NIM : 20/464189/SV/18508
Kelas : DB2
• Gudang Pribadi/Swasta- jenis gudang ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan
reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh,
jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka atau grosir
mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan produk.
• Gudang Publik/Umum – gudang umum pada dasarnya adalah ruang yang dapat
disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek. Pengecer yang
memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan
tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan
pembelian produk dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebagai contoh,
pengecer bisa memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko
atau ketika ada harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar. Tipe
dan jenis gudang
• Distribution Centre, Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi pada
produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera dikirimkan ke banyak
pelanggan. Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable
Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan didistribusikan pada akhir
hari
Operasional Gudang :
1. Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock gudang, dan menjadi
tanggung jawab kepala gudang.
2. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang
penting.
– Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang diakibatkan kesalahan
handling? Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik barang serta
perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet, forklift, conveyor, dll).
– Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas rendah, konsep
Lean Manufacturing yang dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep
lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer gudang untuk mengetahui
sistem atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak. Operasional Gudang
- Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi
kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personilpersonil
di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan
operasional gudang berjalan dengan baik.
- Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun
menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar
juga sangat sulit diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadapa
hal tersebut, meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan pembenaran terhadap
kelalaian pekerja
Trade-off dalam operasional Gudang :
1. Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur,
sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran.
2. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap
hari dalam menangani masalah.
3. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung,
sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang,
memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus
di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi
tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan angka-
angka.
4. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian yg dikelola secara
professional
Sistem Administrasi Gudang : suatu kesatuan berbagai element dari sebuah tempat
penyimpanan barang untuk kemudian dilakukan proses administrasinya baik
komputerisasi maupun manual (dalam kaitannya dengan IT, berarti komputerisasi)
Peran Sistem Administrasi Pergudangan :
• Administrasi merupakan sutradara dibalik segala operasional Gudang.
• Administrasi mengurus data-data gudang seperti data pemesanan barang, data
persediaan, data pengeluaran barang, data permintaan, bahkan sampai peramalan
permintaan.
• Mengingat sistem yang begitu kompleks, maka diperlukan software yang menangani
semuanya secara terintegrasi. Jika pada lingkup administrasi tidak ditangani dengan
baik, maka yang kena getahnya adalah operasional di lapangan
Alur Administrasi Gudang :
1. Data pemesanan barang Sebuah gudang menyimpan barang-barang tertentu
dan mengeluarkan dalam jumlah tertentu. Misalkan pengeluaran adalah x maka
penyimpanan bisa saja x atau x + y , dimana y adalah buffer stock,
Pemesanan dilakukan administrasi berdasarkan kebutuhan pengeluaran.
– Kebutuhan pengeluaran diramalkan terlebih dahulu melalui data historis
ataupun diestimasi.
– Pemesanan dilakukan kepada pemasok dengan perjanjian waktu bayar (term
of payment(TOP)), dimana TOP nantinya diusahakan angkanya lebih besar
daripada DSI (Day Sales Inventory) atau waktu barang tersimpan dampai
menjadi uang. Misalkan jika perusahaan berhasil menjual dalam waktu 3 hari
dan TOP adalah 6 hari, maka perusahan untung, karena sudah berhasil menjual
2 kali tetapi baru membayar sebanyak 1 kali.
Sistem manajemen gudang ada tiga model pengambilan barang yang dapat
diterapkan yaitu:
1. Picker to Goods,
3. Automated Picking.
1. Picker to goods
– Pick to order
Ini merupakan metode yang paling umum digunakan. Petugas mencari barang
sesuai pesanan dan berjalan ke lokasi penyimpanan, mengambil barang sampai
seluruh pesanan telah dilengkapi.
Keuntungan dari metode ini yaitu meminimalkan kegiatan handling karena
barang berpindah dari tempat penyimpanan sampai dengan pengiriman dengan
1 (satu) kali penanganan.
Kelemahan metode ini yaitu bila pesanan dalam SKU (Stock Keeping Unit) yang
banyak dan jarak antar tempat pengambilan cukup jauh dapat meningkatkan
beban pekerja.
– Batch picking
Kelebihan metode ini yaitu berkurangnya waktu dan jarak tempuh operator
(karena tiap berjalan, mengambil beberapa order sekaligus untuk item yang
sama) dan meningkatnya akurasi dalam proses alokasi pengambilan barang.
– Zone picking
Melalui metode ini, produk dikelompokkan dalam area tertentu dalam gudang,
kemudian setiap petugas ditugaskan per area secara spesifik dan hanya
diperbolehkan mengambil barang di tersebut.
Kekurangan dari metode ini ialah perlunya pengecekan ulang kode produk dan
jumlah produk yang diambil.
2. Goods to picker
-Random Location System. Sistem ini merupakan yang paling populer dan
ekonomis. Barang yang datang ke gudang ditempatkan secara random di setiap
area yang kosong.
-Fixed Location System. Setiap item barang mempunyai tempat penyimpanan
yang sudah tetap dan tempat tersebut tidak bisa digunakan untuk item lain.
Staf pergudangan cenderung memilih sistem ini karena sangat mudah
mengingat lokasi kargo.
-Fixed Area Working on a Random System. Sistem ini merupakan kombinasi
keuntungan dari dua metode sebelumnya, dimana kumpulan setiap item seperti
ball bearing, abrasive, dan suku cadang dapat digabung di tempat yang sama.
Setelah barang-barang tersebut dipisahkan dan area tetap untuk penyimpanan
barang sudah dipilih, lokasi yang tepat dikendalikan oleh Random Location
System.
Kriteria Pemilihan Sistem Penyimpanan
Load, Throughput Rate, Storage Level, Column Spacing, Picking Criterion
- Macam-macam Gudang = Gudang bahan baku dan suku cadang, Gudang work in
process, Gudang bahan jadi, Gudang distribusi, Gudang pasokan dan pusat pasokan,
Gudang local, Gudang jasa nilai tambah
- Aktivitas di Gudang :
- Tantangan pergudangan :
1. Kemampuan untuk menyimpan dalam jumlah yang lebih besar dan item yang
semakin beragam
2. Peningkatan tuntutan layanan kepada Pelanggan
3. Tuntutan untuk menurunkan Persediaan
4. Tuntutan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan penggunaan ruang
5. Tuntutan peningkatan untuk produkproduk pesanan khusus
6. Peningkatan kebutuhan integrasi gudang didalam sistim logistik keseluruhan
7. Peningkatan kebutuhan respon yang sangat cepat pada Lean Management, Just
In Time
8. Perubahan filosofi logistik dari “push” menjadi “pull”
- Proses peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat
ini telah banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses Pick to light,
Scanner, Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition. serta masih
banyak proses lainnya.
Berikut adalah enam tips yang dapat Anda ikuti sebelum benar-benar
membuat laporan manajemen gudang atau sistem gudang.
a. High accuracy
Dengan mengatur sistem gudang, Anda akan berhadapan dengan berbagai
data seperti laporan stok barang gudang, pembelian, penjualan, dan waktu
untuk seluruh aktivitas bisnis yang terjadi baik di masa lalu, di masa
sekarang, maupun rencana ke depannya.
b. Data persediaan
data persediaan produk alias forecast persediaan harus ditulis guna mencegah
hilangnya stok barang gudang. Mungkin saking banyaknya barang, Anda
sampai tidak sadar kalau ada satu atau dua barang yang hilang karena tidak
didata dengan baik.
c. Cek persediaan stok secara rutin
Hal itu bertujuan untuk mengidentifikasi barang mana saja yang salah atau
memiliki kekurangan secara fisik.
e. Stok lama dan baru jangan disatukan, untuk membantu mengelola data jumlah
produk yang terjual dengan yang belum