Anda di halaman 1dari 3

Konsep dan ruang lingkup manajemen material

1. Pengertian Manajemen Material

Manajemen bahan adalah sistem manajemen yang berkaitan dengan bahan baku atau

bahan produksi, yang meliputi perencanaan, penataan, pembelian dan penyimpanan

bahan baku. Dengan kata lain, manajemen bahan baku adalah pengelolaan bahan baku

mulai dari pembelian hingga bahan baku hingga ke pabrik.

Seorang ahli bernama Bell mengatakan, manajemen material adalah sistem manajemen

yang diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan kualitas, kuantitas dan

penyimpanan yang tepat, dan harga yang tepat.

2. Manajemen material/bahan

Adalah rekayasa ilmiah dan manajemen sistem yang berkaitan dengan Perencanaan,

Pengorganisasian & Pengendalian aliran bahan, dari pembelian awal mereka ke tujuan

sesuai dengan Persyaratan pelanggan.

3. Tujuan Manajemen Material

 Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, harga bahan sebanyak-

banyaknya diperoleh dengan harga yang murah namun dengan kualitas yang

tinggi. Ini akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.

 Persediaan yang lebih rendah, artinya perusahaan dapat mempertahankan

persediaan produk yang rendah, sehingga modal untuk persediaan juga lebih

sedikit. Tujuannya adalah untuk menggunakan modal perusahaan secara

efisien dan menghemat biaya transportasi.


 Mengurangi biaya riil karena efisiensi persediaan dan harga produk yang

lebih ekonomis. Agar selalu teratur, dengan adanya gangguan dalam proses

produksi seperti ketersediaan bahan baku yang teratur.

 Memperoleh bahan yang berkualitas merupakan salah satu tanggung jawab

manajemen bahan untuk mengontrol pengadaan bahan produksi.

 Penanganan bahan yang efisien, teknik pengendalian bahan baku secara

efektif dapat menekan biaya produksi.

 menciptakan hubungan yang baik, hubungan yang penting dibangun dengan

baik oleh perusahaan. Baik dengan pemasok material, masyarakat dan juga

hubungan bisnis.

 potensi sumber daya manusia di masa depan, artinya manajemen material

juga mempersiapkan jabatan atau karir bagi karyawan, atau bisa dikatakan

regenerasi.

4. Fungsi dari Managemen Materi/Bahan


 Untuk mendapatkan biaya ekonomis dalam pembelian
 Untuk memenuhi permintaan selama periode pengisian
 Untuk ready stock cadangan untuk menghindari stock out
 Untuk menstabilkan fluktuasi dalam konsumsi
 Untuk memberikan tingkat yang wajar dari layanan klien

5. Manfaat Manajemen Material


Manfaat manajemen material bagi perusahaan dalam hal produksi adalah standarisasi
kualitas material agar produksi berkualitas dan sesuai dengan standar perusahaan.
Manfaat lainnya adalah dapat membantu pekerjaan manajemen produksi.
Manajemen material juga berguna untuk menentukan prospek masa depan yang
terkait dengan harga, biaya, material, kegiatan bisnis secara umum, dan kondisi bisnis
secara umum.

6. Ruang Lingkup Manajemen Material


ruang lingkup dari Manajemen Material yaitu meliputi Perencanaan dan
Pengendalian Material, Pembelian, Manajemen Penyimpanan dan Manajemen
Persediaan.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai beberapa ruang lingkup Manajemen
Material:
1. Perencanaan dan Pengendalian Material (Material Planning dan Control)

Ruang Lingkup Manajemen Material pertama adalah Perencanaan dan Pengendalian


Material. Material yang dibutuhkan akan direncanakan dan dikendalikan berdasarkan
Sales Forecast atau Perkiraan Penjualan dan Perencanaan Produksi (Production
Planning). Perencanaan dan Pengendalian Material ini melibatkan perkiraan kebutuhan
setiap material, menyiapkan anggaran material, meramalkan tingkat persediaan,
menjadwalkan pemesanan material dan melakukan pemantauan kinerjanya yang
berhubungan dengan produksi dan penjualan.

2. Pembelian (Purchasing)

Ruang Lingkup Pembelian atau Purchasing meliputi pemilihan sumber pasokan,


melakukan pembelian melalui penerbitan Purchase Order (PO), mengikuti
perkembangan pembelian tersebut hingga material tersebut tiba di tempat tujuannya,
menjaga hubungan baik dengan para pemasok, menyetujui pembayaran kepada
pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja setiap pemasok.

3. Manajemen Penyimpanan (Store Management)


Manajemen Penyimpanan atau Store Management meliputi pengawasan dan
pengendalian material secara fisik, menjaga dan merawat wilayah atau tempat
penyimpanan, meminimalisasi keusangan dan kerusakan material melalui penanganan
yang efisien, mencatat jumlah persediaan dan menempatkan material pada tempat yang
sesuai. Manajemen Penyimpanan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi
terhadap kondisi dan jumlah material secara fisik serta mencocokannya dengan jumlah
yang tercatat di pembukuan. Store atau Penyimpanan ini memegang peranan yang sangat
penting dalam sebuah perusahaan Manufakturing.

4. Manajemen Persediaan (Inventory Management)


Dalam Sistem Produksi, Inventory atau Persediaan diartikan sebagai sumber daya yang
menganggur (idle resource) pada suatu perusahaan. Persediaan dapat berupa barang-
barang jadi yang disimpan dan siap untuk dijual ataupun barang-barang setengah jadi
yang akan menjalankan proses selanjutnya maupun yang masih berbentuk bahan mentah.
Interval waktu dari pembelian material hingga ditransformasikan menjadi barang jadi
yang siap untuk dijual akan bervariasi pada setiap perusahaan tergantung pada siklus
waktu produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya jumlah persediaan material yang
cukup untuk dijadikan sebagai buffer atau penyangga agar produksi dapat berjalan
dengan lancar tanpa adanya gangguan yang dikarenakan kekurangan material. Salah satu
metode pengendalian persediaan yang sering digunakan adalah metode pengendalian
persediaan Just In Time atau JIT.

Anda mungkin juga menyukai