a. Receiving
Merupakan penerimaan order dari pengirim, quality control, inspeksi barang dan
memberikan lokasi penyimpanan tugas dan bahkan pelabelan (Paul dan Lestari,
2015). Untuk bisa menangani barang masuk, Dermaga harus tersedia untuk truk
masuk atau kendaraan lain juga sebagai ruang lantai yang tersedia untuk kegiatan
receiving.(Bartholdi dan Hackman, 2014)
b. Put Away
Barang dipindahkan sesuai lokasi, namun penempatan barang harus dicatat maupun
direkam akan jumlah dan dimana letak barang dipindahkan. Pada put away, tingkat
tertinggi dalam unit penanganan gudang telah ditangani..Untuk menyingkirkan
karton, seringkali penanganannya secara manual atau dengan ban berjalan.(Bartholdi
dan Hackman, 2014)
c. Storage
Aktivitas utama warehouse adalah aktivitas warehouse itu sendiri, dimana area
gudang digunakan untuk penyimpanan dan alur proses receiving baik pallet, maupun
produk case, bulk dan broken case. Kemudian sebagai alur put away, picking dan
pengecekan.(Bartholdi dan Hackman, 2014)
d. Picking
Aktivitas perpindahan produk dari gudang ke konsumen.Picking merupakan aktivitas
yang selalu ada dalam setiap desain gudang. Menurut Gu et al.,(2007) dalam
Bartholdi dan Hackman (2014) menyatakan bahwa pengaturan proses order picking
membutuhkan organisasi dalam
e. Ancillary Activities
Aktivitas tambahan terjadi seiring adanya tren pada rantai pasokan seperti aktivitas
labeling, kitting, re-packing, repairs dan assembly.Hal ini berefek pada tata gudang
yang membutuhkan kapasitas dan peralatan spesial.(Tompkins et al., 2010; dalam
Bartholdi dan Hackman, 2014) ketika mendeterminasi objektif pada gudang, maka
aktivitas tambahan harus diterapkan.
f. Packing
Bartholdi dan Hackman (2014) Setelah proses picking dan aktivitas tambahan, maka
dilanjutkan dalam pengemasan produk, dimana mencangkup proses penyortiran dan
pengecekan pemenuhan pesanan yang membutuhkan peralatan special maupun
kapasitas ruang. Proses packing berbeda tergantung penanganan produk, misal pada
pemuatan packing unit barang maka keseluruhan unit akan ditempatkan dalam satuan
palet untuk proses pengiriman.
g. Shipping
Aktivitas keberangkatan dalam alur material.Berupa alokasi gerbang untuk
kedatangan truk atau kendaraan apapun yang digunakan untuk mengirim ke
konsumen.Inspeksi ,palletizing, dan pemuatan barang kedalam angkutan untuk
pengiriman. (Paul dan Lestari, 2015).
Menulis hal-hal di atas kertas dan melakukan entri data nanti adalah sumber kesalahan
yang paling signifikan. Biasanya, catatan tulisan tangan rentan salah tempat atau
ternoda. Selain itu, mengenali data dari catatan tulisan tangan itu menantang dan
menyebabkan kesalahan saat lelah. Di sisi lain, mempertahankan log inventaris pada
spreadsheet yang bersumber dari teknik ini sama mudahnya. Ini hanya akan
menambah perbedaan dalam data. Memiliki input yang salah semakin merusak
kelancaran fungsi gudang.
b. Ketinggalan Informasi
Bahkan jika entri data dilakukan secara akurat, spreadsheet tidak akan memberikan
efisiensi yang tepat melebihi volume tertentu. Menyediakan intelijen bisnis
membutuhkan perhitungan yang jauh lebih rinci dari berbagai tipe data.
Seperti kota, gudang juga membutuhkan peta. Pekerja harus memiliki data yang tepat
mengenai di mana barang yang bersangkutan disimpan. Dengan tidak adanya
pengetahuan yang memadai tentang pola penyimpanan, peralatan penanganan
material, dan peta lantai, pengambilan setiap item akan mengakibatkan kekacauan.
Navigasi melalui gang dan mengambil bagian yang tepat menjadi tantangan jika
penandaan tidak dibuat di lantai, dan zona tidak ditentukan. Jika karyawan baru
dipekerjakan, itu akan menambah masalah alih-alih meredakannya.
Setelah memperhatikan dua beberapa poin di atas, penerapan prinsip ergonomi dari
K3 pun tidak kalah penting untuk menunjang keamanan barang dalam gudang.
9. Jelaskan apa saja yang dimaksud Recycle, Reduce dan Reuse berikan masing-
masing contohnya?
Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah yang pertama dalam daftar karena merupakan cara terbaik dan
terpenting untuk meminimalkan dampak sampah terhadap lingkungan dan Bumi. Ini
berarti Anda mencoba mengurangi jumlah bahan yang Anda gunakan dan juga
sumber daya seperti bahan bakar dan air yang Anda gunakan setiap harinya.
Jika Anda memiliki barang yang tidak dapat digunakan lagi atau tidak diinginkan,
tetapi masih dalam kondisi layak pakai, Anda harus mencoba mencari cara agar
barang tersebut dapat terus digunakan daripada membuangnya. Reduce reuse recycle
adalah salah satu caranya.
Contoh reduce reuse recycle dapat dimulai dari tahapan reduce, Anda sering dapat
menggunakan kembali produk lebih dari sekali. Mereka dapat digunakan kembali
dengan cara yang sama, seperti botol susu kaca yang dapat dikembalikan, atau untuk
tujuan yang berbeda seperti toples selai untuk menyimpan makanan. Memperbaiki
produk, menjualnya atau mendonasikannya untuk amal/kelompok masyarakat juga
mengurangi pemborosan. Jika memungkinkan, penggunaan kembali lebih disukai
daripada daur ulang karena barang tersebut tidak perlu diproses ulang sebelum dapat
digunakan kembali.
reduce reuse recycle adalah hal yang dapat diterapkan oleh semua orang dengan
memanfaatkan cara-cara sederhana. berikut ini adalah contoh Reduce Reuse Recycle
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh reduce reuse recycle yang pertama adalah reduce yang berarti tindakan
mengurangi jumlah bahan dan barang yang Anda konsumsi. Ini mungkin berarti
membatasi jumlah pembelian yang Anda lakukan sejak awal. Apakah Anda benar-
benar membutuhkan hal tersebut? Selain menekan jumlah limbah hal ini berfungsi
untuk menentukan kebutuhan Anda yang sebenarnya dan menghindari pembelian
impulsif. berikut beberapa contoh reduce yang dapat Anda terapkan sendiri:
Salah satu contoh reduce reuse recycle adalah Tidak membeli barang yang tidak
dibutuhkan, misalnya dengan hanya mengganti barang yang sudah tidak bisa
digunakan lagi atau sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Jika suatu barang rusak, cobalah untuk memperbaiki barang tersebut daripada
membeli sesuatu yang baru. Pakaian dan barang elektronik adalah contoh yang baik
dari barang-barang yang sering dibuang ketika rusak.
Tidak membeli dan menggunakan barang sekali pakai seperti sedotan, gelas plastik
dan minuman yang dijual dalam kemasan botol plastik sekali pakai kemudian
dibuang.
Anda juga dapat mengurangi dampak terhadap planet ini dengan tidak membeli
barang-barang yang menggunakan kemasan berlebihan.
Pilih untuk berjalan kaki, bersepeda atau naik angkutan umum daripada menggunakan
mobil.
Contoh Reuse (Menggunakan Kembali)
Reduce atau menggunakan kembali adalah tindakan mengambil barang lama yang
mungkin Anda pertimbangkan untuk dibuang dan menemukan kegunaan baru untuk
barang tersebut. berikut beberapa contoh penerapan reuse dalam kehidupan sehari-
hari:
Jual kembali barang yang sudah tidak terpakai tersebut, misalnya dengan
mengiklankannya di salah satu dari banyak situs web e commerce ..
Berikan barang yang sudah tidak terpakai kepada teman yang membutuhkan barang
tersebut.
Membuat barang tersebut menjadi sesuatu dengan fungsi yang lain.
Jika Anda memang perlu membeli sesuatu, sebelum membeli yang baru, lihat apakah
Anda dapat membeli barang bekas, meminjamnya dari orang lain, atau menyewa
barang tersebut. Sebagai bonus Anda juga akan menghemat uang apabila menerapkan
cara ini.
Mematikan lampu saat Anda tidak berada di dalam ruangan, mencabut colokan
elektronik saat tidak digunakan, dan memperbaiki keran yang menetes adalah cara
lain untuk mengurangi konsumsi sumber daya
Contoh Recycle (Mendaur Ulang)
Yang ketiga dari contoh reduce reuse recycle adalah recycle. Ketika mendengar
kalimat daur ulang, itu berarti memecah barang dan membuat sesuatu yang baru dari
bahan tersebut. Pengolahan bahan-bahan tersebut masih membutuhkan waktu, tenaga
dan biaya.
Oleh karena itu suatu barang idealnya hanya dikirim untuk didaur ulang jika tidak ada
cara lain yang dapat digunakan kembali atau diperbaiki. Ini adalah istilah terakhir
dalam daftar meskipun sebenarnya yang paling tidak berguna dari kedua cara diatas
untuk mengurangi dampak terhadap planet ini, namun masih jauh lebih baik daripada
mengirim sampah ke TPA. Berikut beberapa contoh daur ulang dalam kehidupan
sehari-hari:
Tekstil seperti pakaian yang kondisinya sangat buruk sehingga tidak dapat digunakan
kembali atau diperbaiki dapat digunakan untuk membuat kain lap pembersih, atau
untuk mengisi furniture.
Kertas bekas dapat dibuat bubur kertas dan digunakan untuk membuat potongan
kertas baru.
10. Jika salah satu proses warehouse tidak dapat dilakukan apakah masih bisa
berjalan? Jelaskan Opini mu!
Masih bisa berjalan akan tetapi tidak optimal dan akan berdampak pada bisnis suatu
perusahaan. Tentunya Suatu sistem atau proses warehouse yang dirancang agar
memperlancar proses bisnis agar berjalan dengan baik tidak terjadi kendala apapun
dan tentunya untuk prospek pencapaian provit suatu perusahaan atau bisnis.