Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

STTKD YOGYAKARTA
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : Management Logistics / D3 Logistik
SKS : 2 Sks
HARI TANGGAL : 07 November 2023
DOSEN : Rahimudin, MT
WAKTU : 60 Menit
SIFAT : OPEN Book
PROGRAM STUDI : MTU

1) Apa definisi Logistics menurut :


a. Council of Logistics Management (1962)
b. Council of Logistics Management (1986)
Dan jelaskan pula tantang aktivitas-aktivitas Logistik

2) Jelaskan tentang Pengertian Pergudangan dan Fungsi – fungsi Pergudangan di


sertai dengan gambar

3) Jelaskan tentang Pengertian Persediaan, alasan pengadaan Persediaan, Jenis-jenis


Persediaan dan Penetuan Perhitungan Nilai Persediaan

4) Apa yang dimaksud dengan Racking dan Sebutkan dan jelaskan Jenis-jenis Racking

5) Jelaskan Pengertian Material Handling Equitment , Prinsip Desing Material


Handling dan Jenis-jenis Material Handling

===Selamat Menegerjakan dan Lembar Jawaban pada halaman 2 dibawah ini===


Nama : Iza Yanmogi
NIT : 22081816
Prodi : D3 MT Logistik

JAWABAN
1. a. Suatu proses perencanaan,penerapan dan pengawasan efisiensi,alur efektifitas
biaya dan penyimpanan bahan baku,proses invenntory,finish goods dan informasi
yang terkait dari titik awal tujuan ke alur konsumsi sesuai kebutuhan konsumen.

b. The Council of Logistics Management (1986) mendefinisikan manajemen logistik


sebagai proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian aliran dan
penyimpanan barang, jasa, dan informasi dari titik asal (point-of-origin) ke titik
konsumsi (point-of-consumption).

2. Pergudangan adalah Suatu tempat dimana barang memperoleh/mengalami proses


penerimaan,penyimpanan dan pengeluaran barang.

Fungsi Pergudangan :
i. Unloading
ii. Receiving & Checking Inbound Goods

iii. Internal product movement


iv. Storing

v. Order-picking
vi. Stock sortation

vii. Stock rotation


viii. Packing

ix. Loading & Shipping


x. Cycle Counting

xi. Replrnishement
xii. Maintenace & Loss Prevention

3. Persediaan merupakan barang – barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang
diperoleh dari pembelian atau dari hasil produksi sendiri dengan tujuan untuk dijual
kembali kepada konsumen.

i) Persediaan barang jadi


ii) Persediaan barang dalam proses
iii) Persediaan bahan baku

A) FIFO (First In First Out) Dalam metode ini barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) lebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu. Sehingga yang tersisa
pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi terakhir.
Metode ini kurang baik untuk menangani pengaruh inflasi karena peningkatan harga
perolehan tidak diimbangi dengan pembebanan pada penjualan persediaan, tetapi
metode ini dapat memberikan informasi persediaan yang dapat dipercaya.

B) LIFO (Last In First Out) Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) paling akhir akan dikeluarkan/dijual paling awal). Sehingga barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
C) Rata-Rata Bergerak “Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun
barang yang tersisa, dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Sehingga barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.”
Rudianto(2012:239)

4. Racking System atau Sistem Racking adalah suatu sistem penyimpanan barang dalam
bentuk rak yang dirancang khusus untuk menyimpan dan mengatur barang dalam jumlah
besar dan berat yang berbeda-beda.

• Stapeling : Metode tertua untuk penyimpanan barang, barang ditumpuk keatas


dengan ketinggian 5-10M dengan dilandasi oleh beberapa pallet sehingga
berukuran 4x4m2.
• Paletisasi : Merupakan jenis penyimpanan baru yang diterapkan di Indonesia
dimana perubahan dari konsep stepalling (palet besar) menjadi pallet kecil-kecil
• Rak Tinggi (High Racking Storage) : Penyimpanan yang paling modern dimana
memerlukan forklift dan sistem WMS. Ketinggian mencapai 12 meter ke atas.
• Rak Pendek : Merupakan solusi terhadap kelemahan penyimpanan rak tinggi.
Biasanya digunakan untuk industri kecil dan rumahan. Sering di sebut dengan
Pigeon Hole (sarang Burung)

5. Material handling adalah alat yang digunakan untuk melakukan pergerakan,


penyimpanan serta pengendalian terhadap suatu barang, benda atau muatan tertentu.

Prinsip Kerja Material Handling

Berikut ini prinsip kerja penanganan material yang perlu anda ketahui :

1. Prinsip Perencanaan

Dengan menentukan tujuan, kebutuhan operasional, sasaran, metode dan spesifikasi


penanganan material yang memenuhi time, dimensi movement, space, dan quantity.

2. Prinsip Kerja

Peralatan material handling bisa beroperasi melalui produktivitas tinggi serta mudah
dioperasikan berdasarkan service level.

3. Prinsip Standarisasi

Perlengkapan untuk penanganan material sebaiknya didesain sesuai standarisasi dan juga
sudah terintegrasi antara sistem aplikasi, operator dan peralatan untuk mencapai performa
atau kinerja produktivitas tinggi. Selain itu, harus tetap mempertahankan modularity dan
fleksibilitas.
4. Prinsip Ergonomis

Prinsip ergonomis ini sangat penting guna memastikan operator peralatan penanganan
material yang nyaman dan aman untuk mengoperasikan sekaligus menunjang
produktivitas tinggi.

5. Prinsip Otomasi

MHE (Material Handling Equipment) memakai metode semiotomasi, mekanisasi,


maupun full automated, untuk meningkatkan responsive, efisiensi operasional, andal,
serta memungkinkan bisa mengeliminasi pekerjaan secara berulang serta tidak efisien
sampai meminimalisir risiko keselamatan dan keamanan para tenaga kerja.

6. Prinsip Lingkungan

Untuk prinsip lingkungan ini memungkinkan MHE bisa dioperasikan lewat penggunaan
energi dengan hemat, pemilihan material ramah lingkungan, dan teknologi MHE
menggunakan energi terbarukan.

7. Prinsip Sistem

MHE telah terintegrasi pada sistem operasi berbasis logistic, seperti bagian pengawasan,
penerimaan, produksi, penyimpanan, packaging, perakitan, pengiriman, order
selection, penanganan retur, transportasi dan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk
mewujudkan pencatatan yang lebih baik.

Jenis-jenis Materrial Handlimg


1. Storage and Handling Equipment

Storage and handling equipment merupakan peralatan yang bertugas mengelola dan
menyimpan barang atau material di fasilitas penyimpanan, termasuk Gudang. Peralatan
yang satu ini, bisa mencakup kotak, rak penyimpanan, palet, dan yang lainnya. Tujuan
utama tempat penyimpanan adalah guna memastikan produktivitas dan efisiensi di dalam
fasilitas penyimpanan, karenanya barang dan material bisa diatur dan diakses dengan
mudah. Peralatan yang satu ini bisa digunakan dalam berbagai jenis barang dan material,
antara lain bahan baku, produk manufaktur, suku cadang dan lain sebagainya.

2. Bulk Handling Material Equipment

Bulk handling material equipment ialah peralatan untuk menyimpan, mengangkut serta
dapat mengelola material dengan jumlah yang besar, antara lain bubuk, bijih besi, batu
bara, pasir atau sejenisnya. Jenis material handling ini didesain untuk menghemat biaya
dan waktu, sekaligus dapat meningkatkan efisiensi penanganan material.
Ada beberapa contoh bulk handling material equipment, yaitu bucket elevator, conveyor
belt, silo, hopper, screw conveyor, dan sebagainya. Peralatan yang satu ini biasanya
diaplikasikan dalam industri pertambangan, industri kimia, pengolahan makanan, hingga
industri manufaktur dengan tujuan mengatasi kebutuhan penanganan material berjumlah
besar.

3. Industrial Trucks

Industial trucks yaitu alat atau kendaraan yang biasanya digunakan dalam memindahkan
material atau barang di Gudang atau industri. Alat yang satu ini bisa berbentuk reach
truck, forklift dan semacamnya. Jenis ini biasanya telah dilengkapi oleh platform atau
garpu yang bisa diturunkan atau diangkat untuk memindahkan alat dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya.

Untuk forklift sendiri adalah sejenis alat industrial trucks paling umum. Alat ini bisa
mengangkat beban berkapasitas berat sampai beberapa ton. Selain itu, mempunyai garpu
pada bagian depannya sehingga bisa dimasukkan ke benda atau palet lain guna
memindahkannya ke tempat yang lain.

4. Engineered Systems

Engineered system merupakan sebuah sistem yang didesain khusus untuk menyimpan,
memindahkan, serta dapat mengelola material secara efektif dan efisien di lingkungan
Gudang atau industri. Sistem yang satu ini bisa mencakup berbagai macam alat, antara
lain seperti mesin pengangkat, lift, conveyor dan juga sistem penyimpanan. Engineered
system bertujan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, juga keselamatan proses
penanganan material.

Contoh engineered system dari penanganan material yaitu conveyor


system. Biasanya conveyor system memakai roller atau sabuk untuk mengangkut material
atau barang ke tempat yang lain dengan otomatis. Selain itu, conveyor system juga sangat
efektif dalam memindahkan barang berjumlah besar dan sulit dipindahkan dengan cara
manual.

Anda mungkin juga menyukai