Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ILMIAH

“ANALISIS SISTEM PERSEDIAAN DENGAN PERAN PERPETUAL INVENTORY


SYSTEM”

OLEH :
NAMA : NAZWA NUR SALSA BILLA

NIM : 22080009
KELAS : AKUNTANSI 1
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


MIMI SRI IRFADILAH, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
T.A.2022/2023
ANALISIS PENERAPAN SISTEM PERSEDIAAN DENGAN PERAN PERPETUAL
INVENTORY SYSTEM

Nazwa Nur Salsa Billa


nazwabilla452@gmail.com

ABSTRAK

Persediaan (inventory) adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,
dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang
dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi
persediaan. Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan memiliki peranan yang sangat
penting, baik laporan laba/rugi maupun neraca, sebab mempengaruhi harga pokok penjualan, laba
bersih dan aktiva. Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan umumnya adalah nilai
yang sebenarnya (sebesar harga perolehan) pada saat membuat laporan, namun denikian akan
tergantung dari metode penilaian dan metode pencatatan persediaan yang dipakai. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menerapkan kontrol stok dalam sistem informasi dagang dengan metode Perpetual
Inventory System. Perpetual Inventory System merupakan metode kontrol stok yang mengupdate stok
setiap kali ada transaksi, baik itu penjualan, retur penjualan, pembelian, ataupun retur pembelian.
Metode ini dapat melacak posisi stok yang terjual dan stok yang masih ada sehingga menghindari
kekosongan stok. Perancangan program pada penelitian ini menggunakan metode Agile dengan
pendekatan Extreme Programming dan diuji dengan metode black box untuk memastikan fitur yang
dibutuhkan sudah sesuai.Dengan adanya kontrol stok, perusahaan dapat terhindar dari kerugian karena
kekosongan stok, meningkatkan daya saing yang pada akhirnya meningkatkan laba perusahaan.

Kata Kunci: Persediaan, Sistem Persediaan, Perpetual Inventory System

PENDAHULUAN penanganan material yang rendah, waktu


pengiriman yang pendek, sistem informasi
Manajemen inventory telah menjadi dasar manajemen yang lebih baik, serta kepuasan
keputusan di perusahaan-perusahaan dan telah layanan bagi konsumen dan pemasok.
diteliti dengan mendalam di lingkungan
akademik maupun korporasi. Pertanyaan Manajemen material yang tidak efektif dapat
utama dalam pada topik ini adalah kapan mengakibatkan salahnya pembelian,
memesan, berapa jumlah pesanan dan seberapa kekurangan barang dan ketidakpastian
banyak harus disimpan sebagai stok cadangan. persediaan. Hal tersebut mengakibatkan
penundaan produksi yang dapat membuat
Manajemen inventory mencakup beberapa tanggal pengiriman meleset. Pemesanan yang
keputusan yang bertujuan untuk terlambat juga mengakibatkan hal yang sama.
menyelaraskan permintaan dengan penawaran Jika perusahaan memperbaiki masalah dengan
produk pada waktu maupun tempat dengan pemesanan mendadak, biaya akan meningkat
biaya dan tingkat layanan sesuai tujuan karena mengadakan barang dari vendor yang
perusahaan. Manajemen inventory yang baik bersedia dan pengiriman cepat yang biasanya
akan mendapatkan banyak manfaat berupa – berbiaya tinggi. Untuk mengatur inventory,
carrying cost yang rendah, menggunakan manajer menggunakan beberapa dokumen,
teknik ilmiah untuk mengurangi biaya, rasio salah satunya yang sangat penting adalah
persediaan/penjualan yang rendah, material pencatatan inventory dengan metode
dalam pengerjaan yang lebih sedikit, perpetual.
pencatatan sistematis, perputaran persediaan
tinggi, biaya akibat keusangan, kelebihan, Metode perpetual merupakan salah satu dari
kerusakan produk yang menurun, biaya dua sistem (perpetual dan periodik) untuk
mengatur permintaan konsumen. Metode kepustakaan, baik primer maupun sekunder.
perpetual merupakan metode pencatatan Penelitian ini melakukan klasifikasi data
inventory dengan data yang selalu berdasarkan formula penelitian.
diperbaharui, biasanya dengan menggunakan
perangkat komputer. Sistem ini mempunyai Menurut Studi kepustakaan adalah salah satu
kontrol yang lebih baik pada inventory. jenis penelitian yang dilakukan dengan
seorang peneliti dengan megumpulkan data-
Pada umumnya sistem inventory perpetual data yang bersumber dari buku, jurnal, artikel
modern mencatat beberapa hal berikut ini: unit dan tulisan-tulisan tertentu (Ar-rijal institute,
yang dibeli dan biayanya, unit terjual dan 2007:85)
biayanya, jumlah inventory yang masih ada.
Metode perpetual lebih superior dibanding HASIL PENELITIAN DAN
periodic karena menyimpan catatan penjualan PEMBAHASAN
dan tingkat inventory yang mencegah
kehabisan stok. Sebuah sistem informasi Persediaan
dagang umumnya memiliki fitur penjualan,
pembelian dan kontrol stok. Di samping Persediaan (inventory) adalah meliputi
penjualan dan pembelian, fitur kontrol stok semua barang yang dimiliki perusahaan
merupakan fitur yang kritis. Fitur ini tidak pada saat tertentu, dengan tujuan untuk
hanya sekedar mengurangi stok ketika terjadi dijual atau dikonsumsi dalam siklus
transaksi penjualan, atau menambah stok operasi normal perusahaan. Aktiva lain
ketika terjadi transaksi pembelian. yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak
Kontrol stok berarti sistem ini mampu untuk dijual atau dikonsumsi tidak
memberikan informasi kepada bagian termasuk dalam klasifikasi persediaan.
purchasing kapan harus mulai melakukan
pembelian sehingga tidak terjadi kekosongan Persediaan (inventory) untuk setiap
stok. Fitur ini juga harus dapat memberikan perusahaan akan berbeda, tergantung
informasi jumlah pembelian yang optimal kepada jenis perusahaan yang
sehingga tidak kelebihan stok sehingga bersangkutan:
menyebabkan biaya untuk pemeliharaan stok 1. Pada perusahaan dagang, berupa
meningkat. Terlebih apabila stok tersebut persediaan barang dagangan
merupakan produk yang memiliki tanggal
(merchandise inventory).
kadaluarsa cepat seperti makanan atau
minuman. 2. Sementara pada perusahaan
pabrik (manufaktur) persediaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan terdiri atas:
metode perpetual pada sistem persediaan atau  Persediaan bahan baku
kontrol stok di dalam sistem informasi dagang. (Direct materials inventory)
Fitur utamanya adalah adanya peringatan atau  Persediaan barang dalam
notifikasi untuk melakukan order stok apabila proses (Work in process
produk tertentu sudah mencapai batas inventory)
kuantitas tertentu.
 Persediaan barang jadi
Fitur lainnya adalah saran untuk kuantitas (Finished goods inventory)
pembelian yang optimal sehingga perusahaan
tidak melakukan order yang terlalu sedikit
ataupun terlalu banyak. Sistem Persediaan

1.Sistem Periodik
(periodical inventory system)
METODE PENELITIAN
Berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan
Penilitian ini merupakan jenis kualitatif dengan melakukan menghitung fisik terhadap
melalui studi pustaka. Tahapan penelitian persediaan. Penghitungan fisik persediaan
dilaksanakan dengan menghimpun sumber dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini
pencatatan terhadap mutasi persediaan tidak 1. Dibeli barang dagangan secara kredit
selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur Rp.2.100.000,-
penghitungan fisik persediaan pada akhir 2. Dikirim kembali barang yang dibeli
periode harus dilakukan (mandatory senilai Rp.100.000,-
procedure) untuk dapat menentukan fisik 3. Dijual barang dagangan secara kredit
persediaan yang akan dilaporkan dalam senilai Rp.1.000.000,-dengan harga
laporan keuangan. Hasil perhitungan fisik ini pokok Rp.700.000,-
dipakai sebagai dasar penentuan nilai 4. Diterima kembali barang yang dijual
persediaan.
senilai Rp.200.000,dengan harga
pokokRp.140.000
Untuk lebih jelasnya, sistem fisik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pembelian dan penjualan barang Persediaan.........Rp.2.100.000,-
dagangan, tidak dicatat ke dalam Utang dagang............Rp.2.100.000,-
akun “persediaan”, sehingga akun Utang dagang.....Rp.100.000,-
persediaan hanya menunjukkan Persediaan................Rp.100.000,-
informasi nilai persediaan barang Piutang..............Rp.1.000.000,-
dagang awal periode. Penjualan..................Rp.1.000.000
b. Transaksi pembelian barang dagang BPP....................Rp.700.000,-
dicatat debit pada akun “pembelian” Persediaan................Rp.700.000,-
dan transaksi penjualan barang Return.................Rp.200.000,-
dagang dicatat sebesar harga jualnya.
Piutang dagang........Rp.200.000,-
c. Nilai persediaan pada akhir periode
diketahui setelah dilakukan
Persediaan...........Rp.140.000,-
pemeriksaan dan penghitungan BPP..........................Rp.140.000,-
barang secara fisik.

2.Sistem Perpetual Metode Akuntansi Persediaan Perpetual


(Perpetual Inventory System)
(Perpetual Inventory System)
Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu 1. FIFO (First-In Fisrt-Out)
diikuti secara konsisten, dengan mencatat
semua transaksi yang menyebabkan FIFO (First-In, First-Out) adalah metode
berkurang atau bertambahnya persediaan. untuk menentukan harga pokok
Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak penjualan dengan cara mengasumsikan bahwa
wajib diselenggarakan (mandatory produk yang sudah terjual merupakan produk
procedure). Untuk lebih jelasnya, sistem fisik terlama dalam inventaris. Biaya yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: dikeluarkan untuk produk terlama itulah yang
a. Transaksi pembelian barang dagang, digunakan dalam perhitungan. Singkatnya,
dicatat debit pada akun “persedaiaan”, metode FIFO akan menghapus produk paling
kredit akun “kas” atau “utang dagang”. awal yang masuk dari akun persediaan setiap
b. Transaksi penjualan barang dagang terjadi pencatatan penjualan.
dicatat sebagai berikut:
-Harga (hasil) penjualan dicatat debit Misalnya, Anda menjalankan bisnis penjualan
pada akun “kas” atau akun”piutang roti, maka roti yang terlebih dahulu dijual
dagang”, dan kredit “akun “penjualan”. yaitu roti yang pertama kali masuk ke toko
-Harga pokok barang yang dijual, dicatat Anda. Perhitungan biaya dari roti yang terjual
debit pada akun “harga pokok pertama itulah yang dijadikan sebagai biaya
penjualan” dan kredit akun
pokok penjualan.
“persediaan”
c. Saldo akun “persediaan” menunjukkan
harga pokok (nilai) persediaan barang Metode persediaan barang FIFO ini
yang masih ada di dalam gudang. didasarkan pada asumsi bahwa
aliran cost masuk persediaan harus
Contoh Kasus : dipertemukan dengan hasil penjualannya.
Sebagai akibatnya, biaya per unit persediaan Tujuan dan Keuntungan Metode Perpetual
yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar
penentuan biaya barang yang masih dalam Ada tujuan dan keuntungan yang bisa kamu
persediaan pada akhir periode (persediaan dapatkan jika menggunakan sistem perpetual
akhir). ini, di antaranya:

Dalam penerapan metode FIFO berarti 1. Merekam Data Persediaan Secara Real-time
perusahaan akan menggunakan persediaan Sistem perpetual mencatat pembaruan dan
barang yang lama/pertama masuk untuk dijual pergerakan inventaris saat terjadi. Dengan
terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan begitu, kamu memiliki data persediaan yang
akhir barang dagangan akan dinilai dengan akurat karena bisa diakses secara real-time.
nilai perolehan persediaan yang terakhir
masuk. 2. Memberikan Informasi Inventaris yang
Rinci
Metode FIFO cocok diterapkan pada Keuntungan lain dengan menggunakan sistem
perusahaan yang menjual produk yang persediaan perpetual yaitu dapat memberikan
memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan, inventaris yang rinci. Dengan begitu, kamu
minuman, obat dan lain sebagainya. Metode bisa menganalisis kemungkinan hambatan
FIFO merupakan metode yang paling umum dalam pengelolaan stok barang. Pada akhirnya,
digunakan dalam pencatatan persediaan. kamu dapat mengoptimalkan sistem supply
chain. Kamu pun dapat menjanjikan tanggal
Hal tersebut tentu saja karena ada kelebihan pengiriman yang pasti kepada pelanggan, yang
dan kekurangan yang dipertimbangkan, nantinya akan meningkatkan kepuasan
berikut adalah kelebihan dan kekurangan pelanggan dan bahkan dapat meningkatkan
metode persediaan barang FIFO: penjualan bisnis.

Adapun perusahaan yang Cocok 3. Menghindari Sistem Perhitungan Fisik


Menggunakan FIFO. Jika dilihat dari proses
operasinya, perusahaan dibedakan menjadi Dengan sistem persediaan perpetual, tidak
dua, yaitu perusahaan manufaktur dan perlu lagi melakukan penghitungan fisik
perusahaan dagang. persediaan secara terus-menerus. Jadi, kamu
tidak perlu menutup operasi pergudangannya
2. Average (Rata-rata tertimbang) selama penghitungan berlangsung karena
semua prosesnya bisa dilakukan secara
Metode average biasa disebut metode rata- otomatis dengan bantuan perangkat lunak
rata tertimbang. Metode average membagi inventaris yang praktis.
antara biaya barang persediaan untuk dijual
dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga 4. Menghemat Biaya Manajemen Inventaris
persediaan akhir dan beban pokok penjualan
dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode Dengan menggunakan metode perpetual, kamu
average adalah titik tengah atau perpaduan bisa mengelola stok barang secara lebih mudah
dari metode FIFO dan LIFO. dan hemat biaya. Sebab, pembaruan stok
barang dapat dilakukan secara real-
Dalam penerapan metode Average berarti time sehingga meminimalisir kelebihan
perusahaan akan menggunakan persediaan inventaris yang mungkin saja merugikan.
barang yang ada di gudang untuk dijual tanpa Selain itu, sistem inventaris perpetual yang
memperhatikan barang mana yang masuk dilakukan secara otomatis akan membantu
lebih awal atau akhir. Jadi kelebihan dan kamu untuk hemat biaya dan waktu tenaga
kekurangan metode ini berada diantara kerja.
metode LIFO dan FIFO.
5. Mengidentifikasi Kesalahan

Metode inventaris yang dilakukan dengan


sistem otomatis dapat membantu kamu untuk
mengidentifikasi kemungkinan kesalahan Melansir Accounting Tools, sistem perpetual
selama proses manajemen stok barang. dapat diintegrasikan ke sistem lain. Dengan
Kesalahan yang dimaksud dapat meliputi begitu, proses operasional bisnis bisa berjalan
jumlah barang yang tersedia saat ini dan lebih baik. Misalnya, staf layanan pelanggan
melacak kemungkinan pengiriman yang sekarang dapat memberi tahu pelanggan
hilang. dengan tepat berapa banyak unit yang tersedia
untuk pengiriman.
Hal ini tidak hanya menciptakan sistem
pengendalian barang yang baik, tetapi juga Selain itu, staf manajemen material dapat
berarti bahwa penyelidikan transaksi dapat mengandalkan catatan inventaris untuk
digunakan untuk meningkatkan prosedur dan merencanakan berapa banyak unit tambahan
pelatihan, yang pada gilirannya akan yang perlu diproduksi atau dipesan dari
meningkatkan keakuratan catatan persediaan pemasok. Bagian departemen akuntansi juga
dari waktu ke waktu. dapat mengandalkan catatan persediaan ini
untuk menyusun saldo persediaan akhir untuk
6. Memperkirakan Permintaan dengan Lebih pelaporan akhir bulan.
Akurat
Kesimpulan
Metode inventaris perpetual juga bisa
membuat perkiraan permintaan terhadap stok Salah satu kelebihan sistem pencatatan
barang yang lebih akurat. Hal ini karena persediaan metode perpetual
adanya inventaris historis dan data penjualan yakni perusahaan tidak perlu melakukan
yang dapat digunakan untuk memprediksi perhitungan fisik (stock opname) pada stok
siklus penjualan mendatang sehingga tersisa. Alasannya, perusahaan dapat
memastikan bahwa kamu memiliki jumlah mengetahui stok yang sebenarnya di lapangan
inventaris yang optimal selama kurun waktu dengan mudah berkat adanya pencatatan yang
tertentu. dilakukan setiap waktu.

7. Mengurangi Investasi Persediaan Saran


Dari artikel ini ditemukan apa saja peran
Dengan metode perpetual, kamu tidak harus
berinvestasi dalam kelebihan persediaan, metode perpetuan dalam sistem persediaan
seperti yang akan terjadi jika manajemen tidak barang secara umum, selanjutnya diperlukan
mempercayai jumlah persediaan, dan ingin adanya sampel penelitian agar hasil dari artikel
menyimpan kelebihan cadangan persediaan. ini lebih sesuai dengan kondisi lapangan bukan
Sebaliknya, tingkat inventaris dapat dikurangi hanya dari kajian pustaka.
yang pada akhirnya bisa menghasilkan tingkat
investasi inventaris yang lebih kecil.
Daftar Pustaka
8. Menghitung Saldo Persediaan di Akhir
Periode Annisa, N., (2004),” Suatu Analisis Tentang
Metode Akuntansi Persediaan”, Jurnal
Penerapan sistem perpetual dalam mengelola Ekonomi & Bisnis, Vol.4 No. 1, hal
persediaan dapat membantu kamu untuk 42-45.
menghitung inventaris secara terus-menerus. Ali Mahmudi, 2005, Sistem Informasi
Jadi, saldo inventaris akhir tahun kamu telah Akuntansi Perusahaan, Jakarta: PT.
dihitung secara instan saat tahun tersebut GramediaWidiasarana Indonesia.
berakhir. Dengan begitu, kamu memiliki Daljono dan Puspitaningtyas, Endah. (2005).
nomor inventaris yang akurat untuk tujuan Analisis pengaruh penerapan metode
pelaporan akuntansi. arus biaya persediaan, nilai persediaan
dan profit margin terhadap market
9. Memungkinkan Integrasi dengan Sistem value perusahaan manufaktur di Bursa
Lain Efek Jakarta. Jurnal Maksi : Vol. 5.
Hal : 161-174.
James M. Reeve, 2008, Pengantar Akuntansi, Persediaan Berdasarkan Ricardian
Jakarta: Salemba Empat. Hypotesis, Theory Agency dan
Keysoft, 2016. Metode Persediaan FIFO, Political Cost serta Pengaruhnya
AVERAGE, dan LIFO, Diperoleh Terhadap PER. Jurnal Ekonomi STIE,
pada 7 Februari 2023 di: http: No.4. XIV/31/ Oktober-Desember
//keyaccountingsoftware. com/metode- 2005, hal. 19-42.
persediaan-fifo-average-dan-lifo/ Pangestika, W. (2019). Perbedaan Metode
Namit, K., J. Chen, 1999, Solutions to the Persediaan FIFO, LIFO, dan Average
inventory model for gamma lead-time yang Harus Anda Ketahui.
demand. International Journal of https://www.jurnal.id/id/blog/2018-
Physical Distribution & Logistics perbedaan- metodepersediaan-fifo-
Management vol 29 no 2 hal 138-154 lifo-dan-average/. (7 Februari 2023).
Henny. (2009). Faktor-faktor yang Taqwa, Salma., Sugiyanto, FX. Dan Daljono.
Mempengaruhi Pemilihan Metode (2003). Faktor-faktor yang
Penilaian Persediaan pada Perusahaan mempengaruhi Pemilihan Metode
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Akuntansi Persediaan pada
Jurnal Akuntansi/Tahun XIII, No.01, Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal
Januari 2009: 35-46. Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 2. hal.
Hermawan, Sigit. 2008. Akuntansi 100-118.
Perusahaan Manufaktur.Yogyakarta: Warren, Carls S, dkk. (2022). Pengantar
Graha Ilmu. Akuntansi 1. Adaptasi Indonesia Edisi
Nasser, Etty M dan Eka Rasita. (2005). 4. Jakarta : Salemba Empat.
Pemilihan Metode Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai