Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 Loading Management dengan Cube IQ

Berbicara mengenai distribusi disebuah perusahaan tepatnya pada pengiriman


barang, jumlah barang yang akan dikirim harus sesuai dengan kapasitas muat
trasportasi yang akan dipakai. Selain itu banyak hal yang harus diperhatikan
dalam pendistribusian barang, salah satunya dari segi jenis barang akan
mempengaruhi posisi barang yang akan ditempatkan di kontainer agar
penumpukan barang dapat maksimal. Penempatan dan penyusunan barang
dilakukan dengan menyesuaikan barang yang akan diantar terlebih dahulu, akan
ditempatkan di paling belakang kontainer agar pada saat unloading barang cepat
dan tidak memakan waktu yang lama. Penempatan barang yang maksimal dengan
melihat kapasitas trasportasi dapat dilakukan dengan software Cube IQ.

Cube IQ merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan dengan tujuan tujuan
membantu praktikan dalam melakukan aktivitas loading dengan teratur, dimana
jika diterpakan pada aktivitas loading yang sebenarnya, maka akan mendekati
hasil yang telah diproses dalam sistem ini. Cube IQ ini akan menyesuaikan jenis
trasportasi dan berdasarkan volume barang dan kapasitas muatan trasportasi yang
nantinya dapat dilihat dengan 3D sehingga proses loading unloading dapat
dilakukan dengan maksimal. Cube IQ mempermudah dalam penyusunan barang
muatan di dalam container truk.

Modul 5 Praktikum Manajemen Transportasi dan Distribusi mengenai Loading


Management Dengan Cube IQ. Praktikan melakukan pengolahan data
menggunakan software Cube IQ dimana Cube IQ dapat menyusun barang di
dalam container truk dan memaksimalkan penyusunan sepadat mungkin agar
penyimpanan muat dengan kapasitas yang diinginkan. Aktivitas loading
dilakukan sebaik mungkin dengan adanya penyusunan barang menggunakan Cube
IQ.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

1.2.1 Loading Management dengan Cube IQ

Praktikum pada modul 5 ini, praktikan diharapkan:

1. Praktikan memahami apa yang dimaksud dengan Loading Management dan


Cube IQ.
2. Praktikan memahami manfaat dari cube IQ
3. Mampu menentukan muatan di dalam container dengan menggunakan Cube
IQ
4. Praktikan mampu memahami tata cara penyusunan barang pada suatu moda
yang digunakan.
5. Praktikan dapat menggunakan software Cube IQ untuk menyelesaikan
permasalahan penyusunan barang dalam suatu moda.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 LOADING MANAGEMENT DENGAN CUBE IQ


2.1.1 Konsep Pergudangan

Gudang merupakan fasilitas khusus yang bersifat tetap, dirancang untuk


membantu mencapai target tingkat pelayanan yang baik dengan total biaya yang
paling rendah (Miranda, 2005). Gudang dibutuhkan di dalam proses koordinasi
penyaluran barang, yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya jumlah
penawaran dan permintaan. Gudang juga dapat didefinisikan sebagai tempat
menyimpan berbagai barang dengan kuantitas besar maupun kecil antara waktu
barang tersebut diproduksi oleh vendor sampai dengan barang tersebut diperlukan
oleh konsumen atau stasiun kerja yang ada dalam lantai produksi.

Secara umum gudang diperlukan dengan empat tujuan sebagai berikut:


1. Pengurangan biaya transportasi dan produksi.
Gudang memiliki peranan penting dalam proses pengendalian dan
pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya gudang berkaitan
erat dengan persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat
mengurangi biaya transportasi dan produksi.
2. Pengkoordinasian antara penawaran dengan permintaan.
Gudang memiliki peranan dalam hal mengkoordinasikan antara penawaran
dengan permintaan, hal ini disebabkan karena permintaan pasar tidak selalu
bisa diproyeksikan secara akurat sedangkan proses penawaran suatu barang
harus terus berjalan. Diperlukan sebuah gudang untuk menyimpan barang
pada saat volume produksi naik dan volume permintaan menurun.
3. Kebutuhan produksi.
Suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan karakteristik dan
sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang bisa langsung dikonsumsi dan
ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi.
Contoh dari barang ini adalah minuman anggur, untuk barang seperti ini dan
karakteristik serupa memerlukan gudang sebagai tempat penyimpanan barang
ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Kebutuhan pasar.
Barang-barang yang telah beredar di pasaran memiliki banyak macam, namun
ada beberapa barang yang diminta selalu ada oleh konsumen. agar pasokan
barang tersebut tidak terputus maka diperlukan gudang yang relatif dekat
dengan pasar sebagai media pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan
pasar.

Secara garis besar manfaat pergudangan antara lain adalah:


1. Manufacturing support
Operasi pergudangan memiliki peranan sangat penting dalam proses
produksi, dukungan dari operasi pergudangan sangat mutlak bagi kelancaran
proses produksi, sistem administrasi proses penyimpanan, transportasi dan
material handling serta aktivitas lain dalam pergudangan diatur sedemikian
hingga proses produksi berjalan sesuai dengan target yang hendak dicapai.
2. Production mixing
Menerima pengiriman barang berbagai macam dari berbagai sumber dan
dengan system material handling baik otomatis maupun manual dilakukan
penyortiran dan menyiapkan pesanan konsumen selanjutnya mengirimnya ke
konsumen.
3. Perlindungan terhadap barang
Gudang merupakan jenis peralatan atau tempat dengan sistem pengamanan
yang dapat diandalkan dengan demikian barang akan mendapatkan jaminan
keamanan baik dari bahaya pencurian, kebakaran, banjir, serta masalah
keamanan lainnya.
4. Sebagai persediaan
Melakukan peramalan permintaan barang yang akurat merupakan hal yang
sangat sulit, agar dapat melayani konsumen setiap waktu operasi pergudangan
dapat digunakan sebagai alternatif tempat persediaan barang yang mana akan
berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penanganan persediaan.
2.1.2 Aktivitas Loading

Penyusunan barang dalam kontainer merupakan salah satu faktor yang penting
dalam aktivitas Loading. Perbandingan dimensi serta volume antara barang dan
kontainer harus sesuai agar penumpukan barang dalam kontainer akan menjadi
maksimal. Urutan (sequence) penyimpanan barang yang akan dimuat menjadi
salah satu faktor penting dalam aktivitas Loading, hal ini karena urutan
penyimpanan ini akan menentukan langkah awal penyusunan barang di dalam
Container, jika kedua faktor tersebut tidak diperhatikan, maka aktivitas Loading
yang dilakukan akan terganggu, seperti banyaknya barang yang tidak termuat ke
dalam Container, hal tersebut akan mengakibatkan banyak kerugian seperti
penambahan armada, bertambahnya cost dan bertambahnya tingkat
Proses Loading sangat ditentukan oleh tipe, klasifikasi dan karakteristik produk.
Berikut ini adalah beberapa konsep yang digunakan pada proses Loading:
1. Manual Handling
Konsep ini membutuhkan pekerja untuk membawa produk atau mengantarkan
produk dari dock area ke dalam vehicle delivery. Konsep ini digunakan untuk
beberapa tipe distribusi seperti single item karton atau pallet bermuatan, yang
termasuk ke dalam metode ini adalah:
a. Employee Carry
Metode ini membutuhkan pekerja untuk membawa produk dari dock
areake dalam truk. Kekurangan dari metode ini yaitu membutuhkan dock
area yang luas dan waktu yang lama serta menambah resiko cedera
pekerja, menambah jumlah pekerja, produktivitas pekerja yang rendah
dan perpindahan barang yang lamban. Kelebihannya yaitu tidak
membutuhkan modal dan kapasitas yang besar.
b. Two-Wheel Hand truck
Metode ini membutuhkan pekerja untuk menggunakan sebuah alat
bernama hand truck yang berbentuk H-frame dimana memiliki dua roda,
dua pegangan dan tempat untuk memuat barang. Melakukan aktivitas
Loading ini, seorang pekerja hanya mendorong handtruck ke dalam truk.
Metode ini membutuhkan waktu 6 sampai 7 jam untuk memuat barang ke
dalam truk.kekurangan dari metode ini yaitu perpindahan barang yang
lamban, sulit untuk barang bervolume besar, serta dalam keadaan lintasan
yang menanjak. Kelebihannya yaitu biaya yang rendah, mengembangkan
produktivitas pekerja danmengurangi resikocedera pekerja.
c. Roller Dolly or Pallet Roller
Metode ini membutuhkan pekerja untuk menggunakan sebuah alat
bernama roller dolly yaitu alat yang disusun oleh sebuah struktur dari
sebuah logam atau kayu yang memiliki empat roda agar dapat dijalankan
kesepanjamg lintasan truk. Aktivitas Loading ini, pekerja membawa,
menarik dan mendorong dolly ke atas truk dan memindahkan pallet yang
berisi tumpukan karton ke dalam truk. Kekurangan metode ini yaitu
membutuhkan lintasan truk yang halus dan pekerja yang ahli, perpindahan
barang yang lamban dan produktivitas pekerja yang rendah. Kelebihannya
yaitu modal yang rendah, dapat mengangkut semua tipe produk, tidak
membutuhkan usaha yang besar secara fisik dan latihan yang sangat
sederhana.
d. Manual Low-Lift Pallet Truck
Metode ini membutuhkan pekerja untuk mendorong sebuahalat
bernamamanual low-lift pallet truck yang memiliki pegangan dan
sepasang garpu untuk memuat barang, kedua garpu ini memanjang dari
pangkal pegangan untuk menaikkan sebuah pallet, pekerja mendorong
garpu ke dalam pallet dan mengoperasikan alat ini dengan cara sistem
hidraulik. Menurunkan pallet, pekerja hanya melepaskan system hidrolik
kemudian menarik garpu dari pallet.Kekuranganmetode ini yaitu hanya
untuk barang bervolume sedang,produknya palletize, sulit dalam tanjakan.
Kelebihannya yaitu mengurangiusaha secara fisik dan resiko cedera,
modal yang rendah, mengembangkan produktivitas dan perpindahan
barang serta penanganana barangyang cukup efisien.
e. Semilive Skid
Metode ini membutuhkan pekerja untuk menggunakan sebuah alat
bernama semilive skid yaitu alat yang terdiri dari dua komponen.
Komponen pertama yaitu sebuah permukaan yang datar dimana dua buah
roda dan dua kaki depan dan komponen kedua yaitu elevating jack handle
yang memiliki dua buah roda. untuk menjalankan alat ini pekerja menarik
semilive skid ke dalam truk dan memindahkan tumpukan karton ke dalam
truk. Kekurangan metode ini yaitu sulit untuk sistem penyimpanan
multilevel serta sulit untuk didorong. Kelebihannya yaitu modal yang
kecil serta usaha yang rendah secara fisik.
f. Four Wheeled Cart or Platform Truck
Metode ini membutuhkan pekerja untuk menggunakan sebuah alat
bernama four wheeled cart yaitu alat yang memiliki permukaan yang rata
untuk memuat pallet yang berisi karton-karton. untuk
mengoperasikannya, pekerja mendorong atau menarik alat ini ke dalam
truk dan transfer barang ke dalam truk. Kekurangan metode ini yaitu sulit
untuk sistem penyimpanan multilevel serta sulit untuk didorong.
Kelebihannya yaitu modal yang kecil serta usaha yang rendah secara fisik.
2. Mechanical Loading
Konsep ini banyak menggunakan kendaraan dengan tenaga listrik, bahan
bakar, gravitasi atau konveyor yang digunakan untuk memindahkan karton
dari dock area ke dalam truk. Metode ini biasanya digunakan untuk beberapa
tipe fasilitas distribusi. yang temasuk ke dalam metode ini adalah electric
powered pallet truck. Metode ini membutuhkan pekerja untuk menggunakan
sebuah alat bernama electric powered pallet truck yaitu alat yang memiliki
tiga buah roda. Roda pertama yaitu sebagai roda kendali utama dan roda yang
lain terdapat dibawah sepasang garpu yang digunakan untuk memindahkan
barang. Alat ini dikembangkan untuk meningkatkan penanganan pallet dan
mengurangi kerusakan produk. Aktivitas loading, operator mengangkut dan
membawa barang ke truk dengan menggunakan garpu yang terdapat di depan
pallet truk, untuk memaksimalkan aktivitas loading maka diperlukan barang
yang palletize. Kekurangan metode ini yaitu membutuhkan operator yang ahli,
pengisian baterai yang terpisah, susah untuk barang yang non-palletize.
Kelebihannya yaitu membutuhkan modal yang menengah, volume angkutan
yang tinggi, tidak bermasalah dalam tanjakan, mengurangi resiko cedera
pekerja, dapat digunakan dalam aktivitas gudang yang lain.
2.1.3 Software Cube-IQ

Penerapan software dalam melakukan perencanaan suatu penyusunan dalam


aktivitas loading akan memudahkan pengguna mengeksplorasi berbagai
kemungkinan yang dapat ditempuh tanpa mengeluarkan tenaga kerja, biaya dan
waktu yang lebih. Cube-IQ merupakan software yang dapat membantu dalam
melakukan perencanaan aktivitas loading dengan baik dan teratur, dimana jika
diterapkan pada aktivitas loading yang sebenarnya, maka akan mendekati hasil
seperti apa yang telah diproses dalam sistem.
Cube-IQ memiliki mode operasi untuk containerloading, truckloading,
palletization dan cartonization. Terdapat berbagai kemungkinan bagi Cube-IQ
dalam aktivitas loading, diantaranya adalah:
1. Menciptakan tiga dimensi diagram beban rencana yang menggunakan aturan
loading kompleks yang mencakup urutan loading, partialloads dan
pendistribusian beban.
2. Mengoptimalkan beban di bawah tumpukan secara menyeluruh, yang sesuai
dengan aturan.
3. Menyimpan kasus loading secara lengkap.
4. Mendistribusikan instruksi loading dalam diagram tiga dimensi.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA

4.1.1 Loading Management dengan Cube IQ

4.1.1.1 Data Customer

Modul 5 mengenai Loading Management dengan menggunakan Aplikasi Cube-


IQ ini bertujuan untuk me-manage atau mengatur proses loading produk ke dalam
transportasi angkutan sebelum akhirnya dikirim ke konsumen. Loading Planning
atau Loading Management perlu dilakukan guna memperkecil terjadinya
kerusakan pada produk pada proses pengiriman. Produk yang diambil berjumlah
10 produk dari PT Nippon Indomarco Tbk. antara lain sebagai berikut:

1. Roti Tawar
2. Roti Isi
3. Roti Isi Krim
4. Roti Sobek
5. Roti Kasur
6. Roti Sisir
7. Roti Sandwich
8. Roti Sandwich Jumbo
9. Chiffon Cupcake
10. Dorayaki

Distribution Center yang dipilih oleh praktikan, yaitu:


1. Distributor Bekasi
2. Distributor Jakarta Utara
3. Distributor Tangerang Selatan
4. Distribusi Bogor
5. Distributor Karawang
4.1.1.2 Data Dimensi Box dan Karakteristik

Data dimensi box dan karakteristik setiap Distribution Center dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini

Tabel 4.1 Data Dimensi Box dan Karakteristik Distributor Bekasi


Pengiriman Distributor Bekasi
Dimensi Berat
No Package ID Gambar Produk Jumlah Krat Karakteristik
P L T (g)

1 Roti Tawar 16 16 16 370 20

2 Roti Isi Coklat 16 10 4 72 50

3 Roti Isi Krim 18 8 4 69 50

4 Roti Sobek 18 8 6 214 40

Tidak Boleh
5 Roti Kasur 18 8 6 215 35 Diputar, Suhu
Udara, dan
6 Roti Sisir 18 8 6 220 35 Tidak Boleh
Basah

7 Roti Sandwich 12 12 4 49 60

8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 55 50

9 Chiffon Cupcake 12 14 8 72 50

10 Dorayaki 16 10 5 50 40

Sumber: Pengumpulan Data)


Tabel 4.2 Data Dimensi Box dan Karakteristik Distributor Jakarta Utara
Pengiriman Distributor Jakarta Utara
Dimensi Berat
No Package ID Gambar Produk Jumlah Krat Karakteristik
P L T (g)

1 Roti Tawar 16 16 16 370 50

2 Roti Isi Coklat 16 10 4 72 50

3 Roti Isi Krim 18 8 4 69 50

4 Roti Sobek 18 8 6 214 45

Tidak Boleh
5 Roti Kasur 18 8 6 215 30 Diputar,
Suhu Udara,
6 Roti Sisir 18 8 6 220 30 dan Tidak
Boleh Basah

7 Roti Sandwich 12 12 4 49 70

8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 55 40

9 Chiffon Cupcake 12 14 8 72 30

10 Dorayaki 16 10 5 50 30

(Sumber: Pengumpulan Data)


Tabel 4.3 Data Dimensi Box dan Karakteristik Distributor Tangerang Selatan
Pengiriman Distributor Tanggerang Selatan
Dimensi Berat
No Package ID Gambar Produk Jumlah Krat Karakteristik
P L T (g)

1 Roti Tawar 16 16 16 370 60

2 Roti Isi Coklat 16 10 4 72 60

3 Roti Isi Krim 18 8 4 69 50

4 Roti Sobek 18 8 6 214 50

Tidak Boleh
5 Roti Kasur 18 8 6 215 20 Diputar,
Suhu Udara,
6 Roti Sisir 18 8 6 220 20 dan Tidak
Boleh Basah

7 Roti Sandwich 12 12 4 49 70

8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 55 40

9 Chiffon Cupcake 12 14 8 72 31

10 Dorayaki 16 10 5 50 31

(Sumber: Pengumpulan Data)


Tabel 4.4 Data Dimensi Box dan Karakteristik Distributor Bogor
Pengiriman Distributor Bogor
Dimensi Berat
No Package ID Gambar Produk Jumlah Krat Karakteristik
P L T (g)

1 Roti Tawar 16 16 16 370 45

2 Roti Isi Coklat 16 10 4 72 55

3 Roti Isi Krim 18 8 4 69 55

4 Roti Sobek 18 8 6 214 50

Tidak Boleh
5 Roti Kasur 18 8 6 215 30 Diputar,
Suhu Udara,
6 Roti Sisir 18 8 6 220 30 dan Tidak
Boleh Basah

7 Roti Sandwich 12 12 4 49 75

8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 55 40

9 Chiffon Cupcake 12 14 8 72 25

10 Dorayaki 16 10 5 50 25

(Sumber: Pengumpulan Data)


Tabel 4.5 Data Dimensi Box dan Karakteristik Distributor Karawang
Pengiriman Distributor Karawang
Dimensi Berat
No Package ID Gambar Produk Jumlah Krat Karakteristik
P L T (g)

1 Roti Tawar 16 16 16 370 60

2 Roti Isi Coklat 16 10 4 72 45

3 Roti Isi Krim 18 8 4 69 45

4 Roti Sobek 18 8 6 214 45

Tidak Boleh
5 Roti Kasur 18 8 6 215 35 Diputar,
Suhu Udara,
6 Roti Sisir 18 8 6 220 35 dan Tidak
Boleh Basah

7 Roti Sandwich 12 12 4 49 75

8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 55 40

9 Chiffon Cupcake 12 14 8 72 25

10 Dorayaki 16 10 5 50 20

(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.1.3 Data Transportasi

Data transportasi berupa jenis tiru beserta dimensi truk dan containernya. dimensi
truk dan container dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Jenis Transportasi
Dimensi Box (cm)
Jenis Transportasi
P L T

Mobil Box 560 200 220

(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.7 jenis Packaging


Dimensi Krat (cm) Banyak Krat Dalam Box Kontainer
Jenis Packaging Pengiriman
P L T P L T Total

Krat 62 42 17 9 4 12 432

(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.8 Dimensi Packaging


Dimensi Banyak Roti Dalam 1 Krat
No Package ID
P L T P L T Total Berat Berat produk dalam krat Berat Total lbs
1 Roti Tawar 16 16 16 3 2 1 6 370 2220 2720 5,99
2 Roti Isi Coklat 16 10 4 3 4 4 48 72 3456 3956 8,72
3 Roti Isi Krim 18 8 4 3 5 4 60 69 4140 4640 10,23
4 Roti Sobek 18 8 6 3 5 2 30 214 6420 6920 15,26
5 Roti Kasur 18 8 6 3 5 2 30 215 6450 6950 15,32
6 Roti Sisir 18 8 6 3 5 2 30 220 6600 7100 15,65
7 Roti Sandwich 12 12 4 5 3 4 60 49 2940 3440 7,58
8 Roti Sandwich Jumbo 15 15 4 4 2 4 32 55 1760 2260 4,98
9 Chiffon Cupcake 12 14 8 5 3 2 30 72 2160 2660 5,86
10 Dorayaki 16 10 5 3 4 3 36 50 1800 2300 5,07
(Sumber: Pengumpulan Data)

4.2 PENGOLAHAN DATA

4.2.1 Loading Management dengan Cube IQ

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Cube-Iq, Praktikan


mencari Loading Management dari ke-lima Distributor yang memiliki demand
yang berbeda-beda. Pada proses pengiriman ke setiap distributor PT. Nippon
Indosari Tbk. menggunakan transportasi angkutan (mobil box) secara terpisah
setiap tujuannya, hal ini bertujuan agar produk Sari Roti dapat cepat sampai
tujuan. Kelima distributor antara lain Distributor Bekasi, Distributor Jakarta
Utara, Distributor Tanggerang Selatan, Distributor Bogor dan Distributor
Karawang.
A. Distributor Bekasi

Loading Planning Report Distributor Bekasi

Gambar 4.1 Loading Planning Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.2 Loading Planning Roti Tawar Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.3 Loading Planning Roti Sobek Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.4 Loading Planning Roti Sisir Distributor Bekasi
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.5 Loading Planning Roti Sandwich Jumbo Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.6 Loading Planning Roti Sandwich Distributor Bekasi
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.7 Loading Planning Roti Kasur Distributor Bekasi
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.8 Loading Planning Roti Isi Krim Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.9 Loading Planning Roti Isi Krim Distributor Bekasi
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.10 Loading Planning Dorayaki Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.11 Loading Planning Chiffon Cupcake Distributor Bekasi
(Sumber: Pengolahan Data)

Full Overview Distributor Bekasi

Gambar 4.12 Full Overview Distributor Bekasi


(Sumber: Pengolahan Data)
B. Distributor Jakarta Utara

Loading Planing Report Jakarta Utara

Gambar 4.13 Loading Planning Distributor Jakarta Utara


(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.14 Loading Planning Roti Tawar Distributor Jakarta Utara


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.15 Loading Planning Roti Isi Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.16 Loading Planning Roti Isi Krim Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.17 Loading Planning Roti Sobek Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.18 Loading Planning Roti Kasur Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.19 Loading Planning Roti Sisir Distributor Jakarta Utara


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.20 Loading Planning Roti Sandwich Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.21 Loading Planning Roti Sandwich Jumbo Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.22 Loading Planning Roti Chiffon Cupcake Distributor Jakarta Utara
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.23 Loading Planning Dorayaki Distributor Jakarta Utara


(Sumber: Pengolahan Data)
Full Overview Jakarta Utara

Gambar 4.24 Full Overview Distributor Jakarta Utara


(Sumber: Pengolahan Data)

C. Distributor Tanggerang Selatan

Loading Planning Report Distributor Tanggerang Selatan

Gambar 4.25 Loading Planning Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.26 Loading Planning Roti Tawar Distributor Tanggerang Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.27 Loading Planning Roti Isi Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.28 Loading Planning Roti Isi Krim Distributor Tanggerang Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.29 Loading Planning Roti Sobek Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.30 Loading Planning Roti Kasur Distributor Tanggerang Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.31 Loading Planning Roti Sisir Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.32 Loading Planning Roti Sandwich Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.33 Loading Planning Roti Sandwich Jumbo Distributor Tanggerang
Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.34 Loading Planning Chiffon Cupcake Distributor Tanggerang Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.35 Loading Planning Dorayaki Distributor Tanggerang Selatan
(Sumber: Pengolahan Data)

Full Overview Distributor Tanggerang Selatan

Gambar 4.36 Full Overview Distributor Tanggerang Selatan


(Sumber: Pengolahan Data)

D. Distributor Bogor
Loading Planning Distributor Bogor

Gambar 4.37 Loading Planning Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.38 Loading Planning Roti Tawar Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.39 Loading Planning Roti Isi Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.40 Loading Planning Roti Isi Krim Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.41 Loading Planning Roti Kasur Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.42 Loading Planning Roti Sobek Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.43 Loading Planning Roti Sisir Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.44 Loading Planning Roti Sandwich Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.45 Loading Planning Roti Sandwich Jumbo Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)
Gambar 4.46 Loading Planning Chiffon Cupcake Distributor Bogor
(Sumber: Pengolahan Data)

Gambar 4.47 Loading Planning Dorayaki Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)
Full Overview Distributor Bogor

Gambar 4.48 Full Overview Distributor Bogor


(Sumber: Pengolahan Data)

E. Distributor Karawang

Loading Planning Distributor Bogor

Full Overview Distributor Bogor


BAB V
ANALISIS

5.1 LOADING MANAGEMENT DENGAN CUBE IQ


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPLAN

6.1.1 Loading Management dengan Cube IQ

1. Loading Management merupakan interaksi antara masudia dan barang.


Interaksi itu harus diatur untuk mengefisienkan waktu dan material handling
yang baik menurut standard yang sesuai dengan karakteristik perusahaan.
Cube IQ merupakan sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam penyusunan
barang di dalam Fontaine.
2. Manfaat Cube IQ untuk mempermudah penyusunan di dalam container,
dengan software Cube IQ ini dapat menyusun barang dengan aplikasi 3D
sehingga mempermudah dalam melakukan penyusunan barang dengan melihat
karakteristik container dan karakteristik barang
3. Muatan dalam container diisi dengan berbagai variansi roti yaitu sebanyak 432
krat. Yang terdiri dari 6 roti tawar, 48 roti isi cokelat, 60 roti isi krim, 30 roti
sobek. 30 roti kasur, 30 roti sisir, 60 roti sandwich, 32 roti sanwich jumbo, 30
chiffon cupcake, dan 36 dorayaki.
4.

6.2 SARAN

6.2.1 Loading Management dengan Cube IQ

1. Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan load pada software Cube IQ.
2. Praktikan harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan
proses di Cube IQ.
3. Praktikan harus lebih mengerti dan menguasai dan menganaslisis Cube IQ.

Anda mungkin juga menyukai