Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Manajemen Material dan Ruang Lingkupnya Salah satu unsur

terpenting dalam Sistem Produksi adalah Material. Tanpa Material, Produksi tidak
mungkin dapat menghasilkan barang jadi atau produk akhir yang diinginkan. Material
atau sering juga disebut dengan Bahan pada dasarnya adalah benda yang dibutuhkan
untuk membuat sesuatu, contohnya untuk membuat barang jadi baju kemeja diperlukan
material seperti kain, benang dan kancing.
Di Sistem Produksi, Material merupakan masukan atau Input yang digunakan untuk
mengolah menjadi barang jadi, Material yang dimaksud disini dapat berupa bahan
mentah ataupun bahan yang telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi
lebih lanjut. Dalam perusahaan manufakturing, Material perlu ditangani secara
profesional agar dapat memberikan kontribusi yang paling optimal kepada
perusahaannya. Cabang Ilmu Manajemen yang menangani Material dalam sebuah
perusahaan disebut dengan Manajemen Material (Material Management).
Secara definisi, yang dimaksud dengan Manajemen Material adalah suatu fungsi yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan perencanaan (planning), pencarian
sumber (sourcing), pembelian (purchasing), penyimpanan (storing) dan pengendalian
(controlling) material secara optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Manajemen Material juga dapat diartikan sebagai teknik ilmiah yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian aliran bahan mulai dari pembelian
awal hingga tiba di tempat tujuannya.

Ruang Lingkup Manajemen Material


Dari definisi diatas, dapat kita tarik kesimpulan mengenai ruang lingkup dari
Manajemen Material yaitu meliputi Perencanaan dan Pengendalian Material, Pembelian,
Manajemen Penyimpanan dan Manajemen Persediaan.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai beberapa ruang lingkup Manajemen
Material.

Perencanaan dan Pengendalian Material (Material Planning dan


Control)
Ruang Lingkup Manajemen Material pertama adalah Perencanaan dan Pengendalian
Material atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Material Planning and
Control. Material yang dibutuhkan akan direncanakan dan dikendalikan berdasarkan
Sales Forecast atau Perkiraan Penjualan dan Perencanaan Produksi (Production
Planning). Perencanaan dan Pengendalian Material ini melibatkan perkiraan kebutuhan
setiap material, menyiapkan anggaran material, meramalkan tingkat persediaan,
menjadwalkan pemesanan material dan melakukan pemantauan kinerjanya yang
berhubungan dengan produksi dan penjualan.

Pembelian (Purchasing)
Ruang Lingkup Pembelian atau Purchasing meliputi pemilihan sumber pasokan,
melakukan pembelian melalui penerbitan Purchase Order (PO), mengikuti
perkembangan pembelian tersebut hingga material tersebut tiba di tempat tujuannya,
menjaga hubungan baik dengan para pemasok, menyetujui pembayaran kepada
pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja setiap pemasok (Supplier).

Manajemen Penyimpanan (Store Management)


Manajemen Penyimpanan atau Store Management meliputi pengawasan dan
pengendalian material secara fisik, menjaga dan merawat tempat penyimpanan,
meminimalisasi keusangan dan kerusakan material melalui penanganan yang efisien,
mencatat jumlah persediaan dan menempatkan material pada lokasi atau tempat yang
sesuai. Manajemen Penyimpanan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi terhadap kondisi dan jumlah material secara fisik serta mencocokannya
dengan jumlah yang tercatat di pembukuan. Store atau Penyimpanan ini memegang
peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan Manufakturing.

Manajemen Persediaan (Inventory Management)


Dalam Sistem Produksi, Inventory atau Persediaan diartikan sebagai sumber daya yang
menganggur (idle resource) pada suatu perusahaan. Persediaan dapat berupa barangbarang jadi yang disimpan dan siap untuk dijual ataupun barang-barang setengah jadi
yang akan menjalankan proses selanjutnya maupun yang masih berbentuk bahan
mentah. Interval waktu dari pembelian material hingga ditransformasikan menjadi
barang jadi yang siap untuk dijual akan bervariasi pada setiap perusahaan tergantung
pada siklus waktu produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya jumlah persediaan
material yang cukup untuk dijadikan sebagai buffer atau penyangga agar produksi dapat
berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan yang dikarenakan kekurangan material.
Salah satu metode pengendalian persediaan yang sering digunakan adalah metode
pengendalian persediaan Just In Timme atau JIT.

Anda mungkin juga menyukai