STTKD YOGYAKARTA
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : Management Logistics / D3 Logistik
SKS : 2 Sks
HARI TANGGAL : 07 November 2023
DOSEN : Rahimudin, MT
WAKTU : 60 Menit
SIFAT : OPEN Book
PROGRAM STUDI : MTU
4) Apa yang dimaksud dengan Racking dan Sebutkan dan jelaskan Jenis-jenis Racking
JAWABAN
1. a. Suatu proses perencanaan,penerapan dan pengawasan efisiensi,alur efektifitas
biaya dan penyimpanan bahan baku,proses invenntory,finish goods dan informasi
yang terkait dari titik awal tujuan ke alur konsumsi sesuai kebutuhan konsumen.
Fungsi Pergudangan :
i. Unloading
ii. Receiving & Checking Inbound Goods
v. Order-picking
vi. Stock sortation
xi. Replrnishement
xii. Maintenace & Loss Prevention
3. Persediaan merupakan barang – barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang
diperoleh dari pembelian atau dari hasil produksi sendiri dengan tujuan untuk dijual
kembali kepada konsumen.
A) FIFO (First In First Out) Dalam metode ini barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) lebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu. Sehingga yang tersisa
pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi terakhir.
Metode ini kurang baik untuk menangani pengaruh inflasi karena peningkatan harga
perolehan tidak diimbangi dengan pembebanan pada penjualan persediaan, tetapi
metode ini dapat memberikan informasi persediaan yang dapat dipercaya.
B) LIFO (Last In First Out) Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) paling akhir akan dikeluarkan/dijual paling awal). Sehingga barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
C) Rata-Rata Bergerak “Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun
barang yang tersisa, dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Sehingga barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.”
Rudianto(2012:239)
4. Racking System atau Sistem Racking adalah suatu sistem penyimpanan barang dalam
bentuk rak yang dirancang khusus untuk menyimpan dan mengatur barang dalam jumlah
besar dan berat yang berbeda-beda.
Berikut ini prinsip kerja penanganan material yang perlu anda ketahui :
1. Prinsip Perencanaan
2. Prinsip Kerja
Peralatan material handling bisa beroperasi melalui produktivitas tinggi serta mudah
dioperasikan berdasarkan service level.
3. Prinsip Standarisasi
Perlengkapan untuk penanganan material sebaiknya didesain sesuai standarisasi dan juga
sudah terintegrasi antara sistem aplikasi, operator dan peralatan untuk mencapai performa
atau kinerja produktivitas tinggi. Selain itu, harus tetap mempertahankan modularity dan
fleksibilitas.
4. Prinsip Ergonomis
Prinsip ergonomis ini sangat penting guna memastikan operator peralatan penanganan
material yang nyaman dan aman untuk mengoperasikan sekaligus menunjang
produktivitas tinggi.
5. Prinsip Otomasi
6. Prinsip Lingkungan
Untuk prinsip lingkungan ini memungkinkan MHE bisa dioperasikan lewat penggunaan
energi dengan hemat, pemilihan material ramah lingkungan, dan teknologi MHE
menggunakan energi terbarukan.
7. Prinsip Sistem
MHE telah terintegrasi pada sistem operasi berbasis logistic, seperti bagian pengawasan,
penerimaan, produksi, penyimpanan, packaging, perakitan, pengiriman, order
selection, penanganan retur, transportasi dan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk
mewujudkan pencatatan yang lebih baik.
Storage and handling equipment merupakan peralatan yang bertugas mengelola dan
menyimpan barang atau material di fasilitas penyimpanan, termasuk Gudang. Peralatan
yang satu ini, bisa mencakup kotak, rak penyimpanan, palet, dan yang lainnya. Tujuan
utama tempat penyimpanan adalah guna memastikan produktivitas dan efisiensi di dalam
fasilitas penyimpanan, karenanya barang dan material bisa diatur dan diakses dengan
mudah. Peralatan yang satu ini bisa digunakan dalam berbagai jenis barang dan material,
antara lain bahan baku, produk manufaktur, suku cadang dan lain sebagainya.
Bulk handling material equipment ialah peralatan untuk menyimpan, mengangkut serta
dapat mengelola material dengan jumlah yang besar, antara lain bubuk, bijih besi, batu
bara, pasir atau sejenisnya. Jenis material handling ini didesain untuk menghemat biaya
dan waktu, sekaligus dapat meningkatkan efisiensi penanganan material.
Ada beberapa contoh bulk handling material equipment, yaitu bucket elevator, conveyor
belt, silo, hopper, screw conveyor, dan sebagainya. Peralatan yang satu ini biasanya
diaplikasikan dalam industri pertambangan, industri kimia, pengolahan makanan, hingga
industri manufaktur dengan tujuan mengatasi kebutuhan penanganan material berjumlah
besar.
3. Industrial Trucks
Industial trucks yaitu alat atau kendaraan yang biasanya digunakan dalam memindahkan
material atau barang di Gudang atau industri. Alat yang satu ini bisa berbentuk reach
truck, forklift dan semacamnya. Jenis ini biasanya telah dilengkapi oleh platform atau
garpu yang bisa diturunkan atau diangkat untuk memindahkan alat dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya.
Untuk forklift sendiri adalah sejenis alat industrial trucks paling umum. Alat ini bisa
mengangkat beban berkapasitas berat sampai beberapa ton. Selain itu, mempunyai garpu
pada bagian depannya sehingga bisa dimasukkan ke benda atau palet lain guna
memindahkannya ke tempat yang lain.
4. Engineered Systems
Engineered system merupakan sebuah sistem yang didesain khusus untuk menyimpan,
memindahkan, serta dapat mengelola material secara efektif dan efisien di lingkungan
Gudang atau industri. Sistem yang satu ini bisa mencakup berbagai macam alat, antara
lain seperti mesin pengangkat, lift, conveyor dan juga sistem penyimpanan. Engineered
system bertujan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, juga keselamatan proses
penanganan material.