Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH TENTANG MATERIAL HANDLING

MATERIAL HANDLING

Pengertian Material Handling


Masalah utama dalam produksi ditinjau dari segi kegiatan/proses produksi adalah bergeraknya
material dari satu tingkat ke tingkat produksi berikutnya. Hal ini terlihat sejak material diterima di
tempat penerimaan, kemudian di pindahkan ke tempat pemeriksaan dan selanjutnya disimpan di
gudang. Pada bagian proses produksi juga terjadi perpindahan material yang diawali dengan
mengambil material dari gudang, kemudian diproses berikutnya sampai akhirnya dipindah ke gudang
barang jadi. Untuk memungkinkan proses produksi dapat berjalan dibutuhkan adanya kegiatan
pemindahan material yang disebut dengan Material Handling.
Terdapat banyak defenisi atau pengertian yang diberikan untuk material handling. Berikut ada dua
defenisi secara umum:
1. Material Handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan,
perlindungan dan pengawasan material.
2. Material Handling mempunyai arti penanganan material dalam jumlah yang tepat dari material yang
sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang cocok, pada waktu yang tepat dalam posisi yang
benar, dalam urutan yang sesuai dan biaya yang murah dengan menggunakan metode yang benar.
Jika digunakan metode yang sesuai, maka sistem material handling akan terjamin/aman dan bebas
dari kerusakan.

Tujuan Material Handling


Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain
itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang
diimplementasikan.
Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain:
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan
perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas:
a. Material akan mengalir pada garis lurus
b. Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin
c. Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu
d. Mekanisme penanganan material
e. Otomasi penanganan material
f. Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan material,
g. Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material handling otomatis.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
a. Menigkatkan penggunaan bangunan
b. Pengadaan bangunan serbaguna
c. Standarisasi peralatan material handling
d. Menjaga, dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan mengembangkan
program pemeliharaan inventif.
e. Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem.
5. Sebagai pengawasan persediaan

Jenis Peralatan Material Handling


Tulang punggung sistem material handling adalah peralatan material handling. Sebagian besar
peralatan yang ada mempunyai karakteristik dan harga yang berbeda. Semua peralatan material
handling diklasifikasikan ke dalam tiga tipe utama yaitu: conveyer (ban berjalan), crane (derek) dan
trucks (alat angkut/kereta).
a. Conveyer
b. Cranes dan hoist
c. Trucks

Pertimbangan Perancangan Sistem Material Handling


Sistem material handling pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan efisiensi perpindahan material
dari satu departemen ke departemen lainnya. Dengan aliran material handling, biaya material
handling akan dapat ditekan seminimal mungkin. Efisiensi dapat berwujud jika proses perpindahan
material tersebut menggunakan sistem dan peralatan yang sesuai. Keputusan mengenai sistem dan
peralatan pemindahan material harus didasarkan atas pertimbanagan-pertimbagan yang matang.
Pertimbangan yang harus dilakukan antara lain menyangkut:
1. Karakteristik material
2. Tingkat aliran
3. Tipe tata letak pabrik

Karakteristik Material
Penggunaan peralatan dan pemindahan material yang kurang sesuai dengan material yang ditangani
akan meningkatkan biaya dan hal tersebut dihindari. Karakteristik dari suatu material/barang dalam
suatu pabrik mutlak untuk diketahui terlebih dahulu. Karakteristik material antara lain dapat
dikategorikan berdasarkan hal-hal seperti berikut:
1. Sifat fisik : dapat berupa benda padat, cair atau gas
2. Ukuran: seberapa besar volumenya, panjang, lebar serta tinggi dari material/barang
3. Berat: per buah, per kotak atau per unit volume
4. Bentuk: berupa alat panjang, persegi, bulat dan sebagainya.
5. Kondisi: dalam keadaan panas, dingin, kering, basah dan sebagainya.
6. Resiko keamanan: apakah mudah meledak, beracun, mudah pecah, mudah patah, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai