Anda di halaman 1dari 11

1. Bagaimana proses alur barang pada warehouse?

Proses alur material/barang dalam warehouse dapat dideskripsikan menjadi enam


aktivitas utama yaitu Receiving, Put Away, Storage, Picking,Packing Dan Shipping.
Namun seiring kondisi yang menjadi rumit, memberikan penambahan aktivitas dalam
alur material seperti, Re-Packing dan produksi perakitan kembali yang disebut
Ancillary Activities.

a. Receiving
Merupakan penerimaan order dari pengirim, quality control, inspeksi barang dan
memberikan lokasi penyimpanan tugas dan bahkan pelabelan (Paul dan Lestari,
2015). Untuk bisa menangani barang masuk, Dermaga harus tersedia untuk truk
masuk atau kendaraan lain juga sebagai ruang lantai yang tersedia untuk kegiatan
receiving.(Bartholdi dan Hackman, 2014)

b. Put Away
Barang dipindahkan sesuai lokasi, namun penempatan barang harus dicatat maupun
direkam akan jumlah dan dimana letak barang dipindahkan. Pada put away, tingkat
tertinggi dalam unit penanganan gudang telah ditangani..Untuk menyingkirkan
karton, seringkali penanganannya secara manual atau dengan ban berjalan.(Bartholdi
dan Hackman, 2014)

c. Storage
Aktivitas utama warehouse adalah aktivitas warehouse itu sendiri, dimana area
gudang digunakan untuk penyimpanan dan alur proses receiving baik pallet, maupun
produk case, bulk dan broken case. Kemudian sebagai alur put away, picking dan
pengecekan.(Bartholdi dan Hackman, 2014)

d. Picking
Aktivitas perpindahan produk dari gudang ke konsumen.Picking merupakan aktivitas
yang selalu ada dalam setiap desain gudang. Menurut Gu et al.,(2007) dalam
Bartholdi dan Hackman (2014) menyatakan bahwa pengaturan proses order picking
membutuhkan organisasi dalam

Sumber: Bartholdi dan Hackman, 2014


pengambilan produk, dan material yang digunakan. Order picking merupakan intensif
buruh atau investasi intensif tergantung material yang digunakan.Intensif buruh pada
proses picking berupa banyaknya travel time (waktu perpindahan) dalam proses
picking, hal ini dapat dibantu dengan penyediaan mesin seperti conveyor belt.
(Bartholdi dan Hackman, 2014)

e. Ancillary Activities
Aktivitas tambahan terjadi seiring adanya tren pada rantai pasokan seperti aktivitas
labeling, kitting, re-packing, repairs dan assembly.Hal ini berefek pada tata gudang
yang membutuhkan kapasitas dan peralatan spesial.(Tompkins et al., 2010; dalam
Bartholdi dan Hackman, 2014) ketika mendeterminasi objektif pada gudang, maka
aktivitas tambahan harus diterapkan.
f. Packing
Bartholdi dan Hackman (2014) Setelah proses picking dan aktivitas tambahan, maka
dilanjutkan dalam pengemasan produk, dimana mencangkup proses penyortiran dan
pengecekan pemenuhan pesanan yang membutuhkan peralatan special maupun
kapasitas ruang. Proses packing berbeda tergantung penanganan produk, misal pada
pemuatan packing unit barang maka keseluruhan unit akan ditempatkan dalam satuan
palet untuk proses pengiriman.

g. Shipping
Aktivitas keberangkatan dalam alur material.Berupa alokasi gerbang untuk
kedatangan truk atau kendaraan apapun yang digunakan untuk mengirim ke
konsumen.Inspeksi ,palletizing, dan pemuatan barang kedalam angkutan untuk
pengiriman. (Paul dan Lestari, 2015).

2. Apakah Fungsi Warehouse ?


warehouse memiliki peran besar bagi kelancaran aktivitas bisnis. Fungsi utamanya
yaitu untuk menyimpan barang baik yang masih berupa bahan mentah/baku, in-
process, ataupun siap didistribusikan.

Beberapa fungsi gudang lainnya yang perlu Anda pahami.


a. Sebagai Tempat Terminal Konsolidasi
Salah satu kegunaan insfrastuktur ini yang sangat vital yaitu sebagai tempat
konsolidasi. Terminal konsolidasi artinya titik khusus dimana beragam jenis produk
dari beberapa lokasi produksi dikumpulkan. Selanjutnya, dari gudang tersebut barang
yang sudah terkumpul akan didistribusikan kepada pelanggan secara bersama-sama.
Untuk gambaran lebih jelas, berikut adalah ilustrasinya.
Sebagai contoh terdapat 3 pabrik, yakni pabrik A memproduksi susu kemasan, pabrik
B memproduksi biskuit kaleng, dan pabrik C memproduksi makanan beku. Ketiga
barang tersebut nantinya akan diteruskan kepada pelanggan atau pengusaha retail di
beberapa titik. Sementara itu, pelanggan retailer tersebut membutuhkan semua produk
dari ketiga pabrik berbeda tadi.
Agar aktivitas distribusi menjadi lebih efektif dan efisien, maka perlu satu tempat
dimana produk susu kemasan, biskuit, dan makanan beku tadi ditempatkan pada satu
gudang. Selanjutnya, barang-barang yang sudah terkonsolidasi di gudang khusus
tersebut dapat dikirim kepada para retailer. Cara ini tentunya lebih mudah serta dapat
menghemat waktu dan biaya.
b. Berfungsi untuk Suatu Pusat Distribusi
Fungsi gudang dalam sistem logistik berikutnya yaitu menjadi pusat penyaluran atau
distribution center. Penerapan fungsi ini berarti warehouse dijadikan sebagai pusat
pengumpulan produk jadi untuk selanjutnya dikirim ke beberapa customer. Misalnya
Anda memiliki pabrik produksi di lokasi A. Sementara itu, permintaan produk Anda
datang dari sejumlah customer di kota lain.
Agar lebih efisien, Anda dapat menyewa gudang untuk dijadikan sebagai pusat
distribusi. Ini bertujuan agar pengiriman ke beberapa pelanggan lebih mudah dan
efektif. Di samping itu, dengan adanya distribution center warehouse, Anda juga
dapat mengatasi kendala pabrik yang kurang luas sehingga tidak cukup untuk
menampung banyak barang.
c. Berfungsi Memecah Volume Barang Pesanan
Warehouse juga dapat difungsikan sebagai lokasi guna memecah volume barang hasil
produksi ke dalam jumlah beragam. Ini juga dikenal dengan sistem break bulk
operation. Sebagai contoh, pabrik mampu memproduksi barang dengan volume 1.000
buah. Sedangkan customer membutuhkan dengan jumlah berbeda. Agar lebih efisien,
jadikan gudang Anda sebagai break bulk operation spot.
3. apakah yang dimaksud dan apa sajakah tujuan prosedur labelling ?
Pelabelan gudang adalah salah satu aspek rantai pasokan yang paling dirusak di
seluruh dunia. Tidak seperti bagian lain dalam menjalankan bisnis, mengelola gudang
adalah pekerjaan analitis murni tanpa pengalaman kerja apa pun. Pelabelan di sini
mengacu pada pengidentifikasian barang-barang di dalam fasilitas penyimpanan
dengan mengacu pada area yang ditugaskan untuk menumpuknya. Namun, tidak
terbatas pada produk sebagai area penyimpanan, gang, rak, peralatan penanganan
material, dan stasiun pengepakan/pengiriman. Pelabelan gudang bergantung pada sifat
bisnis Anda, volume, dan variasi SKU.
tujuan prosedur labelling
a. Mempertahankan Log Inventaris Tulisan Tangan Pada Spreadsheet

Menulis hal-hal di atas kertas dan melakukan entri data nanti adalah sumber kesalahan
yang paling signifikan. Biasanya, catatan tulisan tangan rentan salah tempat atau
ternoda. Selain itu, mengenali data dari catatan tulisan tangan itu menantang dan
menyebabkan kesalahan saat lelah. Di sisi lain, mempertahankan log inventaris pada
spreadsheet yang bersumber dari teknik ini sama mudahnya. Ini hanya akan
menambah perbedaan dalam data. Memiliki input yang salah semakin merusak
kelancaran fungsi gudang.

b. Ketinggalan Informasi

Bahkan jika entri data dilakukan secara akurat, spreadsheet tidak akan memberikan
efisiensi yang tepat melebihi volume tertentu. Menyediakan intelijen bisnis
membutuhkan perhitungan yang jauh lebih rinci dari berbagai tipe data.

Mengoperasikan gudang tanpa informasi seperti membidik dalam kegelapan. Ketika


karyawan Anda tidak mengetahui lokasi pasti suatu barang, mereka akan
menghabiskan banyak waktu untuk berjalan-jalan di lorong fasilitas penyimpanan
Anda. Hal ini meningkatkan waktu pemenuhan pesanan, proliferasi, memilih barang
yang salah, dan salah menempatkan stok. Ini juga reaksi balik kegiatan akuntansi.
Dengan demikian, gagal mengumpulkan data sama dengan kehilangan peluang.

c. Gerakan Pekerja Kacau Karena Navigasi yang Buruk

Seperti kota, gudang juga membutuhkan peta. Pekerja harus memiliki data yang tepat
mengenai di mana barang yang bersangkutan disimpan. Dengan tidak adanya
pengetahuan yang memadai tentang pola penyimpanan, peralatan penanganan
material, dan peta lantai, pengambilan setiap item akan mengakibatkan kekacauan.
Navigasi melalui gang dan mengambil bagian yang tepat menjadi tantangan jika
penandaan tidak dibuat di lantai, dan zona tidak ditentukan. Jika karyawan baru
dipekerjakan, itu akan menambah masalah alih-alih meredakannya.

Ketiganya menunjukkan perlunya pendekatan metodis untuk pergudangan. Pelabelan


adalah proses holistik untuk menetapkan hubungan antara berbagai area, inventaris,
peralatan penanganan material, dan peralatan penyimpanan.

4. apa sajakah tindakan yang harus dilakukan untuk pemeliharaan barang di


gudang ?
5. Sebutkan apa saja penyebab terjadinya selisih jumlah stok di warehouse ?
a. Kurangnya pengecekan fisik
b. Pengelolaan stock barang yang masih manual
c. Proses pengiriman dan penerimaan barang
d. Stock opname yang salah

6. Bagaimana tindakan anda jika ditemukan selisih antara jumlah persediaan di


sistem dengan jumlah persediaan aktual barang ?
a. Pihak Gudang bisa membuat kartu stock opname untuk setiap barang jika jumlah
barang yang ada sangat banyak. Hal ini untuk menghindari kesalahan pencatatan
sehingga, pihak Gudang bisa menggolongkan barang dengan mudah.
b. Saat menghitung barang, gunakan satuan terkecil agar menghindari kesalahan.
Kesalahan sekecil apapun dapat mempengaruhi perhitungan stock barang yang
ada.
c. Perusahaan juga perlu memperhatikan tata letak Gudang. Taruhlah barang
ditempat yang mudah dijangkau dan sesuai dengan klasifikasi serta lokasi
penyimpanan agar proses pemeriksaan serta perhitungan data bisa berjalan dengan
mudah.
d. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan fisik secara berkala untuk melihat
kondisi fisik dari setiap barang yang ada. Jika ditemukan barang yang rusak maka,
pihak Gudang bisa segera melakukan penyelesaian dari masalah tersebut.

7. Bagaimana mengelola stok persediaan barang di warehouse sehingga dapat


menghemat waktu dan biaya ?
1. Ciptakan dan perkuat divisi Internal Audit
Agar pengendalian internal berjalan secara efektif, efisien, dan ekonomis maka
diperlukan adanya bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektifitas, efesiensi,
dan ekonomis manajemen stok barang yaitu dengan adanya divisi internal audit. Bila
tempat usaha Anda belum ada bagian khusus yang menangani hal ini, ciptakanlah.
Bila sudah ada perkuatlah. Oke?
2. Gunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas manajemen stok barang
Jangan lupa ya, ciptakan teknologi digital (aplikasi) yang dapat memantau bisnis
Anda secara real-time, yang tidak hanya memberi tahu Anda saat stok Anda hampir
habis, namun juga membantu Anda mengetahui item terlaris, item terlaris, dan tren
permintaan.
Teknologi ini akan membantu laporan menjadi lebih akurat, memungkinkan Anda
memesan cukup untuk memenuhi permintaan sepanjang tahun. Selain itu Anda juga
dapat menentukan produk apa yang perlu Anda buang, apa yang lebih Anda butuhkan,
serta memberi Anda kesempatan untuk menguji produk baru di pasar.
Ia juga akan membantu Anda menentukan kapan Anda perlu memesan stok
berikutnya, membantu Anda tidak pernah memesan terlalu banyak dan berisiko
kadaluwarsa, tetapi tidak pernah memesan terlalu sedikit dan berisiko kehabisan stok
barang.

3. Terapkan model Economic Order Quantity (EOQ)


Dalam manajemen stok barang, gunakanlah teori Economic Order Quantity (EOQ)
sebagai teori yang digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan/pembelian yang
harus dilakukan dan berapa banyak jumlah yang harus dipesan agar biaya total
(penjumlahan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan) menjadi minimum.
4. Gunakan layanan logistik pihak ketiga
Gunakan layanan logistik pihak ketiga atau layanan 3PL (3rd party logistic) agar
bisnis yang ingin lebih efisien dan produktif, dengan berfokus pada kompetensi inti
mitra pihak ketiga. Ingat lho, ini jamannya era kolaborasi, jangan semuanya
dikerjakan sendiri.
Penyedia logistik pihak ketiga dapat menangani berbagai hal yang terkait dengan
manajemen stok barang Anda, seperti:
• Pergudangan
• Memilih dan pengepakan
• Pengemasan
• Angkutan
• Pengiriman barang
• Pengelolaan stok barang
Manfaat yang didapat dari pemanfaat logistik pihak ketiga adalah:
1. Mengurangi biaya overhead dan tenaga kerja
Biaya-biaya tersebut yang terbesar bagi banyak perusahaan.
Kalau Anda menangani semua logistik Anda sendiri, Anda harus membayar untuk:
• Perekrutan dan pelatihan karyawan
• Kompensasi pekerja dan biaya tanggung jawab
• Ruang gudang
• Kendaraan transportasi dan perawatan armada.
2. Telah memiliki jaringan gudang distribusi dan menawarkan tarif lebih rendah untuk
pengiriman
Anda perlu waktu yang lama untuk membangun jaringan yang sama seperti yang
sudah dimiliki oleh penyedia 3PL yang sudah mapan, belum lagi biaya untuk
mendedikasikan waktu dan perhatian Anda untuk kegiatan yang lebih penting
mengalihdayakan logistik Anda adalah cara yang pasti untuk menghemat biaya
pengiriman.
Menurut Dear Systems, sebuah studi di tahun 2016 mengungkapkan bahwa 70%
bisnis yang menggunakan layanan logistik pihak ketiga mengatakan bahwa 3PL telah
berkontribusi pada peningkatan layanan pelanggan, dan 75% dari semua bisnis yang
disurvei menyebutkan bahwa penyedia 3PL banyak menawarkan cara baru dan
inovatif untuk meningkatkan efektivitas logistik.
Tahukah Anda, menurut firma konsultan Armstrong & Associates, 86 persen
perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Fortune 500 menggunakan penyedia
3PL lho.
5. Atur Gudang Anda
Dalam manajemen stok barang, gudang yang rapi, bersih, terorganisir akan membantu
Anda menyortir stok barang secara efisien dan mengambilnya dengan cepat. Gudang
yang tidak rapi, tidak bersih, dan tidak terorganisir akan meningkatkan biaya seiring
dengan kemungkinan stok yang salah tempat atau rusak. Hal tersebut berlaku di
gudang-gudang besar tempat para pekerja melakukan perjalanan ribuan kaki persegi
untuk satu bagian stok barang.
Salah satu kunci untuk menata gudang Anda adalah meletakkan barang-barang Anda
yang fast moving (cepat laku) di depan di area terdepan. Ini akan mengoptimalkan
proses pengambilan, pengemasan, dan pengiriman Anda. Nah, coba mulai pikirkan
bagaimana mengatur stok barang-barang yang slow moving, medium moving?
6. Gunakan Metode Just in Time
Stok barang berlebihan akan menghabiskan lebih banyak uang. Semakin sedikit yang
Anda miliki, semakin sedikit biaya yang Anda keluarkan. Iya kan?
Jika Anda sudah memiliki banyak stok usang, Anda dapat mencoba bundling produk
untuk menjualnya lebih banyak atau jualah sebisa mungkin, yang penting Anda
memiliki cash yang terus mengalir, daripada hanya menjadi modal yang mati.
Gunakan juga sistem manajemen stok barang tepat waktu atau lebih dikenal dengan
JIT = Just In Time sebuah metode mengelola stok barang sehingga hampir tidak ada
stok di gudang Anda sama sekali, namun sebaliknya, memesan semua yang Anda
butuhkan di saat Anda membutuhkannya.
7. Pantau KPI Stok Barang
Memantau KPI (Key Performance Indicator) stok Anda adalah bagian penting untuk
mengurangi biaya. Jadi, gunakan KPI untuk memantau misalnya tingkat perputaran
stok barang, waktu siklus pengelolaan stok barang, tingkat kerugian barang hilang,
barang rusak, dan rasio stok barang terhadap laba usaha Anda dan sebagainya.
8. Berikan opini kamu bagaimana cara meningkatkan tingkat keamanan di
warehouse ?
a. Perhatikan Kualitas Pengemasan
Untuk menjaga keamanan barang, langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah
memperhatikan kualitas pengemasan. Gunakanlah kardus atau kotak kayu dengan
lapisan styrofoam maupun bubble wrap. Setelah itu, berikanlah label tertentu agar
mendapatkan penanganan khusus, misalkan barang pecah belah melalui tulisan
“fragile.”

b. Menggunakan Palet Terbaik


Dalam dunia logistik, peran palet sangatlah penting yaitu menahan beban dari barang
dengan variasi berat dan sebagai alas untuk menjaga kebersihan. Secara lazim terbuat
dari kayu, tetapi ada juga yang berbahan plastik untuk mengantisipasi pengeroposan
atau serangan rayap. Pastikan terlebih dahulu kebutuhan serta keadaan gudang agar
penggunaan penyimpanan bersekat ini tepat guna.

Penggunaan palet untuk menumpuk barang memang membuat gudang menjadi


efisien, tetapi perhatikan beberapa hal berikut:
1. Simpanlah jauh dari rak penyimpanan jika tidak sedang digunakan,
2. Letakkan di permukaan datar,
3. Anda bisa memasang jala atau jaring di belakang rak untuk mencegah barang jatuh,
4. Jangan memanjat agar terhindar dari risiko terjatuh,
5. Gunakan alat pengaman saat bekerja.

c. Perhatikan Penyusunan Barang Bertumpuk


Agar penggunaan gudang menjadi semakin efisien, Anda bisa menyimpang barang
dengan cara ditumpuk. Namun, ada dua catatan penting yang harus Anda perhatikan
dalam hal ini. Pertama, pastikan barang muatan tidak mengalami reaksi tertentu saat
berdekatan. Kedua, letakkan beban paling ringan di atas.

d. Jangan Menyimpan Barang Berbahaya Tanpa Izin


Barang berbahaya seperti zat kimia yang mudah terbakar, meledak, atau bersifat
korosif sangat berisiko ketika disimpan di gudang. Jika tidak memiliki izin dari pihak
terkait, lebih baik hindari menyimpan barang-barang ini. Apabila memang terpaksa,
tingkatkan segi keamanan dan persiapkan peralatan khusus untuk mengatasi
kemungkinan buruk yang terjadi.

e. Memperhatikan Proses Pengambilan Barang


Dalam proses pengambilan barang memungkinkan terjadi sebuah kecelakaan,
sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas usaha dan kualitas
barang. Di sisi lain, keselamatan pekerja juga jadi salah satu hal yang harus
diperhatikan.

Penggunaan forklift dalam proses pengambilan barang sangatlah membantu. Adapaun


untuk memperkecil angka kecelakaan, pilihlah operator berpengalaman dan anjurkan
untuk mematuhi semua prosedur kerja. Kemudian, ketika melakukan teknik
pengangkatan manual, lakukanlah secara benar agar tidak terjadi cedera otot atau
tulang. Jika memungkinkan, Anda pun lebih baik melibatkan unsur mekanis seperti
lift truck, pallet truck, atau troli.

Setelah memperhatikan dua beberapa poin di atas, penerapan prinsip ergonomi dari
K3 pun tidak kalah penting untuk menunjang keamanan barang dalam gudang.

f. Smart Secure System Limus Biz Estate


Bagaimana, tidak terlalu sulit bukan menjaga barang agar tetap aman? Dua kunci
yang harus Anda pegang supaya barang tetap aman di gudang adalah adalah
mematuhi semua prosedur kerja dan bertindak sistematis. Adapun untuk pengawasan
keamanan di area sekitar gudang, yaitu Smart Secure System atau CCTV.

9. Jelaskan apa saja yang dimaksud Recycle, Reduce dan Reuse berikan masing-
masing contohnya?
Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah yang pertama dalam daftar karena merupakan cara terbaik dan
terpenting untuk meminimalkan dampak sampah terhadap lingkungan dan Bumi. Ini
berarti Anda mencoba mengurangi jumlah bahan yang Anda gunakan dan juga
sumber daya seperti bahan bakar dan air yang Anda gunakan setiap harinya.

Kecerdasan berbelanja tidak hanya membantu kita mengurangi pemborosan, reduce


reuse recycle adalah konsep yang juga dapat membantu menghemat uang. Membuat
daftar belanja, menghindari barang sekali pakai dan membeli produk yang tahan lama
atau dapat digunakan kembali semuanya membantu mengurangi jumlah limbah yang
terus meningkat setiap harinya.

Reuse (Penggunaan kembali)

Jika Anda memiliki barang yang tidak dapat digunakan lagi atau tidak diinginkan,
tetapi masih dalam kondisi layak pakai, Anda harus mencoba mencari cara agar
barang tersebut dapat terus digunakan daripada membuangnya. Reduce reuse recycle
adalah salah satu caranya.

Contoh reduce reuse recycle dapat dimulai dari tahapan reduce, Anda sering dapat
menggunakan kembali produk lebih dari sekali. Mereka dapat digunakan kembali
dengan cara yang sama, seperti botol susu kaca yang dapat dikembalikan, atau untuk
tujuan yang berbeda seperti toples selai untuk menyimpan makanan. Memperbaiki
produk, menjualnya atau mendonasikannya untuk amal/kelompok masyarakat juga
mengurangi pemborosan. Jika memungkinkan, penggunaan kembali lebih disukai
daripada daur ulang karena barang tersebut tidak perlu diproses ulang sebelum dapat
digunakan kembali.

Recycle (Daur ulang)


Tahapan ketiga dari reduce reuse recycle adalah adalah daur ulang, jika suatu produk
tidak dapat digunakan kembali, daur ulang dapat mencegahnya untuk dikirim ke TPA
dengan mengubahnya menjadi barang atau produk baru. Ini dapat melibatkan
mengubah materi lama menjadi versi baru dari hal yang sama, atau menjadi sesuatu
yang sama sekali berbeda. Misalnya, botol kaca bekas bisa menjadi botol baru.untuk
mengetahui lebih detail berikut penjelasan mengenai contoh reduce reuse recycle.

Contoh Reduce Reuse Recycle Dalam Kehidupan Sehari-hari

reduce reuse recycle adalah hal yang dapat diterapkan oleh semua orang dengan
memanfaatkan cara-cara sederhana. berikut ini adalah contoh Reduce Reuse Recycle
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Reduce (Mengurangi)

Contoh reduce reuse recycle yang pertama adalah reduce yang berarti tindakan
mengurangi jumlah bahan dan barang yang Anda konsumsi. Ini mungkin berarti
membatasi jumlah pembelian yang Anda lakukan sejak awal. Apakah Anda benar-
benar membutuhkan hal tersebut? Selain menekan jumlah limbah hal ini berfungsi
untuk menentukan kebutuhan Anda yang sebenarnya dan menghindari pembelian
impulsif. berikut beberapa contoh reduce yang dapat Anda terapkan sendiri:

Salah satu contoh reduce reuse recycle adalah Tidak membeli barang yang tidak
dibutuhkan, misalnya dengan hanya mengganti barang yang sudah tidak bisa
digunakan lagi atau sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Jika suatu barang rusak, cobalah untuk memperbaiki barang tersebut daripada
membeli sesuatu yang baru. Pakaian dan barang elektronik adalah contoh yang baik
dari barang-barang yang sering dibuang ketika rusak.
Tidak membeli dan menggunakan barang sekali pakai seperti sedotan, gelas plastik
dan minuman yang dijual dalam kemasan botol plastik sekali pakai kemudian
dibuang.
Anda juga dapat mengurangi dampak terhadap planet ini dengan tidak membeli
barang-barang yang menggunakan kemasan berlebihan.
Pilih untuk berjalan kaki, bersepeda atau naik angkutan umum daripada menggunakan
mobil.
Contoh Reuse (Menggunakan Kembali)

Reduce atau menggunakan kembali adalah tindakan mengambil barang lama yang
mungkin Anda pertimbangkan untuk dibuang dan menemukan kegunaan baru untuk
barang tersebut. berikut beberapa contoh penerapan reuse dalam kehidupan sehari-
hari:
Jual kembali barang yang sudah tidak terpakai tersebut, misalnya dengan
mengiklankannya di salah satu dari banyak situs web e commerce ..
Berikan barang yang sudah tidak terpakai kepada teman yang membutuhkan barang
tersebut.
Membuat barang tersebut menjadi sesuatu dengan fungsi yang lain.
Jika Anda memang perlu membeli sesuatu, sebelum membeli yang baru, lihat apakah
Anda dapat membeli barang bekas, meminjamnya dari orang lain, atau menyewa
barang tersebut. Sebagai bonus Anda juga akan menghemat uang apabila menerapkan
cara ini.
Mematikan lampu saat Anda tidak berada di dalam ruangan, mencabut colokan
elektronik saat tidak digunakan, dan memperbaiki keran yang menetes adalah cara
lain untuk mengurangi konsumsi sumber daya
Contoh Recycle (Mendaur Ulang)

Yang ketiga dari contoh reduce reuse recycle adalah recycle. Ketika mendengar
kalimat daur ulang, itu berarti memecah barang dan membuat sesuatu yang baru dari
bahan tersebut. Pengolahan bahan-bahan tersebut masih membutuhkan waktu, tenaga
dan biaya.

Oleh karena itu suatu barang idealnya hanya dikirim untuk didaur ulang jika tidak ada
cara lain yang dapat digunakan kembali atau diperbaiki. Ini adalah istilah terakhir
dalam daftar meskipun sebenarnya yang paling tidak berguna dari kedua cara diatas
untuk mengurangi dampak terhadap planet ini, namun masih jauh lebih baik daripada
mengirim sampah ke TPA. Berikut beberapa contoh daur ulang dalam kehidupan
sehari-hari:

Tekstil seperti pakaian yang kondisinya sangat buruk sehingga tidak dapat digunakan
kembali atau diperbaiki dapat digunakan untuk membuat kain lap pembersih, atau
untuk mengisi furniture.
Kertas bekas dapat dibuat bubur kertas dan digunakan untuk membuat potongan
kertas baru.

10. Jika salah satu proses warehouse tidak dapat dilakukan apakah masih bisa
berjalan? Jelaskan Opini mu!
Masih bisa berjalan akan tetapi tidak optimal dan akan berdampak pada bisnis suatu
perusahaan. Tentunya Suatu sistem atau proses warehouse yang dirancang agar
memperlancar proses bisnis agar berjalan dengan baik tidak terjadi kendala apapun
dan tentunya untuk prospek pencapaian provit suatu perusahaan atau bisnis.

Anda mungkin juga menyukai