Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.

1 Hal 77- 101

ANALISIS PERBANDINGAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN ANTARA


KEBIJAKAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER
QUANTITY (EOQ) PADA PT LCG

Tessa Handra
Universitas Multimedia Nusantara
tessahandra@gmail.com

Shibyl Rangian
Universitas Multimedia Nusantara
shibylrangian@gmail.com

ABSTRACT
Inventory is one of important factor that should be considered in operational
management. In operational management, in order to achieved efficiency, then
firm resources should be manage and alocate base on its priority and its impact.
Inventory Cost will affect Total Cost of Production, so when its not properly
manage it will cost the firm. As long as the cost remain low, the firm will achieve
low cost production to create competitive advantages over the competitor. EOQ
or Economic Order Quantity has been taught in many university as simple
inventory model. The idea is quite simple and its goal is to achieve minimum Total
Cost of Production base on the efficiency between carrying cost and ordering
cost. We conducted research about EQO in LCG Corporation. LCG Corporation
produce clothes and sell it to many Indonesia market. Their segment is for kids.
Our challenge is to adapt and applied EOQ to their inventory. Before this
research LCG face many problem regarding to efficiency in inventory
management. This research hope could help LCG problem and give solution to
achieve minimum Production Cost.

Keywords: Economic Order Quantity (EOQ),Operational Management, Inventory


Management, Carring Cost, Order Cost.

1. PENDAHULUAN mencapai tujuan tersebut adalah


Perkembangan industri saat ini manajemen persediaan yang baik.
menyebabkan persaingan antar Persediaan adalah elemen modal
perusahaan semakin ketat untuk kerja yang berperan sebagai
mencapai tujuannya masing-masing penunjang produksi. Persediaan
yaitu untuk mencapai keuntungan merupakan faktor utama dalam
yang maksimal dengan biaya yang perusahaan untuk menunjang
minimal. Salah satu faktor utama kelancaran proses produksi, baik
yang sangat berpengaruh untuk dalam perusahaan besar maupun

77
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

kecil. Manajemen persediaan adalah Keadaan ini dapat menyebabkan


suatu cara pengaturan pengadaan, perusahaan mengeluarkan biaya yang
penerimaan, dan pengalokasian lebih besar lagi untuk memenuhi
bahan persediaan dalam suatu usaha jumlah permintaan dan hal ini dapat
yang sedang dijalankan sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan
usaha tersebut menjadi efektif konsumen terhadap perusahaan dan
terutama dalam biaya yang membuat konsumen beralih ke
dikeluarkan demi kelancaran usaha produk sejenis dari perusahaan lain,
atau produksinya. sehingga dapat mengurangi
Persediaan bahan baku yang optimal kesempatan perusahaan untuk
atau cukup merupakan faktor yang memperoleh laba. Sebaliknya, jika
penting guna untuk menjamin persediaan terlalu besar dan tidak
kelancaran proses produksi. Dalam sebanding dengan jumlah
perencanan dan penentuan permintaan, maka perusahaan akan
persediaan bahan baku, masalah mengalami kerugian akibat
yang sering timbul adalah berapa pertambahan biaya penyimpanan
banyak unit yang harus dipesan agar produksi yang tidak tersalur, bunga
kebutuhan bahan baku bisa yang tertanam dalam persediaan,
terpenuhi, berapa kali pemesanan pajak, asuransi, biaya penyusutan,
harus dilakukan, kapan pemesanan penurunan harga, kerusakan dan lain
bahan baku dilakukan dan berapa sebagainya.
jumlah minimum safety stock yang Untuk mengatasi hal-hal tersebut
harus ada di gudang agar tidak diatas, perusahaan harus
menghambat proses produksi. Selain mengadakan perencanaan dan
itu, sering timbul masalah karena pengendalian bahan baku agar tujuan
kesulitan dalam menentukan perusahaan dapat tercapai. Ada
besarnya jumlah persediaan yang beberapa metode yang dapat
harus disediakan dalam memenuhi digunakan dalam perencanaan dan
jumlah permintaan. Sering terjadi penentuan persediaan bahan baku
suatu perusahaan mempunyai jumlah antara lain : Economic Order
persediaan terlalu sedikit dibanding Quantity (EOQ). Economic Order
dengan permintaan konsumen. Quantity (EOQ) merupakan teknik

78
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

pengendalian persediaan untuk kelebihan (overstock) atau


meminimalkan total ordering cost kekurangan (stockout) persediaan
dan holding cost (Heizer dan Render, bahan baku.
2011) atau dengan kata lain, EOQ Pengendalian persediaan bahan baku
merupakan metode yang digunakan harus di lakukan secara cermat dan
untuk mengoptimalkan pembelian tepat, mengingat akan modal yang di
bahan baku yang dapat menekan investasikan dalam persediaan
biaya persediaan sehingga tersebut sangat besar. Jika sistem
perencanaan persediaan bahan baku pengendalian yang di terapkan
dalam perusahaan berjalan dengan kurang tepat maka akan
baik dan tepat. mengakibatkan pemborosan dan
PT LCG adalah perusahaan pengeluaran biayanya akan semakin
manufaktur yang memproduksi tinggi.
pakaian (gaun) anak perempuan Berdasarkan latar belakang yang
dengan bahan baku utama yaitu kain. telah diuraikan maka penulis
Produk yang berkualitas dan merumuskan masalahnya sebagai
kepuasan dari pelanggan merupakan berikut :
komitmen dari PT LCG. Kegiatan 1. Berapa total biaya persediaan
produksi yang di lakukan PT LCG yang dikeluarkan PT LCG dengan
tidak hanya memakai 1 jenis kain menggunakan kebijakan
saja tetapi berbagai jenis kain karena perusahaan ?
memiliki beberapa model produk 2. Berapa total biaya persediaan
yang berbeda-beda. Untuk yang di keluarkan PT LCG
menangani berbagai macam jenis dengan menggunakan metode
bahan baku tersebut perusahaan Economic Order Quantity (EOQ)
perlu menggunakan metode yang ?
tepat untuk mengetahui seberapa 3. Bagaimana perbandingan biaya
banyak persediaan bahan baku yang total persediaan yang dikeluarkan
harus dipesan, kapan dilakukan dengan menggunakan kebijakan
pemesanan, berapa maksimal perusahaan dan metode Economic
persediaan bahan baku yang harus Order Quantity (EOQ)?
disimpan di gudang agar tidak terjadi

79
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

2. TELAAH LITERATUR Krajewski, Ritzman, dan Malhotra


Manajemen Operasional (2007) berpendapat bahwa Inventory
Menurut Krajewski, Ritzman, dan penting untuk semua jenis organisasi
Malhotra (2007), manajemen dan karyawannya. Inventory
operasional merupakan desain yang (persediaan) sangat berpengaruh
mengatur arah dan proses terhadap kegiatan operasi yang
pengendalian yang mengubah input dijalankan karena secara mendalam
ke dalam service dan produk untuk persediaan harus dihitung, dibayar,
pelanggan internal maupun eksternal. digunakan dalam kegiatan operasi,
Menurut. Evans dan Collier (2007) digunakan untuk memuaskan
juga mengemukakan bahwa pelanggan dan dikelola. Russell dan
manajemen operasional adalah Taylor (2009) menyatakan bahwa
sebuah ilmu dan seni yang Inventory merupakan persediaan stok
memastikan bahwa barang dan jasa barang yang disimpan oleh suatu
dibuat dan berhasil di terima oleh organisasi untuk memenuhi
pelanggan. Dalam Heizer dan Render permintaan pelanggan internal atau
(2011), manajemen operasional eksternal.
merupakan serangkaian kegiatan Dalam perusahaan manufaktur,
yang mengubah input menjadi output Inventory terbagi dalam beberapa
yang memberikan nilai pada barang bagian selain barang jadi, yaitu :
atau jasa.  Raw materials
 Purchased parts and supplies
Inventory  Work in process products
Menurut Evans dan Collier (2007),  Items being transported
Inventory adalah aset yang dimiliki  Tools, and equipment
untuk digunakan di masa depan atau Sedangkan Heizer dan Render
penjualan. Aset yang dimaksud (2011) menyatakan bahwa
berupa barang fisik yang digunakan “Inventory is one of the most
dalam kegiatan operasi seperti raw expensive assets of many companies,
materials, parts, subassemblies, representing as much as 50% of total
supplies, tools, equipment atau invested capital”. Dalam pendapat
maintenance dan barang repair. tersebut Heizer dan Render memberi

80
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

pengertian bahwa persediaan bahan perusahaan semakin tinggi.


baku (Inventory) merupakan aset Meminimalkan total biaya
terbesar dalam kegiatan bisnis merupakan masalah utama yang
perusahaan. ingin dicapai oleh setiap perusahaan
Salah satu faktor yang penting dalam manufaktur khususnya dibagian
menentukan kelancaran proses pengendalian persediaan (Inventory).
produksi adalah persediaan bahan Untuk mencapai hal tersebut maka
baku (Inventory). Oleh sebab itu keputusan-keputusan yang harus di
persediaan bahan baku (Inventory) ambil oleh manajemen perusahaan
merupakan proses penting dalam yaitu berapa jumlah yang tepat untuk
menentukan kegiatan produksi suatu dilakukan pemesanan dan kapan
perusahaan dan juga sangat pemesenan itu akan dilakukan.
berpengaruh terhadap kelangsungan Menurut Russell dan Taylor (2009),
hidup perusahaan. biaya persediaan terbagi dalam tiga
dasar yang berhubungan dengan
Biaya Persediaan persediaan, yaitu :
Permintaan pelanggan yang 1. Carrying costs : adalah biaya
bervariasi dan tidak pasti membuat yang timbul karena perusahaan
perusahaan sulit untuk merencanakan menyimpan persediaan. Biaya-
tingkat persediaan yang tepat. biaya yang termasuk dalam
Kurangnya persediaan dapat carrying costs seperti facility
menyebabkan jalur produksi terhenti storage (rent, depreciation,
dan membuat pelanggan merasa power, heat, cooling, lighting,
tidak puas sehingga melakukan security, refrigeration, taxes,
pembelian di tempat yang lain. insurance, etc), material handling
Untuk mengurangi resiko tersebut (equipment), labor, record
terkadang perusahaan melakukan keeping, borrowing to purchase
additional stock di luar perkiraan inventory (interest on loans, taxes,
normal (Evans dan Collier, 2007). insurance), product deterioration,
Dengan melakukan additional stock spoilage, breakage, absolescence,
dapat menimbulkan biaya tambahan pilferage.
yang dapat meningkatkan total biaya

81
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

2. Ordering Costs : adalah biaya pesanan yang akan dilakukan dalam


yang berkaitan dengan pengadaan sistem berkelanjutan atau terus
bahan dan siap untuk digunakan. menerus (Russel and Taylor, 2009).
Biaya-biaya yang termasuk dalam Selama beberapa dekade model
ordering costs seperti purchase Economic Order Quantity (EOQ),
order, transportation and pertama kali diusulkan oleh Harris
shipping, receiving, inspection, dan telah menjadi metodologi dasar
handling, accounting and auditing untuk pengembangan model
costs. Inventory Purchasing (Marc J.
3. Shortage costs : adalah biaya Schniederjans, 2001). Dengan
yang timbul ketika permintaan demikian Economic Order Quantity
pelanggan tidak terpenuhi karena (EOQ) terus menjadi dasar titik awal
persediaan bahan yang tidak dalam pengembangan model
cukup atau tidak tersedia di Inventory Purchasing (Charabarty et
gudang. Shortage dapat al., 1998; Ray dan Chaudhury,
menyebabkan ketidakpuasan dan 1997).
hilangnya rasa kemauan Schonberger (1982) dalam jurnal
pelanggan yang dapat Schniederjans dan Cao (2001)
menghasilkan kerugian secara menyatakan bahwa pada umumnya
permanen dari pelanggan dan model Economic Order Quantity
penjualan dimasa yang akan (EOQ) secara matematis menentukan
datang. jumlah pesanan dan frekuensi
pesanan didasarkan dengan menekan
Economic Order Quantity (EOQ) biaya. Model tersebut mengarah pada
Model Economic Order Quantity pesanan yang berukuran besar dan
(EOQ) pertama kali di perkenalkan jarang melakukan pemesanan.
pada tahun 1915 oleh Ford W. Harris Berdasarkan beberapa pendapat
yang merupakan seorang karyawan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
di Westinghouse. Model Economic Economic Order Quantity (EOQ)
Order Quantity (EOQ) merupakan adalah suatu pendekatan untuk
cara yang paling banyak digunakan menentukan jumlah dan frekuensi
untuk menentukan berapa banyak yang paling tepat untuk dilakukan

82
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

pemesanan, atau dengan kata lain dibutuhkan dari pemesanan


menentukan jumlah pemesanan sampai pada waktu pesanannya
barang yang tepat dengan biaya yang tiba di perusahaan.
minimal. Economic Order Quantity 3. Quantity discounts tidak
(EOQ) merupakan salah satu sistem diperbolehkan: biaya semua unit
manajemen persediaan yang adalah sama, tanpa
digunakan perusahaan untuk memperhitungkan jumlah
mengambil keputusan dalam pemesanan.
melakukan pemesanan atau 4. Ordering dan setup cots adalah
pembelian, guna untuk mendapatkan tetap dan konstan: jumlah dolar
barang yang optimal dengan untuk melakukan pemesanan
meminimilkan biaya-biaya dalam selalu sama, tanpa melihat ukuran
persediaan. Biaya-biaya persediaan pemesanan.
yang dimaksud yaitu holding atau 5. Karena perusahaan tahu bahwa
carrying cost (biaya simpan) dan permintaan adalah pasti,
ordering cost (biaya pesan). asumsinya adalah bahwa semua
permintaan terpenuhi.
Asumsi dan Model dasar economic 6. Kuantitas pemesanan datang
order quantity (EOQ) secara bersamaan.
Menurut Danreid dan Sander (2007) Proses penambahan persediaan
dasar model Economic Order dimulai ketika persediaan menacapai
Quantity (EOQ) membuat asumsi- titik pemesanan ulang (Reorder
asumsi sebagai berikut : Point). Ini adalah titik dimana
1. Permintaan untuk produk adalah melakukan pemesanan untuk Q unit,
konstan atau tetap dan diketahui. yang dihitung untuk tiba pada waktu
Dengan kata lain, harus tahu tingkat persediaan perusahaan
berapa banyak permintaan pada mencapai nol. Persediaan
setiap periode pemesanan dan berlangsung dari nol sampai Q dan
jumlahnya tidak pernah berubah. kemudian habis pada tingkat yang
2. Lead time harus diketahui dan konstan. Setelah persediaan
konstan atau tetap. Lead time mencapai titik pemesanan ulang
adalah jumlah waktu yang (Reorder Point), masa proses

83
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

pemesanan dimulai kembali. Karena Berikut adalah model dasar dari


model dasar Economic Order Economic Order Quantity (EOQ).
Quantity (EOQ) mengasumsikan
kepastian tentang permintaan dan Tujuan dari Inventory Model adalah
lead time, titik pemesanan ulang untuk meminimalkan biaya. Dengan
(Reorder Point) dan Lead Time asumsi-asumsi yang diberikan,
untuk permintaan adalah sama. biaya-biaya yang signifikan adalah
Sebagai contoh, jika permintaan rata- setup (or ordering) cost dan holding
rata perhari adalah 40 unit dan (or carrying) cost. Dari semuanya
jangka waktu pemesanan adalah 5 itu, biaya persediaan (Inventory
hari, kemudian pemesanan kembali Cost) itu sendiri adalah konstan atau
(Reorder Point) adalah 200 (40 unit tetap. Dengan demikian, jika kita
dikali dengan 5 hari jangka waktu meminimalkan jumlah dari setup dan
pemesanan). Ketika persediaan holding costs, maka kita juga dapat
sudah mencapai 200, itulah saatnya meminimalkan total cost (Heizer dan
untuk melakukan pemesanan. Render, 2011).

Total cost for holding


and setup (order)

Minimum
total cost Holding cost
Setup (order) cost
Annual
cost

Optimal Order Order


Quantity (Q*) Quantity

Sumber : Heizer dan Render, 2011


Gambar 1. Biaya sebagai fungsi dari jumlah pesanan

Berdasarkan gambar di atas, Optimal kurva carrying (holding) cost saling


Order Quantity terjadi pada titik berpotongan. Dengan model
dimana kurva ordering cost dan Economic Order Quantity (EOQ),

84
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Optimal Order Quantity akan cost adalah sama dengan holding


muncul pada titik dimana total setup cost (Heizer dan Render, 2011).

EOQ (Q*) = √

Keterangan :
EOQ (Q*) = Jumlah optimal barang per order (pesanan)
D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan
S = Biaya pemasangan atau pemesanan setiap kali pesan
H = Holding atau carrying cost per unit per tahun

Tabel 1. Catatan Penelitian Terdahulu


No Peneliti Publikasi Judul Metode Hasil
1. Fazel , International An alternative Economic order Penerapan sistem JIT
Farzaneh journal of analysis of quantity (EOQ), lebih menghemat
(1997) Physical & inventory costs Just in time (JIT), biaya walaupun
Logistics of JIT and Cost difference, pertimbangan untuk
management. EOQ indifferent point, biaya persediaan tidak
purchasing Maximum JIT membenarkan
purchasing price keputusan.
2. Schnierdjan, International An alternative Economic order Ditemukan bahwa JIT
March & journal of analysis of quantity (EOQ), purchasing tidak
Cao, QIng Physical & inventory costs Just in time (JIT), selalu lebih baik untuk
(2000) Logistics of JIT and Cost difference, manajemen
management. EOQ indifferent point, purchasing.
purchasing Maximum JIT
purchasing price
3. Min, Wu & Construction Economic EOQ-JIT Cost EOQ system bisa lebih
Pheng, Low Management order quantity indifferent point, cost effective dengan
Sui (2009) and Economics (EOQ) versus breakeven point mengembangkan dua
just-in-time konsep yaitu annual
(JIT) holding capacity dan
purchasing: an breakeven point
alternative
analysis in the
ready-mixed
concrete
industry

85
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

No Peneliti Publikasi Judul Metode Hasil


4. S, Angella International Inventory Economic Order Teknik inventory
Raphella. &. Journal of Management : Quantity (EOQ) management lebih
S, Gomathi Emerging A Case Study bermanfaat dalam
Nathan. &. Research in menentukan tingkat
G, Chitra Management optimal persediaan dan
(2014) and Technology menemukan jawaban
atas masalah safety
stock dan lead time
5. Iwu, American Application of Economic Order Ditemukan bahwa
Hycinth Journal of Inventory Quantity (EOQ), terkadang selang
Chukwudi, Applied Model in ABC Analysis waktu antara reorder
Ogbonna, Mathematics Determining point dan order time
Chukwudi J. and Statistics Stock Control bisa terjadi secara
Jude,Opara, in an bersamaan.
& Onuma, Organization
Kalu
Georgina
(2014)

6. Zaidi, Syed International Implementation Economic Order Perhitungan EOQ dan


Adeel Journal of of Inventory Quantity (EOQ), MRP untuk komponen
Haneed, Engineering Management Material yang berbeda
Khan , dan Technology System in a Requirement diidentifikasi effective
Sharfuddin Furniture Planning (MRP) cost saving untuk
Ahmed & Company: A proses peramalan
Dweiri, Fikri Real Case (forecasting).
(2012) study
7. Lerstari, Skripsi Analisis Economic Order Penerapan EOQ masih
Chita Dwi Penerapan Quantity (EOQ) belum menghasilkan
(2012) EOQ dalam efisiensi secara total
Manajemen biaya.
Persediaan dan Penerapan EOQ
Pengaruhnya meningkatkan
Terhadap pembelian persediaan
Efektivitas, Tingkat barang yang
Efisiensi, dan using/rusak semakin
Likuiditas tinggi.
Perusahaan
(Studi Kasus
Pada PT X)
8. Tolu, Skripsi Analisis Economic Order Frekuensi pemesanan
Valentine Perhitungan Quantity yang lebih kecil dapat
(2014) Total Inventory mempengaruhi total
Cost Pada PT biaya persediaan
ATI EOQ lebih cost
efficien

86
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Penelitian ini diawali dengan mana yang paling efisien dengan


mengumpulkan data-data yang total biaya persediaan yang paling
diperoleh oleh PT LCG mengenai minimum untuk perusahaan.
kebutuhan persediaan bahan baku 3. METODOLOGI PENELITIAN
pertahun, harga bahan baku, biaya Pada penelitian ini, data primer di
pemesanan dan biaya penyimpanan peroleh secara langsung dari PT
kemudian diolah untuk mengetahui LCG yang terdiri atas : gambaran
total biaya keseluruhan yang umum perusahaan, data pembelian,
dikeluarkan oleh perusahaan untuk data penjualan, biaya yang
persediaan bahan baku. Data-data berhubungan dengan pengadaan
tersebut di analisis dengan bahan baku kain jenis Cotton Poplin
menggunakan metode Economic Print, jumlah kebutuhan persediaan
Order Quantity (EOQ) dan serta waktu tunggu pemesanan (lead
perhitungan yang dilakukan oleh PT time).
LCG. Dalam penelitian ini, data sekunder
Dari analisis tersebut kemudian total diperoleh dari data-data yang sudah
biaya persediaan yang dihitung di publiksasikan di internet dan data
menggunakan metode Economic lainnya yang berhubungan langsung
Order Quantity (EOQ) dibandingkan dengan objek penelitian sebagai
dengan hasil perhitungan sumber perhitungan sehingga
menggunakan kebijakan perusahaan. menjadi data yang siap digunakan.
Dari perbandingan tersebut Berikut ini adalah rincian jenis dan
kemudian akan diketahui metode sumber data penelitian.
Tabel 2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data Data yang Diambil Sumber Data Teknik Pengumpulan
Data Primer 1. Data pembelian dan Manager Wawancara dan
kebutuhan bahan baku department Observasi
kain Cotton Poplin Print purchasing dan
per tahun finance
2. Data biaya pemesanan
untuk setiap pesanan
3. Data biaya penyimpanan
bahan baku Cotton
Poplin Print per tahun
Data 1. Gambaran objek Manager Wawancara dan
sekunder perusahaan department Observasi

87
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

Jenis data Data yang Diambil Sumber Data Teknik Pengumpulan


2. Denah Gudang purchasing,
finance dan
website

Teknik Pengumpulan Data Economic Order Quantity (EOQ).


Strategi pengumpulan data dalam Analisis data antara lain dilakukan
penelitian ini adalah pengamatan dengan perhitungan kebutuhan rata-
tidak ikut serta (non-participant rata bahan baku per bulan, nilai
observation), dokumenter, persediaan optimal dan waktu
wawancara tidak terstruktur dan pemesanan yang tepat dengan
informal. Melakukan pengumpulan memperhatikan besarnya biaya
data yang dibutuhkan dengan cara persediaan yang dikeluarkan.
melakukan pengamatan langsung Dengan demikian, melalui alur
pada perusahaan yang bersangkutan. pengumpulan data, dapat
Pengumpulan data dilakukan dengan dideskripsikan sistem pengadaan
cara tanya jawab secara langsung persediaan bahan baku Cotton Poplin
dengan pihak perusahaan, yaitu : Print berdasarkan metode Economic
owner, MD purchasing dan finance Order Quantity (EOQ) kemudian
PT LCG selaku orang-orang yang selanjutnya membandingkan total
memahami sistem pengadaan biaya persediaan yang paling optimal
persediaan bahan baku di perusahaan antara kebijakan perusahaan dan
dan yang betanggung jawab penuh metode Economic Order Quantity
atas pengadaan persediaan bahan (EOQ).
baku serta biaya-biaya yang timbul
akibat adanya persediaan. 4. HASIL & PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil dan
Teknik Analisis Data pembahasan besarnya nilai total
Dalam penelitian ini data di analisis pembelian bahan baku kain dengan
dengan menggunakan rumus-rumus tipe cotton poplin print yang di
ekonomis metode yang berhubungan lakukan oleh PT LCG untuk
dengan persediaan bahan baku. memenuhi kegiatan produksi selama
Teknik analisis yang digunakan tahun 2014.
dalam hal ini adalah metode

88
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Tabel 3. Nilai Total Pembelian Produk Cotton Poplin Print Tahun 2014
Produk/Jenis Barang Nilai Total Pembelian %
Cotton Poplin Print 4.663.012.250 39.88%
Barang lain (Cotton poplin solid, Cotton 7.028.988.748 60.12%
twill, Chiffon, Brokat, Kain felt, Kain
Keras, dan lain-lain)
Total Semua Barang 11.692.001.000 100%
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016

Tabel 3. di atas menunjukkan bahwa dengan melakukan pemesanan


total nilai pembelian untuk bahan langsung ke supplier yang memasok
baku kain jenis cotton poplin print barang tersebut.
mempresentasikan sekitar 39.88% Pemesanan bahan baku kain jenis
atau sebesar Rp 4.663.012.250 dari cotton poplin print dilakukan
total nilai pembelian bahan baku kain perusahaan sesuai dengan kebutuhan
secara keseluruhan. Berdasarkan produksi dengan frekuensi
informasi di atas, dapat dilihat bahwa pemesanan selama satu kali dalam
bahan baku kain jenis cotton poplin satu bulan.
print memiliki jumlah investasi Berdasarkan wawancara dan data
pemesanan yang cukup besar yang diperoleh dari perusahaan,
dibandingkan dengan bahan baku dapat dilihat jumlah pemesanan dan
kain lainnya. pemakaian bahan baku kain jenis
cotton poplin print yang dilakukan
Pemesanan dan Kebutuhan perusahaan selama tahun 2014
Pemakaian Bahan Baku (Januari – Desember ) dalam tabel
Pemesanan bahan baku kain dengan 4.2. di bawah ini.
jenis cotton poplin print adalah

Tabel 4. Pemakaian & Pembelian Produk Cotton Poplin Print Tahun 2014
Kebutuhan Pembelian
Bulan Cotton Poplin Print Cotton Poplin Print
Yard Roll Yard Roll
Januari 14.737 295 17.500 350
Februari 11.700 234 12.500 250

89
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

Kebutuhan Pembelian
Bulan Cotton Poplin Print Cotton Poplin Print
Yard Roll Yard Roll
Maret 10.093 202 10.250 205
April 10.042 201 10.500 210
Mei 15.632 312 15.750 315
Juni 11.250 225 11.500 230
Juli 16.742 335 16.250 325
Agustus 18.450 369 17.500 350
September 17.201 344 16.500 330
Oktober 11.803 236 12.000 240
November 13.250 265 13.500 270
Desember 16.650 333 16.000 320
Total 167.550 3,351 169.750 3.395
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016
Tabel 4. diatas menunjukkan bahwa agustus yaitu sebanyak 369 roll atau
jumlah pemakaian bahan baku jenis sebesar 18.450 yard.
cotton poplin print sebesar 3.351 roll
atau sebesar 167.550 yard dengan Waktu Tunggu (Lead Time)
pembelian sebesar 3.395 roll atau Waktu tunggu (lead time) merupakan
sebesar 169.750 yard selama tahun selisih atau jangka waktu antara
2014. Pemakaian bahan baku jenis melakukan pemesanan dengan
cotton poplin print yang paling kecil penerimaan barang yang dipesan.
terjadi pada bulan april yaitu Dari hasil wawancara, diketahui
sebanyak 201 roll atau sebesar bahwa waktu tunggu (lead time)
10.042 yard sedangkan pemakaian untuk pengiriman bahan baku kain
bahan baku jenis cotton poplin print jenis cotton poplin print adalah 1
yang paling besar terjadi pada bulan bulan atau 30 hari.

Tabel 5.Waktu Tunggu (Lead Time) Cotton Poplin Print dan Cotton Poplin Solid

Produk/Jenis Supplier Lead Time (bln)


Cotton Poplin Print Trendline/Tokai 1
Cotton Poplin Solid Trendline/Tokai 1
Sumber : MD Finance dan Purchasing

90
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Biaya-Biaya Persediaan Biaya Pemesanan


Biaya persediaan merupakan biaya Biaya pemesanan merupakan biaya
yang timbul karena adanya yang timbul pada saat perusahaan
persediaan barang. Biaya persediaan melakukan pemesanan. Sifat dari
terbagi atas 2 kelompok yaitu biaya biaya pemesanan yaitu semakin
pemesanan (ordering cost) dan biaya tinggi frekuensi pembelian bahan
penyimpanan (holding cost). Berikut baku maka semakin besar biaya
ini adalah daftar biaya persediaan pemesanan. Biaya pemesanan yang
barang yang dilakukan oleh PT LCG dikeluarkan oleh perusahaan terdiri
dalam melakukan pemesanan untuk dari biaya angkut, biaya telepon,
bahan baku kain jenis cotton poplin biaya materai dan biaya kurir.
print.

Tabel 6. Biaya Pemesanan Cotton Poplin Print Setiap Kali Melakukan Pemesanan
Biaya Telp dan
Bulan Biaya Angkut Biaya Kurir Total Biaya
Materai
Jan-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Feb-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Mar-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Apr-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Mei-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Jun-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Jul-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Aug-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Sep-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Okt-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Nov-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Des-14 310.000 2.362.195 2.100.000 4.772.195
Total 3.720.000 28.346.340 25.200.000 57.266.340
Sumber : MD Purchasing dan Finance
Tabel 6. diatas menunjukkan bahwa dan materai sebesar Rp 28.346.340
total biaya pemesanan bahan baku per tahun dan untuk biaya kurir
kain jenis cotton poplin print yaitu sebesar Rp 25.200.000.
sebesar Rp 57.266.340 per tahun.
Dimana biaya angkut sebesar Rp Biaya Penyimpanan
3.720.000 per tahun, biaya telepon Biaya penyimpanan merupakan

91
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

biaya yang timbul akibat perusahaan perusahaan terdiri dari biaya


melakukan penyimpanan persediaan penyusutan gudang, biaya listrik dan
barang/bahan baku didalam gudang air, gaji karyawan gudang dan jasa
dalam jangka waktu tertentu. Biaya security.
penyimpanan yang dikeluarkan
Tabel 7. Biaya Penyimpanan Cotton Poplin Print per Tahun 2014
Biaya Gaji
Biaya Listrik Jasa
Bulan Penyusutan Karyawan Total
dan Air Security
Gudang Gudang
Jan-14 2.873.292 1.822.924 7.600.000 5,000,000 17,296,216
Feb-14 2.873.292 2.484.160 7.600.000 5,000,000 17,957,452
Mar-14 2.873.292 3.259.176 7.600.000 5,000,000 18,732,468
Apr-14 2.873.292 2.003.059 7.600.000 5,000,000 17,476,351
Mei-14 2.873.292 3.491.022 7.600.000 5,000,000 18,964,314
Jun-14 2.873.292 2.707.660 7.600.000 5,000,000 18,180,952
Jul-14 2.873.292 3.963.857 7.600.000 5,000,000 19,437,149
Aug-14 2.873.292 2.909.857 7.600.000 5,000,000 18,383,149
Sep-14 2.873.292 3.050.257 7.600.000 5,000,000 18,523,549
Okt-14 2.873.292 3.688.157 7.600.000 5,000,000 19,161,449
Nov-14 2.873.292 3.403.527 7.600.000 5,000,000 18,876,819
Des-14 2.873.292 3.392.000 7.600.000 5,000,000 18,865,292
Total 34.479.504 36.175.656 91.200.000 60,000,000 221,855,160
Sumber : MD Purchasing dan Finance
Tabel 7. diatas menunjukkan bahwa tahun untuk 4 (empat) orang
total biaya penyimpanan bahan baku karyawan dan jasa security sebesar
kain cotton poplin print pada tahun Rp 60.000.000 per tahun 2 (dua)
2014 sebesar Rp 221.855.160 yang orang. Setelah total biaya
terdiri dari biaya penyusutan gudang penyimpanan bahan baku kain jenis
sebesar Rp.34.479.504 per tahun. cotton poplin print tahun 2014
Biaya listrik dan air sebesar Rp diketahui maka dapat ditentukan
36.175.656 per tahun. Gaji karyawan biaya simpan per unit.
gudang sebesar Rp 91.200.000 per

92
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Tabel 8. Biaya Penyimpanan Cotton Poplin Print Per Unit Dalam Setahun
Total Biaya Persentase Biaya Simpan Biaya Simpan Biaya
Penyimpanan Luas Cotton Poplin Cotton Poplin Simpan
Tipe/ Tahun 2014 Penyimpana Print Print per roll per per roll
Jenis n Cotton Tahun per Bulan
Poplin Print
(a) (b) (c = a x b) (d = c : 1500 roll) (e = d :12)
Cotton
Poplin Rp 221,855,160 6.75% Rp 14.975.223 Rp 9.983 Rp 832
Print
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 8. di atas biaya diperoleh dari ketebalan per roll


simpan per unit untuk bahan baku dengan gulungan 50 yard sebesar
jenis cotton poplin print per tahun 0.75 meter dikali dengan 50 roll yang
sebesar Rp 9.983 atau Rp 832 per di tata secara berjajar dan panjang
bulan. Persentase biaya simpan roll sebesar 1.80 meter, setelah luas
cotton poplin print diperoleh dari ruang penyimpanan diketahui
luas ruang yang digunakan untuk kemudian dibagi dengan luas gudang
menyimpan bahan baku cotton secara keseluruhan yaitu sebesar
poplin print, dimana luas ruang 1000m2, atau seperti perhitungan
penyimpanan cotton poplin print dibawah ini :

Luas penyimpanan = 0.75m x 50 roll x 1.80m


= 67.5m : 1000m2
= 0.0675 ~ 6.75%
Jika diilustrasikan dalam gambar, luas ruang yang digunakan untuk menyimpan
bahan baku cotton poplin solid adalah sebagai berikut:

67.5m
(6.75%) B
A
1000m2
(100%)

Sumber : Penulis, 2016


Gambar 2. Ilustrasi Luas Ruang Penyimpanan Cotton Poplin Print

93
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

Gambar 2. di atas mengilustrasikan Persediaan Berdasarkan


bahwa kotak A merupakan luas Kebijakan Perusahaan
gudang penyimpanan secara Frekuensi pemesanan bahan baku
keseluruhan dengan total luas dilakukan perusahaan selama tahun
sebesar 1000m2 dan kotak B 2014 sebanyak 12 kali atau sekali
merupakan luas ruang penyimpanan dalam sebulan. Total pembelian
yang digunakan untuk menyimpan bahan baku untuk jenis cotton poplin
bahan baku cotton poplin print print sebesar 3,395 roll pada tahun
dengan total luas ruang yang dipakai 2014.
sebesar 67.5 meter atau sebesar Berikut ini adalah perhitungan total
6.75% dari luas gudang secara biaya persediaan bahan baku jenis
keseluruhan . cotton poplin print berdasarkan
kebijakan perusahaan selama tahun
Hasil Penelitian dan Pembahasan 2014 yang di uraikan dalam tabel 9.
Perhitungan Total Biaya di bawah ini.

Tabel 9. Perhitungan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Jenis Cotton


Poplin Print Berdasarkan Kebijakan Perusahaan
Bulan Kebutuhan Pembelian Simpan
Biaya Biaya Total
Pesan Simpan
(Roll) (Roll) (Roll) (Rp) (Rp) (Rp)
Jan-14 295 350 55 4.772.195 45.760 4.817.955
Feb-14 234 250 71 4.772.195 59.072 9.649.222
Mar-14 202 205 74 4.772.195 61.568 14.482.985
Apr-14 201 210 83 4.772.195 69.056 19.324.236
Mei-14 312 315 86 4.772.195 71.552 24.167.983
Jun-14 225 230 91 4.772.195 75.712 29.015.890
Jul-14 335 325 81 4.772.195 67.392 33.855.477
Aug-14 369 350 62 4.772.195 51.584 38.679.256
Sept-14 344 330 48 4.772.195 39.936 43.491.387
Okt-14 236 240 52 4.772.195 43.264 48.306.846
Nov-14 265 270 57 4.772.195 47.424 53.126.465
Des-14 333 320 44 4.772.195 36.608 57.935.268
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016

Hasil perhitungan total biaya kebijakan perusahaan diketahui


persediaan dari tabel 9. berdasarkan bahwa total biaya persediaan bahan

94
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

baku cotton poplin print adalah - Kebutuhan bahan baku setahun


sebesar Rp 57.935.268 dengan total (D) = 3,351 roll
biaya pemesanan sebesar Rp - Biaya pesan sekali pesan (S) =
57.266.340 dan total biaya Rp 4.772.195
penyimpanan Rp 668.928. - Biaya simpan per roll selama
satu tahun (H) = Rp 9.983
Perhitungan Total Biaya
Persediaan (Inventory Cost)
EOQ = √
dengan Metode Economic Order
Quantity (EOQ) = 1.789.90 roll dibulatkan

Perhitungan persediaan untuk bahan menjadi 1.790 roll

baku jenis cotton poplin print dapat


juga dilakukan dengan menggunakan Perhitungan dengan menggunakan

metode Economic Order Quantity Economic Order Quantity (EOQ)

(EOQ). Metode ini dapat diatas menunjukkan bahwa jumlah

mempermudah perusahaan untuk pemesanan optimal untuk bahan

menentukan tingkat pesanan yang baku cotton poplin print adalah

tepat atau jumlah pemesanan bahan sebesar 1,790 roll setiap kali pesan.

baku jenis cotton poplin print yang Setelah jumlah pemesanan optimal

paling ekonomis dengan jumlah bahan baku cotton poplin print

permintaan dan jangka waktu yang diketahui, maka dapat dihitung

tetap/konstan. frekuensi pemesanan yang optimal

Rumus Economic Order Quantity dari kedua jenis bahan baku tersebut.

(EOQ) yang digunakan sama seperti Berikut adalah perhitungan frekuensi

yang ada dalam bab 2 dan bab 3 pemesanan yang optimal untuk

yang dikemukan oleh Ford W. Harris bahan baku jenis cotton poplin print:

(1915), yaitu :
F=
EOQ = √
= = 1.87 atau dibulatkan
Berikut adalah perhitungan jumlah
pemesanan bahan baku jenis cotton menjadi 2 kali

poplin print untuk satu kali pesan :


Informasi : Hasil perhitungan diatas

95
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

menunjukkan bahwa frekuensi dilakukannya pemesanan :


pemesanan untuk bahan baku jenis
cotton poplin print adalah 2 kali T=
dalam setahun. Dengan
= = 182.5 dibulatkan menjadi
berkurangnya frekuensi pemesanan
maka biaya yang akan di keluarkan 183 hari

oleh perusahaan juga akan semakin Perhitungan diatas menunjukkan

kecil. Setelah frekuensi pemesanan bahwa masa waktu setiap melakukan

diketahui, maka dapat ditentukan pemesanan bahan baku jenis cotton

juga masa waktu untuk melakukan poplin print adalah 183 hari. Berikut

pemesanan. Masa waktu pemesanan ini adalah perhitungan total biaya

diperoleh dari jumlah hari dalam persediaan bahan baku jenis cotton

setahun dibagi dengan frekuensi poplin print berdasarkan metode

pemesanan. Berikut ini adalah Economic Order Quantity (EOQ):

perhitungan masa waktu


Tabel 10. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Jenis Cotton Poplin Print
Berdasarkan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Bulan Kebutuhan EOQ SimpanBiaya Biaya Total
Pesan Simpan
(Roll) (Roll) (Roll) (Rp) (Rp) (Rp)
Jan 295 1.790 1.495 4.772.195 1.243.840 6.016.035
Feb 234 0 1.261 0 1.049.152 7.065.187
Mar 202 0 1.059 0 881.088 7.946.275
Apr 201 0 858 0 713.856 8.660.131
Mei 312 0 546 0 454.272 9.114.403
Jun 225 0 321 0 267.072 9.381.475
Jul 335 1,790 1.776 4.772.195 1.477.632 15.631.302
Aug 369 0 1.407 0 1.170.624 16.801.926
Sept 344 0 1.073 0 892.736 17.694.662
Okt 236 0 837 0 696.384 18.391.046
Nov 265 0 572 0 475.904 18.866.950
Des 333 0 239 0 198.848 19.065.798
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan hasil perhitungan tabel menggunakan metode Economic


10. di atas menunjukkan bahwa total Order Quantity (EOQ) bahan baku
biaya persediaan dengan cotton poplin print adalah sebesar Rp

96
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

19.065.798 yang diperoleh dari biaya tahun 2014 dilakukan dengan


pemesanan sebesar Rp 9.544.390 membandingkan dua perhitungan
ditambah biaya penyimpanan sebesar atau metode yaitu kebijakan dari
Rp 9.521.408 dengan total pembelian perusahaan dan metode economic
bahan baku sebesar 3,580 roll selama order quantity (EOQ).
tahun 2014.
Berdasarkan perhitungan biaya-biaya
Perbandingan Biaya Persediaan persediaan yang telah dilakukan
antara Kebijakan Perusahaan dengan dua metode tersebut, maka
dengan metode Economic Order hasil perbandingan antara kedua
Quantity (EOQ) metode akan diuraikan dalam tabel
Perbandingan pengendalian dibawah ini :
persediaan bahan baku pada PT LCG

Tabel 11. Perbandingan Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan


dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Uraian Tipe Cotton Poplin Print
(Rp/Tahun)
Kebijakan Perusahaan
a. Biaya Pemesanan 57.266.340
b. Biaya Penyimpanan 668.928
Total Biaya Persediaan 57.935.268
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
a. Biaya Pemesanan 9.544.390
b. Biaya Penyimpanan 9.521.408
Total Biaya Persediaan 19.065.798
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016

Dari tabel 11. di atas bisa dilihat 5. KESIMPULAN


bahwa penghematan biaya Berdasarkan analisa dan hasil
persediaan terjadi dengan perhitungan total biaya persediaan
menggunakan metode Economic pada bab sebelumnya yang dilakukan
Order Quantity (EOQ), dimana dengan membandingkan antara
terjadi penghematan sebesar 32.91% perhitungan dari kebijakan
atau sebesar Rp 38.869.470 dari perusahaan dengan Economic Order
kebijakan perusahaan. Quantity (EOQ) pada PT LCG, maka

97
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

dapat disimpulkan bahwa sistem sebesar 32.91% atau sebesar Rp


persediaan bahan baku jenis cotton 38.869.470.
poplin print yang dilakukan 3. Berdasarkan analisis dan
perusahaan belum optimal dan belum perhitungan, kebijakan perusahaan
menunjukkan biaya persediaan yang menghasilkan total biaya
minimum, dengan arti lain bahwa persediaan sebesar Rp 57.935.268
biaya persediaan yang dikeluarkan per tahun sedangkan metode
oleh perusahaan masih lebih besar Economic Order Quantity (EOQ)
dibandingkan dengan menggunakan menghasilkan total biaya
metode Economic Order Quantity persediaan sebesar Rp 19.065.798
(EOQ). dimana biaya yang dihasilkan
Berikut kesimpulan yang dapat dengan metode Economic Order
diambil dalam penelitian ini adalah : Quantity (EOQ) lebih kecil atau
1. Total biaya persediaan yang terjadi penghematan sebesar Rp
dikeluarkan PT LCG untuk bahan 38.869.470 dibandingkan dengan
baku cotton poplin print dengan kebijakan perusahaan.
menggunakan kebijakan
perusahaan adalah sebesar Rp Saran
57.935.268 dengan frekuensi Saran Bagi Perusahaan
pemesanan sebanyak 12 kali atau Berdasarkan analisa dan kesimpulan
sekali dalam sebulan. dari penelitian ini, maka dibagian ini
2. Dengan menggunakan metode penulis mencoba untuk memberikan
Economic Order Quantity (EOQ), saran yang diharapkan akan
total biaya persediaan yang bermanfaat dan dapat dijadikan
dikeluarkan PT LCG untuk bahan bahan pertimbangan bagi
baku cotton poplin print adalah perusahaan. Adapun saran-saran
sebesar Rp 19.065.798. Dengan sebagai berikut :
metode ini frekuensi pemesanan 1. Hendaknya perusahaan meninjau
yang dilakukan lebih kecil dari kembali kebijakan yang
kebijakan perusahaan yaitu dua kali dijalankan perusahaan mengenai
dalam setahun sehingga dapat pengendalian persediaan bahan
mengurangi biaya pemesanan baku.

98
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

2. Dalam menentukan persediaan 3. Memilih objek penelitian yang


bahan baku yang optimal dengan berbeda dari bidang yang
biaya yang minimum, perusahaan berbeda, contohnya perusahaan
sebaiknya mempertimbangkan kontraktor yang membutuhkan
untuk menggunakan metode bahan baku untuk pekerjaan
Economic Order Quantity (EOQ). proyek yang jumlah tidak tetap
Karena dengan menggunakan dan jenis bahan baku yang
metode Economic Order Quantity berbeda.
(EOQ) perusahaan dapat
melakukan pembelian persediaan DAFTAR PUSTAKA
bahan baku dengan jumlah yang Bungin, H. B. (2013). Metodologi
Penelitian Sosial & Ekonomi.
optimal dan frekuensi pemesanan
Jakarta: Kencana.
yang minimal.
Evans, R. James., & Collier, A.
3. Salah satu akibat penerapan
David. (2007). Operations
metode Economic Order Quantity Management : A Integrated
Goods and Services Approach.
(EOQ) sebagai pengendalian
Mason, Ohio: Thomson/South-
persediaan bahan baku adalah Western.
meningkatnya jumlah persediaan
Fazel, Farzaneh. (1997). A
di gudang. Comparative Analysis of
Inventory Costs of JIT and
EOQ Purchasing. Di akses
Saran Bagi Penelitian Selanjutnya pada 20 Agustus, 2015, dari
http://www.emeraldinsight.co
1. Untuk penelitian selanjutnya,
m/
sebaiknya mempertimbangkan
Heizer & Render. (2011). Principles
beberapa jenis bahan baku yang
of Operations Management.
berbeda dengan jumlah dan Eight Edition. New Jersey :
Pearson Education, Inc.
frekuensi pemesanan yang
berbeda. Hermawan, Asep. (2013). Penelitian
Bisnis : Pendekatan
2. Pada penelitian selanjutnya,
Kuantitatif, Kualitatif, dan
sebaiknya mempertimbangkan Metode Campuran. Jakarta :
Penerbit Universitas Trisakti.
untuk menggunakan metode Lot
sizing dalam perhitungan biaya
persediaan.

99
Analisis Perbandingan Total Biaya Persediaan Antara Kebijakan Perusahaan Dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) pada PT LCG

Iwu, Hycinth Chukwudi, Chukwudi Ribeiro, Patrícia Raquel & Machad,


J. Ogbonna, Chukwudi J. Jude, Maria João. (2014). Just In
Opara dan Onuma, Kalu Time: Review of Empirical
Georgina. (2014). Application Studies. Di akses pada 11
of Inventory Model in September, 2015, dari :
Determining Stock Control in http://www.pakinsight.com/
an Organization. Di akses pada
13 Januari, 2016, dari : Russel & Taylor. (2009). Operations
http://pubs.sciepub.com/ Management – Along the
Supply. Sixth Edition.
Krajewski, Ritzman, and Malhotra. Singapore : John Wiley & Sons
(2007). Operations Pte., Ltd.
Management : Processes and
Value Chains. New Jersey : S, Raphella, Angella, S, Gomathi
Pearson Education, Inc. Nathan & G, Chitra. (2014).
Inventory Management – A
Kuncoro , Mudrajad. (2009). Metode Case Study. Di akses pada 3
Riset Untuk Bisnis dan Desember, 2015, dari :
Ekonomi. Jakarta : Penerbit http://www.ermt.net/
Erlangga.
Schniederjans, Marc J. & Cao, Qing.
Lerstari, Chita Dewi. (2012). (2001). An Alternative
Analisis Penerapan EOQ Analysis of Inventory Costs of
dalam Manajemen Persediaan JIT and EOQ Purchasing. Di
dan Pengaruhnya Terhadap akses pada 2 September, 2015,
Efektivitas, Efisiensi, dan dari :
Likuiditas Perusahaan (Studi http://www.emeraldinsight.co
Kasus Pada PT. X). Di akses m/
pada 25 Januari, 2016, dari :
http://lib.ui.ac.id/ Schroeder, R. G. (2008). Operation
Management : Contemporary
Min, Wu & Pheng, Low Sui. (2004). Concepts and Cases.
Economic Order Quantity Singapore: McGraw-Hill.
(EOQ) Versus Just In Time
(JIT) Purchasing : An Stevenson, William J. (2005).
Alternatives Analysis in The Operation Management. Eight
Ready-Mixed Concrete Edition. New York : McGraw
Industry. Di akses pada 22 Hill.
September,2015, dari :
http://www.scholarbank.nus.ed Suharsaputra, Uhar (2012). Metode
u.sg/ Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Tindakan.
Reid, R. & Sanders, Nada R. (2007). Bandung : PT. Refika Aditama
Operations Management – An
Integrated Approach. Third
Edition. Hoboken, New Jersey
: John Wiley

100
Jurnal Bina Manajemen, September 2017, Vol.6 No.1 Hal 77- 101

Zaidi, Syed Adeel Haneed, Khan,


Sharfuddin Ahmed & Dweiri,
Fikri. (2012). Implementation
of Inventory Management
System in a Furniture
Company: A Real Case study.
Di akses pada 13 Januari,
2016, dari :
https://www.researchgate.net/

101

Anda mungkin juga menyukai