembelian/penjualan untuk manajemen perusahaan.
Subsistem persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam perusahaan baik yang disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem ini bertujuan untuk mencatat semua barang masuk dan keluar tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Proses yang lain dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini sudah cukup mewakili keseluruhan proses dalam subsistem persediaan. Dalam proses pembelian, pihak manajemen perlu mendokumentasi proses pemilihan pemasok hingga kedatangan material dari pemasok untuk kemudian diproses di dalam lantai produksi. Proses pembelian perlu diperhitungkan dengan mempertimbangkan korelasi antara pembelian dan penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil, maka frekuensi pembelian diperkirakan semakin banyak (dengan kuantitas produk yang sedikit) dan biaya semakin besar. Namun apabila jumlah penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian sedikit (dengan kuantitas produk yang banyak) dan biaya dapat ditekan, tapi biaya penyimpanan juga bertambah. Perbandingan terbalik antara penyimpanan dan pembelian ini perlu dihitung untuk mencari titik optimal untuk pembelian dan titik optimal untuk penyimpanan agar tidak terjadi pembengkakan cost. Proses penyimpanan juga memiliki peran dalam subsistem persediaan. Penyimpanan yang terlalu banyak (berlebihan) dapat mengakibatkan biaya perawatan, kerusakan, dan lain lain sehingga kuantitas penyimpanan perlu diperkirakan sesuai dengan kapasitas gudang. Informasi yang terdapat dalam subsistem persediaan barang di antaranya informasi mengenai supplier yang terdiri atas data seperti kode supplier, nama supplier, alamat dan lain lain serta memiliki informasi tentang persediaan barang yang berupa data stok barang apakah barang tersebut masih tersedia atau sudah habis. Lalu subsistem tersebut melakukan pencatatan atau perekapan data barang lengkap dengan penjelasan barang tersebut dan dapat menghasilkan laporan rinci dari perekapan data tersebut, dan pencatatan tersebut diterapkan pada program yang berbasis computer. Persediaan juga berkaitan erat dengan penjualan dan pembelian, dari laporan pembelian dan laporan penjualan yang diterima masing - masing dari bagian pembelian dan penjualan, dibuatlah laporan persediaan yang akan diserahkan kepada manajer.