Anda di halaman 1dari 22

Nama : Dimas Pramudya W

NIM : 20/464189/SV/18508

Kelas : DB2

TUGAS RESUME MANAJEMEN GUDANG UTS dan UAS

Tipe dan jenis gudang :

• Gudang Pribadi/Swasta- jenis gudang ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan
reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh,
jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka atau grosir
mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan produk.

• Gudang Publik/Umum – gudang umum pada dasarnya adalah ruang yang dapat
disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek. Pengecer yang
memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan
tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan
pembelian produk dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebagai contoh,
pengecer bisa memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko
atau ketika ada harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar. Tipe
dan jenis gudang

• Gudang otomatis – Dengan kemajuan teknologi komputer dan robotika banyak


gudang sekarang memiliki kemampuan otomatis. Tahapan otomatisasi sampai pada
pemakaian conveyor belt untuk mengangkut barang sehingga memerlukan orang yang
lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.

• Climate-Controlled Warehouse. Iklim-Controlled Warehouse – Gudang penyimpanan


yang menangani berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi seperti
freezer untuk menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan.

• Distribution Centre, Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi pada
produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera dikirimkan ke banyak
pelanggan. Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable
Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan didistribusikan pada akhir
hari

Operasional Gudang :
1. Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock gudang, dan menjadi
tanggung jawab kepala gudang.
2. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang
penting.
– Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang diakibatkan kesalahan
handling? Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik barang serta
perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet, forklift, conveyor, dll).
– Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas rendah, konsep
Lean Manufacturing yang dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep
lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer gudang untuk mengetahui
sistem atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak. Operasional Gudang
- Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi
kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personilpersonil
di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan
operasional gudang berjalan dengan baik.
- Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun
menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar
juga sangat sulit diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadapa
hal tersebut, meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan pembenaran terhadap
kelalaian pekerja
Trade-off dalam operasional Gudang :
1. Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur,
sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran.
2. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap
hari dalam menangani masalah.
3. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung,
sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang,
memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus
di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi
tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan angka-
angka.
4. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian yg dikelola secara
professional

Sistem Administrasi Gudang : suatu kesatuan berbagai element dari sebuah tempat
penyimpanan barang untuk kemudian dilakukan proses administrasinya baik
komputerisasi maupun manual (dalam kaitannya dengan IT, berarti komputerisasi)
Peran Sistem Administrasi Pergudangan :
• Administrasi merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang.
• Administrasi mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data
persediaan, data pengeluaran barang, data permintaan, bahkan sampai peramalan
permintaan.
• Mengingat sistem yang begitu kompleks, maka diperlukan software yang menangani
semuanya secara terintegrasi. Jika pada lingkup administrasi tidak ditangani dengan
baik, maka yang kena getahnya adalah operasional di lapangan
Alur Administrasi Gudang :
1. Data pemesanan barang Sebuah gudang menyimpan barang-barang tertentu
dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu. Misalkan pengeluaran adalah x maka
penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana y adalah buffer stock,
Pemesanan dilakukan administrasi berdasarkan kebutuhan pengeluaran.
– Kebutuhan pengeluaran diramalkan terlebih dahulu melalui data historis
ataupun diestimasi.
– Pemesanan dilakukan kepada pemasok dengan perjanjian waktu bayar (term
of payment(TOP)), dimana TOP nantinya diusahakan angkanya lebih besar
daripada DSI (Day Sales Inventory) atau waktu barang tersimpan dampai
menjadi uang. Misalkan jika perusahaan berhasil menjual dalam waktu 3 hari
dan TOP adalah 6 hari, maka perusahan untung, karena sudah berhasil menjual
2 kali tetapi baru membayar sebanyak 1 kali.

• Administrasi banyak berkaitan dengan pemasok.


• Perjanjian produk yang returnable juga menguntungkan perusahaan
dibandingkan sistem beli putus. Perjanijian ini bahkan bisa sebegitu ketat,
semisal satu peritel luar negeri yang tersangkut kasus di KPPU, salah satunya
karena diduga mengadakan perjanjian pada pemasok supaya harga yang masuk
ke ritel tersebut harus lebih murah dibanding ritel mana saja yang memesan
barang sama dengan pemasok. Ini merupakan bentuk praktek monopoli.
• Hubungan erat pihak administrasi juga dijalankan dalam rangka menjalin
supplier relationship management. Banyak faktor yang mempengaruhi supplier
relationship management dan itu banyak menyangkut etika bisnis.

2. Data Inventory Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus


keluar masuk barang, sehingga pengendalian operasional lebih dimudahkan
dengan adanya akurasi data.
Bukti pencatatan barang keluar masuk akan mempengaruhi beberapa hal
berikut :
1. Jumlah stok barang.
2. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar.
3. Dasar memesan barang.
4. Mempelajari trend sales.
Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time dan dapat
dipertanggung jawabkan. Administrasi yang kuat perlu dibangun melalui
integrasi antara komputerisasi dan sumber daya yang menjalankannya.

• Bukti Tanda Terima Barang


- Bukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan berhubungan dengan
penagihan uang.
- Bukti Tanda Terima barang akan dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk
menagih ke pemesan barang.
- Pentingnya untuk membuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli dan ada
tanda-tanda yang dilampirkan, semisal PO atau surat lain yang menjamin
keaslian dokumen ini

Operasional penerimaan & pengiriman barang

Aktifitas operasional adalah


- bongkar barang,
- cek expired,
- cek kesesuaian pesanan serta
- memasukkan barang ke penyimpanan

Aktifitas operasional ini merupakan salah satu critical point, mengapa?


1. Bongkar muat barang yang dilakukan oleh kuli bongkar rawan membuat rusak
barang atau resiko kehilangan barang karena dicuri.
2. Cek kesesuaian barang dengan PO dan Expired date barang dilakukan oleh
staff penerimaan barang yang biasanya memiliki sejumlah alasan untuk tidak
melakukan aktifitas ini dengan sejumlah alasan seperti : supaya cepat, sudah
kenal dengan pemasok, disiplin melakukan sistem, dll.
Intinya di poin 1 dan 2 kritis dikarenakan Faktor Sumber Daya Manusia.

• Penerimaan Barang di gudang ‘rawan’ permainan dengan pihak supplier. Staff


penerimaan tanpa diketahui oleh pemesan dapat melakukan deal-deal khusus
yang merugikan pemesan dan menguntungkan pemasok. Jadi kontrol yang ketat
terhadap personil penerimaan cukup penting, hal seperti melakukan rotasi
pekerjaan rutin serta bekerja dalam jumlah kecil serta pembatasan wewenang
adalah hal-hal praktis yang bisa dilakukan

MENGAPA PERLU GUDANG?


• Ada ketidakpastian
• Pembelian yang ekonomis
• Waktu transport
• Musiman
• Tingkat kecepatan kegiatan yang berbeda-beda
• Alasan lainnya

PERENCANAAN GUDANG 1. Pemilihan Lokasi 2. Mempertimbangkan Produk


Campur 3. Perluasan area 4. Penanganan Material 5. Layout Gudang 6.
Penyimpanan (Tetap, Dinamis, Zonasi) 7. Pertukaran (Keluar – Masuk) Barang
dan Ukuran 8. Prosedur Kerja dan Pelatihan 9. Keamanan 10. Keselamatan Kerja
11. Produk Rusak dan Kadaluarsa 12. Pengendalian Persediaaan dan Dokumentas

MACAM-MACAM GUDANG 1. Gudang Bahan Baku dan Suku Cadang 2. Gudang


Work In Process 3. Gudang Barang Jadi 4. Gudang Distribusi dan Pusat
Pendistribusian 5. Gudang Pasokan dan Pusat Pasokan 6. Gudang Lokal 7.
Gudang Jasa Nilai Tambah
MENGAPA PERLU MANAJEMEN PERGUDANGAN? • Barang tidak jelas
keberadaannya • Barang tidak jelas kepemilikannya • Barang tidak jelas
pemakaiannya • Barang tidak dalam kondisi baik (rusak) • Pergerakan barang
sulit • Gudang terlalu jauh • Gudang terlalu sempit • Keselamatan kerja tidak
terjamin

TANGGUNG JAWAB DARI PERGUDANGAN 1. Menerima barang dari


sumbernya (Periksa identitas, kuantitas dan kualitas barang yang dibeli, barang
titipan, barang retur) 2. Menyimpan barang hingga diperlukan (inspeksi mutu,
mengalokasikan, menentukan lokasi, penelusuran lokasi sediaan, penyusunan
sediaan dan mengendalikan jumlahnya) 3. Mengambil barang pada saat
diperlukan (bahan baku, WIP, barang jadi) 4. Mengirim barang kepada
pengguna yang tepat (internal dan eksternal)

GUDANG YANG BAIK • Memaksimalkan efektivitas penggunaan ruang •


Memaksimalkan efektivitas penggunaan peralatan • Memaksimalkan
efektivitas penggunaan tenaga kerja • Memaksimalkan kemudahan mengakses
semua item yang disimpan • Memaksimalkanperlindungan semua item yang
disimpan.

AKTIVITAS DI GUDANG. 1. Penerimaan (Receiving) • Menerima dengan baik


semua material yang datang • Memastikan semua material yang diterima
dalam kondisi baik dan jumlah yang benar • Menetapkan lokasi penyimpanan
atau menentukan bagian lain yang memerlukan material yang diterima 2.
Pengepakan (Prepacking – Optional) • Breaking bulk atau Creating bulk 3.
Pengalokasian (Putaway) • Material Handling, konfirmasi lokasi simpan,
meletakkan material pada lokasi yang telah ditetapkan 4. Penyimpanan
(Storage) • Menyimpan, menentukan metode peyimpanan yang tepat, menjamin
material yang disimpan dalam kondisi baik dan aman. 5. Pengambilan (Order
Picking) • Mengambil material sesuai dengan permintaan pelanggan 6.
(Packaging and/or Pricing – Optional) 7. Penyortiran dan/atau Pengumpul
(Sortation and/or Accumulation) • Hanya pada jumlah item material yang lebih
dari satu 8. Pengelompokan dan Pengiriman (Unitizing and Shipping) •
Memeriksa kelengkapan pesanan • Menyiapkan dokumen-dokumen, packing lists,
address label dan bill of lading • Mengukur berat/dimensi untuk menentukan
biaya pengiriman • Mengumpulkan pesanan-pesanan untuk satu pengiriman •
Memindahkan ke truk

TANTANGAN PERGUDANGAN. 1. Kemampuan untuk menyimpan dalam jumlah


yang lebih besar dan item yang semakin beragam 2. Peningkatan tuntutan
layanan kepada Pelanggan 3. Tuntutan untuk menurunkan Persediaan 4.
Tuntutan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan penggunaan ruang

Sistem manajemen gudang ada tiga model pengambilan barang yang dapat
diterapkan yaitu:

1. Picker to Goods,

2. Goods to Picker, dan

3. Automated Picking.

1. Picker to goods

Mayoritas pergudangan dengan sistem otomatisasi, minimal akan menggunakan


metode ini.

– Pick to order

Ini merupakan metode yang paling umum digunakan. Petugas mencari barang
sesuai pesanan dan berjalan ke lokasi penyimpanan, mengambil barang sampai
seluruh pesanan telah dilengkapi.
Keuntungan dari metode ini yaitu meminimalkan kegiatan handling karena
barang berpindah dari tempat penyimpanan sampai dengan pengiriman dengan
1 (satu) kali penanganan.

Kelemahan metode ini yaitu bila pesanan dalam SKU (Stock Keeping Unit) yang
banyak dan jarak antar tempat pengambilan cukup jauh dapat meningkatkan
beban pekerja.

– Batch picking

Batch picking, dalam metode ini petugas gudang berjalan ke tempat


penyimpanan, kemudian mengambil produk untuk beberapa order dalam waktu
yang sama, setelah itu menempatkan pada tempat tertentu berdasarkan
order.

Kelebihan metode ini yaitu berkurangnya waktu dan jarak tempuh operator
(karena tiap berjalan, mengambil beberapa order sekaligus untuk item yang
sama) dan meningkatnya akurasi dalam proses alokasi pengambilan barang.

Kekurangan metode ini yaitu tidak selalu mengutamakan pemesanan barang


yang time-sensitive, artinya semua order diperlakukan sama tanpa ada
prioritas.

– Zone picking

Melalui metode ini, produk dikelompokkan dalam area tertentu dalam gudang,
kemudian setiap petugas ditugaskan per area secara spesifik dan hanya
diperbolehkan mengambil barang di tersebut.

Keuntungan dari metode ini ialah meningkatnya kecepatan pengambilan barang


karena beberapa jenis barang dikerjakan dalam waktu bersamaan.
Kekurangannya adalah bisa terjadi bottleneck dalam pengambilan barang.
– Wave picking

Metode wave packing ini menjadwalkan pengambilan barang di waktu kerja


tertentu secara spesifik dalam satu hari kerja. Penjadwalan pengambilan
barang disesuaikan dengan kedatangan kendaraan, pergantian shift, dan
sebagainya.

Kekurangan dari metode ini ialah perlunya pengecekan ulang kode produk dan
jumlah produk yang diambil.

2. Goods to picker

Metode goods to picker, dibandingkan metode picker to goods memiliki banyak


keuntungan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang dikehendaki oleh
perusahaan.
Goods to picker ini menyesuaikan area tempat penyimpanan dengan area kerja
petugas gudang (pick face area), dengan demikian petugas tidak perlu berjalan
berkeliling area gudang.

Ada beberapa keuntungan dari metode tersebut:

• Mengurangi waktu tempuh operator dan mengurangi beban kerja operator


• Mengurangi footprint petugas dalam sistem gudang
• Pemilihan barang yang lebih cepat dan teratur
• Meningkatkan akurasi pemesanan dan pengambilan barang di gudang
• Tingkat pemanfaatan ruang kerja yang lebih baik
• Meningkatkan efisiensi sistem yang dipakai dalam Gudang
3. Automated Picking

Jika kebutuhan perusahaan ialah peningkatan akurasi, kecepatan, dan


produktifitas, lakukan otomatisasi. Terlebih bila operasional gudang untuk
memenuhi kebutuhan dengan volume yang tinggi semisal dengan jumlah
mencapai ribuan (atau lebih) karton per hari.

Beberapa keuntungan metode Automated Picking adalah:

• Meningkatkan pemanfaatan ruang


• Dapat beroperasi dengan lorong yang sangat sempit.
• Untuk gudang dengan suhu beku (frozen) akan menghemat biaya konsumsi
energy.
• Dapat beroperasi 24 jam/7 hari/365 hari dibandingkan dengan penggunaan
tenaga manual.

Metode Sistem Penyimpanan/peletakan Barang di Gudang

Ada beberapa metode penyimpanan barang yang dapat dilakukan :

-Random Location System. Sistem ini merupakan yang paling populer dan
ekonomis. Barang yang datang ke gudang ditempatkan secara random di setiap
area yang kosong.
-Fixed Location System. Setiap item barang mempunyai tempat penyimpanan
yang sudah tetap dan tempat tersebut tidak bisa digunakan untuk item lain.
Staf pergudangan cenderung memilih sistem ini karena sangat mudah
mengingat lokasi kargo.
-Fixed Area Working on a Random System. Sistem ini merupakan kombinasi
keuntungan dari dua metode sebelumnya, dimana kumpulan setiap item seperti
ball bearing, abrasive, dan suku cadang dapat digabung di tempat yang sama.
Setelah barang-barang tersebut dipisahkan dan area tetap untuk penyimpanan
barang sudah dipilih, lokasi yang tepat dikendalikan oleh Random Location
System.
Kriteria Pemilihan Sistem Penyimpanan
Load, Throughput Rate, Storage Level, Column Spacing, Picking Criterion

Proses Pemilihan dan Tipe Sistem Penyimpanan


Sistem penyimpanan dapat dipilih menggunakan beberapa kriteria yang sudah
disebutkan sebelumnya. Metode first cut menggunakan frekuensi pemilihan dan
densitas penyimpanan :
High Pick and High Storage
High Pick and Low Storage
Low Pick and High Storage
Low Pick and Low Storage
- DEFINISI DARI PERGUDANGAN = Tempat penyimpanan sementara dan
pengambilan sediaan untuk mendukung kegiatan operasi

- Macam-macam Gudang = Gudang bahan baku dan suku cadang, Gudang work in
process, Gudang bahan jadi, Gudang distribusi, Gudang pasokan dan pusat pasokan,
Gudang local, Gudang jasa nilai tambah

- Mengapa perlu manajemen pergudangan :

• Barang tidak jelas keberadaannya • Barang tidak jelas kepemilikannya • Barang


tidak jelas pemakaiannya • Barang tidak dalam kondisi baik (rusak) • Pergerakan
barang sulit • Gudang terlalu jauh • Gudang terlalu sempit • Keselamatan kerja
tidak terjamin

- Tanggung jawab dari pergudangan :

1. Menerima barang dari sumbernya (Periksa identitas, kuantitas dan kualitas


barang yang dibeli, barang titipan, barang retur)
2. Menyimpan barang hingga diperlukan (inspeksi mutu, mengalokasikan, menentukan
lokasi, penelusuran lokasi sediaan, penyusunan sediaan dan mengendalikan jumlahnya)
3. Mengambil barang pada saat diperlukan (bahan baku, WIP, barang jadi)
4. Mengirim barang kepada pengguna yang tepat (internal dan eksternal

- Aktivitas di Gudang :

1. Penerimaan (Receiving) • Menerima dengan baik semua material yang datang •


Memastikan semua material yang diterima dalam kondisi baik dan jumlah yang benar
• Menetapkan lokasi penyimpanan atau menentukan bagian lain yang memerlukan
material yang diterima
2. Pengepakan (Prepacking – Optional) • Breaking bulk atau Creating bulk
3. Pengalokasian (Putaway) • Material Handling, konfirmasi lokasi simpan,
meletakkan material pada lokasi yang telah ditetapkan
4. Penyimpanan (Storage) • Menyimpan, menentukan metode peyimpanan yang
tepat, menjamin material yang disimpan dalam kondisi baik dan aman
5. Pengambilan (Order Picking) • Mengambil material sesuai dengan permintaan
pelanggan
6. (Packaging and/or Pricing – Optional)
7. Penyortiran dan/atau Pengumpul (Sortation and/or Accumulation) • Hanya pada
jumlah item material yang lebih dari satu
8. Pengelompokan dan Pengiriman (Unitizing and Shipping) • Memeriksa kelengkapan
pesanan • Menyiapkan dokumen-dokumen, packing lists, address label dan bill of lading
• Mengukur berat/dimensi untuk menentukan biaya pengiriman • Mengumpulkan
pesanan-pesanan untuk satu pengiriman • Memindahkan ke truk

- Tantangan pergudangan :
1. Kemampuan untuk menyimpan dalam jumlah yang lebih besar dan item yang
semakin beragam
2. Peningkatan tuntutan layanan kepada Pelanggan
3. Tuntutan untuk menurunkan Persediaan
4. Tuntutan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan penggunaan ruang
5. Tuntutan peningkatan untuk produkproduk pesanan khusus
6. Peningkatan kebutuhan integrasi gudang didalam sistim logistik keseluruhan
7. Peningkatan kebutuhan respon yang sangat cepat pada Lean Management, Just
In Time
8. Perubahan filosofi logistik dari “push” menjadi “pull”

- Gudang yang baik :


• Memaksimalkan efektivitas penggunaan ruang • Memaksimalkan efektivitas
penggunaan peralatan • Memaksimalkan efektivitas penggunaan tenaga kerja •
Memaksimalkan kemudahan mengakses semua item yang disimpan •
Memaksimalkanperlindungan semua item yang disimpa
- Sistem manajemen Gudang : pengelolaan dari aktivitas yang saling terkait dalam
aktivitas penyimpanan barang sementara

- Tipe dan jenis Gudang :


• Gudang Pribadi/Swasta- jenis gudang ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan
reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri.
• Gudang Publik/Umum – gudang umum pada dasarnya adalah ruang yang dapat
disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek.
• Gudang otomatis – Dengan kemajuan teknologi komputer dan robotika banyak
gudang sekarang memiliki kemampuan otomatis.
• Climate-Controlled Warehouse. Iklim-Controlled Warehouse – Gudang penyimpanan
yang menangani berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi seperti
freezer untuk menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan.
• Distribution Centre, Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi
pada produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera dikirimkan ke banyak
pelanggan.

- Operasional gudang merupakan : “Kelanjutan dari pergerakan fisik barang setelah


barang itu diterima dari pemanufaktur atau pemasok.”

- Proses peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat
ini telah banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses Pick to light,
Scanner, Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition. serta masih
banyak proses lainnya.

- Siatem administrasi Gudang : suatu kesatuan berbagai element dari sebuah


tempat penyimpanan barang untuk kemudian dilakukan proses administrasinya baik
komputerisasi maupun manual (dalam kaitannya dengan IT, berarti komputerisasi
- Mekanisme pengelolaan Gudang

- Manajemen persediaan Gudang :


Manajemen Operasi Gudang
Ware house control
- Tahapan Penyimpanan barang di Gudang

1. Tahapan penerimaan barang:


a. setiap barang yang datang harus masuk dahulu kegudang untuk di periksa
sesuai faktur
b. barang di kelompokkan sesuai jenis,barang yang baik segera di kirim ke
gudang tetap di sertai surat pengantar
c. barang yang tidak memenuhi syarat maka di return

2. Tahapan penyimpanan barang(skor 50) :


a. barang yang telah mengalami proses pengecekan di terima dan disusun
sesuai dengan spesifikasinya
b. barang tersebut di catatat dalam kartu gudang
c. pemeriksaan fisik dilakukan oleh kepala gudang dan jumblahnya di catat
dalam pembukuan khusus.

Berikut adalah enam tips yang dapat Anda ikuti sebelum benar-benar
membuat laporan manajemen gudang atau sistem gudang.

a. High accuracy
Dengan mengatur sistem gudang, Anda akan berhadapan dengan berbagai
data seperti laporan stok barang gudang, pembelian, penjualan, dan waktu
untuk seluruh aktivitas bisnis yang terjadi baik di masa lalu, di masa
sekarang, maupun rencana ke depannya.

b. Data persediaan
data persediaan produk alias forecast persediaan harus ditulis guna mencegah
hilangnya stok barang gudang. Mungkin saking banyaknya barang, Anda
sampai tidak sadar kalau ada satu atau dua barang yang hilang karena tidak
didata dengan baik.
c. Cek persediaan stok secara rutin
Hal itu bertujuan untuk mengidentifikasi barang mana saja yang salah atau
memiliki kekurangan secara fisik.

d. Pay attention for placement


Anda bisa memisahkan antara produk yang mengalami kecacatan dengan yang
ready to send sehingga tidak tertukar. Lalu, buatlah space untuk setiap
produk. Dengan layout yang tertata dengan rapi, akan lebih memudahkan
Anda dalam mengelola Gudang

e. Stok lama dan baru jangan disatukan, untuk membantu mengelola data jumlah
produk yang terjual dengan yang belum

f. Make a schedule, membuat sebuah jadwal persediaan produk supaya tidak


bentrok dengan jadwal penerimaan dan pengiriman barang

8 jenis SOP yang bisa diterapkan dalam manajemen Gudang

a. Penerimaan Produk: Dengan membuat SOP gudang dalam kategori penerimaan


produk, Anda bisa mengetahui produk apa saja yang diterima dan dikirim.
b. Produk yang Ready to Deliver: Mendata proses pengiriman barang harus
sesuai dengan surat penerimaan serta pengiriman produk.
c. The Cleaner, The Better: Kalau gudang berantakan, peletakkan produk tidak
tertata dengan baik, atau lantai kotor, tentunya membuat Anda sendiri tidak
maksimal dalam mengelola Gudang
d. Perhatikan Kebersihan Pekerja Juga: Tidak hanya gudang serta produk yang
harus dijaga kebersihannya, tapi imbauan untuk pekerja, bahkan Anda sendiri
untuk membantu kebersihan wajib diadakan. Contohnya, larangan untuk
merokok. Kebersihan Rak atau Penyimpanan Produk: Rak tempat menyimpan
setiap produk harus jadi pusat perhatian dalam membentuk SOP gudang juga.
e. Pengaturan Temperatur Ruangan: Seperti tujuan utama menggunakan sistem
manajemen gudang, pengaturan temperatur ruangan juga diperlukan guna
menjaga kualitas produk yang disimpan
f. Safety Is Important: Pasang CCTV untuk memonitor segala aktivitas yang
terjadi di gudang maupun di area sekitar gudang. Kalau perlu, alat keamanan
lain seperti gembok, atau double keys juga penting untuk mencegah kejadian
negatif yang tidak jarang terjadi.
g. Stok Opname (SO): Stok Opname merupakan laporan perhitungan serta
pemeriksaan persediaan produk. Adanya SOP gudang untuk mengatur Stok
Opname bertujuan untuk menjaga keaslian data yang ada pada laporan dengan
produk secara fisiknya.

Anda mungkin juga menyukai