Anda di halaman 1dari 48

MOST

(MAYNARD OPERATION SEQUENCE TECHNIQUE)


 MOST adalah salah satu teknik pengukuran kerja yang
disusun berdasarkan urutan sub-sub aktivitas.

 Konsep MOST berdasarkan perpindahan obyek, karena


pada dasarnya kerja itu adalah memindahkan obyek.
Misalnya mengangkat, mengeser, membawa, dll, kecuali
berpikir.

 Satuan waktu yang digunakan : TMU (Time


Measurement Unit), dimana:
1 TMU = 0.00001 jam = 0,0006 menit = 0,036 detik

 Nilai waktu yang ditunjukkan oleh MOST merupakan


waktu normal
MOST memiliki 2 model, yaitu:
 Model-model urutan dasar (The
Basic Sequence Models)

 Model urutan penanganan peralatan (


The Equipment Handling Sequence
Models)
I.Model-model urutan dasar
(The Basic Sequence Models)
 The General Move Sequence (Urutan
Gerakan Umum)

 The Controlled Move Sequence (Urutan


Gerakan Terkendali)

 The Tool Use Sequence (Urutan


Pemakaian Peralatan)
1.1 Urutan Gerakan Umum
 Model ini dipakai bila terjadi perpindahan obyek dengan
bebas, obyek berpindah tanpa hambatan, dibawah
kendali manusia. Contoh, sebuah obyek (benda)
dipindahkan dari tempat satu ke tempat lainnya.
 Karakteristik model ini dapat dilihat pada urutan sub
aktivitas sebagai berikut:
 Menjangkau obyek dengan satu atau dua tangan

pada jarak tertentu.


 Mengendalikan obyek dengan tangan (tanpa alat)

 Memindahkan obyek dalam jarak tertentu ke tempat

yang dituju.
 Menempatkan obyek

 Kembali ke tempat semula.


Urutan Gerakan Umum...
 Model Urutan Gerakan Umum
A B G A B P A

 Perpindahanobyek ini dapat dibagi


menjadi 3 bagian, yaitu :
A B G A B P A
(memperoleh) (meletakkan) (kembali)
Keterangan :
 A – Action ( Jarak yang ditempuh untuk
melakukan tindakan)
 B – Body Motion ( Gerakan badan)
 G - Gain Control (Pengendalian)
 P – Place (Menempatkan)
Pengulangan
 Jika ada pengulangan atau proses yang sama
yang dilakukan maka digunakan tanda kurung
pada aksi tersebut dan penambahan tanda
kurung yang isinya frekuensi pengulangan.

 Jumlah indeks adalah


dengan menjumlahkan indeks parameter di luar
tanda kurung,
ditambah
perkalian frekuensi pengulangan dengan jumlah
indeks dalam tanda kurung. 8
The general move sequence
m ABGABPA General Move

A B G P
Index Index
action distance body motion gain control place

 no gain control,


0 <5 cm   no body motion No placement 0
hold

1 within reach   light object lay aside loose fit 1

heavy or bulky
bend and arise, Adjustments light
3 1-2 steps disengage 3
50% occurance pressure double
interlocked
collect

care of precision heavy


pressure blind or
6 3-4 steps bend and arise   6
obstructed intermediate
moves

through door
16 8-10 steps     16
climb

9
The general move sequence

 Dengan melihat tabel sebelumnya maka urutan


kegiatan umum yang terjadi adalah :
 A6 = berjalan 3-4 langkah menuju lokasi
 B6 = bungkuk dan bangkit
 G1 = pengendalian pada sebuah objek ringan
 A1 = memindahkan objek sejauh jangkauan tangan
 B0 = tanpa gerakan badan
 P3 = menempatkan dan menyesuaikan objek
 A0 = tanpa pengembalian ketempat semula
10
Contoh :
 Mengambil obyek ke kotak komponen dan
meletakkan ke dekat badan. Maka urutan
model adalah :
 Memperoleh Meletakkan Kembali
A B G A B P A
 A1B0G1 A1B0P1 A0
Atau A1B0G1A1B0P1A0
 TMU : (1+0+1+1+0+1+0) x 10 = 40 TMU
Soal
 Soal:
Mengambil segenggam mur dan
menempatkannya pada 6 buah skrup yang
ditempatkan sejauh 12 cm

12
Jawaban

A1 B0 G3 (A1 B0 P3) A0 (6)


 A1 menjangkau mur
 B0 tidak melakukan gerakan tubuh
 G3 mengumpulkan beberapa benda kerja
 A1 masih dalam jangkauan
 B0 tanpa gerakan badan
 P3 perlunya penyesuaian
 A0 Posisi tangan tidak kembali ke posisi
awal 13
Soal
 Soal :
 Operator mesin yang mengambil benda
kerja dan meletakkannya pada pallet.
Misalkan operator berdiri langsung di depan
benda kerja. Benda kerja tersebut ringan
dan lokasi pallet terletak dilantai sejauh 10
langkah dari tempat dia bekerja.
 Hint : gerakan dasar
ABG (mengambil) ABP (menyimpan) A
(kembali)

14
JAWABAN
A1 B0 G1 A16 B6 P1 A16

 A1 = benda dalam jangkauan tangan


 B0 = dalam menjangkau tidak ada gerakan badan
 G1 = pengendalian pada sebuah objek ringan
 A16 = memindahkan objek sejauh 10 langkah
 B6 = bend and arise
 P1 = “lay aside” ditempatkan begitu saja
 A16 = operator kembali ketempat awal

15
1.2 Urutan Gerakan Terkendali
 Model ini menggambarkan perpindahan obyek
secara manual 'dikendalikan' oleh satu jalur.
 Urutan sub aktivitas model ini adalah:
 Menjangkau obyek dengan satu atau dua tangan
pada jarak tertentu
 Mengendalikan obyek tanpa alat
 Memindahkan obyek dalam keadaan terkendali
 Waktu untuk memproses obyek jika ada
 Mengatur obyek yang diikuti dengan gerakan
terkendali atau akhir dari proses
 Kembali ke tempat kerja.
 Model Urutan Gerakan Terkendali:
A B G M X I A
 Atau dapat dibagi menjadi 3 bagian
A B G M X I A
(memperoleh) (memindahkan) (Kembali)

M (Gerakan Terkendali)
X (Waktu Proses)
I (Penyesuaian)
The controlled move sequence
 M meliputi semua gerakan yang diatur secara
manual atau tindakan/gerakan objek melalui
langkah yang dikendalikan.
 X menunjukkan waktu proses, yang dilakukan
oleh mesin dan bukan oleh tangan.
 I gerak meluruskan, yang menunjukkan gerakan
manual yang mengikuti gerakan terkendali atau
pada akhir waktu pemrosesan untuk mencapai
pelurusan objek.

18
Gerakan terkendali
 Gerakanterkendali terjadi karena dua
keadaan :
 Objek dikendalikan karena kaitannya dengan
objek lain, seperti memijit tombol, membuka
pintu, memutar tuas.
 Objek dikendalikan karena adanya kontak
terhadap permukaan objek lain, misalnya
mendorong kotak diatas meja.

19
Contoh:
 Menekan obyek sejauh jangkauan tangan
selama 0,5 detik
Maka urutan model adalah
Memperoleh Memindahkan Kembali
A B G M X I A
A1B0G1 M1X1I1 A0
Atau A1B0G1M1X1I1A0
 TMU : (1+0+1+1+1+1+0) x 10 = 50 TMU
1.3 Urutan Pemakain Peralatan

 Model ini dikembangkan dari model urutan


gerakan umum dengan tambahan parameter-
parameter tertentu dengan proses mental.
 Urutan sub aktivitas model ini adalah:
 Menjangkau obyek
 Menempatkan obyek atau alat
 Memakai alat
 Melepaskan alat atau obyek
 Kembali ke tempat kerja
 Model Urutan Gerakan Terkendali:
A B G A B P A B G A
 Atau dapat dibagi menjadi 3 bagian
A B G A B P * A B G A
(memperoleh) (menempatkan) (memakai) (melepas) (kembali)

Ruang kosong (*)


F Fasten (mengencangkan)
L Loosen (melonggarkan)
C Cut (memotong)
S Surface Treat
M Measure (mengukur)
R Record (mencatat)
T Think (berpikir)
Contoh :
 Merakit obyek satu dengan obyek lainnya dengan
memakai baut untuk mengencangkan kedua obyek
tersebut.
 Maka urutan model adalah
Memperoleh Menempatkan Memakai Melepas Kembali
A B G A B P * A B G A
A1B0G1 A1B0P3 F3 A1B0G1 A0

 Atau A1B0G1A1B0P3F3A1B0G1A0
 TMU : (1+0+1+1+0+3+3+1+0+1+0) x 10 = 110 TMU
II. Model Urutan Penanganan Peralatan
( The Equipment Handling Sequence
Models)
 The Manual Crane Sequence
(Pemindahan dengan Crane Manual)
 The Powered Crane Sequence
(Pemindahan dengan Crane
Listrik/Diesel)
 The Truck Sequence (Pemindahan
dengan Truk)
2.1 The Manual Crane Sequence.
 urutan aktivitas untuk model ini ialah :
 Operator menuju crane ( A )
 Crane dpindahkan dalam keadaan kosong ke lokasi
objek yang akan dipindahkan ( T ).
 Objek diangkut dengan tali dan singkirkan objek lain
yang menggangu ( K,F ).
 Objek dinaikan secara vertikal dengan crane ( V ).
 Crane dpindahkan dalam keadaan berbeban ke lokasi
penempatan ( 1 ).
 Objek diturunkan secara vertikal dari crane ( V ).
 Objek ditempatkan di atas palet, kontainer dan
sebagainya, kemudian tali pengikat dilepaskan dari
crane ( P ).
 Crane dipindahkan dalam keadaan kosong ke tempat
tertentu ( T ).
 Operator kembali ke tempat semula ( A ).
Perpindahan suatu objek dengan crane manual
mempunyai model sebagai berikut :
A T K F V L V P T A

 A. Jarak yang ditempuh oleh operator.


 T. Memindahkan crane dalam keadaan kosong.
 K. Menyambung atau melepas sambungan.
 F. Pembebasan objek.
 V. Gerakan vertikal.
 L. Gerakan dalam keadaan terbeban.
 P. Menempatkan.
The Manual Crane Sequence..
Contoh :
 Seorang operator mesin berjalan 4 langkah ke arah
crane dan memindahkan crane secara manual ke suatu
fixture yang beratnya 30 kg dengan jarak 2 meter.
Fixture disambung dengan alat pemegang dari crane
kemudian dipindahkan sejauh 4,5 m ke meja kerja yang
tingginya 1 m dari lantai. Fixture ditrunkan sejauh 10 cm
dan diletakan di atas meja. Operator memindahkan
crane kosong 1 m dan kembali ke meja kerja dalam 2
langkah. Model di atas :
A16 T16 K24 F3 V16 L24 V3 P3 T10 A3
 Waktunya :
 ( 16 + 16 + 24 + 3 + 16 + 24 + 3 + 3 + 10 + 3 ) X 10 =
1080 TMU
2.2 The Powered Crane
Sequence.
 Model ini berhubungan dengan perpindahan
objek dengan bantuan crane listrik atau diesel.
Urutan model untuk aktivitas ini ialah :
A T K T P T A
Dimana :
 A.Jarak yang ditempu operator berjalan ke atau
dari panel kendali crane.
 T. Perpindahan crane dengan atau tanpa beban.
 K. Menghubungkan dan melepas hubungan
antara objek dengan crane.
 P. Menempatkan objek pada lokasi tertentu.
Contoh :
 Seorang operator berjalan sejauh 27 meter ke
panel kendali crane dan memindahkan crane ke
benda kerja sejauh 8 m, Benda kerja disambung
dengan crane dengan satu cantelan dan
dipindahkan sejauh 0,5 m dimana ditempatkan
dengan mengubah arah dua kali. Operator
kemudian memindahkan crane sejauh 3 m dan
operator kembali ke benda kerja.

 Model di atas: A6 P16 K24 T10 P16 T16 A1


 Waktunya adalah :
( 6 + 16 + 24 + 10 + 16 + 16 + 1 ) X 100 = 8900
TMU
2.3 The Truck Sequence
 Model ini menitikberatkan pada pemindahan material secara
horizontal dari satu lokasi ke lokasi lain dengan menggunakan “
peralatan yang beroda “ Peralatan beroda ini dapat dibagi dalam
dua kategori, Yaitu : truk yang dikendarai dan yang didorong.
 Pemindahan material dengan truk terdiri dari aktivitas-aktivitas
berikut ini :
 Operator berjalan menuju truk ( A )
 Operator duduk ( jika dikendarai ) dan menjalankan truk ( S )
 Truk dijalankan menuju material yang akan ditangani ( T )
 Material diangkut dengan alat angkut yang terdapat pada truk
seperto fork ( L ).
 Material dpindahkan ke lokasi yang diinginkan ( T ).
 Material diletakan ( L )
 Truk dipindahkan ke lokasi lain dan di parkir ( A )
 Operator kembali ke lokasi semula atau ke lokasi yang lain ( A )
The Truck Sequence…
 Aktivitas di atas digambarkan dengan urutan model
sebagai berikut :

A S T L T L T A

 A. Jarak yang ditempuh oleh operator ke atau dari truk.


 S. Aktivitas untuk menyiapkan truk untuk siap bergerak
ditambah aktivitas parkir setelah mengakhiri pemindahan
material.
 T. Pergerakan truk dengan tanpa beban.
 L. Pengambilan material pada lokasi awal atau
penempatan material pada lokasi akhir dengan
menggunakan fork atau alat pengangkut laiinya.
The Truck Sequence…
Contoh :
 Seorang operator berjalan 36 m menuju foklift,
loncat untuk duduk dan menghidupkan mesin.
Truk tersebut dijalankan sejauh 4 m. Palet
diambil dan atas lantai kemudian dipindahkan
dengan foklift sejauh 23 m dan ditempatkan
pada rak palet. Truk kemudian diparkir dengan
jarak 9 m dan operator kembali ke tempat kerja
sejauh 18 meter.
 Model di atas: A6 S6 T1 L6 T6 L10 T3 A3
 Waktunya
( 6 + 6 + 1 + 6 + 6 + 10 + 3 + 3 ) x 100 = 4100
TMU
GENERAL MOVE (ABGABPA)
INDEX A B G P INDEX
Action distance Body Motion Gain control Place
0 ≤2in Hold 0
≤5cm Toss

1 Within Reach Light object Lay aside 1


Light object simo Loose Fit
3 1-2 Steps Bend and rise Non simo Adjustments 3
50% Heavy or Bulky Light Pressure
Blind or obstructed Double
Disengage
Interlocked
Collect
6 3-4 Steps Bend or rise Care or Precision 6
Heavy Pressure
Blind or Obstructed
Intermediate Moves
10 5-7 Steps Sit or Stand 10
ON or OF
16 8-10 Steps Through Door 16
Climb on or
off
ACTION DISTANCE
INDEX STEPS DISTANCE (FT) DISTANCE (M)
24 11-15 38 12
32 16-20 50 15
42 21-26 65 20
54 27-33 83 25
67 34-40 100 30
81 41-49 123 38
96 50-57 143 44
113 58-67 168 51
131 68-78 195 59
152 79-90 225 69
173 91-102 255 78
196 103-115 288 88
220 116-128 320 98
245 129-142 355 108
270 143-158 395 120
300 159-174 435 133
330 175-191 478 146
ABGMXIA CONTROLLED MOVE SEQUENCE
IND M X I IND
EX MOVE CONTROLLED PROCESS TIME ALIGN EX
PUSH/PULL/PI CRANX SECOND MINUTES HOURS OBJECT
VOT (REVS)
1 ≤12in (30CM) - 0.5 0.01 0.0001 To one point 1
Button/Switch
/Knob
3 >12in (30cm) 1 1.5 0.02 0.0004 To two point 3
Resistance,s ≤4in(10cm)
eat or unseat
High Control
2 Stage ≤12in
6 3 2.5 0.04 0.0007 To two point 6
2Stage>12in( >4in(10cm
30cm)
10 3-4 Stages 6 4.5 0.07 0.012 10
16 11 7.0 1.0 0.0019 Precision 16
MOST-Calculation Code
Date (1)

Wilayah (2) Sign


Page

Kegiatan (3)
Kondisi
No Methode No Sequence model (Urutan Model) FT TMU

4 5

Time (Waktu) 6
Ket
 1 = Pencacahan (Identifikasi)
 2 = Tempat pekerjaan berlangsung (Area)
 3 = Jenis kegiatan dan kondisi kerja
 4 = Uraian metoda kerja
 5 = Analisa model urutan gerakan

 Cara menganalisa lembaran perhitungan diatas adalah


 Tentukan kode dari pekerjaan, wilayah kerja dan kegiatannya
 Menentukan metode kerja yang akan dianalisa dengan cara membagi
pekerjaan atas sub kegaiatn yang berurutan
 Memilih model urutan gerakan yang sesuai untuk setiap metode kerja
 Tentukan indeks nilai waktu yang paling tepat untuk setiap parameter
(elemen gerakan) di dalam model urutan
 Jumlahkan semua nilai indeks waktu dari tiap elemen gerakan, kalikan
dengan 10, dan cantumkan hasil penjumlahannya pada kolom paling
kanan dibawah tulisan TMU
 Untuk seluruh kegiatan, jumlahkan semua waktu dari urutan-urutan
kegiatan dan cantumkan hasilnya pada bagian bawah kanan dalam
TMU. Jika diinginkan dalam satuan yang lain, maka dicantumkan di
bagian bawah kiri setelah di rubah kedalam satuan waktu lain (jam,
menit, detik, dan lain-lain)
URAIAN KETERANGAN ELEMEN-ELEMEN
GERAKAN MOST
 Y (1) : Gerak pindah tempat tempat oleh tangan yang menempuh
jarak kurang dari atau sama dengan 5cm (dalam tabel MOST diberi
indeks A0 ). Misalnya menjangkau tombol pada mesin hitung
 Y(2) : Gerak pindah tempat oleh tangan maupun kai tanpa disertai
gerakan tubuh dalam jarak sejauh jangkauan tangan. Gambar A1 di
bawah ini menunjukan gerakan yang termasuk Y(1). Dalam tabel
MOST diberi indeks A1
 Gambar A1 Elemen gerak pindah dalam jangkauan tangan
 Y(3) : Gerak pindah tempat sejauh 1-2 langkah (dalam
MOST di beri indeks A3)
 Y(4) : Gerak pindah tempat sejauh 3-4 langkah (dalam
MOST diberi indeks A6)
 Y(5) : Gerak tubuh untuk bungkuk dan bangkit kembali.
Hal ini ditunjukan oleh gambar A-2. Dalam tabel MOST
gerak ini diberi indeks B6
 Gambar A-2 Gerak bungkuk dan bangkit, terlihat bahwa
tangan bisa mencapai bagian yang lebih bawah dari
lutut.
 Y(6) : Gerak bungkuk dan bangkit 50%, misalnya orang
yang sedang menumpuk barang. Dalam MOST diberi
indeks B3. Untuk jelasnya bisa dilihat pada gambar A-3
 Y(7) : Gerak duduk atau berdiri, misalnya pada saat
akan berdiri atau duduk, dilakukan gerakan tangan, kaki
dan bagian-bagian badan lainnya untuk menggerakan
kursi keposisi yang memungkinkan untuk duduk atau
berdiri. Dalam MOST diberi indeks B10.
 Gambar A-3 Gerakan bungkuk dan bangkit 50%
 Y(8) : Melewati pintu, dalam MOST diberi indeks
B16. Parameter ini terdiri dari elemen gerakan
menjangkau, dan memutar daun pintu, melewati
pintu dan menutupnya. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat gambar A-4 di bawah ini.
 Y(9) : Gerak dengan objek ringan. Sebagai contoh mengambil sebuah mur
dari wadahnya. Elemen ini diberi indeks G-1 dalam MOST.
 Y(10) : Gerak mengambil objek ringan simo. Merupakan gerakan manual
yang dilakukan dalam waktu bersamaan oleh anggota tubuh yang
berlainan. Misalnya tangan kiri mengambil palu, dan tangan kanan
mengambil kapu dalam waktu yang bersamaan (G1)
 Y(11) : Non-simo, dalam gerakan ini operator tidak dapat melakukan
pengendalian 2 objek secara bersamaan. Sementara satu tangan
menyentuh objek, yang lain harus menunggu sebelum tangan yang satu
tersebut dapat menyentuh objek yang lain. Dalam MOST elemen gerakan
ini diberi indeks G3.
 Y(12) : Berat/besar sekali; pengendalian objek yang berat (besar) dicapai
setelah otot-otot ditegangkan pada titik dimana teratasinya kesulitan akibat
berat bentuk atau ukuran. Contoh menjangkau aki mobil yang diletakan di
lantai, mengambil kotak tempat TV yang besar dan kosong. Dalam metode
MOST elemen gerakan ini diberi indeks G3. Untuk lebih jelas, gambar A-4
menunjukan elemen gerakan ini.
 Y(34) : Gerak ungkitan pergelangan tangan dengan 3 ungkitan dan
dalam MOST diberi indeks F10
 Y(33) : Ungkitan pergelangan tangan (wrist crank); menunjukan
pemakaian alat yang diputarkan sekitar suatu pengencang yang
tetap posisinya. Alat-alat tersebut ditunjukan dengan gerak
melingkar tangan yang dicantumkan pada gambar A6. Jenis gerak
pergelangan tangan ini kadang-kadang dilakukan dengan alat kunci
inggris atau kunci pas, dimana tidak terdapat penghalang pada
lintasan alat. Dengan mengikuti penempatan awal alat, jari dan
tangan dipakai untuk mendorong atau mengungkit alat sekitar
bagian pengencang (pengikat). Gerakan-gerakan pergelangan
tangan yang dilakukan oleh operator jika terdapat hambatan.
Elemen gerakan Y(33) ini menunjukan gerakan dengan 1 kali
ungkitan dalam MOST diberi indeks F3
Perakitan Steker

48'

Keterangan :
Box 1 = rangka A dan B
Box 2 = komp.penghantar
Box 3 = mur 1
Box 2 Box 3 Box 4 Box 4 = baut
Box 1 Box 5 Box 5 = mur 2 A dan B
Box 6 = produk jadi
Box 7 = alat bantu
16' 15' 16' 24'
17'
17'

Box 6 Box 7
12' 12'
9'
Tangan Kiri Tangan Kanan
kumulati
TM f
Elemen Gerakan Notasi TMU Notasi Elemen Gerakan
U

Mengambil
25
komp.pengh A1B10G1/A1B10P1/A1 250 0 A0B0G0/A0B0P0/A0 Menganggur
0
antar

Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 500 250 A1B10G1/A1B10P1/A1 Mengambil mur 2A

Merakit komp.penghantar dengan


Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 920 420 A1B10G1/A1B10P1/F11/A1B10P1/A1 mur 2 menggunakan obeng (10
putaran)

Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 1170 250 A1B10G1/A1B10P1/A1 Mengambil mur 2A

Merakit hasil rakitan 1 dengan


Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 1590 420 A1B10G1/A1B10P1/F10/A1B10P1/A1 mur 2B menggunakan obeng
(10 putaran)

Mengambil 25
A1B10G1/A1B10P1/A1 1840 0 A0B0G0/A0B0P0/A0 Menganggur
rangka A 0
38 Merakit hasil rakitan 2
Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 2220 A1B10G1/A1B10P1/f1/A1B10P1/A1
0 dengan rangka A

Mengambil rangka 25
A1B10G1/A1B10P1/A1 2470 0 A0B0G0/A0B0P0/A0 Menganggur
B 0

38 Merakit hasil rakitan 3


Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 2850 A1B10G1/A1B10P1/F1/A1B10P1/A1
0 dengan rangka B

25
Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 3100 A1B10G1/A1B10P1/A1 Mengambil baut
0

25
Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 3350 A1B10G1/A1B10P1/A1 Mengambil mur 1
0

Merakit hasil rakitan 4


42 dengan baut dan mur
Menganggur A0B0G0/A0B0P0/A0 0 3770 A1B10G1/A1B10P1/F10/A1B10P1/A1
0 dengan obeng (10
putaran)

Waktu Baku = 3770 TMU


x 0,036
= 135,620
detik

Anda mungkin juga menyukai