Iin Hendrayani
Akademi Keuangan dan Perbankan Mulia Darma Pratama
E-mail: iin.hendrayani1988@gmail.com
Abstrak
Abstrack
1
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
2
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
3
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
4
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
yang tidak pasti dari para pelanggan. sehingga dapat digunakan bila bahan
Persediaan yang diadakan untuk itu tidak ada dipasaran.
menghadapi fluktuasi permintaan 4. Mempertahankan stabilitas operasi
konsumen yang tidak dapat perusahaan atau menjamin kelancaran
diperkirakan atau diramalkan disebut arus produksi.
fluctuation stock. 5. Mencapai penggunaan mesin yang
2. Fungsi Economic Lot Sizing optimal.
Persediaan Lot size ini perlu 6. Membuat pengadaan atau produksi
mempertimbangkan penghematan tidak perlu sesuai dengan penggunaan
atau potongan pembelian, biaya atau penjualannya.
pengangkutan per unit menjadi lebih
murah dan sebagainya. Hal ini Biaya-biaya Dalam Persediaan
disebabkan perusahaan melakukan Menurut Rangkuti (2004:16)
pembelian dalam kuantitas yang lebih Adapun biaya-biaya yang tergolong
besar dibandingkan biaya-biaya yang dalam persediaan adalah sebagai berikut:
timbul karena besarnya biaya 1. Biaya Penyimpanan
persediaan (biaya sewa gudang, Biaya Penyimpanan (holding cost
investasi, risiko dan sebagainya). atau carrying costs), yaitu terdiri atas
3. Fungsi Antisipasi biaya-biaya yang bervariasi secara
Apabila perusahaan menghadapi langsung dengan kuantitas
fluktuasi permintaan yang dapat persediaan. Biaya penyimpanan per
diperkirakan dan diramalkan periode akan semakin besar apabila
berdasarkan pengalaman atau data- kualitas beban yang dipesan semakin
data masa lalu, yaitu permintaan banyak atau rata-rata persediaan
musiman. Dalam hal ini perusahaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang
dapat mengadakan persediaan termasuk sebagai biaya penyimpanan
musiman (scasional inventories). adalah :
Disamping itu, perusahaan juga a. Biaya fasilitas-fasilitas
sering menghadapi ketidakpastian penyimpanan (termasuk
jangka waktu pengiriman dan penerangan, pendingin ruangan,
permintaan barang-barang selama dan sebagainya)
periode tertentu. Dalam hal ini b. Biaya modal (opportunity cost of
perusahaan memerlukan persediaan capital), yaitu alternatif
ekstra yang disebut persediaan pendapatan atas dana yang
pengaman (safety stock/inventories). diinvestasikan dalam persediaan
c. Biaya keusangan
Tujuan Persediaan d. Biaya perhitungan fisik
Menurut Rangkuti (2004:3) e. Biaya asuransi persediaan
Adapun tujuan dari persediaan antara f. Biaya pajak persediaan
lain : g. Biaya pencurian, kerusakan, atau
1. Menghilangkan resiko keterlambatan perampokan
datangnya barang atau bahan-bahan h. Biaya penanganan persediaan dan
yang dibutuhkan perusahaan. sebagainya
2. Menghilanngkan resiko dari materi 2. Biaya pemesanan atau pembelian
yang dipesan berkualitas tidak baik (ordering costs atau procurement
sehingga harus dikembalikan. costs). Biaya-biaya ini meliputi :
3. Untuk mengantisipasi bahan-bahan a. Pemrosesan pesanan dan biaya
yang dihasilkan secara musiman ekspedisi
b. Upah
5
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
6
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
C= Cc + Cs
Sehingga biaya tersebut di atas merupakan fungsi dari order size. Total biaya
minimum terjadi apabila dua komponen biaya antara pemesanan dan penyimpanan
berpotongan. Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, selanjutnya dapat kita ketahui
bahwa EOQ adalah sebagai berikut :
Menghitung Economic Order Quantity (EOQ).
Q=
7
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
Keterangan :
Q = Optimum order size (yang akan dicari)
Cs = Biaya pemesanan
Cc = Biaya penyimpanan per unit per tahun
D = Jumlah permintaan per tahun
D/Q = Jumlah pemesanan selama setahun
Q/2 = Rata-rata persediaan
Q=
8
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
9
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
10
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
Rumus :
Keterangan :
Q/2 = Rata-rata persediaan
Cc = Biaya penyimpanan per unit per
tahun
Dari tabel 3 dapat dilihat total biaya penyimpanan persediaan celana cardinal casual
pada tahun 2016 sebesar Rp. 674.850, total biaya penyimpanan persediaan celana
cardinal casual pada tahun 2017 sebesar Rp. 526.383 dan total biaya penyimpanan
persediaan celana cardinal casual pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.255.221.
Keterangan :
Cs = Biaya pemesanan
D/Q = Jumlah pemesanan selama setahun
Dari tabel 4 dapat dilihat total biaya pemesanan dalam satu tahun celana cardinal
casual pada tahun 2016 sebesar Rp. 5.263.830, total biaya pemesanan dalam satu tahun
celana cardinal casual pada tahun 2017 sebesar Rp. 9.964.330 dan total biaya pemesanan
dalam satu tahun celana cardinal casual pada tahun 2018 sebesar Rp. 4.847.175.
11
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
Q=
Dari tabel 5 dapat dilihat Economic Order Quantity (EOQ) celana cardinal casual
pada tahun 2016 sebanyak 279,284pcs, Economic Order Quantity (EOQ) celana cardinal
casual pada tahun 2017 sebanyak 338,272pcs dan Economic Order Quantity (EOQ)
celana cardinal casual pada tahun 2018 sebanyak 364,695pcs.
12
Iin Hendrayani, Analisis Pengendalian Persediaan Barang Dagang terhadap Penjualan
Dari tabel 6 dapat dilihat dengan 2017 yang telah disajikan. Maka
pemesanan celana cardinal casual di penulis menyampaikan beberapa hal
Konter Cardinal Casual di Matahari Opi sebagai berikut :
Mall Palembang pada tahun 2016 1. Berdasarkan biaya penyimpanan
sebanyak 2.240pcs menurut hasil persediaan celana cardinal casual
perhitungan metode Economic Order pada tahun 2016 sebesar Rp. 674.850,
Quantity (EOQ) pemesanan celana biaya penyimpanan persediaan celana
cardinal casual sebanyak 279,284pcs, cardinal casual pada tahun 2017
pada tahun 2017 pemesanan celana sebesar Rp. 526.383 dan biaya
cardinal casual di Konter Cardinal penyimpanan persediaan celana
Casual di Matahari Opi Mall Palembang cardinal casual pada tahun 2018
sebanyak 3.252pcs menurut perhitungan sebesar Rp. 1.255.221.
metode Economic Order Quantity 2. Berdasarkan biaya pesanan celana
(EOQ) pemesanan celana cardinal casual cardinal casual pada tahun 2016
sebanyak 338,272pcs, pada tahun 2018 sebesar Rp. 5.263.830, biaya pesanan
pemesanan celana cardinal casual di celana cardinal casual pada tahun
Konter Cardinal Casual di Matahari Opi 2017 sebesar Rp. 9.964.330 dan biaya
Mall Palembang sebanyak 3.345pcs pesanan celana cardinal casual pada
menurut perhitungan metode Economic tahun 2018 sebesar Rp. 4.847.175.
Order Quantity (EOQ) pemesanan 3. Berdasarkan metode Economic Order
celana cardinal casual sebanyak Quantity (EOQ) jumlah pemesanan
364,695pcs. optimum celana cardinal casual tahun
2016 adalah sebanyak 279,284 pcs,
KESIMPULAN DAN SARAN tahun 2017 pemesanan optimum
celana cardinal casual adalah
Pada penelitian ini penulis sebanyak 338,272 pcs, dan pada
memberikan kesimpulan dari analisa tahun 2018 pemesanan optimum
yang penulis uraikan dan penulis celana cardinal casual adalah
memberikan beberapa saran yang sebanyak 364,695 pcs. Dengan
mungkin dapat disajikan bahan menerapkan metode Economic Order
pertimbangan bagi perusahaan dalam Quantity (EOQ) untuk menghitung
menjalankan kegiatan dan jumlah pemesanan yang optimum
perkembangan usaha pada PT. Multi akan membantu manajemen untuk
Garmenjaya. mengambil keputusan jumlah
pemesanan agar tidak terjadi
Kesimpulan pemesanan yang berlebihan yang
Berdasarkan data laporan tertanam dalam persediaan dan tidak
persediaan PT. Multi Garmenjaya mengalami kekurangan yang
dengan metode Economic Order menyebabkan pelayanan terhenti.
Quantity (EOQ) dari tahun 2016 sampai
13
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.2, Desember 2020 : 1 - 14
Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan
atas penulis memberikan saran-saran Keuangan. Cetakan ke 5.
sebagai pertimbangan dalam manajemen Bandung: Alfabeta.
persediaan Celana Cardinal Casual di
konter Cardinal Casual pada PT. Multi Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen
Garmenjaya, adapun saran-saran sebagai Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
berikut : Raja Grasindo Persada.
1. Bagi Perusahaan
a. Sebaiknya PT. Multi Garmenjaya Jaya, Sri Dirga. 2014. Analisis
memperhatikan kondisi stock Manajemen persediaan pada CV.
celana cardinal casual agar tidak Toha Putra Medan, Universitas
kelebihan atau kekurangan Sumatera Utara Fakultas Ekonomi
persediaan celana cardinal Program Diploma III Keuangan.
casual, seperti yang terjadi pada
tahun 2016 dan tahun 2018 Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi.
b. Seharusnya PT. Multi Jakarta: Salemba Empat.
Garmenjaya dapat membuat
anggaran persediaan sehingga Rangkuti. 2004. Manajemen Persediaan
tidak terjadi kekurangan Aplikasi Dibidang Bisnis. Jakarta:
persediaan dengan biaya PT. Raja Grafindo Persada.
minimal.
c. Sebaiknya PT. Multi Garmenjaya Wahyudi, Rudy. 2015. Analisis
lebih memperhatikan pengendalian persediaan barang
pengendalian persediaannya lagi berdasarkan metode EOQ ditoko
dan mempertimbangkan biaya Era Baru Samarinda, jurnal ilmu
penyimpanan dan pemesanan Administrasi Bisnis volume 2,
persediaan celana cardinal nomor 1 2014.
casual.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Setiawan, Heri. 2012. Manajemen
Bagi peneliti selanjutnya disarankan persediaan barang dagang pada
untuk menggunakan metode lain dan perusahaan PT. Interaksara
menambah periode penelitian atau Mediatama cabang Palembang,
mencari objek penelitian yang lebih Universitas Muhammadiyah
besar lagi dalam menganalisis Palembang Ekonomi dan Bisnis
pengendalian persediaan. Program Studi Akuntansi.
14