Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No.

1, Januari 2023

ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU


POLYPROPYLENE DAN LOW DENSITY POLYETHYLENE MENGUNAKAN MODEL
EOQ DAN JIT/EOQ UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERSEDIAAN YANG EFEKTIF
PADA PT XYZ

Safri
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
safrizr@gmail.com

ABSTRACT
So far, inventory control for PP and LDPE products Supprise Kapsul at PT XYZ has been carried out with the
assumption that practitioners are not academics, with an average approach of the last three months. For this
reason, the researchers implemented raw material inventory control using the EOQ and JIT/EOQ methods.
By using the evaluative research method, the research sample is in the form of operational control of raw
materials, the type of data is in the form of documentation, the data source is primary data obtained through
observation and interviews, and secondary data in the form of transaction evidence, notes, reports on raw
material supplies.
The results showed that the economic cost using the EOQ method was 18,603 Kg and the JIT/EOQ method
was 55,330 Kg. With an average order for PP raw materials the EOQ method is 18 times and JIT/EOQ is 6
times. The average order for LDPE raw materials using the EOQ method is 11 times and JIT/EOQ is 6 times.
The JIT/EOQ method is more economical than the EOQ method at a maximum capacity of 480 PP units and
60 LDPE units. Costs that can be saved in 1 year on PP materials are Rp. 175,068,594 and can save costs in
1 year for LDPE materials of Rp. 14,692,787

Keywords: EOQ, JIT, Inventory control

I. PENDAHULUAN dipesan pada setiap kali pemesanan, berapa


1.1. Latar Belakang Penelitian kali pemesanan dalam satu periode, saat kapan
Persediaan bahan baku adalah unsur waktu yang paling tepat untuk melakukan
usaha yang paling vital dalam operasional pemesanan bahan baku, berapa banyak jumlah
perusahaan manufaktur, jika persediaan bahan minimum bahan baku yang harus ada
baku terlampau besar maka perusahaan digudang bahan baku perusahaan, dan berapa
bermasalah dengan uang yang tertanam jumlah maksimum bahan baku supaya
dipersediaan dan biaya gudang menjadi lebih perusahaan tidak mengalami kegagalan dalam
tinggi, jika persediaan terlalu kecil maka akan proses produksi terkait expired bahan baku,
kehilangan penjualan pada saat pelanggan sehingga uang yang tertanam dalam bentuk
membeli dalam jumlah banyak. Ekektifitas persediaan bahan baku tidak mengendap.
tingkat persediaan bahan baku dalam Untuk menjawab permasalahan tersebut maka
perencanaan dan pengendalian nya akan perusahaan perlu untuk melakukan Analisa
selalu muncul pertanyaan berupa, berapa perencanaan dan juga pengendalian terhadap
banyak kuantitas bahan baku yang akan persediaan bahan baku supaya efektif dan
efisien. Efektif dalam hal waktu, efisien dalam

56
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

hal biaya. Untuk menjaga keseimbangan pembungkus dan kardus. Pada saat ini
antara jumlah persediaan bahan baku dan pengendalian persediaan dimulai dengan
waktu yang diperlukan dengan jumlah pembelian bahan baku dengan menggunakan
pemesanan yang ada bukanlah suatu metode rata-rata bulanan, dimana jumlah
permasalahan yang mudah. Selain ketelitian pemakaian persediaan bahan baku tiga bulan,
dan kecepatan, juga diperlukan strategi dalam dijumlahkan, dan selanjutnya dibagi dengan 3
mengatur perencanaan dan pengendalian atas (tiga), hasil dari perhitungan tersebut yang
bahan baku tersebut yang berguna dalam dijadikan sebagai dasar dalam pembelian
mengambil kebijakan yang tepat bagi bahan baku.
perusahaan. Namun, penerapan berbagai Pada operasional normal, hal ini tidak
metode di dalam pengambilan keputusan tidak menjadi permasalahan, namun pada saat
selalu sesuai dengan kondisi di lingkungan moment tertentu seperti pesananan penjualan
kerja sehingga diperlukan penelitian yang dalam jumlah relative besar, mendekati tahun
tepat terhadap, a) prosedur dalam melakukan baru, libur sekolah, dan lebaran, persediaan
pembelian bahan baku, b) berapa banyak barang jadi menjadi permasalahan. Dan yang
jumlah persediaan yang ekonomis disediakan paling sering bermasalah adalah persediaan
setiap kali berproduksi, c) efisiensi biaya bahan baku, karena pada proses produksi,
untuk melakukan pesanan dalam 1 tahun, d) bahan baku melalui proses lanjutan. Atas hal
reorder pada waktu persediaan mulai tersebut maka diperlukan penelitian dengan
berkurang, e) memilih metode yang lebih aspek perhitungan pengendalian dengan
ekonomis antara EOQ dan JIT, f) kualitas menggunakan model EOQ dan JIT/EOQ
bahan baku diharapkan memenuhi standar 1.2. Rumusan Masalah
perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah
PT XYZ adalah perusahaan manufaktur diatas, penelitian mengurai tiga hal dalam
dengan kegiatan usaha produksi mainan analisis perbandingan penerapan
berbahan plastik. Perusahaan membuat pengendalian persediaan bahan baku dengan
mainan dan menjualnya kepada pelanggan- penerapan model EOQ dan JIT/EOQ yang
pelanggan dalam negeri. Bahan baku yang akan menjadi rumusan masalah, antara lain:
digunakan terdiri dari bahan baku utama dan a. Berapa jumlah pesanan yang dilakukan
bahan baku pembantu, Bahan baku utama setiap kali melakukan pesanan persediaan
adalah plastik dengan jenis Polypropylene bahan baku dengan metode EOQ dan
(PP) dan Low Density Polyethylene (LDPE) JIT/EOQ ?
serta ditambahkan dengan produk mainan dan b. Berapa jumlah biaya pemesanan yang
permen yang perlu diolah lagi dan dipacking ekonomis persediaan bahan baku dengan
dengan bahan baku pembantu berupa plastik menggunakan EOQ dan JIT/EOQ?

57
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

c. Mana yang lebih ekonomis antara EOQ produksi, penjualan, dan kebutuhan-
dan JIT/EOQ ditinjau dari jumlah pesanan kebutuhan pembelanjaan perusahaan supaya
persediaan bahan baku? efektif dan efisien. Tujuan dari pengendalian
1.3. Tujuan Penelitian persediaan dalam rangka:
Berdasarkan rumusan permasalahan a. Menjaga terhentinya proses produksi
yang dijabarkan, maka tujuan penelitian ini akibat kehabisan persediaan
adalah untuk memperoleh kesimpulan sebegai b. Menjaga persediaan tidak dalam kondisi
berikut: yang berlebih, sehingga biaya-biaya
a. Untuk mengetahui jumlah persediaan persediaan tidak terlalu besar
bahan baku agar biaya produksi ekonomis c. Menjaga biaya pemesanan pada kondisi
dengan EOQ dan JIT/EOQ. optimal dengan menghindari pembelian
b. Untuk mengetahui berapa kali perusahaan pembelian kecil-kecilan
akan melakukan pemesanan bahan baku 2.2. Metode Economic Order Quantity
kembali (ROP) dalam 1 tahun. (EOQ)
c. Untuk mengetahui perbandingan metode Pada tahun 1915, Economic Order
yang lebih ekonomis antara EOQ dan Quantity diperkenalkan oleh Ford W. Harris.
JIT/EOQ. EOQ merupakan salah satu teknik
pengendalian atas persediaan yang banyak
II. TINJAUAN PUSTAKA dikenal secara luas, dan banyak dipergunakan.
2.1. Pengertian Pengendalian Persediaan Carter, et al. (2005:249), diterjemahkan
Carter, et al. (2005:266), diterjemahkan Alfansus Sirait dan Herman Wibowo, EOQ
Alfansus Sirait dan Herman Wibowo, merupakan jumlah persediaan yang harus
Pengendalian atas persediaan dapat dicapai dipesan dengan tujuan untuk mengurangi
melalui organisasi fungsional, pelimpahan biaya persediaan.
tanggung jawab dan bukti-bukti dokumen Manullang, M (2005:242). Dalam hal
yang diperoleh dalam berbagai tahapan penentuan atau pemacahan masalah
produksi, dan terdapat dua tingkat persediaan yang ekonomis dapat dilakukan
pengendalian atas persediaan, yaitu dengan cara penetapan pendekatan yang
pengendalian secara unit dan pengendalian dibagi menjadi tiga pendekatan, yaitu:
uang. a. Pendekatan tabel
Sofjan Assauri (2008:176), Suatu b. Pendekatan grafis
kegiatan dalam menentukan tingkat dan c. Pendekatan rumus
kompisisi persediaan part (bahan baku dan
2𝑅𝑆
barang jadi) sehingga perusahaan dapat 𝐸𝑂𝑄 = √
𝑃𝐼
melindungi kelancaran dalam proses
Ket:

58
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

EOQ : Jumlah pesanan ekonomis EOQ ke JIT, rumus JIT/EOQ didasarkan


R : Kebutuhan persediaan dalam unit bahwasanya JIT mengurangi lot pengiriman
S : Biaya pemesanan sebagai pelaksanaan JIT dalam lingkup lot
P : Harga beli per unit persediaan besar EOQ. Dengan asusmsi yang harus
I : Biaya penyimpnan dilakukan pada kombinasi metode EOQ dan
2.3. Konsep JIT JIT antara lain:
Roger G. Schroeder (2007:6). JIT is an a. Biaya unit tidak dipergunakan oleh jumlah
approach that seeks to eliminate all sources of
pesanan
waste in production activities by providing the
right part at the right place at the right time. b. Biaya pengiriman tidak dipengaruhi oleh
Hansen dan Mowen (2005:23). Just in
jumlah pesanan
time is a demand-pull system with it subjective
is to produce a product only when it is needed c. Biaya pemesanan konstan, tidak
and only in quantities demand by customer.
tepengaruh poleh banyaknya pengiriman
Gaspersz (2005:38), Tujuan dari Just in yang dijadwalkan.
Time (JIT) adalah dalam rangka Schniederjan dalam Sulistyowati
menghilangkan pemborosan melalui (2006:264), motode JIT/EOQ merupakan
perbaikan berkesinambungan.Schniederjan kombinasi anatara model EOQ dan JIT,
dalam Sulistyowati (2006:262), JIT persamaan yang digunakan adalah:
memerlukan hubungan yang spesifik antara a. JIT/EOQ Order Quantity
pemasok dan departemen pembelian dari JIT/EOQ (Q n ) = √𝑛𝑄 ∗
perusahaan. Kerjasama tersebut harus serasi Keterangan :
dimana kedua belah pihak Bersama-sama n : Angka optimal pengiriman dalam
satu tahun
mencapai masa depan yang lebih baik, dengan Q* : Biaya minimum atas kuantitas
karakteristik: pesanam (dalam unit) untuk EOQ

a. Adanya kontrak jangka panjang b. JIT/EOQ Total Annual Cost


b. Meningkatkan akurasi dari pemesanan 1
(𝑇𝐽𝐼𝑇 ) = (𝑇 ∗ )
c. Meningkatkan kualitas √𝑛
d. Fleksibilitas pemesanan Keterangan:
e. Frekwensi pemesanan yang sering dengan T* : Biaya minimum Total Persediaan
lot yang kecil (dalam rupiah) untuk EOQ
f. Peningkatan hubungan Kerjasama secara n : angka optimal pengiriman selama
terus menerus satu tahun
2.4. Model JIT/EOQ c. JIT/EOQ Optimal Number Dilivery
Schniederjan dalam Sulistyowati 𝑄∗ 2
(𝑛𝑎 ) = ( )
(2006:262), rumus JIT dan EOQ dugunakan 2𝑎
Keterangan:
untuk membantu menjembatani transisi dari

59
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

Q* : Biaya minimum kuantitas pesanan metode EOQ dan Metode JIT/EOQ dengan
(dalam uni)t untuk EOQ detail sebagai berikut:
a : Rata-rata target spesifik persediaan a. Biaya pemesanan yang ekonomis
(dalam unit) b. Frekuensi Pemesanan
d. Kuantittas pemesanan yang optimal setiap c. Total Biaya Persediaan
kali pengiriman 3.3. Jenis, Sumber, dan Metode
𝑄𝑛 Pengumpulan Data
(𝑞) =
𝑛 Jenis data penelitian adalah data
Keterangan: dokumentasi dalam bentuk tulisan yang
Qn : Biaya minimum kuantitas pesanan JIT berupa bukti, laporan, dokumen, dan lain-lain.
dalam setiap “n” pengiriman Sumber data penelitian berupa data primer
n : Angka optimal pengiriman selama satu yang didapatkan secara langsung dari PT
tahun XYZ, berupa hasil observasi terhadap
kegiatan proses produksi. Data sekunder
III. METODOLOGI PENELITIAN penelitian berupa data yang didapatkan secara
3.1. Model Penelitian tidak langsung dari media intermediasi dalam
Model yang digunakan pada penelitian bentuk bukti, catatan, laporan, dan lain-lain.
ini adalah evaluative research; Gall.et.al Dengan metode pengumpulan data berupa:
(2003:543) yaitu metode penelitian yang a. Pengamatan (observasi)
melakukan penilaian/evaluasi atas efektifitas Melakukan pengamatan langsung kepada
suatu tindakan, kegiatan, atau program yang objek penellitian dengan maksud
telah dilakukan. Metode ini dugunakan untuk mendapatkan data yang valid mengenai
mendukung pemilihan terhadap alternatif proses produksi di PT XYZ atas
tindakan dalam proses pembuatan keputusan pengendalian persediaan bahan baku
3.2. Sampel Penelitian produk Supprise Kapsul
Sampel penelitian berupa operasional b. Wawancara (interview)
pengendalian bahan baku yang berupa proses Mengadakan wawancara langsung kepada
kegiatan perusahaan dengan maksud kepala produksi dan karyawan perusahaan
memberikan kepastian terhadap ketersediaan yang diberi wewenang oleh perusahaan
bahan baku dalam kuantitas yang tepat dengan untuk menjelaskan hal-hal yang diperlukan
biaya yang ekonomis, yang melibatkan aktiva dalam penyusunan penelitian
yang meliputi sejumlah bahan baku yang 3.4. Kerangka Pemikiran
diperlukan untuk menghasilkan produk jadi Kerangka pemikiran merupakan
dengan nama produk Supprise Kapsul. gambaran alur dalam proses penelitian.
Indikasi lancarnya pengendalian bahan baku
PP dan LDPE tersebut dengan menggunakan

60
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian C : Biaya penyimpanan per unit per
ini, adalah sebagai berikut : periode
3) Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
PRODUKSI
𝑂
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑠𝑎𝑛 = (𝑄∗ ) 𝐷….. 4.3

PENGENDALIAN Keterangan:
PERSEDIAAN BAHAN O : Biaya pemesanan setiap kali
BAKU
pemesanan
METODE EOQ METODE Q* : Economic Order Quantity
JIT/EOQ
D : Kebutuhan barang per periode

INTERPRERT
4) Biaya Penyimpanan (Holding Cost)
ASI 𝑄∗
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 = 𝐶 ( )……4.4
2

KESIMPULAN Keterangan:

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran C : Biaya penyimpanan per unit per


periode
3.5. Rancangan Analisa Q* : Economic Order Quantity
Dalam maksud menjawab tujuan dari 5) Biaya Total Persediaan (Total Cost)
penelitian, maka penelitian ini menggunakan 𝑂 𝑂
𝑇𝐶 = (𝑄∗ ) 𝐷 + 𝐶 ( 2 ) … 4.5
analisis rancangan dengan menggunakan
Keterangan:
metode analisis sebagai berikut:
O : Biaya pemesanan setiap kali
a. Metode EOQ (Economic Order
pemesanan
Quantity)
Q* : Economic Order Quantity
1) Frekwensi Pemesanan
𝐷 D : Kebutuhan barang per periode
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑁) = 𝑄∗ … 4.1
C : Biaya penyimpanan per unit per
Keterangan: periode
N : Frekuensi Pemesanan b. Metode JIT/EOQ
D : Kebutuhan barang per periode 1) Biaya minimum kauntitas pesanan JIT
Q* : Economic Order Quantity dalam setiap “n” pengiriman
2) Economic Order Quantity (𝑄𝑛 ) = √𝑛 𝑄 ∗ ………… 4.6
2×𝑂×𝐷
𝐸𝑂𝑄 (𝑄 ∗ ) = √ 𝐶
…... 4.2 Keterangan :
n : Angka optimal pengirimanselama satu
Keterangan:
tahun
Q* : Economic Order Quantity
Q* : Biaya minimum kuantitas pesanan
D : Kebutuhan barang per periode
dalam unit EOQ

61
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

2) Biaya minimum Total Persediaan dalam IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
rupiah dengan sistem JIT
1 4.1. Hasil Penelitian
(𝑇𝐽𝐼𝑇 ) = (𝑇 ∗ ) …………… 4.7
√𝑛
a. Data kebutuhan persediaan bahan baku
Keterangan :
T* : Biaya minimum Total Persediaan dalam Tabel 4.1. Kebutuhan Bahan Baku
Supprise Kapsul tahun 2022
rupiah untuk EOQ
Permintaan
n : Angka optimal pengiriman dalam satu Bulan Supprise PP LDPE
Kapsul
tahun Jan 23.616 23.616 1.181
3) Jumlah maksimum setiap pengiriman Feb 24.216 24.216 1.211
Mar 21.744 21.744 1.087
dalam unit Apr 20.424 20.424 1.021
𝑄𝑛 Mei 21.792 21.792 1.090
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 (𝑞) = ……. 4.8
𝑛 Jun 25.128 25.128 1.256
Keterangan: Jul 28.080 28.080 1.404
Agu 31.896 31.896 1.595
Qn : Biaya minimumpesanan JIT dalam Sep 29.136 29.136 1.457
setiap “n” pengiriman Okt 22.584 22.584 1.129
Nov 25.632 25.632 1.282
n : Angka optimal pengiriman selam Des 29.688 29.688 1.484
Jumlah 303.936 303.936 15.197
satu tahun
Sumber: Data diolah Peneliti, 2022
4) Angka optimal pengiriman dengan “m” b. Data Biaya Pemesanan
maksimum persediaan Tabel 4.2. Biaya Pemesanan Bahan Baku
𝑄∗ 2 Supprise Kapsul tahun 2022
(𝑛𝑚 ) = (𝑚) ………… 4.9

Keterangan: No. Bahan Baku Biaya Pemesanan

nm : Number Deliveries 1 PP Rp. 624.000


Q* : Biaya minimum kuantitas pesanan
2 LDPE Rp. 120.000
dalam unit untuk EOQ Sumber: Data diolah Peneliti, 2022
m : Tingkat kapasitas maksimum c. Data biaya penyimpanan bahan baku PP
5) Angka optimal pengiriman dengan “a” dan LDPE
target level rata-rata persediaan Tabel 4.3. Biaya Penyimpanan Bahan
𝑄∗ 2 Baku Supprise Kapsul
(𝑛𝑎 ) = ( )
2𝑎
……………… 4.10 Keterangan Biaya
Penyimpanan (Rp)
Keterangan:
Sewa Gudang 72.000.000
Q* : Biaya minimum kuantitas pesanan Beban Listrik Produksi 16.591.080
dalam unit untuk EOQ Biaya Telepon Gudang 3.085.440
Biaya Air Gudang 6.743.000
a : Rata-rata target spesifik persediaan
Gaji + Tunjangan Karyawan
dalam unit Gudang 72.120.000
Beban Maintenance Gudang 3.840.000
TOTAL 174.379.520
Sumber: Data diolah Peneliti, 2022

62
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

Biaya penyimpanan bahan baku per unit 23.616


N=
adalah: 1.336,35
N = 17,67 dibulatkan menjadi 18
Tabel 4.4. Biaya Penyimpanan Bahan
Baku per Unit (Rp) 3) Biaya Pesan
Rp 624.000
Bulan PP LDPE Biaya Pesan = ( ) 23.616
Jan 16.503,55 23.810,21 1.336,35
Feb 16.094,65 23.220,26 Biaya Pesan = Rp 11.027.300
Mar 17.924,40 25.860,09
Apr 19.082,84 27.531,43 4) Biaya Simpan
Mei 17.884,91 25.803,13 1.336,35
Jun 15.510,50 22.377,49 Biaya Simpan = Rp 16.504 ( )
2
Jul 13.879,91 20.024,99
Agu 12.219,34 17.629,22 Biaya Simpan = Rp 11.027.300
Sep 13.376,86 19.299,22 5) Biaya Total Persediaan (Total
Okt 17.257,70 24.898,24
Nov 15.205,52 21.937,50 Cost)
Des 13.128,13 18.940,38 TC = Rp 22.054.600
Sumber: Data diolah Peneliti, 2022
4.2. Pembahasan b. Persediaan bahan baku LDPE

Analisis Perbandingan Pengendalian atas


persediaan bahan baku PP dan LDPE atas
Supprise Kapsul dengan menggunakan EOQ
dan JIT/EOQ pada PT XYZ (data diolah
dengan Microsof Office excel 2021
a. Persediaan bahan baku PP

c. Biaya persediaan bahan baku PP produk


Supprise Kapsul yang dikeluarkan per
bulan dengan menggunakan metode EOQ
dan metode JIT/ adalah;
Jumlah Biaya
Periode Metode EOQ Metode JIT/EOQ
(Rp) (Rp)
Januari 22.054.600 7.797.478
Keterangan: Masa Januari 2022 (bulan yang
Februari 22.054.605 7.797.481
lain dengan acuan yang sama) Maret 22.054.607 8.335.858
April 22.054.603 9.003.754
1) Economic Order Quantity (EOQ) Mei 22.054.600 8.335.855
Juni 22.054.601 7.351.534
EOQ (𝑄∗ ) Juli 22.054.598 6.649.711
Agustus 22.054.601 5.894.340
2 × Rp 624.000 × 23.616 September 22.054.605 6.366.616
= √ Oktober 22.054.602 8.335.856
Rp 16.503,55 November 22.054.603 7.351.534
Desember 22.054.602 6.366.615
EOQ (𝑄 ∗ ) = 1.336,35 Jumlah Rp.264.655.228 Rp.89.586.633

2) Frekuensi Pemesanan (N)

63
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

Metode EOQ Metode JIT/EOQ akan lebih maksiumal dibandingkan


Periode
PP LDPE PP LDPE
Januari 1.336 109 3.780 189
dengan menggunakan metode EOQ
Februari 1.370 112 3.876 194 e. Rekapitulasi perhitungan pengendalian
Maret 1.230 100 3.255 174
April 1.156 94 2.831 133 persediaan metode EOQ dan Metode
Mei 1.233 101 3.263 174
Juni 1.422 116 4.266 232
JIT/EOQ untuk produk Supprise Kapsul
Juli 1.589 130 5.270 290 tahun 2022 sebagai berikut :
Agustus 1.805 147 6.753 361
September 1.649 135 5.711 301
Oktober 1.278 104 3.381 181
November 1.450 118 4.351 237 V. KESIMPULAN
Desember 1.680 137 5.820 307
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
Jumlah biaya persediaan yang bisa dihemat hasil analisa dan pembahasan terhadap
dengan menggunakan metode JIT/EOQ perumusan masalah sehingga menghasilkan
adalah sebesar Rp. 175.068.594 (Rp. tujuan yang ingin dicapai adalah;
264.655.228 – Rp. 89.586.633). Dengan 1. Jumlah persediaan bahan baku PP dan
menggunakan metode JIT/EOQ maka hasil LDPE pada biaya produksi ekonomis
akan lebih maksiumal dibandingkan untuk produk Supprise Kapsul tahun 2022,
dengan menggunakan metode EOQ. menggunakan metode EOQ adalah 18.603
d. Biaya persediaan bahan baku LDPE Kg dan menggunakan metode JIT/EOQ
produk Supprise Kapsul yang dikeluarkan adalah 55.330 Kg
per bulan dengan menggunakan metode 2. Rata-rata jumlah pemesanan persediaan
EOQ dan metode JIT/EOQ adalah; bahan baku (ROP), untuk bahan baku PP
Jumlah Biaya dengan menggunakan metode EQO adalah
Periode Metode EOQ
(Rp)
Metode JIT/EOQ (Rp). 18 kali dalam satu tahun, dan dengan
Januari 2.597.619 1.499.736
Februari 2.597.619 1.499.736 menggunakan metode JIT/EOQ adalah 6
Maret 2.597.619 1.499.736
April 2.597.619 1.836.794 kali dalam satu tahun. Untuk bahan baku
Mei 2.597.619 1.499.736
Juni 2.597.618 1.298.809
LDPE dengan menggunakan metode EOQ
Juli 2.597.618 1.161.690
Agustus 2.597.618 1.060.473
adalah 11 kali dalam satu tahun dan
September 2.597.619 1.161.690
Oktober 2.597.618 1.499.736
menggunakan metode JIT/EOQ adalah 6
November 2.597.619 1.298.809
Desember 2.597.619 1.161.690
kali dalam satu tahun.
Jumlah 31.171.423 16.478.636 3. Metode JIT/EOQ lebih ekonomis dari pada
Jumlah biaya persediaan yang bisa dihemat metode EOQ, pada persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode JIT/EOQ PP dapat menghemat biaya Rp.
adalah sebesar Rp. 14.692.787 (Rp. 175.068.594 dalam 1 tahun. Pada
31.171.423 – Rp. 16.478.636). Dengan persediaan bahan baku LDPE dapat
menggunakan metode JIT/EOQ maka hasil menghemat biaya sebesar Rp. 14.692.787
dalam 1 tahun pada kapasitas maksimal

64
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 8, No. 1, Januari 2023

480 unit untuk PP dan kapasitas maksimal dan Pengendalian)”, yang


diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan
60 unit untuk LDPE.
Herman Wibowo, Jakarta: Erlangga

Warren, Reeve, Fess. 2005. “Accouniting


DAFTAR PUSTAKA Pengantar Akuntansi”, yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita,
Amanugrahani dan Taufik Hendrawan.
Carter, William K dan Usry, Milton F. 2014.
Edisi 21, Buku 1, Jakarta: Salemba
Akuntansi Biaya. Diterjemahkan oleh
Empat
Krista. Buku 1. Edisi Keempat Belas.
Jakarta: Salemba Empat.

Gaspersz, V. (2005). Sistem Manajemen


Kinerja terintegrasi balanced scorecard
dengan sigma untuk organisasi bisnis
dan pemerintah. jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Hansen dan Mowen (2005), Management


Accounting Buku 2, Edisi ke 7. Jakarta;
Salemba Empat

M.Manullang (2005). Dasar-Dasar


Manajemen. Gadjah Mada University
Press

Manahan P. Tampubolon. 2005. “Manajemen


Keuangan”. Jakarta: Ghalia Indonesia

Marihot, Manullang dan Dearlina Sinaga.


2005. “Pengantar Manajemen
Keuangan”. Andi Yogyakarta

Mulyadi, 2009. “Auditing”. Edisi 6, Buku 1,


Jakarta: Salemba Empat

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009, “Metode


Penelitian Pendidikan”. Cetakan ke 5.
Bandung: Remaja Rosdakarya

Schroeder, Roger G 2007, Manajemen


Operasi. Jilid 2-Edisi 3. Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Sulistyowati, Uut.2006. Analisis Perencanaan


dan Pengendalian Persediaan Bahan
Baku dengan Pendekatan Model
JIT/EOQ pada Percetakan Bintang
Pelajar di Surakarta. Skripsi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Usry, Milton F. dan Lawrence H. Hammer.


2005. “Akuntansi Biaya (Perencanaan

65

Anda mungkin juga menyukai